• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan

Manajemen pembinaan siswa meruakan hal yang mendukung pencapaian hasil belajar, karena pembinaan kesiswaan berkaitan dengan pengembangan keterampilan, watak dan kepribadian siswa SMA 1 Matangkuli. Dalam peningkatan pembinaan ektrakurikuler pada sore hari dalam berbagai kegiatan seperti: (1) les tambhan yang yang diberikan oleh guru khususnya mata pelajaran yang yang termasuk dalam ujian nasinal, (2) bimbingan tes yang dilaksanakan oleh alumni dan guru SMA Matangkuli, (3) palang merah remaja, (4) seni drama dab seni tari. Selain itu manajemen berbasis sekolah meliputi pengelolaan bidan kesiswaan yang berkaitan dengan:

Kegiatan ini dikelola sedemikian rupa mulai perencanaan daya tampung atau target jumlah siswa yang akan diterima yakni dengan mengurangi daya tampung kelas dengan anak yang tinggal kelas atau mengulang siswa pindah dari sekolah lain. Dalam penerima siswa baru, juga ditentukan oleh standar nilai ajazah. Daya tampung dibatasi hanya 240 orang siswa, sedangkan yang mendaftar setiap tahun mencapai 350 orang siswa. Dalam kegiatan ini kepala sekolah mendelegasikan kepada wakil bidang kesiswaan untuk membentuk panitia penerima siswa baru dengan menunjukkan beberapa orang guru dan pegawai untuk bertanggung jawab dalam hal penerimaan siswa baru, hasil penerimaan dilaporkan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan kepada kepala sekolah dan komite sekolah.

b. Kegiatan Masa Orientasi Siswa

Para siswa yang diterima sesuai dengan hasil seleksi diharuskan untuk mengukkuti masa orientasi. Kegiatanya dilakukan sesuai dengan jadwal dan matri yang sudah ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten aceh utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pembinaan penyesuain diri siswa sebelum masa belajar agar siswa dapat menyatukan kosentrasinya belajar pada tingkat SMA, setelah kegiatan ini barulah siswa mengikuti pelajaran intra atau ektra kurikuler di kelas sesuai dengan roster pelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah.

c. Penempatan siswa pada kelas tertentu

Sebelum siswa mengikuti proses belajar mengajar di kelas maka wakil kepala sekolah mengelompokkan siswa pada kelas-kelas tertentu. Penemtapan tersebut memperhatikan daya tampung kelas, siswa perkelas sesuai standar pelayanan SMA Matangkuli adalah 40 orang siswa per kelas. Kelas yang telah ditentukan untuk belajar siswa menjadi tempat belajar menetap bagi siswa yang bersangkutan selama satu tahun.

Selain penempatan siswa pada kelas juga di adakan penempatan siswa pada jurusan tertentu. Dalam penempatan siswa pada jurusan tertentu seperti permintaan siswa, adabeberapa pertimbangan, pertimbnagan guru, Bimbingan konseling, pertimbangan wali kelas, prestasi akademik siswa. Permintaan siswa akan dipenuhi untuk duduk pada jurusan tertentu sepanjang prestasi akademiknya mendukung dan merekomendasinya oleh wali kelas dan guru bimbingan konseling. Prestasi siswa yang diperoleh terlebih dahulu diteliti, diinvertarisir. Apabila siswa menginginkankan jurusan IPA, maka prestasi akademik yang berkaitan dengan pelajaran harus mendukung minimal cukup. Begitu juga dengan halny jurusan lainnya

yang akan dipilih siswa.hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan keinginan siswa untuk memilih jurusan tertentu dengan dukungan prestasi akademik yang selama ini diperoleh siswa yang telah dituangkan dalam raport guna mencegah siswa salah dalam memilih jurusan adakalanya siswa mwmilih jurusan tertentu yang ternyata dikemudian hari nilainya turun drastis. Setelah diteliti oleh guru bimbingan konseling ternyata diketahui bahwa jurusan yang dipilih oleh siswa tersebut merupakan paksaan dari orang tuanya. Alasan orangtuanya adalah guna diarahkan pada pekerjaan yang hanya membuka formasi jurusan yang dipaksakan kepada anak. Akibatnya terjadi kemerosotan nilai belajar karena yang dipelajari tidak sesuia dengan minat siswa.

d. Kehadiran dan Pengendalian Diplin Siswa di Sekolah

Pengelolaan masalah kehadiran ini dilakukan melalui kontrol terhadap absensi siswa. Tugas ini di deligasikan kepada masing-masing wali kelas. Kepala sekolah akan menyurati orang tua siswa yang absensi atau kehadiran anaknya di sekolah tidak seperti yang di isyaratkan dalam peraturan. Bagi siswa yang tidak mengindahkan teguran masalah teguran akan dipanggil bersama orang tuanya untuk menanada tangani surat perjanjian di sekolah, apabila setelah tiga kali siswa menandatangani perjanjian di sekolah di hadapan orang tuanya namun tetap sering absen, maka siswa yang bersangkutan akan diberhentikan dari sekolah. Namun demikian sebelum siswa sampai pada tahap pemberhentian siswa yang bersangkutan akan ditangani oleh guru bimbingan konseling untuk dibimbing dan di bantu menyelesaikan permasalahan jika siswa yang terancam di berhentikan itu mengalami masalah khusus.

Untuk melaksanakan kendali terhadap disiplin siswa, kepala sekolah membagi piket guru dan tugas bimbingan konseling sekaligus dituliskan dalam jadwal. Pengendalian disiplin ditekankan pada kontrol masuk siswa pada jam pelajaran pertama, disiplin berpakaian, disiplin belajar, ketaatan terhadap jam keluar kelas, dan disiplin kehadiran. Menurut hasil observasi peneliti pada paga hari bel belajar jam pertama pengontrol siswa di lakukan secara terkoordinasi antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan di bantu oleh tiga orang guru piket mengawasi siswa satu persatu di pintu gerbang masuk lokasi sekolah.

Khusus siswa yang sering terlambat dan tidak di siplin berpakaian atau sering melanggar disiplin lainya. Oleh guru piket diserahkan kepada guru bimbingan konseling untuk di tindak lanjuti membimbing siswa. Jika gejala tidak disiplin terus berlanjut tanpa adanya perbaikan maka masalah tersebut

dikonsultasi dengan orang tua yang bersangkutan. Bahkan adakalanya karena tidak berhasil membimbing siswa sedangkan siswa tetap sering melanggar disiplin, maka masalah tersebut di serahkan kepada kepala sekolah sebgai pengambil keputusan terhadap kelangsungan belajar siswa apakah siswa tersebut di kembalikan kepada orang tua atau tidak. Namun pada umumnya siswa yang melakukan pelanggaran masih dibawah ambang batas kewajaran dan jumlah relatif sedikit jarang yang terus berlanjut yang mengakibatkan pemberhentian siswa dari SMA Negeri 1 Matang kuli. Disiplin kehadiran siswa dari hasil pengamatan menunjukkan ketepatan mereka hadir mengukuti pelajaran. Hanya satu atau dua yang kadang-kadang sering terlambat lebih kurang lima sampai sepuluh menit.

e. Program Supervisi bagi siswa yang memiliki kelainan

Ada kalanya siswa mengalami kelainan dalam situasi tertentu, misalnya guru melaporkan siswa sering melamun tanpa alasan yang jelas dan ketika mestinya siswa berkonsentrasi penuh dalam belajar, siswa suka marah-marah tanpa alasan yang cukup kuat, siswa suka usil berlebihan seperti siswa laki-laki yang suka berlebihan menggangu siswa perempuan, siswa yang selalu mengalami kesulitan dalam belajar. Terhadap siswa yang selalu memiliki kelainan tersebut kepala sekolah mengadakan supervisi serta bimbingan untuk membantu siswa keluar dari masalah-masalah yang dihadapi. Namun melihat kesibukan yang di alami kepala sekolah dan agar dapat memberdayakan guru yang ada, maka pada umumnya kepala sekolah mendelegasikan peranannya kepada guru bimbingan konseling.

Dokumen terkait