• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pelaksanaan Pengembangan Sikap Kepemimpinan Siswa melalui

2. Pelaksanaan

Ekstrakurikuler pramuka merupakan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan di sekolah pada kurikulum 2013. Setiap lembaga pendidikan harus menjamin terlaksananya kegiatan kepramukaan sebagai wadah minat dan bakat anak muda atau dalam hal ini ialah siswa dengan baik. Pendidikan kepramukaan memiliki tujuan untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan memiliki jiwa kepemimpinan untuk membangun bangsanya.

Ekstrakulikuler Pramuka SMK Ikhlas Jawilan memiliki beberapa program kegiatan selama satu tahun pelajaran yang terdokumentasikan dalam Program Kerja Kegiatan Esktrakulikuler Pramuka. Diantaranya yaitu;

1) Penerimaan Tamu Ambalan

Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyambut anggota penegak yang baru. Kegiatan ini berupa sebuah upacara penyambutan oleh anggota pramuka Penegak yang lama kepada anggota Penegak baru dan selanjutnya diterima oleh Pembina Pramuka. Dalam kegiatan penerimaan tamu ambalan ini melatih siswa untuk bersikap disiplin dengan mematuhi tata tertib.

67 Loc.Cit

71 2) Latihan Rutin

Latihan Rutin ekstrakulikuler Pramuka di SMK Ikhlas Jawilan dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB dipotong dengan waktu istirahat dan shalat selama 30 menit.

Biasanya kegiatan latihan rutin ini dimulai dengan upacara atau apel pembuka latihan. Ini bertujuan untuk membiasakan siswa untuk berbaris secara tertatur, disiplin terhadap waktu serta pakaiannya.

Karena sebelum memulai upacara atau apel para siswa diharuskan berbaris dengan rapi.

3) Pencapaian SKK

Pencapaian SKK ini tidak diwajibkan kepada siswa, hanya diperuntukkan bagi yang berkenan saja karena ini sifatnya opsional.

Pramuka Penegak diharuskan menguji keterampilannya yang tekah ditentukan sesuai golongan dan tingkatannya yang mana mereka berhak untuk memiliki Tanda Kecakapan Khusus apa yang mereka ingin peroleh. Pengujiannya dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

4) Gladian Pimpinan Sangga

Kegiatan Gladian Pimpinan Sangga adalah kegiatan perkemahan yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada pimpinan sangga dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan ini berisi berbagai materi yang diberikan kepada pengurus ambalan untuk mengembangkan sikap kepemimpinannya dengan cara mempraktikannya secara langsung dengan dibimbing oleh Pembina. Kegiatan ini secara langsung bertujuan untuk mengembangkan sikap kepemimpinan pada setiap siswa.

5) Perkemahan Sabtu Minggu

Perkemahan Sabtu dan Minggu adalah perkemahan yang dilakukan untuk membentuk para siswa menjadi pribadi yang lebih mandiri karena pada kegiatan ini siswa akan belajar untuk mempersiapkan kebutuhannya sendiri. Selain itu siswa juga diharuskan

72

bersikap disiplin mengikuti arahan serta jadwal kegiatan yang sudah ditentukan oleh reka kerja. Selanjutnya meningkatkan rasa kepeduliannya terhadap sesama melalui metode kelompok atau sangga.

Serta untuk menanmkan rasa cinta pada alam sekitar melalui kegiatan perkemahan yang dilakukan di alam terbuka.

6) Penjelajahan dan Survival Game

Kegiatan ini dilakukan dengan menjelajahi alam terbuka dengan diselingi kegiatan survival games yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan manajerial pada siswa. karena sebelum melakukan penjelajahan Pramuka Penegak diharuskan melakukan perencanaan kegiatan terlebih dahulu dan mempertimbangkan segala kemungkinan dan resiko yang akan dihadapi. Kegiatan ini berisi sebuah misi yang diberikan oleh Pembina dan harus diselesaikan oleh siswa.

Dengan kegiatan ini siswa menjadi mudah bergaul dan bersosialisasi dengan teman yang lainnya, siswa dituntut untuk mampu memimpin sangga, baris berbaris, dan banyak lainnya.

7) Perkemahan Jauh dan Pengembaraan

Kegiatan perkemahan jauh atau pengembaraan yaitu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh siswa dengan jarak tempuh yang sudah ditentukan dengan berjalan kaki. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu syarat pengujian SKU, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk melatih Pramuka Penegak untuk mengelola emosionalnya dan memenej perjalanan.

8) Lomba Tingkat I

Lomba tingkat satu yaitu kegiatan perlombaan dalam gugus depan yang mana pesertanya adalah masing-masing sangga yang ada dalam Ambalan. Reka kerja biasannya akan merancang beberapa mata lomba untuk individu maupun kelompok tujuannya untuk mengasah materi yang sudah diberikan oleh Pembina kepada para siswa. Dalam kegiatan ini siswa akan terbiasa bekerjasama, berkompetisi untuk menjadi yang terbaik, serta melatih untuk bisa menerima kegagalan.

73 9) Bakti Masyarakat

Bakti masyarakat adalah salah satu usaha untuk mengamalkan Tri Satya yaitu menolong sesame hidup dan ikut serta mmebangun masyarakat. Dalam hal ini para siswa membaktikan dirinya pada masyarakat sekitar. Mengaplikasikan apa yang ia dapat di gugus depannya kepada masyarakat. Kegiatan bakti masyarakat dapat berupa membantu membersihkan tempat ibadah dengan menyebarkan setiap siswa yang sudah dibagi menjadi kelompok-kelompok ke kampong-kampung sekitar sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepedulian serta kepekaan siswa terhadap kondisi sekitarnya. Belajar untuk bisa berperan aktif di masyarakat dengan aksi nyata.

10) Pengiriman regu penegak ke tingkat Kwartir Ranting, Cabang, Daerah maupun Kwartir Nasional

Kegiatan ini berupa keikutsertaan siswa yang terpilih untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh kwartir dari mulai tingkat ranting hingga nasional. Selain itu kegiatan pengiriman ini juga bisa berupa keikutsertaan dalam perlombaan. Dalam kegiatan ini para siswa akan terbiasa untuk berusaha sebaik mungkin, bertanggung jawab, berani serta optimis. Tak hanya itu siswa juga akan belajar untuk menerima sebuah kekalahan sebagai motivasi untuknya agar terus belajar dengan giat.

11) Kegiatan dengan gugus depan lain (latihan gabungan)

Kegiatan ini berupa kerjasama mengadakan latihan dengan gugus depan lainnya.

12) Musyawarah Gugus Depan

Pada kegiatan ini siswa dituntut untuk mampu bertanggung jawab serta melatih untuk memiliki integritas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota Ambalan. Siswa akan belajar bagaimana cara bermusyawarah, menangani konflik, menghargai pendapat orang lain serta cara untuk mengambil sebuah keputusan dengan bijak.

74 13) Pencapaian SKU

Kegiatan pengisian SKU dilakukan siswa atau Pramuka Penegak kepada penguji yang berkompeten. Biasanya para siswa menguji poin SKU kepada guru-guru yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang kepramukaan. Selain itu juga guru yang menjadi penguji SKU tersebut disesuaikan latar belakang pendidikannya dengan poin SKU yang akan diujikan. Dalam kegiatan ini siswa dilatih untuk memiliki motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan SKU nya. Pengujian SKU ini juga menjadi cerminan bahwa siswa tersebut sudah cukup memiliki sikap kepemimpinan dengan memenuhi ke 5 area pengembangan yang secara rincinya dapat dilihat di bawah ini.

Namun pada realisasinya tidak semua dapat terlaksana, seperti pengiriman regu ke tingkat kwartir nasional yang tidak bisa terlaksana setiap tahunnya dikarenakan itu bersifat insidensial dan kurangnya anggaran dari pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Tujuan dari semua kegiatan yaitu untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang terampil dan juga berakhlakul karimah, sesuai dengan visi dan misi sekolah. Semua kegiatan juga berdasarkan kurikulum pramuka golongan penegak yang disesuaikan dengan usia atau tingkatan peserta didik.

Selain program kerja tersebut, Syarat Kecakapan Umum menjadi syarat yang harus ditempuh seorang Pramuka Penegak yang di dalamnya terdapat beberapa poin yang berisi keterampilan tertentu yang harus dijalani dan dikuasai. SKU tersebut memuat lima area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Berikut ini dikemukakan pengembangan sikap kepemimpinan siswa melalui pendidikan kepramukann di SMK Ikhlas Jawilan Kabupaten Serang dengan beberapa indikator yang sudah penulis tentukan.

75 1) Deskripsi dan Analisis Data

a. Religius, Beriman dan Bertakwa

Menjadi seorang pemimpin, ia harus memiliki keimanan kepada Tuhannya. Seseorang yang beriman akan lebih stabil dan menghasilkan keputusan yang berlandaskan pada keimanannya pada Tuhan. Orang yang dekat akan Tuhannya akan memberikan ketenangan dalam jiwanya, sehingga lebih tenang dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Dalam kegiatan kepramukaan para Pembina selalu menanamkan nilai-nilai keimanan. Seperti berdoa sebelum kgeiatan dimulai serta setelah kegiatan selesai. Selain itu para siswa sebagai anggota Pramuka juga harus memegang teguh Tri Satya dan Dasa Darma dalam kegiatannya sehari-hari yang mana secara jelas tercantum dalam poin pertama Dasa Darma yaitu Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Artinya ia harus menjadi seorang yang percaya pada Tuhannya.

Beberapa aspek religiusitas dalam pengembangan sikap kepemimpinan pada siswa melalui pendidikan kepramukaan juga dapat dilihat dari beberapa tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Keyakinan Syahadat sebagai Akar Keimanan

NO Nilai F Presentase bahwa dua kalimat syahadat merupakan landasan keimanan mereka setelah mengikuti kegiatan kepramukaan. Hal ini tentu didukung

76

dengan kerjasama dari berbagai pihak dalam menanamkan karakter religius terhadap peserta didik, mulai dari Pembina, guru, serta tenaga kependidikan lainnya.

Selanjutnya yaitu keyakinan peserta didik mengenai shalat sebagai tiang agama bagi mereka.

Tabel 4.6 Keyakinan Shalat sebagai Tiang Agama

No Nilai F Presentase kegiatan kepramukaan, mereka sangat meyakini bahwa shalat merupakan tiang agama, mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Shalat bahkan menjadi kunci surga bagi mereka.

Tabel 4.7 Implementasi shalat 5 waktu

No Nilai F Presentase

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden atau siswa di SMK Ikhlas Jawilan selalu mengerjakan shalat wajib setelah mengikuti kegiatan kepramukaan. Dalam latihan pramuka rutin disediakan waktu selama 30 menit untuk melaksanakan shalat ashar. Para siswa diwajibkan untuk melaksanakan shalat di sekolah. Mereka selalu dibiasakan untuk shalat tepat pada

77

waktunya. Namun dilihat dari tabel tersebut masih terdapat beberapa siswa yang tidak melaksanakan shalat dibuktikan dengan hanya 17,3 % menjawab kadang-kadang. Hal ini didukung dengan kurangnya tenaga Pembina yang mampu mengawasi mereka secara penuh untuk melaksanakan shalat.

Tabel 4.8 Keyakinan pada Kepemilikan Harta

No Nilai F Presentase

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa setiap harta yang dimiliki terdapat hak orang lain di dalamnya. Dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka diajarkan bahwasanya anggota pramuka harus mampu bijaksana dalam mengelola apa yang dimilikinya, tidak sungkan menolong orang yang membutuhkan, serta menyisihkan sebagian rezekinya untuk orang lain. Hal itu didukung dengan kegiatan santunan yang biasa digalang oleh anak pramuka untuk kegiatan sosial, melakukan iuran rutin, dan juga lainnya. Namun tidak semua siswa meyakini bahwa harta yang dimilikinya terdapat hak orang lain di dalamnya, karena masih terdapat 3,7% yang menjawab sangat tidak yakin.

Tabel 4.9 Keyakinan Puasa sebagai Bentuk Ketakwaan

No Nilai F Presentase

78

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa puasa mampu meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah dirinya dari perbuatan maksiat. Dalam kegiatan kegiatan kepramukaan kita diajarkan untuk bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satunya yaitu dengan melakukan puasa sebagai kewajiban umat muslim. Hal itu juga diakui oleh guru dan Pembina bahwa para peserta didik tetap melaksanakan puasa walaupun sedang melaksanakan kegiatan kepramukaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 4.10 Implementasi Ibadah Puasa

No Nilai F Presentase

Sebagian besar siswa selalu melaksanakan puasa, walaupun terdapat 4,9% siswa yang menjawab kadang-kadang.

Tabel 4.11 Keyakinan pada Ibadah Haji sebagai Bentuk Ketakwaan kepada Allah

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Ini adalah bentuk

79

pengamalan Rukun Islam. Para peserta didik sebagian besar meyakini bahwa melaksanakan ibadah haji adalah bentuk dari ketakwaannya kepada Tuhan.

Tabel 4.12 Keyakinan pada Kuasa Allah

No Nilai F Presentase

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini ialah berada di bawah kendali Allah SWT. Ketika kita bertakwa pada Tuhan sudah tentunya kita meyakani bahwa segala seuatu yang ada di alam semesta beradasarkan kuasa Allah SWT.

Seorang pramuka harus memiliki keimanan. Namun para siswa nampaknya masih terdapat 1,2% belum meyakini bahwa semua terjadi atas kuasa Allah. Hal ini didukung dengan masih terdapat beberapa siswa yang melakukan perbuatan menyimpang seperti merokok, bolos pada jam shalat, dan lainnya.

Tabel 4.13 Keyakinan pada Malaikat sebagai Pencatat Amal Perbuatan Manusia

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa malaikat selalu mencatat segala amal perbuatannya. Setelah mengikuti kegiatan

80

kepramukaan para siswa lebih yakin lagi bahwa segala perbuatan dan gerak-geriknya diawasi oleh malaikat.

Tabel 4.14 Keyakinan pada Kitab Allah sebagai Petunjuk Hidup Umat Manusia

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa kitab-kitab Allah merupakan petunjuk hidup umat manusia. Setelah mengikuti kegiatan kepramukaan para siswa lebih meyakini lagi bahwa dengan mengamalkan isi Al-Quran hidupnya akan menjadi selamat.

Tabel 4.15 Keyakinan pada Nabi dan Rasul sebagai Utusan Allah SWT. orang yang diutus untuk menyampaikan ajaran Allah SWT. Setelah melakukan kegiatan kepramukaan para siswa lebih yakin lagi bahwa nabi dan rasul Allah dihadirkan untuk menyempurnakan akhlak manusia.

81

Tabel 4.16 Keyakinan pada Hari Akhir/ Kiamat

No Nilai F Presentase

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa hari akhir/kiamat pasti akan terjadi. Setelah mereka mengikuti kegiatan kepramukaan mereka lebih yakin lagi bahwa hari akhir pasti akan tiba.

Tabel 4.17 Keyakinan pada Takdir Allah SWT.

No Nilai F Presentase

Selanjutnya yaitu keyakinan bahwa umur, rejeki, jodoh dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan makhluk-Nya, terlepas itu baik atau buruk merupakan ketetapan Allah SWT. Setelah mengikuti kegiatan kepramukaan para siswa lebih yakin lagi segala yang terjadi merupakan ketetapan Allah SWT.

Tabel 4.18 Impelementasi Shalat Berjamaah

No Nilai F Presentase

82

Bentuk ketakwaan selanjutnya yaitu implementasi shalat berjamaah yang dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan kegiatan kepramukaan perubahan para siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah tidak terlalu signifikan. Bahkan terdapat 1,2% yang tidak pernah melaksanakan shalat berjamaah pada saat kegiatan kepramukaan. Hal ini didukung dengan peryataan para Pembina dan guru yang mengatakan bahwa masih terdapat siswa yang membolos pada saat shalat maupun latihan rutin pramuka. Sama halnya dengan implementasi shalat sunah yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.19 Impelementasi Shalat Sunah

No Nilai F Presentase

Tabel 4.20 Penghayatan pada Makna Mengurus dan Merawat Jenazah

Selanjutnya keyakinan bahwa memandikan jenazah, mengafani, menyolatkan, hingga menguburkan jenazah merupakan kewajiban yang harus dilakukan seorang Muslim dalam mengurus jenazah. Setelah mengikuti kegiatan kepramukaan para siswa lebih yakin lagi bahwa mengurus jenazah adalah wajib bagi seluruh atau sebagian orang di sekitarnya saat mereka masih hidup. Hal ini

83

terdapat dalam SKU golongan penegak yang mana usia penegak sudah harus memahami dan mampu untuk mengurus jenazah.

Tabel 4.21 Penghayatan pada Makna Ijab Qobul Zakat

No Nilai F Presentase

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden atau siswa di SMK Ikhlas Jawilan memahami makna doa Ijab Qobul Zakat setelah mengikuti kegiatan kepramukaan. Hal ini terdapat dalam SKU golongan penegak yang mana usia penegak sudah harus memahami dan mampu untuk melakukan ijab qobul zakat. Namun masih terdapat 1,2% siswa menjawab sangat tidak paham. Menurut wali kelas hal ini disebabkan karena memang dalam kegiatan pramuka sendiri tidak secara langsung mengajarkan tentang ijab qobul.

Tabel 4.22 Pemahaman pada Hadist

No Nilai F 1,2%

Selanjutnya yaitu pemahaman pada hadist setelah mengikuti kegiatan kepramukaan. Pada tabel menunjukkan bahwa masih terdapat 2,5% siswa yang tidak memahami hadist. Hal ini memang dikarenakan dalam kegiatan pramuka itu sendiri tidak mengajarkan hadist secara langsung, namun secara tidak langsung

84

para Pembina selalu menanamkan nilai-nilai sebuah hadist yang ditekankan pada perilaku dalam keseharian.

b. Memiliki Jasmani dan Mental yang Sehat

Selain aspek religius, aspek kesehatan fisik dan mental juga menjadi hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Beberapa indikator dalam SKU golongan penegak untuk melihat kesehatan fisik dan mental anggota pramuka yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.23 Rutinitas Berolahraga

Menjadi seorang pemimpin juga diharuskan memiliki kesehatan fisik yang prima. Seorang pemimpin harus memiliki daya tahan, keuletan, kekuatan dan tenaga istimewa yang lebih dari orang lain. Dengan jasmani yang sehat, seorang pemimpin akan dengan mudah mengerjakan tugas-tugasnya. Namun masih terdapat sebagian siswa yaitu 4,9% yang menyatakan tidak pernah berolahraga. Beberapa aspek kesehatan jasmani lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.24 Keikutsertaan pada Perkemahan

No Nilai F Presentase

85

Selain berolahraga, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental juga dapat dilakukan dengan melakukan perkemahan.

Dalam berkemah akan melatih ketahanan fisik di alam terbuka serta kekuatan mental dalam menghadapi segala kondisi yang tidak terduga. Namun, para siswa di SMK Ikhlas Jawilan sendiri memang tak semuanya pernah merasakan berkemah dengan melihat data di atas sebanyak 28,4% siswa tidak pernah berkemah.

Hal ini didukung dengan pernyataan Pembina bahwa tidak semua siswa mengikuti kegiatan perkemahan yang diselenggarakan oleh gugus depan. Ada saja beberapa siswa yang tidak mengikuti dengan berbagai alasan.

c. Cakap dan Antusias

Dimensi selanjutnya yaitu kecakapan dan antusias. Menjadi seorang pemimpin juga diharuskan memiliki kecakapan serta sikap yang antusias. Seorang pemimpin yang baik memiliki beberapa keahlian atau kecakapan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Beberapa aspek kecakapan dan antusias lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.25 Kemampuan Penggunaan Jam

No Nilai F Presentase

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden atau siswa di SMK Ikhlas Jawilan mampu menggunakan jam dengan baik setelah mengikuti kegiatan kepramukaan. Dalam kegiatan pramuka para siswa diberikan materi tentang penggunaan jam, kompas, tanda jejak serta tanda-tanda alam lainnya untuk perjalanan

86

pengembaraan atau yang lainnya. Sebanyak 58% siswa menyatakan mereka mampu menggunakan jam dengan baik.

Tabel 4.26 Kemampuan Penggunaan Kompas

No Nilai F Presentase

Selain mampu menggunakan jam, seorang pramuka juga harus mampu menggunakan kompas. Sebanyak 38% siswa menyatakan kurang mampu dalam menggunakan kompas. Hal ini didukung dengan pernyataan Pembina bahwa kurangnya alat pendukung latihan menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran.

Para siswa tidak bisa mempraktikkannya secara langsung yang menyebabkan kurangnya mampunya siswa dalam penggunaan kompas tersebut.

Sama halnya dengan penggunaan kompas, kemampuan siswa dalam menggunakan tanda jejak dan tanda-tanda alam dalam pengembaraan pun kurang optimal. Hal ini didukung dengan data bahwa masih banyak siswa yang tidak pernah mengikuti kegiatan perkemahan, yang mana biasanya dalam perkemahan penggunaan kompas dan tanda jejak selalu digunakan.

Tabel 4.27 Kemampuan Menggunakan Tanda Jejak dan Tanda-Tanda Alam Lainnya dalam Pengembaraan

No Nilai F Presentase

87

Tabel 4.28 Kemampuan Mendaur Ulang Barang Bekas Menjadi Barang yang Bermanfaat

Selain beberapa kemampuan itu, anggota pramuka juga harus memiliki kesadaran dan kemampuan mendaur ulang barang bekas. Namun masih terdapat sebagian siswa (7,4%) yang tidak mampu mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat. Hal ini didukung dengan pernyataan wali kelas bahwa kedisiplinan siswa dalam menjaga kebersihan atau membuang sampah pada tempatnya itu masih kurang.

Tabel 4.29 Impelementasi Pengetahuan Tali Temali pada Kehidupan Sehari-hari mampu menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dalam kehidupan sehari-hari. Karena teali temali cukup membantu seorang pramuka dalam memudahkan aktifitasnya terutama ketika di alam terbuka. Namun setelah mengikuti kegiatan kepramukaan masih terdapat siswa yang tidak mampu menerapkan pengetahuan tentang tali temali dalam kehidupan sehari-harinya. Sama halnya degnan kemampuan dalam pioneering yaitu kemampuan untuk

88

merangkai tongkat dan tali menjadi sebuah objek atau bangunan.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh siswa ketika berkemah.

Namun sama halnya dengan kemampuan tali temali, siswa di SMK Ikhlas Jawilan belum mampu menerapkan kemmapuan tersebut yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.30 Impelementasi Pengetahuan Pioneering pada Kehidupan Sehari-hari

Tabel 4.31 Keikutsertaan pada Kegiatan Ambalan dengan Antusias

Selain kecakapan, seorang pemimpin juga harus memiliki sikap antusias dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Dalam hal ini para siswa sebagai anggota pramuka dan dewan ambalan seharusnya memiliki loyalitas yang tinggi pada Ambalan. Namun, karena di SMK Ikhlas Jawilan ini tidak semua siswa aktif di Ambalan, maka dari itu hanya sebagian saja yang aktif dalam kepengurusan Dewan Ambalan.

Dari aspek ini, siswa di SMK Ikhlas Jawilan memiliki kecakapan serta rasa antusias yang tinggi. Dapat terlihat dari hasil

89

kuesioner yang menunjukkan bahwa para siswa memiliki kemampuan dalam beberapa keterampilan. Seorang pemimpin haruslah memiliki banyak keterampilan untuk mendukung setiap aktifitasnya dalam memimpin anggotanya. Keterampilan ini akan membantu seorang pemimpin untuk lebih mudah menyelesaikan suatu pekerjaan.

d. Tegas dan Bijaksana

Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki sikap tegas dan bijaksana. Sikap tegas merupakan bagaimana cara kita bisa memberi tahu orang lain mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan secara jujur, lugas, elegan dan tentunya penuh dengan rasa percaya diri. Kemudian orang yang bersikap tegas tersebut juga harus mampu mempertanggung jawabkan apa yang telah dikatakannya secara bijaksana. Dalam kegiatan kepramukaan siswa juga dibiasakan untuk bisa menyampaikan pendapatnya di depan umum melalui kegiatan latihan rutin, saat bermusyawarah gugus depan, dan dalam kegiatan lainnya. Setelah mengikuti

Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki sikap tegas dan bijaksana. Sikap tegas merupakan bagaimana cara kita bisa memberi tahu orang lain mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan secara jujur, lugas, elegan dan tentunya penuh dengan rasa percaya diri. Kemudian orang yang bersikap tegas tersebut juga harus mampu mempertanggung jawabkan apa yang telah dikatakannya secara bijaksana. Dalam kegiatan kepramukaan siswa juga dibiasakan untuk bisa menyampaikan pendapatnya di depan umum melalui kegiatan latihan rutin, saat bermusyawarah gugus depan, dan dalam kegiatan lainnya. Setelah mengikuti