• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Pendidikan Kepramukaan

2. Prinsip Dasar Kepramukaan

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuh kembangkan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota Masyarakat. Prinsip Dasar Kepramukaan tersebut meliputi:

a) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjadi manusia yang utuh berarti dia memiliki segala dimensi dalam kehidupan termasuk dimensi religius. Seorang manusia yang utuh harus lah manusia yang beriman atau percaya kepada Tuhan. Tidak hanya percaya, tapi diiringi

41 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Pasal 1

42 AD/ART, Op.Cit., h. 28

33

dengan perbuatan untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

b) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.

Menjadi seorang pramuka haruslah memiliki kepedulian kepada kemajuan bangsa dan negaranya. Seorang pramuka harus menjadi teladan bagi manusia lainnya terlebih di masa sekarang. Seorang pramuka harus peka dan mampu memahami kondisi dan situasi yang terjadi pada sekelilingnya.

c) Peduli terhadap diri pribadinya. Seorang pramuka yang peduli pada orang lain, tentulah akan peduli pada dirinya sendiri.

d) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.43 3. Metode Kepramukaan

Metode kepramukaan merupakan suatu cara atau prosedur untuk pengimplementasian nilai dan prinsip dasar kepramukaan kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan kepramukaan. Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan memiliki fungsi pendidikan yang spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling mmeperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.

Dengan metode kepramukaan, diharapkan bisa menumbuhkan rasa kemandirian pada diri peserta didik, mampu mengembangkan diri sehingga menjadi pribadi utuh, memiliki kematangan moral, mental, spiritual, emosional, intelektual, serta fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :

1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

2) Belajar sambil melakukan;

43 AD & ART, Op.Cit., h. 9

34

3) Kegiatan berkelompok, kerjasama dan berkompetisi;

4) Kegiatan di alam terbuka;

5) Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan dan dukungan;

6) Penghargaaan berupa tanda kecakapan; dan 7) Satuan terpisah antara putra dan putri.44

4. Pendidikan Kepramuka pada Jenjang Sekolah Lanjutan

Pramuka di Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) berada pada tingkatan Penegak. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya.

Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.45

Pembinaan golongan Pramuka Penegak merupakan tahapan pembinaan setelah golongan Pramuka Penggalang. Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan bangsa, maka Penegak dikiaskan sebagai masa pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.

Pramuka penegak jika di sekolah yaitu berada di tingkatan Sekolah Menengah atas dan Perguruan Tinggi. Tingkat kecakapan umum Pramuka Pengeka terdiri dari dua yaitu tingkatan Bantara dan Laksana. Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan

44 AD & ART, Op.Cit., h. 9

45 Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Nomor. 119 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penegak, Bab II, h. 3

35

negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin. Sedangkan Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.

a. Sifat dan Bentuk Kegiatan Kepenegakan

Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah semangat juang yang tinggi, idealisme, kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya.

Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan Kepenegakan secara umum masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak di bawah tanggungjawab orang dewasa.

Bentuk kegiatan Kepenegakan meliputi:

1) Bina Diri

Bina diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.

2) Bina Satuan

Bina satuan merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.

3) Bina Masyarakat

Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di masyarakatnya.46 b. Area Pengembangan

Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan perundang-undangan. Kurikulum untuk peserta didik disusun sesuai

46 Ibid., h. 4

36

jenjang yang ada dalam pendidikan kepramukaan. Kurikulum pendidikan kepramukaan terdiri atas :

1) Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU). SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap jenjang.

2) Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK). SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarat.

3) Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG). SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda dalam setiap jenjang.47

Syarat Kecakapan Umum menjadi syarat yang harus ditempuh seorang Pramuka Penegak untuk mendapatkan tanda kecakapan umum yaitu tanda kecakapan umum Bantara dan Laksana. Yang di dalamnya terdapat beberapa poin yang berisi keterampilan tertentu yang harus dijalani dan dikuasai. Begitupun dengan Syarat Kecakapan Khusus, Kecakapan Khusus Pramuka Penegak adalah kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan di bidang tertentu yang dimiliki Pramuka Penegak sesuai dengan minat dan bakatnya.

Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang melalui kurikulum yang telah ditetapkan. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam dimensi kepribadian manusia,

47 AD & ART, Op.Cit., h. 3

37

serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.

Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai di tingkat Penegak Bantara dan Penegak Laksana.

Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka Penegak sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Penegak menempuh syarat kecakapan umum

a) Spiritual

Area pengembangan spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan memahami kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat.48 Tujuan pengembangan spiritual Pramuka Penegak adalah membantu memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

1) Sasaran

a. Mampu melaksanakan kewajiban agamnaya secara teratur

48 Panduan Penyelesaian SKU Penegak, Op. Cit, h. 9

38

b. Mampu menyampaikan rasa syukur dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa

c. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

2) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan spiritual Pramuka Penegak terdiri atas:

a. Kompetensi Akhir: Taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

b. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 1) Penegak Bantara, mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual dan mampu untuk melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai dengan keyakinannya. 2) Penegak Laksana, mampu memahami terhadap perbedaan keyakinan yang dianut oleh orang lain dan mampu bersikap konsisten terhadap pelaksanaan agama yang diyakininya.

Kompetensi ini dapat dicapai melalui pencapaian poin-poin SKU. Dalam area pengembangan spiritual pada tingkatan penegak ini dapat diproyeksikan melalui butir-buti SKU.

Beberapa butir SKU untuk tingkatan Penegak Bantara, diantaranya:

1) Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam 2) Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat

mendirikan Sholat sunah secara individu

3) Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa

39

4) Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah)

5) Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat

6) Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut

Poin-poin SKU pada aspek ini dapat menggambarkan sikap spiritual atau religius dari seorang pemimpin, yang mana seorang pemimpin yang baik adalah orang yang dekat dengan Tuhannya.

b) Emosional

Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengungkapkan emosi. Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang. Tujuannya adalah membantu Pramuka Penegak untuk menumbuhkembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain serta dapat mengelola emosinya dengan baik.

1) Sasaran

a. Mampu menjalin komunikasi yang cukup baik diantara anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

b. Mampu mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.

c. Menghargai pendapat orang lain.

2) Standar Kompetensi:

Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan emosional Pramuka Penegak terdiri atas:

40

a. Kompetensi Akhir: Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya.

b. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 1) Penegak Bantara, mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun.

Mampu mengendalikan emosi dan berfikir secara logis.

Mampu menyampaikan pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan tidak menyinggung perasaan orang lain.

2) Penegak Laksana, mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk yang santun. Mampu berempati terhadap pendapat orang lain

Kompetensi ini dapat dicapai melalui pencapaian poin-poin SKU. Dalam area pengembangan spiritual pada tingkatan penegak ini dapat diproyeksikan melalui butir-buti SKU.

Beberapa butir SKU untuk tingkatan Penegak Bantara, diantaranya:

1) Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman

2) Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik

Poin-poin SKU pada aspek ini menggambarkan sikap seorang pemimpin yang berani, mempunyai keberanian dalam mengambil keputusan, tegas dan bijaksana, mempunyai keberanian dalam mengambil keputusan, memiliki kemampuan untuk bersikap obyektif

c) Sosial

Pengembangan sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan

41

memimpin. Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penegak dalam mengembangkan hubungan sosial dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

1) Sasaran

a. Mampu bekerjasama dan berinteraksi dengan orang lain di dalam sebuah kelompok.

b. Mematuhi aturan kelompok dan sanggup menerima konsekuensinya.

c. Peduli terhadap orang lain atau lingkungannya.

2) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial Pramuka Penegak terdiri atas:

a. Kompetensi Akhir: Mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial.

b. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 1) Penegak Bantara, mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka buruk.

Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok. 2) Penegak Laksana, mampu memahami perbedaan strata sosial di masyarakat.

Mampu memimpin dan bekerjasama. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip hak asasi manusia beserta contoh konkret.

Kompetensi ini dapat dicapai melalui pencapaian poin-poin SKU. Dalam area pengembangan spiritual pada tingkatan penegak ini dapat diproyeksikan melalui butir-buti SKU.

42

Beberapa butir SKU untuk tingkatan Penegak Bantara, diantaranya:

1) Dapat saling menghormati dan toleransi dalam bakti antar umat beragama.

2) Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan

3) Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri

4) Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari

5) Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.

6) Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali

7) Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.

Poin-poin SKU pada aspek ini dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa yaitu memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, dapat dipercaya, jujur dan amanah, bertanggung jawab, berintegritas, cakap dan antusias, memiliki keterampilan dalam beradaptasi dengan orang lain, dan memiliki motivasi yang tinggi.

d) Intelektual

Pengembangan intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penegak adalah membantu menumbuhkan keingintahuan akan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses, mengambil keputusan dan memecahkan masalah.

43 1) Sasaran

a. Mampu menghimpun dan memproses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam mengambil keputusan.

b. Mampu berinovasi dan berkreasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kegiatan keterampilan kepramukaan.

c. Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya.

d. Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna kepada masyarakat.

2) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan intelektual Pramuka Penegak terdiri atas:

a. Kompetensi Akhir: Mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan yang dimilikinya.

b. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 1) Penegak Bantara, mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati untuk menunjang cita-citanya. Mampu membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan teknologi tepat guna. 2) Penegak Laksana, mampu menambah pengetahuan dan wawasannya. Mampu belajar secara sistematis sesuai dengan arah cita-citanya.

Mampu menceritakan suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

44

Kompetensi ini dapat dicapai melalui pencapaian poin-poin SKU. Dalam area pengembangan spiritual pada tingkatan penegak ini dapat diproyeksikan melalui butir-buti SKU.

Beberapa butir SKU untuk tingkatan Penegak Bantara, diantaranya:

1) Mengenal, mengerti dan memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka

2) Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia 3) Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda

alam lainnya dalam pengembaraan

4) Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

5) Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB 6) Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan

7) Dapat mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat

8) Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari

Poin-poin SKU pada aspek ini dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa yaitu cakap dan antusias, memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luas, cakap dan antusias, memiliki kemampuan untuk bersikap obyektif.

e) Fisik

Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar. Tujuan pengembangan fisik adalah tumbuhnya kesadaran hidup sehat dan bersih serta dimilikinya kemampuan fisik yang prima sesuai kondisi.

45 1) Sasaran

a. Mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh antara lain dengan berolahraga yang teratur.

b. Mampu memanfaatkan kemampuan fisiknya.

c. Mampu menjelaskan perkembangan fisik dan psikologis manusia.

2) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka Penegak terdiri atas:

a. Kompetensi Akhir: Mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima serta memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik dan psikologis antara lelaki dan perempuan.

b. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: 1) Penegak Bantara, mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat. 2) Penegak Laksana, mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna.

Kompetensi ini dapat dicapai melalui pencapaian poin-poin SKU. Dalam area pengembangan spiritual pada tingkatan penegak ini dapat diproyeksikan melalui butir-buti SKU.

Beberapa butir SKU untuk tingkatan Penegak Bantara, diantaranya:

46

1) Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim.

2) Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan

3) Dapat memimpin baris berbaris dan menjelaskan peraturannya kepada anggota sangganya.

4) Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat

5) Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut-turut.

Poin-poin dalam SKU ini menggambarkan sikap seorang pemimpin yang harus memiliki jasmani dan mental yang sehat serta memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luas, mmeiliki keterampilan membimbing, mendorong, dan memotivasi orang lain

C. Kerangka Berpikir

Tidak dapat dipungkiri sekolah merupakan tempat yang paling baik dalam mendidik dan menanamkan sikap, nilai dan norma yang baik. Salah satunya yaitu sikap kepemimpinan. Sekolah memiliki andil yang cukup besar dalam membina sikap kepemimpinan peserta didik.

Pendidikan kepramukaan jika dilaksanakan dengan baik di sekolah akan mampu mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Sikap kepemimpinan yang dimiliki peserta didik mampu mengarahkannya pada pengembangan diri yang baik. Seorang peserta didik yang memiliki sikap kepemimpinan otomatis akan berlaku jujur, adil, percaya diri, dapat dipercaya dan masih banyak lainnya. Sekolah yang memiliki peserta didik yang memiliki sikap kepemimpinan akan jauh lebih mudah mencapai tujuan sekolahnya.

Dalam hal ini sekolah harus mampu mengarahkan program sekolah pada pembinaan karakter peserta didik. Tak hanya itu, pihak masyarakat,

47

pemerintah serta keluarga pun harus bersinergi untuk mengembangkan sikap kepemimpinan pada siswa. . Salah satunya dengan program non formal untuk meningkatkan sikap kepemimpinan peserta didik. Dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan peserta didik diperlukan kerjasama antar semua pihak di sekolah seperti guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan serta peserta didik itu sendiri. Ekstrakurikuler Pramuka menjadi salah satu pendidikan non formal yang berperan dalam peningkatan sikap kepemimpinan peserta didik. Sejak diwajibkannya kegiatan kepramukaan dalam kurikulum 2013 sekolah menjadi punya tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pembinaan tersebut terhadap peserta didiknya.

Pendidikan kepramukaan menjadi salah satu usaha yang startegis untuk membentuk sikap kepemimpinan peserta didik yang pada akhirnya akan berdampak pada kemajuan sekolah dan kualitas peserta didik itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan kepramukaan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam meningkatkan sikap kepemimpinan pada peserta didik, karena dengan pendidikan kepramukaan tersebut sikap kepemimpinan dan karakter lain seseorang dapat terbentuk.

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Input Proses Output

Peserta Didik

Pendidikan Kepramukaan

Sikap Kepemimpinan

Siswa

48

D. Penelitian yang Relevan

Sebagai dasar dalam melengkapi dan mempersiapkan penelitian ini maka peneliti mencari bahan acuan yang relevan dalam mendukung penelitian yang dilakukan.

1. Romli pada tahun 2010 dengan judul penelitian, Peran Kepramukaan dalam Mengembangkan Bakat Kepemimpinan Siswa di SMP Citra Nusantara Mahasiswa Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana peran kepramukaan dalam mengembangkan bakat kepemimpinan siswa di SMP Citra Nusantara. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dapat mengembangkan bakat kepemimpinan. Terdapat persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu terletak pada variabel pendidikan kepramukaan dan sikap kepemimpinan siswa, sedangkan perbedaannya yaitu peneliti mengambil data di SMK Ikhlas Jawilan sedangkan Romli datanya diambil di SMP Citra Nusantara.

2. Lingga Suropati pada tahun 2017 dengan judul penelitian, Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Pendidikan Karakter Siswa di SMP Negeri 2 Terbanggi Besar Lampung Tengah Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Lampung yang memiliki tujuan penelitian yaitu menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh ekstrakulikuler Pramuka dengan karakter siswa di SMP Negeri 2 Terbanggi Besar. Pada penelitian ini terdapat persamaan yaitu fokus penelitiannya pada pendidikan kepramukaan sedangkan perbedaannya yaitu tempat penelitian yang dilakukan, Lingga meneliti di SMP Negeri 2 Terbanggi Besar sedangkan tempat penelitian skripsi ini adalah di SMK Ikhlas Jawilan.

Selanjutnya Lingga melakukan penelitian pada tahun 2017 sedangkan skripsi ini dilaksanakan pada tahun 2019.

49

3. Lutfiatuzzahroh pada tahun 2018 dengan judul penelitian Peran Kegiatan Kepramukaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MAN 1 Kota Bogor Mahasiswa Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pramuka di MAN 1 Kota Bogor, untuk menjelaskan Peran kegiatan kepramukaan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MAN 1 Kota Bogor, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan Pramuka dalam proses meningkatkan kedisiplinan di MAN 1 Kota Bogor. Terdapat persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu terletak pada variabel penelitian pendidikan kepramukaannya, sedangkan perbedaannya adalah terletak pada variabel kedisiplinan.

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Ikhlas Jawilan yang beralamat di Jl.

Cikande-Rangkasbitung KM. 10, Pasirbuyut, Jawilan, Serang, Banten.

Cikande-Rangkasbitung KM. 10, Pasirbuyut, Jawilan, Serang, Banten.