Beberapa hari sebelum pelaksanaan penelitian melalui tokoh masyarakat yang mempunyai hubungan dekat dengan pekerja dewasa yang beresiko tinggi keracunan timbal kronis diberitahukan bahwa akan ada pegobatan secara gratis terhadap keracunan timbal kronis di Rumah Sakit Widya Husada di Medan pada tanggal 26 Mei 2009.
Pada hari pelaksanaan penelitian para pekerja datang satu persatu mulai dari jam 8.00 pagi sampai dengan jam 18.00 WIB sore. Pada setiap pekerja yang datang dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tekanan darah. Pekerja yang memenuhi kriteria inklusi ditawarkan untuk mengikuti penelitian ini dengan sukarela, untuk ini pekerja menandatangani form Pernyataan Bersedia Mengikuti Penelitian (Informed Consent). Selanjutnya responden mengisi form kuesioner yang telah disediakan. Pekerja dibagi menjadi 2 kelompok dengan mempergunakan simple random sampling yaitu dengan mengambil satu gulungan kertas dari setumpukan yang berisi tulisan “kontrol” dan tulisan “perlakuan” yang disediakan masing-masing 75 buah. Pekerja yang mendapat kertas dengan tulisan “kontrol” dimasukkan ke dalam kelompok kontrol sedangkan pekerja yang mendapat gulungan kertas bertulisan “perlakuan” dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan, sehingga dari sampel yang telah terdaftar sebanyak 150 orang, dialokasikan kedalam kelompok kontrol sebanyak 75 orang (tanpa pemberian suplemen kalsium) dan kelompok perlakuan (dengan suplemen kalsium). Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Pratiknya (2003) bahwa pada penelitian dengan subyek manusia, dimana cara random murni tidak mungkin dilakukan.
Langkah-langkah pengambilan sampel terlihat seperti berikut:
Gambar: 3.2. Langkah-langkah Pengambilan Sampel
3.4.2 Pemeriksaan Kadar Timbal dalam Darah
Pada awal penelitian diperiksa kadar timbal dalam darah awal (Blood Lead Level} semua sampel 150 orang, yaitu kelompok kontrol 75 orang dan kelompok perlakuan 75 orang. Sampel darah diambil berupa darah vena sebanyak 10 cc yang dilakukan secara steril oleh petugas Laboratorium Klinik Prodia, Jl. S.Parman Medan. Kelompok perlakuan diberikan konsumsi suplemen tablet kalsium dengan nama dagang Calcimef buatan Mega Esa Farma, berisi 500 mg Calcium Lactate dengan dosis 3 x 1 tablet sehari. Tablet Kalsium diberikan untuk persediaan setiap satu minggu selama 12 minggu (tiga bulan). Setelah tiga bulan, pada akhir
Populasi homogen
Sampel dibagi dua dengan mengambil salah satu gulungan kertas yang masing-masing
bertuliskan ”kontrol” dan ”sampel”
SAMPEL: 150 orang
Kontrol: 75 orang Perlakuan: 75 orang
Populasi heterogen dilakukan skrining menurut kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian dilakukan pemeriksaan kadar timbal, hemoglobin dan kreatinin darah baik dari kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol.
3.4.3 Ethical Clearance dan Informed Consent
Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan:
a. Persetujuan pelaksanaan penelitian didapat dari Health Research Ethical Committee of North Sumatera No154/KOMET/FK USU/2009 tanggal 30 Mei 2009. karena penelitian ini dilaksanakan di lapangan dengan memakai manusia sebagai obyek penelitian, syarat-syarat penelitian harus dipenuhi (ethical clearence)
b. Informed consent
Setiap peserta penelitian menandatangani Formulir Persetujuan untuk Ikut dalam Penelitian, setelah mendapat penjelasan dari Tim Peneliti. Penjelasan tersebut meliputi:
• Bahwa akan dilakukan pemeriksaan tubuh secara fisik • Bahwa akan dilakukan pengambilan contoh darah
• Bahwa bagi kelompok perlakuan harus makan obat secara teratur
• Bahwa responden harus datang setiap minggu untuk kontrol • Bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan gangguan pada
kesehatan
• Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan agar responden datang memeriksakan diri.
3.4.4 Definisi Operasional:
Variabel Definisi Operasional Jenis Data/
Skala Ukur
Alat Ukur Cara Ukur Kategori
Kadar Timbal dalam Darah Awal
Kadar timbal darah respon- den diukur pada awal studi
Rasio ( g/dl) Spectrofotometer Analisis sampel darah
vena
- Kadar Timbal Darah
Akhir
Kadar timbal darah respon- den diukur pada akhir studi
Rasio ( g/dl) Spectrofotometer Analisis sampel darah
vena
-
Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin
responden
Nominal Kuesioner Wawancara 1.Pria
2.Wanita
Pekerjaan Pekerjaan yang beresiko
tinggi keracunan timbal
Nominal Kuesioner Wawancara 1.Tukang beca dayung
2.Tukang beca mesin 3.Pedagang
Lama Bekerja Lama bekerja di pinggir jalan Nominal Kuesioner Wawancara 1.> 5 jam sehari
2.< 5 jam sehari Kebiasaan Merokok apakah responden menghisap
rokok setiap hari
Nominal Kuesioner Wawancara 1.Ya
2.Tidak
Pendidikan Ijazah yang dipunyai Nominal Kuesioner Wawancara 1.SD
2.SMP 3.SMA
4.Perguruan Tinggi Tempat Istirahat Lokasi tempat istirahat siang
hari
Nominal Kuesioner Wawancara 1.di rumah
2.di pinggir jalan
Tempat Tinggal Lokasi tempat tinggal Nominal Kuesioner Wawancara 1.Pinggir jalan raya
2.dalam gang Kebiasaan Minum Susu Apakah responden minum
susu setiap hari
Nominal Kuesioner Wawancara 1.Ya
2.Tidak
Tekanan Darah Hasil ukur tekanan darah Rasio Sphygmomanometer NOVA Tesameter 1.tekanan sistolis
2.tekanan diastolis
Hemoglobin Darah Kadar Hb darah (mg%) Rasio Spectrofotometer Analisis sampel darah
vena
-
Creatinin darah Kadar creatinin darah (mg%) Rasio Spectrofotometer Analisis sampel darah
vena
3.4.5 Metode Pengumpulan Data a. Data primer :
1. Pengumpulan data dengan bantuan kuesioner berupa: • Jenis Kelamin • Pekerjaan • Lama Bekerja • Kebiasaan Merokok • Pendidikan • Tempat Istirahat • Tempat Tinggal
• Kebiasaan Minum Susu
2. Pengukuran kadar timbal di dalam darah, tekanan darah, hemoglobin, dan kreatinin darah menggunakan jasa laboratorium klinik.
3. Wawancara dengan Key Person di Dinas Kesehatan Kota Medan.
b. Data sekunder:
• Gambaran umum lokasi penelitian diambil dari Laporan Tahunan Kota Medan dalam buku Kota Medan dalam Angka.
• Kualitas udara kota Medan khususnya polusi timbal diambil dari penelitian-penelitian terdahulu di kota Medan.
• Literatur mengenai kebijakan Dinas Kesehatan Kota Medan terhadap pekerja dewasa yang beresiko tinggi terhadap keracunan timbal pada saat ini.
3.4.6 Analisa data
Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan analisa data sebagai berikut: 1. Analisis Univariat, dipergunakan untuk menjelaskan
karakteristik dari responden, hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat dengan melakukan uji t-berpasangan untuk: • Mengetahui hubungan karakteristik responden dengan
kadar timbal dalam darah
• Mendapatkan beda kadar timbal dalam darah awal dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
• Mendapatkan beda kadar timbal dalam darah akhir dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
• Mendapatkan beda rata-rata penurunan kadar timbal dalam darah antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
3. Analisis Multi Variat, menggunakan analisis Regresi Linier Ganda (Multiple Regretion) untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kadar timbal dalam darah, sekaligus untuk memperoleh model prediksi kadar timbal dalam darah responden.
4. Melakukan analisis Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) yang dikenal dengan Analisis SWOT untuk
merekomendasikan kebijakan terhadap pekerja dewasa yang beresiko tinggi terhadap keracunan timbal.