• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.3 Perencanaan Tahap Penelitian

3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti melakukan tindakan sebagai berikut: (1) Melaksanakan pengisian angket pra tindakan untuk mengukur motivasi awal pada siswa; (2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan alat peraga, bahan pengajaran serta lembar kerja siswa; (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model group investigation, meliput: (a) Pengkondisian kelas, (b) Berdoa, (c) Presensi, (d) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa, (e) Menyampaikan materi peswat sederhana dan menggunakan media benda nyata untuk memperjelas kosep. Pada pertemuan pertama, materinya adalah hakikat pesawat sederhana, manfaat pesawat sederhana dan mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana berdasarkan ciri-cirinya. Sedangkan pada pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah jenis-jenis tuas (tuas golongan I, II dan III), letak titik beban, kuasa dan titik tumpu, dan menggolongan peralatan yang termasuk tuas golongan I, II dan III; (f) Membagi siswa ke dalam 7 kelompok belajar; (g) Siswa memilih topik yang akan diinvestigasi. Topik-topik pada pertemuan pertama ialah: peta konsep pesawat

sederhana, kegiatan manusia dengan pesawat sederhana, fungsi dan manfaat pesawat sederhana, penggolongan jenis pesawat sederhana, jenis dan fungsi tuas, kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan pesawat sederhana, penggolongan jenis dan fungsi pesawat sederhana. Sedangkan topik pada pertemuan kedua ialah: Gunting, Catutan kuku, Tang, Pemotong kertas, Pinset, Gerobag dorong, Staples; (h) Siswa melakukan investigasi, menggunakan media yang ada untuk mempermudah proses pemecahan masalah; (i) Guru memberikan pengawasan, bimbingan, dan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar; (j) Siswa mempresentasikan hasil investigasi (permasalahan yang dikaji); (k) Guru Memberikan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok; (4) Melakukan pengumpulan data, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket motivasi belajar, pengamatan aktivitas belajar siswa, dan pengamatan performansi guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa berupa lembar kerja siswa, dan tes formatif.

3.2.2.4Observasi

Pada tahap observasi ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa. Pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh guru kelas untuk membantu melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil pengamatan menjadi lebih akurat. Kegiatan observasi dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan yang dilakukan mengacu pada tujuan penelitian, oleh karena itu pengamatan difokuskan pada:

(1)Performansi Guru

Performansi guru meliputi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran (APKG 1) dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran (APKG 2). Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran meliputi: (1) Merumuskan tujuan pembelajaran; (2) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar; (3) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation; (4) Merancang pengelolaan kelas; (5) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian; (6) Tampilan dokumen rencana pembelajaran. Sedangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi: (1) Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran; (2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model group investigation; (3) Mengelola interaksi kelas; (4) Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar; (5) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran IPA; (6) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar; (7) Kesan umum kinerja guru atau calon guru.

(2)Motivasi belajar siswa

Pengukuran motivasi belajar didasarkan pada indikator motivasi yang kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam angket. Adapun indikator-indikator untuk mengukur motivasi belajar siswa meliputi: (1) Keinginan mengikuti pelajaran IPA; (2) Kemauan mengerjakan soal-soal IPA; (3)

Keingintahuan terhadap materi Pesawat sederhana; (4) Ketertarikan pada pelajaran IPA; (5) Senang mengerjakan tugas IPA; (6) Manajemen belajar IPA; (7) Adanya dorongan dari guru; (8) Lingkungan kelas yang kondusif; (9) Ulet menghadapi kesulitan; (10) Senang mencari dan memecahkan soal; (11) Dorongan siswa untuk berprestasi; (12) Cita cita masa depan.

(3)Aktivitas belajar siswa

Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru mengamati aktivitas belajar siswa. Pada penelitian ini aktivitas belajar siswa yang diamati meliputi: (1) Keantusiasan mengikuti pembelajaran; (2) Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat; (3) Katekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru; (4) Kemampuan siswa bekerjasama dalam kelompok; (5) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar; (6) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok; (7) Kemampuan siswa dalam menindak lanjuti pengetahuan yang diperoleh.

3.2.2.4Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Hal-hal yang dianalisis dalam tahap ini berupa hasil observasi. Pada tahap refleksi peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:(1) Menganalisis data maupun informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I; (2) Menginterpretasi atau memaknai data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I; (3) Berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan, sehingga peneliti dapat menentukan langkah

selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan; (4) Merancang tindakan baru kearah perbaikan atau peningkatan pada siklus selanjutnya.

3.2.1 Siklus II

Siklus II dilaksanakan apabila pada siklus I hasilnya belum memenuhi kriteria keberhasilan pembelajaran atau belum memenuhi nilai yang ditargetkan. Seperti halnya pada siklus I, siklus II terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan pertama digunakan untuk pembelajaran dan pertemuan kedua digunakan untuk pembelajaran dan tes formatif.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus ini meliputi: 3.2.2.1Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan, ada beberapa hal yang direncanakan antara lain: (1) Membuat skenario pembelajaran baru berupa RPP yang berisi langkah-langkah model group investigation berdasarkan refleksi siklus I; (2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan berupa media pembelajaran, perangkat lembar kerja siswa; (3) Menyusun instrument berupa soal tes formatif beserta kisi-kisinya untuk digunakan dalam tes formatif II. Penyusunan sarana pembelajaran ini mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I.

3.2.2.3Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:(1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan alat peraga (media), bahan pengajaran serta lembar kerja siswa sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I; (2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model

group investigation yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I, meliputi: (a) Pengkondisian kelas; (b) Berdoa; (c) Presensi; (d) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa; (e) Menyampaikan materi peswat sederhana dan menggunakan media benda nyata dan video aplikasi penerapan pesawat sederhana untuk memperjelas kosep. Pada pertemuan pertama materi yang dipelajari adalah bidang miring dan roda berporos. Sedangkan pada pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah jenis-jenis katrol; (f) Membagi siswa ke dalam 7 kelompok belajar; (g) Siswa memilih topik yang akan diinvestigasi. Pada pertemuan pertama, topik-topiknya ialah: Paku, Sekrup, Kapak/Pisau, Jalan berkelok di daerah pegunungan, Roda sepeda, Stir mobil, Roda mobil-mobilan. Sedangkan pada pertemuan kedua tipik-topiknya adalah: Jenis-jenis katrol, Cara kerja katrol, Penggunaan katrol, Katrol tetap, Katrol bebas, Katrol ganda, Katrol rangkap; (h) Siswa melakukan investigasi, menggunakan media yang ada untuk mempermudah proses pemecahan masalah serta menggunakan sumber belajar yang ada berupa buku paket IPA kelas V; (i) Guru memberikan pengawasan, bimbingan, dan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar; (j) Siswa mempresentasikan hasil investigasi (permasalahan yang dikaji); (k) siswa dari kelompok lain menanggapi dan bertanya jawab dengan kelompok yang maju presentasi; (l) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok; (3) Melakukan pengumpulan data, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket motivasi belajar, pengamatan aktivitas belajar siswa, dan pengamatan performansi guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa berupa lembar kerja siswa, dan tes formatif.

3.2.2.3Observasi

Pada tahap observasi ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa. Pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh guru kelas untuk melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil pengamatan menjadi lebih akurat. Kegiatan observasi dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan yang dilakukan mengacu pada tujuan penelitian, oleh karena itu pengamatan difokuskan pada:

(1)Performansi Guru

Performansi guru meliputi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran (APKG 1) dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran (APKG 2). Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajarn meliputi: (1) Merumuskan tujuan pembelajaran; (2) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar; (3) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation; (4) Merancang pengelolaan kelas; (5) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian; (6) Tampilan dokumen rencana pembelajaran. Sedangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi: (1) Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran; (2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model group investigation; (3) Mengelola interaksi kelas; (4) Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap

positif siswa terhadap belajar; (5) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran IPA; (6) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar; (7) Kesan umum kinerja guru atau calon guru.

(2)Motivasi belajar siswa

Pengukuran motivasi belajar didasarkan pada aspek motivasi yang disampaikan oleh para ahli, kemudian dijabarkan dalam bentuk indikator motivasi yang selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam angket. Adapun indikator-indikator untuk mengukur motivasi belajar siswa meliputi: (1) Keingingan mengikuti pelajaran IPA; (2) Kemauan mengerjakan soal-soal IPA; (3) Keingintahuan terhadap materi Pesawat sederhana; (4) Ketertarikan pada pelajaran IPA; (5) Senang mengerjakan tugas IPA; (6) Manajemen belajar IPA; (7) Adanya dorongan dari guru; (8) Lingkungan kelas yang kondusif; (9) Ulet menghadapi kesulitan; (10) Senang mencari dan memecahkan soal; (11) Dorongan siswa untuk berprestasi; (12) Cita cita masa depan.

(3)Aktivitas belajar siswa

Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru mengamati aktivitas belajar siswa. Pada penelitian ini aktivitas belajar siswa yang diamati oleh guru meliputi: (1) Keantusiasan mengikuti pembelajaran; (2) Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat; (3) Katekunan siswa dalam menyelesaiakn tugas yang diberikan guru; (4) Kemampuan siswa bekerjasama dalam kelompok; (5) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar; (6) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok; (7) Kemampuan siswa dalam menindak lanjuti pengetahuan yang diperoleh.

3.2.2.4Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Hal-hal yang dianalisis dalam kegiatan ini meliputi performansi guru, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar. Hasil refleksi siklus II nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi serta menetapkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini serta hasil dari penelitian yang digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk rancangan tindakan selanjutnya. Apabila indikator keberhasilan telah terpenuhi, maka tidak perlu diadakan siklus berikutnya. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus II antara lain sebagai berikut: (1) Menganalisis data maupun informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus II; (2) Menginterpretasi atau memaknai data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus II; (3) Berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan, sehingga peneliti dapat menentukan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan.

Dokumen terkait