• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Treatment

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

3. Pelaksanaan Treatment

Berikut pelaksanaan layanan menggunakan konseling kelompok yang dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan pendekatan trait and factor :

a) Treatment 1 (Senin, 29 Juli 2019)

Layanan yang digunakan oleh peneliti adalah konseling kelompok dengan pendekatan trait and factor. Data yang diambil peneliti dalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMA N 1 Padang Ganting yang berhubungan dengan pengambilan keputusan karir adalah data hasil belajar siswa dan data tes IQ dari data ini peneliti melihat apakah pengambilan keputusan karir dengan data hasil belajar dan tes Iqnya.

Teknis pelaksanaan dapat dilihat dari langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Tahap pembentukan

Treatment yang pertama ini, peneliti mengawalinya dengan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan suasana-suasana akrab dan menciptakan dinamika kelompok, kegiatan diawali dengan mengucapkan terima kasih, berdo’a dan mengambil absensi anggota kelompok yang akan dibahas dengan menggunakan pendekatan trait and factor. Pada tahap ini peneliti memperkenalkan dan memasukkan para anggota kelompok ke dalam suasana kelompok.

Kons : assalamualaikum wr. Wb Klien : waalaikumsalam wr. Wb

Ko : selamat pagi semuanya, bagaimana kabarnya?

Ki : pagi juga, alhamdulillah sehat

Ko : sebelumnya kakak ucapkan terima kasih kepada adik-adik semuanya, pada kesempatan kali ini kita akan melakukan

kegiatan konseling kelompok. Sebelumnya marilah kita berdo’a terlebih dahulu. Berdo’a dimulai... selesai Ko : mmm.. di antara kalian udah ada yang pernah melakukan

konseling kelompok?

Ki(AS): saya kak..

Ko : siapa yang belum?

Ki : saya kak..

Ko : oke.. jadi konseling kelompok itu adalah proses bantuan oleh konselor dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan dalam kelompok.

dan kegiatan konseling kelompok kita ini menggunakan pendekatan trait and factor secara bahasa trait dapat diartikan dengan sifat, karakteristik seorang individu, sedangkan factor berarti tipe-tipe, syarat-syatar tertentu yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan atau suatu jabatan.

Artinya dalam kegiatan kelompok ini kita akan membahas suatu topik tentang pengambilan keputusan karir yang masalahnya datang dari adik-adik semua yang kita lihat dari segi pemikiran yang mempengaruhi tingkah laku kita.

Selanjutnya kita akan mencarikan solusi dari masalah tersebut secara bersama. Sejauh ini ada yang ditanyakan atau ada yang belum paham?

Ki : paham kak

Ko : berarti semuanya paham ? oke, dilanjutkan bahwa dalam kegiatan kita ini nanti semua anggota kelompok diminta untuk berperan aktif dalam membahas masalah. Disilahkan untuk berpendapat dengan catatan satu-persatu. Tujuannya adalah terpecahnya masalah yang kita bahas. Kegiatan kita ini berlangsung selama 4 kali pertemuan kedepan. Apakah adik-adik ada yang ingin bertanya? Atau ada yang diragukan?

Ki : tidak kak..

Ko : oke. Sebelum kita melakukan konseling kelompok.

Alangkah baiknya kita perkenalan untuk lebih kenal lagi.

Jadi nanti ketika menyebutkan nama yang lain harus menjawab hay dan namanya. Contoh nama kakak Amina.

Nah jawabnya hay kak Amina. Nah silahkan dari sebelah kanan terlebih dahulu.

Ki : (dilanjutkan perkenalan satu persatu).

Ko : sudah semua perkenalannya?

Ki : sudah kak..

Ko : oke.. sekarang kita akan melakukan ice breaking. Jadi gini nanti ketika kakak bilang kanan kalian harus menoleh ke kiri dan menyebut kanan.

Ki : oke kak..

Ko : kita mulai.. kanan..

Ki : kanan.. dengan menoleh ke kiri tapi ada juga yang menoleh ke kanan

Ko : nah.. belum konsentrasi kan..

Ki : iya kak..

Ko : oke.. kita coba lagi..

Ki : iya kak..

Ko : kiri..

Ki : kiri menoleh ke kanan (masih juga ada yang menoleh ke kiri)

Ko : kanan

Ki : kanan menoleh ke kiri Ko : kiri..

Ki : kiri menoleh ke kanan (ada juga yang masih menoleh ke kiri)

Ko : nah masih belum konsentrasi yaa,, Ki : iya nih kak..

Ko : oke lah.. sudah ya.. harus konsen yaa..

Ki : iya kak..

Ko : mm.. sekarang kakak akan menjelaskan tentang azas-azas dalam konseling kelompok. Yang pertama, yakni kerahasiaan, yakni permasalahan yang kita bahas bersifat rahasia tidak boleh menceritakan kepada orang lai, kemudian kesukarelaan dan kegiatan

Ki : Ooo.. jadi yang kita bahas ini rahasia ya kak..

Ko : iya.. betul sekali..

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini peneliti menjelaskan kembali kegiatan yang akan dilakukan kepada anggota kelompok, tanya jawab kesiapan anggota kelompok apakah bisa melanjutkan kegiatan, pemimpin kelompok juga mengenali suasana kelompok apakah sudah kondusif atau belum untuk dilanjutkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas dalam kegiatan konseling kelompok.

Ko : apakah kegiatan ini bisa kita lanjutkan?

Ki : bisa kak.

(3) Tahap Pelaksanaan (a) Tahap analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi tentang diri klien. Pada tahap analisis ini data yang diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 dan data hasil tes IQ dari data hasil belajar dan data tes IQ ini peneliti menganalisis tentang pengambilan keputusan karir siswa di SMA N 1 Padang Ganting apakah cocok dengan hasil belajar atau tidak. Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, seperti wawancara, catatan kumulatif,

dan tes IQ dan data lainnya. Data hasil belajar yang paling bagus yaitu terletak pada mata pelajaran KWN dengan nilai 88.

Berikut data tes psikologi siswa yang bernama PY : Nama : PY

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 25

 S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 20



Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan menghubungkan data yang telah ada pada tahap ini peneliti melihat dari data hasil belajar siswa dan data hasil tes IQ apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karir. Tahap ini peneliti merangkum dan mengatur data hasil analisis sehingga bisa melihat bakat klien, kelemahan dan kelebihan klien.

Dilihat dari data hasil tes psikologis siswa dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional PY yang baik terletak pada Membina Hubungan Sosial dengan poin 85, bakat yang menonjol pada PY yaitu bakat verbal (kemampuan memahami kata-kata, sedangkan dilihat dari data hasil belajar PY nilai yang paling bagus yaitu KWN (Kewarganegaraan) dengan nilai 88.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dalam bentuk (sudut pandang) masalah yang ditunjukkan.

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang

bersangkutan pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi yang dimiliki siswa tersebut sebenarnya. Tahap ini juga untuk menemukan ketetapan pola yang mengarah kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang mempengaruhi dirinya dalam pengambilan keputusan karir.

Jika dilihat dari data hasil belajar siswa dan data tes psikologis PY mengarah kepada hal-hal sosial.

(d) Tahap Prognosis

Tahap prognosis merupakan berupaya memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang didapatkan.

Dalam hal kecerdasan emosial PY dapat membina hubungan sosial yang baik dengan lingkungan, memiliki bakat verbal (kemampuan memahami kata-kata), dan memiliki nilai yang bagus pada mata pelajaran KWN. Berdasarkan data tersebut PY berbakat jadi guru.

(e) Tahap konseling

Tahap ini membantu klien untuk menemukan sumber diri untuk mencapai perkembangan yang optimal yang ada dalam dirinya.

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan konseling kelompok melalui pendekatan trait and factor. Topik pembahasan pada pertemuan kali ini adalah membahas masalah dengan mengambil dari item terendah yang dipilih oleh siswa yakni tidak dapat mengambil keputusan mengenai studi lanjut sendiri.

Ko : Ok, apakah sudah bisa kita mulai??

Ki : bisa..

Ko : baiklah, sekarang dipersilahkan adik-adik untuk menyebutkan masalahnya satu persatu terkait dengan pengambilan keputusan karir yakni tidak dapat mengambil keputusan mengenai studi lanjut sendiri

PY : saya tidak tau jurusan apa yang harus saya pilih mengenai studi lanjut kak, ibu saya menyuruh saya untuk mengambil jurusan keguruan, sedangkan saya tidak mau menjadi guru..

tetapi saya juga tidak tau saya mau mengambil jurusan apa kak..

NF : kak saya tidak berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kak.. tetapi orang tua saya seperti memaksa saya untuk melanjutkan studi saya kak.. saya maunya bekerja kak,, tapi saya belum tau pekerjaan apa yang akan saya lakukan kak..

DAS : saya bingung kak.. saya mau melanjutkan perkuliahan S1 kak karena banyak teman-teman saya yang kuliah S1 kak..

tapi orang tua saya tidak mempunyai perekonomian yang cukup untuk melanjutkan perkuliahan kak..

Ko : baik.. masih ada yang mau menyampaikan permasalahannya?

SUP : saya juga mau melanjutkan ke perguruan tinggi kak, tapi orang tua saya tidak sanggup karena keterbatasan ekonomi kak.. tetapi kalau pun jadi saya untuk kuliah, saya tak tau mau mengambil jurusan apa kak..

Ko : terima kasih antusias nya adik-adik dan sekarang kita sudah mendapatkan 4 permasalahan mengenai tidak dapatnya mengambil keputusan mengenai studi lanjut sendiri, jadi.. yang akan kita bahas kakak menyerahkan

kepada adik-adik masalah apa yang akan kita bahas terlebih dahulu..

Ki : masalah PY aja dulu kak..

Ko : baiklah apakah semuanya setuju masalah PY yang akan kita bahas terlebih dahulu?

Ki : setuju kak..

Ko : baik, siapa yang mau berpendapat mengenai masalah yang dihadapi oleh PY?

AG : menurut saya sebaiknya PY terlebih dahulu mengetahui bakat yang dimiliki supaya bisa mengetahui jurusan mana yang cocok..

AS : iya.. sebaiknya mengambil jurusan itu sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, supaya setelah kita menjalani ke perkuliahan jadi lancar dan tidak malas menjalani nya..

karena ada tetangga saya, dia kuliah karena paksaan dari orang tuanya,, jadi.. dia menjadi sering bolos kuliah karena tidak berminat di jurusan yang diambilnya.

FSG : setuju dengan pendapat mereka kak.. PY sebaik nya mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada guru BK apa yang akan PY ambil dan kita juga sudah melakukan te IQ..

di dalam tes IQ kita juga sudah terlihat kearah mana jurusan yang akan kita ambil nantinya.

(4) Tahap Pengakhiran

Ko : Bagaimana PY dari pendapat teman-teman PY apakah sudah mendapatkan solusi yang terbaik buat PY? Baiklah sedikit kakak tambahkan dilihat dari hasil belajar PY kakak setuju sebaiknya PY mendiskusikan dulu kepada

guru BK dan orang tua, buat orang tua memahami jurusan apa yang PY inginkan sesuai dengan bakat dan minat yang PY miliki, sehingga saat melaksanakan studi lanjut tidak adanya kendala yang dihadapi. Bagaimana PY masih ada yang mau ditanyakan? Kalau tidak kita akhiri pertemuan kita hari ini.

PY : tidak kak

Ko : baiklah kakak akan menambahkan sedikit mengenai studi lanjut PY jika dilihat dari data hasil belajar PY nilai yang bagus terletak pada mata pelajaran KWN, memiliki kecerdasan emosional dapat membina hubungan sosial dengan bakat verbal, maka kakak menyarankan untuk PY menuruti kata orang tua untuk menjadi guru, mungkin saat ini PY belum mengasah bakat PY tersebut sehingga tidak mau untuk menjadi guru, tapi coba untuk difikirkan lagi yaa.. sekian dari kakak, sampai disini dulu pertemuan kita pada hari ini insha allah besok akan kita sambung lagi dengan pembahasan yang berbeda. Assalamualaikum wr.wb

Ki : walaikumsalam wr. Wb.

b) Treatment 2 (Jum’at, 2 Agustus 2019) (1) Tahap Pembentukan

Kegiatan ini diawali dengan mengucapkan terimakasih, berdo’a dan dan mengambil absensi anggota kelompok yang akan dibahas menggunakan pendekatan trait and factor. Sebelum peneliti melanjutkan konseling, pemimpin kelompok terlebih dahulu membuka dengan permainan konsentrasi demi menghangatkan suasana dengan menjalin keakraban antara anggota kelompok dengan sesama dan dengan pemimpin kelompok.

Selanjutnya peneliti memilih satu permasalahan yang di alami oleh klien. Yaitu “tidak tau kemana arah dan tujuan karir”.

Ko : oke. Assalamualaikum wr.wb.. selamat siang adik-adik, apakah masih dalam keadaan sehat?

Ki : walaikum salam wr. Wb. Masih kak..

Ko : sebelumnya kakak mengucapkan terimakasih kepada adik- adik karena sesuai dengan kesepakatan kita kemaren hari ini kita akan melaksanakan konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan trait and factor, sebelum kita memulai kegiatan konseling kelompok kita pada hari ini bagi adik-adik ada yang mau ditanyakan?

Ki : tidak..

Ko : ok.. sesuai hasil instrumen yang kakak bagikan kemaren banyak nya yang tidak mengetahui kemana arah dan tujuan karirnya. Sekarang siapa yang mau mengungkapkan permasalahannya mengenai “tidak mengetahui kemana arah dan tujuan karir?”

DAS : saya tidak mengetahui pekerjaan yang cocok dengan bakat saya kak..

Ko : ada lagi ? Ki : tidak kak..

LVS : bagaimana dengan yang diungkap kan DAS aja kak..

kebanyakan dari kita pasti tidak mengetahui apa pekerjaan atau jurusan yang cocok dengan bakat yang kita miliki sehingga kita tidak mengetahui kemana arah dan tujuan karir kita kedepannya..

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata) : 5

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 10

 S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 3

P (Kemampuan Penalaran) : 15

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik) : 15

RR (Kemampuan Relasi Ruang) : 55

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja) : 35 (2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini pemimpin kelompok menjelaskan kembali kegiatan apa yang akan dilakukan kepada anggota kelompok, tanya jawab kesiapan kelompok apakah bisa melanjutkan kegiatan, pemimpin kelompok juga harus mengenali suasana kelompok apakah sudah kondusif atau belum untuk dilanjutkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas dalam kegiatan konseling kelompok.

(3) Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah pendekatan trait and factor yaitu : (a) Tahap analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi mengenai diri klien. Pada tahap analisis ini data yang diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 dan data tes IQ siswa, dari data hasil belajar dan data te IQ siswa ini peneliti menganalisis tentang pengambilan keputusan karir siswa apakah cocok dengan data tersebut atau tidak. Jika dilihat dari data hasil belajar siswa nilai yang menonjol terletak pada mata pelajaran KWN dan keterampilan sablon dengan nilai 90. Berikut data hasil tes psikologis siswa :

Nama : DAS Minat jurusan : IPA Intelegensi (IQ) : 96 (rata-rata)

(b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan menghubungkan data yang telah ada pada tahap ini peneliti melihat data hasil belajar siswa dan data tes IQ apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karir siswa. Pada tahap ini peneliti merangkum dan mengatur data hasil analisis sehingga bisa melihat bakat klien, kelemahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.

Dari data yang telah didapatkan, didapatkan hasil bahwa siswa yang berinisial DAS memiliki Intelegensi (IQ) = 96 (rata-rata), kecerdasan emosional EQ = ME (mengenal emosi), bakat RR (relasi ruang) =55 dan dari data hasil belajar siswa nilai yang menonjol terletak pada mata pelajaran KWN dan Keterampilan Sablon dengan nilai 90.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dalam bentuk sudut pandang masalah yang ditujukan. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi yang dimiliki siswa tersebut sebenarnya. Tahap ini juga untuk menemukan ketetapan pola yang mengarah kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang mempengaruhi dirinya dalam pengambilan keputusan karir.

Jika dilihat dari data hasil belajar dan data tes psikologis DAS berbakat ke arah seni, seperti fotografer, artis, pilot, arsitek dan profesi lainnya.

(d) Tahap Prognosis

Tahap prognosis merupakan berupaya memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang didapatkan.

Dilihat dari data yang telah didapatkan DAS memiliki nilai yang sangat memuaskan pada mata pelajaran Kewarganegaraan dan Keterampilan Sablon, memiliki IQ rata-rata, dapat mengenal emosi dan mempunyai bakat relasi ruang, maka dapat diketahui bahwa DAS berbakat ke arah seni.

(e) Tahap Konseling

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan konseling kelompok. Topik pembahasan pada pertemuan kedua ini ialah membahas masalah “DAS” yakni “tidak mengetahui pekerjaan sesuai dengan bakat yang dimilikinya”.

Ko : oke DAS.. bisa kah kamu menceritakan kenapa kamu tidak mengetahui pekerjaan apa yang cocok untuk kamu dengan bakat yang kamu miliki?

DAS : Iya, saya tidak mengetahui pekerjaan apa yang sesuai dengan bakat saya, dulu saya menginginkan sekali untuk memasuki jurusan IPA di SMA, tetapi nilai saya tidak memungkinkan untuk memasuki jurusan IPA

Ko : oke, siapa yang mau menanggapi permasalahan yang dialami oleh DAS? (ko berusaha mengajak seluruh anggota kelompok untuk berpendapat)

LVS : saya mau bertanya kepada DAS, bakat DAS apa?

DAS : saya suka melukis, dan saya sangat menyukai apa saja yang berhubungan dengan seni

AS : menurut saya jika DAS suka seni jurusan yang cocok adalah arsitek, fotografer, atau artis

NF : setuju sekali dengan pendapat AS

Ko : bagaimana DAS? (Ko meminta pendapat DAS) DAS : iya kak, berarti saya nanti cocok nya mengambil

jurusan seni ya kak?

Ko : oke kakak tambahkan, dari data hasil tes IQ yang DAS miliki, bakat yang tertinggi adalah mengenai relasi ruang, yang berhubungan dengan melukis, ini merupakan bakat yang dimiliki oleh arsitek, fotografer, dan artis yang sudah ditambahkan oleh AS tadi.

DAS : iya kak.. terimakasih buat teman-teman atas saran dan pendapatnya.

Ko : bagaimana DAS masih ada yang mau ditanyakan?

DAS : tidak kak (4) Tahap Pengakhiran

Penulis mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan segera berakhir. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok tentang apa yang sudah dipahaminya dari kegiatan yang telah dilakukan tadi serta meminta beberapa orang dari mereka untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.

Anggota kelompok mengemukakan komitmen nya untuk melakukan apa yang telah dibahas dalam kegiatan tadi.

Ko : ok, karena kita telah mendapatkan kesimpulan dari pembahasan kita tadi, selanjutnya kegiatan ini akan

diakhiri, terimakasih kepada adik-adik karena telah berpartisipasi dalam kegiatan konseling kelompok kita pada hari ini, sebelum kegiatan ini diakhiri DAS dipersilahkan mengevaluasi lagi terkait masalahnya dan apa yang telah diperoleh dan begitupun juga buat anggota kelompok? Dan kakak meminta adik-adik untuk memberikan pesan dan kesan dari adik-adik..

DAS : iya kak.. sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan masukannya.

Dan saya sekarang sudah sedikit memahami kemana arah jurusan yang akan saya ambil kedepannya kak..

Ki : (menyampaikan kesan dan pesan masing-masing) Ko : Ok.. kira-kira kapan pertemuan selanjutnya?

Ki : senin setelah dzuhur kak,

Ko : baik, bagaimana semuanya? Sepakat?

Ki : Sepakat kak

Ko : ok, jadi kita akan membahas kegiatan lanjutan pada hari senin setelah sholat dzuhur. Terima kasih kakak ucapkan..

Wassalamualaikum wr.wb.

Ki : walaikumsalam wr. wb c) Treatment 3 (Senin, 5 Agustus 2019)

Topik pembahasan pada pertemuan kali ini ialah membahas permasalahan bingung dalam memilih studi lanjut/cenderung ikut- ikutan teman.

(1) Tahap Pembentukan

Kegiatan diawali dengan mengucapkan terimakasih, berdo’a dan mengambil absensi anggota kelompok. Pemimpin kelompok terlebih dahulu membuka dengan permainan yang menghangatkan suasana dan menjalin keakraban antara anggota kelompok dengan sesama dengan pemimpin kelompok.

(2) Tahap Peralihan

Pada tahap peralihan ini pemimpin kelompok menjelaskan kembali kegiatan apa yang akan dilakukan kepada anggota kelompok, tanya jawab kesiapan kelompok apakah bisa melanjutkan kegiatan, pemimpin kelompok juga harus mengenali suasana kelompok apakah sudah kondusif atau belum untuk dilanjutkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas dalam kegiatan konseling kelompok.

(3) Tahap Pelaksanaan

Tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari pelaksanaan kelompok menggunakan pendekatan trait and factor :

(a) Tahap Analisis

Tahap analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi tentang diri klien. Pada tahap analisis ini data yang diambil peneliti adalah data hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 dari data hasil belajar dan data hasil tes IQ siswa ini peneliti menganalisis tentang pengambilan keputusan karir siswa di SMA N 1 Padang Ganting apakah cocok dengan hasil belajar dengan data hasil tes IQ atau tidak. Jika dilihat dari data hasil belajar siswa nilai tertinggi yaitu pada mata pelajaran B.Indonesia dengan nilai 88. Berikut data hasil tes psikologis siswa yang berinisial AG :

Nama : AG Minat

jurusan : IPA Intelegensi (IQ) : 103 (rata-rata)

Bakat

:

V (Kemampuan Memahami Kata-kata) : 25

N (Kemampuan Memahami Hitungan) : 25

 S (Kemampuan Memahami Kata-kata dan Hitungan): 20

P (Kemampuan Penalaran) : 35

M (Kemampuan Memahami Kerja Mekanik) : 20

RR (Kemampuan Relasi Ruang) : 55

KKK (kemampuan dan Ketelitian Kerja) : 55 (b) Tahap Sintesis

Tahap sintesis ini merangkum, menggolong-golongkan dan menghubungkan data yang telah ada, pada tahap ini peneliti melihat dari data hasil belajar siswa dan data tes IQ siswa apakah sesuai dengan pengambilan keputusan karirnya.

Dari data hasil belajar siswa didapatkan nilai tertinggi terletak pada mata pelajaran B. Indonesia dengan nilai 88, IQ = 103 (rata-rata), kecerdasan Emosional (EQ) = Mengendalikan emosi, bakat AG yaitu RR (kemampuan relasi ruang) dan KKK (kemampuan dan ketelitian kerja) dengan poin 55.

(c) Tahap Diagnosis

Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dalam bentuk (sudut pandang) masalah yang ditujukan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan, pada tahap ini peneliti melihat dimana potensi yang dimiliki siswa tersebut sebenarnya.

Dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa AG berbakat pada bidang tulis-menulis.

(d) Tahap Prognosis

Tahap pragnosis merupakan berupaya memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang didapatkan.

Dapat disimpulkan bakat AG dapat mengarah kepada penulis, pengarang, dan lain sebagainya.

(e) Proses Konseling

Ko : Ok, kakak mau tanya, siapa diantara kita yang sering memilih sesuatu berdasarkan teman?

AG : iya kak. Saya belum bisa mengambil keputusan sendiri kak.

Ko : oke, ada dari adik-adik yang sama permasalahannya dengan AG, bagaimana menurut pendapat adik-adik mengenai bingung dalam

Ko : oke, ada dari adik-adik yang sama permasalahannya dengan AG, bagaimana menurut pendapat adik-adik mengenai bingung dalam

Dokumen terkait