• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3. Pelaku Reksadana Syariah

Untuk mewujudkan Investasi melalui perusahaan reksadana syariah terdapat beberapa pelaku yang saling berhubungan (Burhanuddin Susanto,2009:75): Reksadana Syariah Dewan Syariah Investor Perusahaan Mudharabah Bagi Hasil

23 a. Adanya semacam Dewan Syariah yang bertugas memberikan pengarahan tertentu kepada Manajer Investasi agar senantiasa sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Kedudukan dewan syariah berfungsi sebagai Shariah Compliance Officer (SCO) yaitu petugas disuatu perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip syariah dipasar modal.

b. Investor adalah pihak yang menggunakan perusahaan reksadana sebagai instrumen melakukan investasi. Kriteria investor diperusahaan reksadana tidak jauh berbeda dengan investor dipasar modal pada umumnya. Perbedaannya hanya terdapat pada volume dana yang diinvestasikan.

c. Perusahaaan reksadana syariah yang anggota utamanya terdiri dari Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

d. Perusahaan lain yang dijadikan lembaga syariah reksadana sebagai instumen investasi.

4. Proses Investasi Reksadana Syariah

Proses investasi reksadana syariah didasarkan pada fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional yaitu pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah yang dikeluarkan pada tahun 2001. Menurut fatwa ulama pasal 2 (2001) proses investasi reksadana syariah (www. msi-uii.net) adalah :

24 a. Mekanisme operasional dalam reksadana syariah terdiri atas : (1) Antara pemodal dengan manajer investasi dilakukan dengan sistem

waktualah (pendelegasian atau pemberian mandat); (2) Antara manajer investasi dengan pengguna investasi dilakukan dengan sistem

mudharabah.

b. Karakteristik sistem mudharabah : (1) pembagian keuntungan antara pemodal (shahib al-mal) yang diwakili oleh manajer investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal; (2) Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan; (3) Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya.

Jenis dan instrumen investasi menurut fatwa ulama pasal 7 tahun 2001 (www.msi-uii.net) adalah :

a. Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah islam.

b. Instrumen keuangan meliputi : (1) Instrumen saham yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian dividen didasarkan pada tingkat laba usaha; (2) Penempatan dalam deposito pada Bank Umum Syariah; (3) Surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan prinsip syariah.

25 5. Jenis-Jenis Reksadana

Bentuk reksadana konvensional dan syariah adalah sama berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), berdasarkan bentuk hukum, reksadana di Indonesia ada dua, yaitu :

a. Reksadana Berbentuk Perseroan

Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham dan selanjutnnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai aspek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang (pasal 18 ayat 1 huruf a). Reksadana perseroan dapat berbentuk Reksadana terbuka dan reksadana tertutup (pasal 18 ayat 2).

Reksadana berbentuk perseroan adalah suatu perseroan terbatas (PT) yang dari sisi badan hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya, perbedaan hanya terletak pada jenis usaha yang dijalankan. Dalam bentuk ini perusahaan penerbit reksadana menghimpun dana melalui penjualan saham kepada para investor, sehingga mereke memilki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Hasil dari penjualan saham kemudian di investasikan kedalam berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal atau pasar uang (Burhanuddin Susanto,2009:79).

Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi pada surat berharga yang tersedia di pasar investasi. Dari pengelolaan

26 tersebut PT Reksadana akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset perusahaan, yang kemudian akan dibagi hasilkan kepada para investor yang memilki hak kepemilkan atas perusahaan tersebut (Huda dan Nasution, 2007:96).

b. Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

Reksadana Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemodal atau pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif (pasal 18 ayat 1 huruf b).

Reksadana KIK tidak menerbitkan saham, kecuali melalui unit penyertaan hingga jumlah yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Investor yang berpartisipasi akan mendapat bukti penyertaan berupa surat konfirmasi dari bank kustodian (Burhanuddin Susanto, 2009:83).

Karakteristik dari reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah (Burhanuddin Susanto, 2009:84):

1) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang membeli

2) Unit penyertaan tidak dicatatkan di bursa

3) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada manajer investasi yang mengelola

27 4) Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan

akan dibebankan kepada kekayaan reksadana

5) Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan atas nilai aktiva bersih perunit yang dihitung oleh bank kustodian secara harian.

Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dibagi menjadi dua yaitu (Sawidji Widoatmodjo, 2007 : 198) :

a. Reksadana Tertutup (Closed-end Fund)

Reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

b. Reksadana Terbuka (Open-end Fund)

Reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.

Berdasarkan alokasi portofolio investasi dan target investasi investor, produk-produk reksadana yang dipasarkan oleh sejumlah manajer investasi dibedakan menjadi beberapa jenis di antaranya (Parluhutan Situmorang dkk., 2010:15-17) :

28 a. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang merupakan investasi pada pasar efek yang bersifat utang. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal atau menjadi pelengkap tabungan atau deposito investor.

Reksadana ini mempunyai risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Karena instrumen investasi yang dipilih adalah instrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, seperti SBI, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito, dan surat pengakuran hutang.

b. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksadana ini memilki risiko yang relatif lebih besar dari reksadana pasar uang dengan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi pula. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil untuk jangka menengah atau kurang dari lima tahun.

c. Reksadana Campuran.

Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menempatkan dana investasi milik investor pada efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang, yakni surat utang atau obligasi dan pada efek saham. Komposisi dana kelolaan pada reksadana campuran biasanya 40%-60% untuk investasi pada obligasi dan saham.

29 Mengingat komposisinya yang sangat variatif, sebelum menentukan pilihan pada reksadana reksadana campuran tertentu, investor harus benar-benar mengetahui bagaimana komposisi investasi yang terdapat pada reksadana campuran yang akan dipilih dengan mempelajari prospektus reksadana tersebut (Muhammad Sholahuddin dan Lukman Hakim, 2008:300).

Reksadana ini memiliki risiko moderat dengan tingkat pengembalian investasi lebih tinggi dari pada reksadana pendapatan tetap. Jenis ini cocok untuk investor yang sudah mengerti risiko investasi, tetapi belum ingin menginvestasikan seluruh dananya pada efek saham. Jenis reksadana ini bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan investasi jangka menengah ke jangka panjang, yakni antara 3-10 tahun.

d. Reksadana Saham.

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas dana investasi milik investor pada efek saham. Komposisi dana kelolaan pada reksadana ini biasanya di atas 75% atau sekurang-kurangnya 80% diinvestasikan pada efek bersifat ekuitas, yakni saham.

Berinvestasi pada reksadana jenis ini memilki risiko tinggi karena sifat harga saham yang fluktuatif. Akan tetapi, tingkat pengembaliannya sangat tinggi. Untuk itu reksadana ini cocok untuk investor yang sudah mengerti risiko investasi dan ingin memaksimalkan dana investasi untuk mendapatkan hasil yang tinggi dalam jangka panjang. Bisa

30 dimanfaatkan untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang, di atas 10 tahun.

Tabel 2.1

Karakteristik Reksadana

Reksadana Tujuan Investasi Return Risiko Jangka Waktu Investasi Pasar Uang Keutuhan 100% modal,

likuid, return lebih kompetitif dibanding deposito

Rendah Rendah < 1 Tahun

Pendapatan

Tetap Hasil investasi berkala yang lebih kompetitif dibandingkan deposito

Sedang Sedang > 1 Tahun Campuran Pertumbuhan investasi dan

pendapatan di atas deposito Tinggi Agak Tinggi Agak > 1 Tahun Saham Hasil investasi optimal

dengan risiko terdiversifikasi

Tinggi Tinggi > 1 Tahun Sumber : Parluhutan Situmorang dkk, 2010:18

Selain empat jenis reksadana tersebut, masih ada reksadana jenis khusus atau reksadana struktur khusus yang merupakan reksadana yang memilki tujuan dan kebijakan investasi dengan struktur tertentu dan karakteristik khusus yang berbeda dengan reksadana yang saat ini telah diatur dalam peraturan Bapepam-LK. Namun tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya dibidang pasar modal (Parluhutan Situmorang dkk., 2010:13).

Sejumlah produk reksadana khusus itu diantaranya adalah reksadana dengan perlindungan atau reksadana terproteksi, reksadana dengan penjaminan, reksadana indeks, reksadana penyertaan terbatas, dan juga reksadana yang diperdagangkan di bursa saham (ETF). Khusus untuk ETF,

31 mekanisme pembeliannya dilakukan dengan mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, berbeda dengan reksadana lainnya yang bisa dibeli langsung kepada manajer investasi (Parluhutan Situmorang dkk., 2010:14).

6. Mekanisme Kerja Reksadana

Gambar 2.2

Mekanisme Kerja Reksadana

Sumber : Parluhutan Situmorang dkk, 2010:56

Dari gambar di atas, bisa dijelaskan urutan proses atau mekanisme kerja sebuah reksadana, penjelasannya adalah sebagai berikut (Parluhutan Situmorang dkk, 2010:57) :

1. Permohonan pembelian atau penjualan kembali unit penyertaan

2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil penjualan kembali

3. Perintah transaksi investasi 4. Eksekusi transaksi

LAPORAN BULANAN

BAPEPAM

PENGAWASAN

PEMODAL INVESTASI MANAJER

BANK KUSTODIAN PERANTARA DEPOSITO OBLIGASI SAHAM 8 1 2 10 7 6 5 3 9 4

32 5. Konfirmasi transaksi

6. Perintah penyelesaian transaksi

7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta

8. Informasi NAB per unit secara harian melalui media massa 9. Laporan valuasi harian dan bulanan

10.Laporan bulanan kepada BAPEPAM

Dokumen terkait