• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Meresensi Buku

Dalam dokumen 35. BAHASA INDONESIA SMA Bahan Sertifikasi (Halaman 141-147)

MENULIS RESENSI BUKU

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Pelatihan Meresensi Buku

1. Pelatihan Meresensi Buku

Pelatihan ini akan membawa Anda berproses untuk menghasilkan sebuah karya dalam bentuk tulisan berupa resensi buku. Hasil resensi buku banyak muncul dalam media cetakan, khususnya surat kabar dan majalah. Sebuah surat kabar yang terbit pada hari Minggu pada umumnya menampilkan kolom resensi buku dengan berbagai macam nama kolomnya. Sebuah majalah—yang biasanya terbit mingguan—banyak sekali menampilkan karya resensi, baik buku maupun film.

Pelatihan-1

Pelatihan dilaksanakan secara individu dengan mengikuti tahap-tahap berikut.

a. Bacalah resensi berikut!

Judul Buku : Wajah Peradaban (Menelusuri Jejak Pribadi-Pribadi

Besar Islam)

Penerbit : Zaman Wacana Mulia Bandung

Cetakan : Cetakan I, Januari 1998

Tebal : 148 halaman

I

SIAPA yang menjadi pahlawan bagi anak-anak kita sekarang? Jawabannya tentu bukan Ali bin Abi Thalib atau Abu Bakar Sidiq. Melainkan, pahlawan-pahlawan yang hadir di televisi, seperti Power Ranger, Maskman, Mac Gyver, atau Viper. Anak-anak itu tentu tidak akan tahu siapa Ibnu Sina, Ibnu Taymiya, Ibnu Rusyd, atau Ibnu Khaldun, yang merupakan pahlawan-pahlawan Islam di masa atau era keemasan Islam.

Ke mana kisahnya kini? Cerita kehebatan para pahlawan Muslim saat ini hanya menjadi nostalgia belaka. Padahal, kisah itu merupakan gambaran tentang wajah peradaban pada masa keemasan Islam. Banyak diakui, peradaban itu mengantarkan Islam pada masa kejayaannya, yaitu dari abad ke-1 sampai abad ke-7. Wilayah kekuasaan Islam saat itu telah mencapai sebagian besar Eropa, seperti Turki, Spanyol, Cordoba, dan Andalusia. Sehingga tidak heran kalau seorang filosof Prancis, Roger Graudy, memandang peradaban Islam sebagai pewaris ketiga di samping peradaban Greko Romawi.

Itulah zaman kebesaran Islam, sejak disyiarkan Rasulullah SAW sampai sekitar abad ke-7. Kini Islam hendak bangkit kembali, namun—tidak perlu dipungkiri—untuk melakukan hal itu sangat sulit. Saat ini kita seakan telah terbelenggu dengan konstruksi peradaban yang diciptakan oleh bangsa Barat.

Meski demikian, berbagai upaya untuk kebangkitan Islam itu terus berjalan dan tidak akan pernah berhenti. Salah satu di antaranya adalah melalui penerbitan buku-buku, yang banyak membukakan wawasan tentang peradaban Islam di era keemasan itu.

memperkenalkan sejumlah pahlawan Muslim dalam berbagai bidang, mulai dari sosiolog, dokter, penyair, guru besar, hingga politikus seperti Ibnu Taimiyah. Kontribusi mereka sangat besar terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan sekarang ini. Mereka tidak hanya memiliki akses terhadap Islam itu sendiri, tetapi juga terhadap bangsa Barat. Paling tidak, ini terbukti dengan diakuinya Ibnu Rusyd sebagai Bapak Filsafat Barat.

Mereka adalah pelopor bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih, yang banyak muncul sekarang ini. Mereka juga adalah inspirasi bagi ilmuwan-ilmuwan Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan itu. Bahkan, tidak sedikit ilmuwan Barat yang menjadi murid pemikir-pemikir Islam seperti al-Gazhali.

Yang patut diteladani oleh kita adalah semangatnya dalam mencari ilmu tidak pernah menyerah. Al-Bukhari, al-Thabari, al-Biruni, dan Ibnu Khaldun selalu merasa kehausan akan ilmu sehingga mereka harus menjadi musafir. Mereka berjalan dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mencari ilmu belaka, dan tidak pernah lelah melakukannya.

Gairah para pahlawan Islam untuk mencari ilmu juga dilandasi oleh semangat untuk menyiarkan ajaran Islam. Syah Waylillah, misalnya, menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa Persia. Tidak hanya itu, ia juga menjadi orang pertama yang menaburkan benih negara Islam merdeka di kalangan kaum Muslim India, dan memberinya inspirasi jihad dalam menegakkan kebenaran.

Buku ini berjudul asli The Moslem Heroes of The World, yang diterbitkan TaHa Publisher London, tahun 1995. Dalam edisi bahasa Inggris, tidak dilakukan pemilahan menurut bagian-bagian tertentu. Namun, dalam edisi Wajah Peradaban ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: Lautan Pengetahuan, Pengetahuan dan Kekuasaan, Dari Musafir ke Musafir, Menghidupkan Kembali Ilmu Agama, dan Matsnawi

tentang tokoh-tokoh yang diceritakan. III

Sayangnya, karena buku ini merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, maka bahasanya pun tidak cukup layak dikonsumsi anak-anak. Buku ini lebih cenderung untuk konsumsi orang dewasa. Jadi, buku ini sangat layak dibaca para pendidik, orang tua, khususnya ibu-ibu, sebagai referensi dalam memberikan pendidikan Islam kepada anak-anaknya. Akan tetapi, tidak ada salahnya bila kalangan lain pun membaca buku ini. Selamat membaca.

(Sumber: Romli,

2003:81—85)

b. Jawablah secara tertulis pertanyaan-pertanyaan berikut: (i) unsur-unsur apa saja yang dikemukakan oleh penulis dalam teks yang Anda baca itu, (ii) apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya, (iii) apa tujuan yang ingin dicapai dengan teks itu, dan (iv) mengapa teks seperti itu dimunculkan dalam media cetakan (surat kabar atau majalah).

c. Anda sudah melakukan langkah-langkah tersebut. Apa sebenarnya yang sudah Anda lakukan itu? Sejatinya, Anda melakukan tahap-tahap secara induktif dalam rangka memahami hakikat dan pengertian resensi buku. Buatlah rumusan pengertian resensi buku dengan menjawab “apa pengertian resensi buku”.

Pelatihan-2

Tugas dilakukan dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang. Tiap-tiap anggota dalam kelompoknya mempunyai tugas yang tidak sama, tetapi satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Anda baca adalah karya resensi buku yang muncul di majalah.

b. Jawablah secara tertulis pertanyaan-pertanyaan berikut. Pertanyaan untuk anggota-1: apa saja yang dikemukakan dalam teks yang Anda baca itu. Pertanyaan untuk anggota-2: apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Pertanyaan untuk anggota-3: mengapa teks seperti itu dimunculkan dalam media cetakan. Pertanyaan untuk anggota-4: apa persamaan dan perbedaan teks yang dibaca dengan teks resensi yang berasal dari surat kabar.

c. Gabungkan jawaban tiap-tiap anggota kelompok menjadi satu. Selanjutnya, dari kumpulan jawaban itu, susunlah menjadi satu paragraf utuh yang memiliki kesatuan dan kepaduan. Dalam tahap ini Anda harus bekerja dalam kelompok dan secara berkelompok. Hasil akhir hakikatnya adalah hasil kelompok.

d. Anda sudah melakukan langkah-langkah tersebut. Apa hakikatnya yang sudah Anda lakukan secara individu dan kelompok itu? Sejatinya, Anda melakukan tahap-tahap dalam rangka memahami pengertian resensi.

Pelatihan-3

a. Bacalah tulisan “Sekapur Sirih” pada bagian berikut.

Buku ini diangkat dari naskah disertasi yang dipertahankan terhadap sanggahan para penguji di hadapan Sidang Ujian Disertasi Tahap II Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) pada tanggal 12 Desember 2001 dan mengalami pengubahan penyajian jika dibanding dengan naskah disertasi yang asli, khususnya dalam sistematikanya.

Yang dipaparkan dalam buku ini ialah karakteristik bentuk-bentuk bahasa yang digunakan dalam wacana politik—khususnya pasca Orde Baru—beserta konteks penggunaannya, baik konteks lokal (konteks situasi) maupun konteks global (konteks budaya dan ideologi). Bagian 1 dan 2 berupa pengantar ke arah bahasa politik dan “pisau analisis” yang

Karakteristik bahasa politik pasca Orde Baru dipaparkan pada bagian 3 s.d. 12, yakni pola klasifikasi, leksikalisasi, relasi makna (antonimi, sinonimi, dan hiponimi), metafora, ketransitifan, bentuk pasif dan negatif, modus kalimat (deklaratif, interogatif, dan imperatif), modalitas (relasional dan ekspresif), strategi kehadiran diri (kita, saya, kami, dan nomina tertentu), dan struktur teks (konvensi interaksional dan penataan teks). Bagian 13 berupa paparan eksplanasi kritis mengapa sebuah bentuk bahasa dipilih dan dikedepankan serta mengapa bentuk bahasa ditinggalkan dan dikemudiankan.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada Prof. Soeseno Kartomihardjo, M.A., Ph.D. (alm.), Prof. Dr. Imam Syafi’ie, Dr. Monica Djoehana D. Oka, M.A., dan Prof. Dr. Suparno yang telah memberikan bimbingan selama proses pembuatan disertasi. Kepada Prof. Soepomo Poedjosoedarmo, M.A., Ph.D. (penguji tamu dari Universitas Gadjah Mada), Prof. Dr. Willem Mantja (penguji bidang pendidikan), Prof. Abdul Wahab, M.A., Ph.D. dan Dr. Ah. Rofi’uddin, M.Pd. (penguji bidang studi) ucapan terima kasih yang tulus sudah sepantasnya penulis sampaikan. Saran dan pertanyaan yang Bapak ajukan pada ujian disertasi amat membantu penyempurnaan karya tulis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Yayasan Darma Aji Bakti, Jakarta, yang telah memberikan dana bantuan bagi penelitian disertasi yang kemudian diterbitkan menjadi buku ini.

Diterbitkannya karya tulis ini memungkinkan apa yang saya paparkan dalam disertasi yang konsumennya bersifat amat terbatas dapat diinformasikan kepada khalayak pembaca yang lebih luas. Oleh karena itu, sepatutnyalah disampaikan harapan bahwa tulisan ini akan memperoleh tanggapan, saran, bahkan kritik yang dapat saya manfaatkan untuk memperbaikinya.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Penerbit Wedatama Widya Sastra (WWS) yang telah mengupayakan penerbitan hasil penelitian ini dalam bentuk buku. Juga kepada Drs. Hariyono, M.Pd. yang telah membangun “jembatan” antara

seharusnya penulis sampaikan.

A.S. b. Rumuskan apa tujuan penulis atau pengarang buku Bahasa Politik

Pasca Orde Baru yang dapat diketahui dari bab “Sekapur Sirih” di

atas. Rumuskan jawaban Anda dalam satu paragraf singkat.

c. Diskusikan hasil rumusan Anda dengan anggota dalam satu kelompok. Hasil diskusi sebaiknya dirumuskan sebagai hasil kelompok. Selanjutnya, diskusikan hasil rumusan kelompok ke dalam diskusi kelas. Apakah terdapat perbedaan yang mencolok dari tiap-tiap kelompok?

Pelatihan-4

a. Bacalah tulisan “Sekapur Sirih” dari buku Bahasa Politik Pasca Orde

Baru yang dipaparkan pada bagian sebelumnya.

b. Bacalah daftar isi dari buku Bahasa Politik Pasca Orde Baru karangan Anang Santoso, yang dipaparkan berikut ini.

Dalam dokumen 35. BAHASA INDONESIA SMA Bahan Sertifikasi (Halaman 141-147)