• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Data

2. Pemaknaan R2 dan Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Menurut Wiyono (2011) pengujian model struktural atau Inner Model menguji hipotesis antara variabel laten yang satu dengan yang lain. a. Nilai R2

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variansi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil nilai R2 yang digunakan untuk mengukur tingkat variansi perubahan:

Tabel V.17 R2

Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0

Dari tabel V.17 di atas dapat diketahui bahwa Nilai R2 variabel Minat Beli Ulang (Y) sebesar 0,749 artinya variabel Minat Beli Ulang dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Produk, Lokasi, Harga, Promosi, dan Kepuasan Konsumen sebesar 74,9%. Nilai R2 variabel Kepuasan Konsumen (Z) sebesar 0,724 artinya variabel Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Produk, Lokasi, Harga, dan Promosi sebesar 72,4%.

No Variable R2

1 Minat Beli Ulang 0,749 2 Kepuasan Konsumen 0,724

99 b. Pengujian dengan Efek Mediasi

Pengujian hipotesis efek mediasi dilakukan dua langkah yaitu

direct effect dan indirect effect (Sholihin dan Ratmono, 2013).

1) Melakukan estimasi direct effect antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi direct effect yaitu pengaruh langsung Kualitas produk, Lokasi, Harga, Promosi pada Kepuasan konsumen dengan gambar dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.1

Pengujian Model Direct Effect dengan WarpPLS 6.0 Tabel V.18

Hasil Estimasi Direct Effect No Variabel Path

Coefficient P Value Status 1 KP MBU 0,049 0,312 Tidak Signifikan 2 L MBU 0,167 0,045 Positif dan

Signifikan 3 H MBU 0,039 0,350 Tidak Signifikan 4 P MBU 0,182 0,032 Positif dan

Signifikan Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0

100

2) Melakukan estimasi indirect effcet secara simultan dengan menambahkan variabel mediasi di antara variabel independen dan variabel dependen.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi indirect

effect yaitu untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, lokasi,

harga promosi pada minat beli ulang setelah dimediasi oleh kepuasan konsumen seperti pada gambar dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.2

101

Tabel V.19

Hasil Estimasi Indirect Effect No Variabel Path

Coefficient P Value Status 1 KP KK 0,234 0,008 Signifikan 2 L KK 0,253 0,005 Signifikan 3 H KK 0,27 0,001 Signifikan 4 P KK 0,233 0,008 Signifikan 5 KP MBU 0,126 0,037 Signifikan 6 L MBU 0,136 0,027 Signifikan 7 H MBU 0,122 0,042 Signifikan 8 P MBU 0,125 0,038 Signifikan 9 KK MBU 0,537 <0.001 Signifikan Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0

3. Uji efek mediasi a. Hipotesis Ho1

:

Kualitas produk tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi Ha1

:

Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Ho2

:

Lokasi tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Ha2

:

Lokasi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Ho3

:

Harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Ha3 Harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

102 Ho4

Ha4

:

Promosi tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Promosi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

b). Keputusan

(1) Pengujian hipotesis pengaruh Kualiatas Produk terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi.

Path coefficient kualitas produk pada minat beli ulang sebelum

mediasi 0,049 dengan p.value 0,312 ( pada tabel V.18) dan path

coefficient kualitas produk pada minat beli ulang setelah

memasukkan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi sebesar 0,126 dan p.value 0,037 (pada tabel V.19). Karena path

coefficient pengaruh kualitas produk pada minat beli ulang setelah

dimediasi oleh kepuasan konsumen mengalami perubahan dari 0,312 ke 0,126 dan p.value tetap signifikan maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa kualitas produk berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan di mediasi sebagian (partial

mediation) oleh kepuasan konsumen.

(2) Pengujian hipotesis pengaruh lokasi terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi. Path coefficient lokasi pada minat beli ulang sebelum mediasi 0,167

103

lokasi pada minat beli ulang setelah memasukkan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi sebesar 0,136 dan p.value 0,027 (pada tabel V.19). Karena path coefficient pengaruh lokasi pada minat beli ulang setelah dimediasi oleh kepuasan konsumen mengalami perubahan dari 0,167 ke 0,136 dan p.value tetap signifikan maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa lokasi berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan di mediasi sebagian (partial mediation) oleh kepuasan konsumen. (3) Pengujian hipotesis pengaruh harga terhadap minat beli ulang

dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi. Path coefficient harga pada minat beli ulang sebelum mediasi 0,039

dengan p.value 0,350 ( pada tabel V.18) dan path coefficient harga pada minat beli ulang setelah memasukkan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi sebesar 0,122 dan p.value 0,042 (pada tabel V.19). Karena path coefficient pengaruh harga pada minat beli ulang setelah dan sebelum dimediasi oleh kepuasan konsumen mengalami perubahan dari 0,039 ke 0,122 dan p.value tetap signifikan maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan di mediasi oleh kepuasan konsumen.

(4) Pengujian hipotesis pengaruh promosi terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi. Path coefficient promosi pada minat beli ulang sebelum mediasi 0,182

104

dengan p.value 0,032 ( pada tabel V.18) dan path coefficient promosi pada minat beli ulang setelah memasukkan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi sebesar 0,125 dan p.value 0,038 (pada tabel V.19). Karena path coefficient pengaruh lokasi pada minat beli ulang setelah dimediasi oleh kepuasan konsumen mengalami perubahan dari 0,128 ke 0,125 dan p.value tetap signifikan maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa promosi berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan di mediasi sebagian (partial mediation) oleh kepuasan konsumen. E. Pembahasan

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang setelah dimediasi oleh kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kualitas produk Matahari Department Store berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen yang dimediasi oleh kepuasan konsumen. Penelitian sebelumnya yang mendukung hasil penelitian peneliti ialah penelitian yang dilakukan oleh Rahmi Rosita (2016) yang berjudul “pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, dan kenyamanan berbelanja terhadap minat beli ulang konsumen pada lotte mart bekasi junction” dari hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas produk dan minat beli ulang. Menurut Cronin et al.,

105

(Hudzaifah, 2018) respon positif terhadap kualitas suatu produk atau jasa pada suatu perusahaan akan menimbulkan perilaku minat beli ulang konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Adhisti Pastikarani, Sri Rahayu Tri Astuti yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Minat Beli Ulang dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening(Studi Kasus Pada Pelanggan Hest’in Modiste di Jakarta)” dari penelitian menunjukkan bahwa factor-faktor minat beli ulang sepertiti kualitas produk, memiliki pengaruh terhadap minat beli ulang dan kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), yang berjudul “pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada perusahaan A-36” menunjukkan bahwa harga, promosi dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap minat beli. Dari hasil penelitian dan didukung oleh penelitian sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa kualitas produk dari suatu barang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. 2. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dimediasi oleh kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa lokasi Matahari Department store berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian peneliti ialah penelitian yang dilakukan

106

oleh Penelitian yang dilakukan oleh Rahmi Rosita (2016) yang berjudul “pengaruh lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, harga, dan kenyamanan berbelanja terhadap minat beli ulang konsumen pada lotte Mart bekasi junction” menunjukkan bahwa lokasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli ulang. Menurut Sopiah, 2008 (dalam Erviandari, 2018) pilihan lokasi peritel merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik pelanggan. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibandingkan toko lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. Perusahaan sebainya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah untuk dijangkau. Lokasi yang tepat akan mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Lokasi yang mudah dijangkau, dekat dengan pusat keramaian menarik konsumen untuk dapat melakukan pembelian ulang.

3. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang yang setelah dimediasi oleh kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa harga produk Matahari Department store berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016), harga adalah salah satu elemen dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan juga harga mengkomunikasikan posisi nilai yang dinginkan oleh perusahaan

107

terhadap produk atau merek suatu barang. Dalam penelitian ini harga adalah nilai tertentu (dalam satuan monoter) yang ditetapkan oleh suatu perusahaan atas suatu produk tertentu. Menurut Kotler dan Armstrong (2016), harga merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan untuk sebuah produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), yang berjudul “pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada perusahaan A-36” menunjukkan bahwa harga memiliki berpengaruh secara simultan terhadap minat beli. Penelitian yang dilakukan oleh Umar Bakti, Hairudin & Maria Septijantini Alie (2020) yang berjudul “ Pengaruh kualitas pelayanan, produk dan harga terhadap minat beli pada toko online Lazada di Bandar lampung” menunjukkan dan harga memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Dari hasil penelitian dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh terhadap minat beli ulang. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan harga yang dilakukan oleh Matahari Department Store sesuai dengan kualitas produk serta harga produk yang terjangkau membuat seseorang untuk melakukan pembelian ulang.

108

4. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dimediasi oleh kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa promosi yang dilakukan oleh Matahari Department store berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian peneliti ialah penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), yang berjudul “pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada perusahaan A-36” menunjukkan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli. Menurut Cravens dan Piercy (2013), promosi terdiri dari perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi organisasi untuk pelanggan dan audiens target lainnya. Penelitian yang mendukukung penelitian ini ialah penelitian yang dilakukan oleh Mohammadbagher Gorji dan Sahar Siami (2019) yang berjudul “How sales promotion display affects customer shopping

intentions in retails” menunjukkan bahwa tampilan promosi

penjualan secara signifikan mempengaruhi minat beli dan membeli kembali. Hal ini menunjukkan bahwa program promosi serta tampilan promosi mempengaruhi minat beli ulang konsumen

109 BAB VI

Dokumen terkait