• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

D. Rumusan Hipotesis

e

Gambar II.4 : Kerangka konseptual

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori (Sugiyono, 2014). Oleh karena itu rumusan hipotesis dalam penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis akan dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirimuskan dalam penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah jawaban sementara atas rumusan masalah yang ada yaitu:

a b e f i g e d c Kualitas Produk Lokasi Harga Kepuasan konsumen Promosi Minat beli ulang

48

Kualitas produk, kepuasan pelanggan dan minat beli ulang memiliki hubungan sebab akibat satu sama lain dan memainkan peran dalam menentukan keberhasilan dalam berbisnis di saat ini. dimana persaingan untuk menjadi pemimpin pasar menjadi salah satu tujuan bagi para pelaku bisnis. Demi menyenangkan pelanggan, para pelaku bisnis, perusahaan dan organisasi akan terus berusahaan dengan berbagai cara untuk membuat pelanggan merasa puas, salah satunya ialah kualitas produk. Menurut Kotler dan Keller 2016, kualitas produk merupakan karakteristik produk atau layanan yang menghasilkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tersurat maupun tersirat. Penelitian yang dilakukan Rahmi Rosita (2016), Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas produk, terhadap minat beli ulang konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), menunjukkan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap minat beli.

Menurut Kotler dan Keller , 2008 (dalam Pastikarani dan Astuti, 2016) jika kinerja sesuai dengan ekspektasi maka pelangan puas dan sebaliknya jika kinerja tidak sesuai ekspektasi maka pelanggan tidak puas. Menurut Kotler dan Keller (2016), kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan sebuah kinerja produk atau jasa dengan ekspektasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Ginting dan Saputra (2015) kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen.

49

Kepuasan pelanggan juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi minat beli ulang. Menurut Herizon dan Maylina (dalam Pastikarani dan Astuti, 2016) mengemukan bahwa ada dua variabel utama yang menentukan kepuasan konsumen yaitu expectations dan perceived

performance. Apabila perceived performance melebihi dari eskpektasi

atau harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas terhadap produk atau jas tersebut, tetapi apabila sebaliknya, maka pelanggan akan merasa tidak puas dan akan terjadinya perpindahan merek atau barang dan jasa yang selama ini biasa digunakan.penelian yang dilakukan oleh Pastikarani dan Astuti (2016), menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 (e-i): Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi Lokasi merupakan salah satu tempat menentukan keberhasilan dari sebuah bisnis. Salah satu factor dari keberhasilan bisnis ialah kepuasan konsumen. Menjadi tugas bagi pemasar untuk mencari lokasi yang strategi dalam memasarkan produk akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan minat beli ulang. Menurut Kotler dan Armstrong (2014),

place include company activities that make the product available to target consumers. Sementara menurut Tjiptono (2015), lokasi mengacu pada

berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari

50

produsen kepada konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmi Rosita (2016), menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara lokasi dan minat beli ulang.

Salah satu cara dapat ditempuh oleh perusahaan untuk terciptanya kepuasan pelanggan ialah dengan mengedepankan lokasi. Dimana pemilihan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dapat membuat konsumen merasa puas saat melakukan pembelian ataupun memilih untuk

melakukan pembelian ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhanifah

dan Sutopo (2014) menunjukkan lokasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Kosasih dan Sudrajat (2019) menunjukkan bahwa lokasi secara dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Sehingga jika konsumen puas dengan adanya lokasi tersebut maka konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Arsyani dan Astuti (2016 )menjukan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli ulang. Dengan demikian peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 (f-i): lokasi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi Harga merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan suatu usaha atau bisnis.dimana harga dapat menjadi factor dalam menentukan kepuasan konsumen dan juga minat beli ulang suatu barang atau prosuk. harga merupakan sejumlah uang yang dikeluarka untuk sebuah produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh

51

konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepemilikan atau penggunaan atas sebuah produk atau jasa (Kotler dan Armstrong 2016). Adapun dimensi harga menurut Kotler dan Armstrong yang diahlibahasakan oleh Sindoro dan Benyamin (2012), terdapat empat ukuran dalam mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat dan daya saing.

Penelitian yang dilakukan oleh Umar Bakti, Hairudin dan Maria Septijantini Alie (2020), menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), menunjukkan bahwa harga berpengaruh stimultan terhadap minat beli. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Rahmi Rosita (2016), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara harga dan minat beli ulang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungamn antara harga dan minat beli ulang.

Harga juga menjadi salah satu factor dalam menentukan kepuasan konsumen. Agar konsumen puas, maka penetapan harga yang diberikan oleh perusahaan haruslah sesuai. Menurut Lupiyoadi (2013), salah satu factor yang mempengaruhi kepuasan konsumen ialah harga. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2017) Harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetio (2012) menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu perusahaan.

52

Dimana jika konsumen puas maka konsumen akan kembali dan melakukan pembelian ulang. Namun jika konsumen tidak merasa puas maka mereka akan berahli untuk membeli, dan menggunakan produk lain. Penelitian yang dilakukan Saidani dan Arifin (2012) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan konsumen dan minat beli ulang. Sehingga ketika konsumen merasa puas dengan penetepan harga yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap suatu barang atau produk, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang produk atau barang yang telah dibeli sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 (g-i): harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi sebuah perusahaan. Dimana promosi merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mempertahankan keberlangsungan hidup bagi sebuah perusahaan. Salah satu tujuan dari adanya promosi untuk dapat meningkatkan kualitas dalam penjualan sehingga adanya peningkatan penjualan dalam kegiatan pemasaran produk sehingga bisa tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu tujuan ialah dapat meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang dijual dengan harapan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan membuat konsumen

53

marasa puas sehingga nantinya konsumen akan melakukan pembelian ulang produk dari perusahaan.

Menurut Lupiyoadi (2013), promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaar produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. Menurut Kotler dan Armstrong (2014), promosi mengacu pada kegiatan komunikasi dengan keunggulan produk dan meyakinkan target pelanggan untuk membelinya. Sementara promosi menurut Peter dan Olson (2014:), promosi merupakan penyampaian informasi menai suatu produk dan dapat membujuk konsumen agar mau membelinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Gorji dan Sahar Siami (2019), menunjukkan bahwa promosi penjualan secara signifikan mempengaruhi minat beli dan membeli kembali. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2017), menunjukkan bahwa promosi berpengaruh secara stimultan terhadap minat beli ulang. Putra 2010, (dalam Haryanto, 2013) mengemukakan bahwa promosi merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Ahli-ahli ekonomi menekankan adanya faedah atau kegunaan waktu, tempat, bentuk dan milik dalam pemasaran. Suatu barang akan berguna apabila si pemakai dapat dengan mudah mendapatkannya pada waktu yang tepat serta tempat yang mudah diakses. Tingkat kepuasan konsumen dapat dinilai dari kesesuaian ekspektasi

54

pelanggan pasca promosi. Penelitian yang dilakukan oleh Aprianto (2016) menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Faradina dan Satrio (2016) menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif signifikansi terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Tjahjaningsih (2013) menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa puas dengan promosi yang dilakukan maka konsumen akan melakukan pembilian produk atau barang yang nanti membuat konsumen untuk memutuskan untuk melakukan pembelian ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Safitria (2017) menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang. Dimana semakin konsumen puas, maka konsumen akan kembali dan melakukan pembelian ulang. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 (h-i): Promosi berpengaruh positif terhadap minat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi

55 BAB III

Dokumen terkait