• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS GENDER

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini 6 orang responden yang dipilih terdiri dari 3 orang guru (1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan), 2 orang staf tata usaha (1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan), serta 1 orang karyawan laki-laki. Ketiga orang guru tersebut adalah Ibu Muryani, Ibu Astri dan Bapak Khusnul, sedangkan 2 orang staf tata usaha adalah Ibu Sri Andjani dan Bapak A. Sulistyono. Sedangkan karyawannya adalah Bapak M. Zaenal. Dari 3 orang guru tersebut yang merupakan guru kelas adalah Ibu Muryani, sedangkan Ibu Astri dan Bapak Khusnul adalah guru ekstrakurikuler. Tiga orang karyawan di atas, Ibu Sri Andjani dan Bapak Sulistyono bertugas di bagian tata usaha, Bapak M. Zaenal bertugas membersihkan dan menjaga keamanan sekolah.

Di bawah ini akan dibahas mengenai profil aktivitas, profil akses dan kontrol/manfaat, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pegawai di TK Islam Teladan Tarbiyatul Banin II Salatiga.

121 1. Profil Aktivitas Produksi Pegawai

Tabel 6

Profil Aktivitas Produksi

Aktivitas Guru Staf Tata Usaha Karyawan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Mengajar di kelas √ √

Menyiapkan keperluan mengajar √ √

Mendampingi siswa √ √ √

Bimbingan penyuluhan siswa √

Penilaian proses belajar siswa √ √

Studi banding √ √

Menerima siswa baru √ √ √ √

Mengumpulkan pembayaran sekolah siswa √

Melengkapi keperluan administrasi √ √

Membersihkan lingkungan sekolah √

commit to user

Dari Tabel 6 di atas nampak bahwa untuk aktivitas produksi yang dilakukan para guru lebih didominasi oleh guru perempuan. Hal ini terlihat pada aktivitas mengajar di kelas, menyiapkan keperluan mengajar, mendampingi siswa, penilaian proses belajar, studi banding, dan menerima siswa baru dilaksanakan baik oleh guru laki-laki maupun perempuan. Sedangkan untuk aktivitas bimbingan penyuluhan siswa hanya dilakukan oleh guru perempuan saja, yaitu oleh setiap guru kelas. Dalam hal ini memang keseluruhan guru kelasnya adalah perempuan.

Dalam hal aktivitas produksi yang dilakukan oleh staf tata usaha peran perempuan juga mendominasi. Hal ini terlihat pada seluruh kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari mengumpulkan pembayaran sekolah siswa, melengkapi keperluan administrasi, dan menerima siswa baru dilakukan oleh perempuan. Sedangkan staf tata usaha laki-laki hanya berperan dalam aktivitas melengkapi keperluan administrasi dan menerima siswa baru. Mengenai pengumpulan pembayaran sekolah siswa memang dipegang oleh perempuan, karena perempuan dianggap lebih teliti dalam menangani masalah keuangan.

Aktivitas produksi karyawan yang terdiri dari mendampingi siswa, membersihkan lingkungan sekolah, dan menjaga keamanan sekolah sepenuhnya dipegang oleh laki-laki. Hal tersebut dikarenakan hanya ada karyawan yang berjenis kelamin laki-laki.

123 2. Profil Aktivitas Reproduksi Pegawai

Tabel 7

Profil Aktivitas Reproduksi

Aktivitas

Guru Staf Tata Usaha Karyawan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Pelaksanaan peraturan √ √ √ √ √

Kesejahteraan pegawai √ √ √ √ √

Rapat Intern √ √ √ √

commit to user

Dari Tabel 7 di atas nampak bahwa dalam aktivitas reproduksi guru yang terdiri dari pelaksanaan peraturan, kesejahteraan pegawai, rapat intern, dan pembinaan terdapat porsi yang sama diantara guru laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini tidak ada salah satu jenis kelamin yang mendominasi.

Aktivitas reproduksi yang dilaksanakan staf tata usaha terdiri dari pelaksanaan peraturan, kesejahteraan pegawai, rapat intern, dan pembinaan. Sama halnya yang terjadi pada guru, dalam aktivitas reproduksi staf tata usaha juga terdapat porsi yang sama antara staf laki-laki dan perempuan. Tidak ada salah satu jenis kelamin yang mendominasi dalam aktivitas ini.

Berbeda dengan aktivitas reproduksi pada karyawan yang terdiri dari pelaksanaan peraturan, kesejahteraan pegawai, dan pembinaan. Seluruh aktivitas tersebut dikuasai sepenuhnya oleh laki-laki, dikarenakan tidak ada karyawan perempuan di sini.

125 3. Profil Aktivitas Sosial Kemasyarakatan

Tabel 8

Profil Aktivitas Sosial Kemasyarakatan

Aktivitas

Guru Staf Tata Usaha Karyawan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Menghadiri upacara kematian √ √ √ √ √

Peringatan hari besar √ √ √ √ √

Bantuan korban bencana alam √ √ √ √ √

commit to user

Dari Tabel 8 di atas nampak bahwa untuk aktivitas sosial kemasyarakatan pada guru terdiri dari menghadiri upacara kematian, peringatan hari besar, bantuan korban bencana alam, serta bergabung dengan KKG dan IGTKI. Dari keseluruhan aktivitas tersebut terdapat porsi yang sama antara guru laki-laki dan perempuan. Kesemuanya ikut terlibat dalam aktivitas tersebut dna tidak ada salah satu jenis kelamin yang mendominasi.

Untuk aktivitas sosial kemasyarakatan pada staf tata usaha juga terdapat porsi yang sama antara staf laki-laki dan perempuan. Tidak terdapat dominasi dari salah satu jenis kelamin. Semuanya ikut terlibat dalam aktivitas menghadiri upacara kematian, peringatan hari besar, dan bantuan korban bencana alam.

Karyawan yang hanya ditempati oleh laki-laki saja sudah sepenuhnya mendominasi dalam aktivitas sosial kemasyarakatan ini. Pada karyawan terdapat aktivitas menghadiri upacara kematian, peringatan hari besar, dan bantuan korban bencana alam.

127 4. Profil Akses dan Kontrol/Manfaat

Tabel 9

Profil Akses dan Kontrol/Manfaat

Guru Staf Tata Usaha Karyawan

Akses Kontrol Akses Kontrol Akses Kontrol

L P L P L P L P L P L P A. Sumber Daya Pendapatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pendidikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bangunan fisik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Peralatan kantor √ √ √ √ √ √ √ √ Kendaraan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Manfaat Pendapatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pendidikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bangunan fisik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Peralatan kantor √ √ √ √ √ √ √ √ Kendaraan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Keterangan : L : Laki-laki P : Perempuan

commit to user

Dari Tabel 9 di atas nampak bahwa pada bagian guru dan staf tata usaha, akses dan kontrol yang dimiliki antara guru laki-laki dan perempuan serta staf tata usaha laki-laki dan perempuan sama besarnya. Meskipun dalam aktivitas produksi lebih banyak peran perempuan, namun akses dan kontrol terhadap sumber daya yang dimiliki sama besar. Dalam hal ini baik guru dan staf laki-laki maupun perempuan dapat mengakses sumber daya yang berupa pendapatan, pendidikan, bangunan fisik, peralatan kantor, dan juga kendaraan.

Sedangkan pada karyawan, akses dan kontrol terhadap sumber daya sepenuhnya dipegang oleh laki-laki, dikarenakan tidak adanya karyawan yang berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini terdapat empat macam sumber daya yang dapat diakses dan dikontrol oleh karyawan, yang terdiri dari pendapatan, pendidikan, bangunan fisik, dan kendaraan.

Meskipun dalam sekolah ini perempuan memegang peranan terkuat, hal tersebut tidak menjadikan para pegawai perempuan seutuhnya menguasai sumber daya yang ada.

129 5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Tabel 10

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Guru

Faktor Dampak Kesempatan Kendala

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Pendidikan

Pendidikan berpengaruh terhadap pekerjaan, karena sebagai seorang guru dituntut memiliki kemampuan yang lebih daripada pegawai lainnya Pendidikan berpengaruh terhadap pekerjaan karena dibutuhkan keterampilan untuk menyajikan pelayanan dan pengajaran, terlebih mayoritas guru di sini adalah perempuan

Kesempatan bagi laki-laki dan perempuan sama besar untuk menempuh pendidikan

Perempuan dengan latar belakang pendidikan apa pun memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi guru di sekolah ini

Tidak ada kendala yang sangat berarti dari pendidikan

Perempuan memiliki tuntutan pendidikan yang lebih tinggi untuk menyajikan pelayanan dan pengajaran Kebijakan Peraturan dari yayasan tidak mengganggu guru laki-laki dalam menyelesaikan tanggung jawabnya

Peraturan dari Dinas Pendidikan sifatnya lebih mengikat, mengingat ada guru perempuan yang berstatus PNS

Kesempatan bagi laki-laki dan perempuan sama didalam kebijakan

Bagi guru perempuan yang berstatus PNS terikat oleh peraturan dari Dinas Pendidikan dan juga dari yayasan

Tidak ada peraturan yang memiliki kendala berarti bagi laki-laki

Tidak ada peraturan yang memiliki kendala berarti bagi perempuan

130 Lingkungan

Terdapat rasa canggung pada guru laki-laki apabila harus menyelesaikan pekerjaan bersama dengan guru perempuan maupun pegawai perempuan lainnya Kondisi lingkungan tidak banyak mempengaruhi kinerja guru perempuan, mengingat mayoritas guru yang ada adalah perempuan

Kesempatan bagi laki-laki sama besar untuk bekerja di sini meskipun mayoritas guru adalah perempuan Keberadaan mayoritas perempuan mempermudah para guru perempuan dalam bekerja Adanya rasa canggung kepada guru maupun pegawai perempuan harus bisa dihilangkan karena pada dasarnya semua pegawai adalah sama

Tidak ada kendala yang dirasakan guru perempuan

Ekonomi

Pemenuhan kebutuhan menjadi faktor utama dalam bekerja, mengingat laki-laki sebagai kepala keluarga yang dituntut untuk mencari nafkah bagi keluarga

Perempuan dibebani pekerjaan ganda, disamping bekerja di sekolah masih harus mengurus pekerjaan rumah tangga

Kesempatan laki-laki lebih besar untuk memenuhi kebutuhan Tidak menutup kesempatan bagi perempuan untuk bekerja Pendapatan yang diterima laki-laki dirasa masih kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga Perempuan bekerja lebih banyak dikarenakan untuk membantu suami mencari nafkah

commit to user

Dari Tabel 10 di atas diketahui bahwa faktor pendidikan memang memegang peranan penting bagi kinerja guru. Bagi guru perempuan maupun laki-laki latar belakang pendidikan yang dimiliki menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam tanggung jawabnya memberikan pengajaran. Karena pendidikan dirasa sangat penting dan bahkan adanya tuntutan kualifikasi pendidikan bagi para guru, maka tidak sedikit guru di sekolah ini yang melanjutkan pendidikannya.

Terkait dengan faktor kebijakan, memang mempengaruhi pembagian kerja para pegawai. Dalam hal ini ada 2 peraturan yang berlaku, yaitu peraturan dari Dinas Pendidikan dan juga dari pihak yayasan. Dengan adanya guru perempuan yang berstatus PNS, maka peraturan dari Dinas Pendidikan juga berlaku di sini. Sedangkan peraturan dari yayasan memang sifatnya mengikat bagi seluruh pegawai.

Faktor lingkungan juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi para guru. Kondisi lingkungan tempat mereka bekerja menjadi satu hal yang penting, mengingat mayoritas guru di sekolah ini adalah perempuan. Bagi guru laki-laki memang ada rasa canggung ketika mereka harus bekerjasama menyelesaikan suatu pekerjaan bersama dengan guru maupun pegawai perempuan, namun hal ini secara perlahan dapat diatasi.

Faktor ekonomi yang biasanya diikuti dengan alasan pemenuhan kebutuhan keluarga menuntut setiap pegawai untuk bekerja. Dengan mereka bekerja pendapatan yang diperoleh diharapkan mampu mencukupi semua kebutuhan tersebut. Bagi laki-laki hal ini sudah menjadi tanggung jawabnya

commit to user

sebagai kepala keluarga. Oleh karenanya mereka bekerja sekuat tenaga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sedangkan bagi sebagian besar perempuan yang bekerja di sini alasan mereka bekerja adalah untuk membantu suami dalam mencari nafkah. Dengan memilih bekerja di luar rumah menjadikan para perempuan ini memiliki beban kerja ganda, dimana mereka memiliki karier di luar rumah tetapi juga masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

133 Tabel 11

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Staf Tata Usaha

Faktor

Dampak Kesempatan Kendala

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Pendidikan Pendidikan tidak terlalu berpengaruh terhadap pekerjaan, Pendidikan berpengaruh terhadap pekerjaan

Kesempatan bagi laki-laki dan perempuan sama besar untuk menempuh pendidikan

Perempuan dengan latar belakang pendidikan apa pun memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi staf tata usaha di TK ini

Tidak ada kendala yang sangat berpengaruh dari pendidikan Perempuan memiliki tuntutan memiliki keterampilan dan ketelitian dalam menyelesaikan administrasi dan keuangan Kebijakan Peraturan dari yayasan tidak mengganggu pegawai laki-laki dalam menyelesaikan tanggung jawabnya Kebijakan yang berlaku tidak merugikan staf perempuan

Kesempatan bagi laki-laki dan perempuan sama didalam kebijakan

Perempuan sama kedudukannya didalam kebijakan

Tidak ada peraturan yang memiliki kendala berarti bagi laki-laki

Tidak ada peraturan yang memiliki kendala berarti bagi perempuan

Lingkungan

Tidak ada dampak yang berarti dari lingkungan kerja

Kondisi lingkungan tidak banyak

mempengaruhi kinerja

Kesempatan bagi laki-laki sama besar untuk bekerja di sini

Keberadaan mayoritas perempuan

mempermudah para

Tidak ada kendala yang berarti dari lingkungan kerja

Tidak ada kendala yang dirasakan pegawai perempuan

134 pegawai perempuan,

mengingat mayoritas pegawai yang ada adalah perempuan meskipun mayoritas pegawai adalah perempuan pegawai perempuan dalam bekerja Ekonomi Laki-laki sebagai kepala keluarga dituntut untuk mencari nafkah bagi keluarga

Perempuan dibebani pekerjaan ganda, disamping bekerja di sekolah masih harus mengurus pekerjaan rumah tangga

Kesempatan laki-laki lebih besar untuk memenuhi kebutuhan Tidak menutup kesempatan bagi perempuan untuk bekerja Pendapatan yang diterima laki-laki dirasa masih kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga Perempuan bekerja lebih banyak dikarenakan untuk membantu suami mencari nafkah

commit to user

Dari Tabel 11 di atas nampak bahwa faktor pendidikan memiliki pengaruh yang cukup berarti bagi staf perempuan. Hal ini dikarenakan staf perempuan di sini memiliki tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar daripada pegawai laki-laki. Perempuan yang dipercaya untuk menangani keperluan administrasi dan keuangan membutuhkan keuletan dan ketelitian yang lebih. Sedangkan bagi staf laki-laki faktor pendidikan tidak memiliki pengaruh yang berarti.

Bagi staf laki-laki maupun perempuan, kebijakan yang berlaku tidak ada yang merugikan salah satu pihak. Dengan adanya kebijakan tersebut justru dirasakan adanya manfaat terhadap pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai pegawai di TK ini.

Faktor lingkungan tidak memiliki pengaruh yang berarti bagi staf laki-laki maupun perempuan. Meskipun keberadaan pegawai perempuan menjadi mayoritas, hal ini tidak lantas menjadikan hambatan yang berarti bagi staf laki-laki. Dalam hal ini terjadi hubungan yang baik diantara pegawai laki-laki dan perempuan.

Faktor ekonomi masih membawa pengaruh yang besar bagi staf laki-laki maupun perempuan. Bagi staf laki-laki-laki-laki, mencari nafkah sudah menjadi tugas utamanya. Lain halnya dengan perempuan yang alasannya bekerja untuk lebih membantu suami dalam mencari nafkah.

136 Tabel 12

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Karyawan

Faktor Dampak Kesempatan Kendala

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Pendidikan

Pendidikan menjadi faktor penting dalam mencari pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap pekerjaan yang dimiliki saat ini

Kesempatan besar bagi laki-laki untuk menempuh pendidikan Latar belakang pendidikan yang dimiliki membatasi dalam pencarian pekerjaan Kebijakan Peraturan dari yayasan tidak mengganggu dalam menyelesaikan tanggung jawabnya Kesempatan yang sama bagi semua pegawai didalam kebijakan

Tidak ada peraturan yang memiliki kendala berarti

Lingkungan

Perlu adanya hubungan baik dengan pegawai lain

Kesempatan bagi laki-laki sama besar untuk bekerja di sini

Tidak ada kendala yang berarti

Ekonomi

Kebutuhan hidup yang besar menuntut adanya kerja keras

Kesempatan laki-laki lebih besar untuk memenuhi kebutuhan

Pendapatan yang diterima masih kurang untuk mencukupi kebutuhan

commit to user

Dari Tabel 12 di atas nampak bahwa latar belakang pendidikan yang dimiliki karyawan membatasi geraknya dalam memilih pekerjaan. Walaupun sebenarnya kesempatan besar dimiliki untuk melanjutkan pendidikan, namun pendidikan yang dimiliki saat ini dirasa sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Terkait dengan faktor kebijakan yang berlaku, tidak dirasakan adanya hal-hal yang merugikan bagi karyawan. Justru sebaliknya, keberadaan kebijakan tersebut memberikan manfaat dalam kaitannya dengan batasan hal-hal yang harus dikerjakan oleh masing-masing pegawai.

Lingkungan kerja yang didalamnya mencakup hubungan dengan sesama pegawai dan juga kondisi tempat kerjanya memiliki pengaruh yang penting. Khususnya dalam hubungan dengan sesama pegawai, dibutuhkan adanya rasa kebersamaan tanpa membedakan satu sama lain.

Faktor ekonomi masih menjadi hal yang sangat berpengaruh disini. Tingginya kebutuhan yang harus dipenuhi menjadikan karyawan dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhinya.

commit to user

Tabel 13

Pembahasan Profil Aktivitas Produksi, Reproduksi, Sosial Kemasyarakatan dan Profil Akses dan Kontrol/Manfaat

Profil Keterangan

Aktivitas produksi

Dengan adanya pembagian kerja antara pegawai laki-laki dan perempuan, pada guru dan staf tata usaha terdapat dominasi peran perempuan. Sedangkan pada karyawan sepenuhnya dipegang oleh laki-laki karena tidak ada karyawan perempuan.

Aktivitas reproduksi

Pada aktivitas ini, pegawai laki-laki dan perempuan pada bagian guru dan staf tata usaha memiliki porsi

yang sama, dimana mereka sama-sama

berpartisipasi dalam aktivitas ini. Sedangkan pada bagian karyawan sepenuhnya didominasi peran laki-laki karena tidak ada karyawan perempuan.

Aktivitas sosial kemasyarakatan

Pada aktivitas sosial kemasyarakatan pegawai laki-laki dan perempuan pada bagian guru dan staf tata usaha memiliki partisipasi yang sama. Sedangkan pada bagian karyawan sepenuhnya didominasi peran laki-laki karena tidak ada karyawan perempuan.

Akses dan kontrol/manfaat

Pegawai laki-laki dan perempuan (guru dan staf tata usaha) memiliki porsi yang sama dalam mengakses dan mengontrol sumber daya yang dimiliki. Meskipun perempuan lebih memegang peranan dalam aktivitas produksi, hal ini tidak menjadikan perempuan sepenuhnya menguasai sumber daya yang dimiliki. Pada bagian karyawan, laki-laki masih mendominasi, dikarenakan tidak terdapat karyawan perempuan di sini.

commit to user

Dari Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa pada bagian guru, perempuan lebih mendominasi pada aktivitas produksi. Sedangkan pada aktivitas reproduksi, sosial kemasyarakatan, serta akses dan kontrol/manfaat terdapat porsi yang sama diantara guru laki-laki dan perempuan, sehingga tidak ada yang mendominasi.

Pada bagian staf tata usaha, aktivitas produksi lebih didominasi perempuan. Sedangkan untuk aktivitas reproduksi, sosial kemasyarakatan, serta akses dan kontrol/manfaat, baik staf laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dan tidak ada salah satu jenis kelamin yang memiliki dominasi.

Sedangkan pada bagian karyawan yang hanya terdapat satu jenis kelamin yaitu laki-laki, sepenuhnya menguasai aktivitas serta akses dan kontrol/manfaat terhadap sumber daya. Dalam aktivitas produksi, reproduksi, maupun sosial kemasyarakatan sepenuhnya adalah partisipasi laki-laki.

140 Matrik 2

Kesetaraan Gender dalam Pembagian Kerja Pegawai

Responden Jabatan Pembagian Kerja

Muryani Guru kelas

Tugas mengajar sebagai guru kelas memiliki tanggung jawab yang besar atas prestasi belajar siswa. Sesuai dengan sistem pembagian kerja, guru kelas menangani berbagai hal yang berkaitan dengan keperluan siswa.

Sri Andjani Staf tata usaha

Tugas sebagai staf tata usaha bertanggung jawab atas pembayaran sekolah siswa dan administrasi sekolah baik yang berkaitan dengan siswa maupun seluruh pegawai.

Astri Saraswati Guru Bahasa Inggris

Peran sebagai guru ekstrakurikuler Bahasa Inggris dengan beban kerja yang cukup berat dituntut untuk mampu memberi bekal keterampilan siswa dalam berbahasa asing.

M.Zaenal Karyawan

Memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan keamanan sekolah membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaannya karena pekerjaan yang dilakukan berguna bagi semua pihak.

Ambardi Sulistyono Staf tata usaha Tugasnya sebagai staf tata usaha bertanggung jawab dalam membantu pengelolaan administrasi sekolah terkait dengan siswa maupun kepegawaian.

Khusnul Khirom Guru Agama Tugasnya sebagai guru agama memiliki peranan yang sangat penting dalam membekali siswa dengan ilmu agama, mengingat TK ini berbasis agama Islam.

commit to user

Pada Matrik 2 di atas dituliskan tentang kesetaraan gender dalam pembagian kerja pegawai. Dari matrik tersebut dapat dilihat bahwa terdapat berbagai macam variasi jenis pekerjaan yang ada pada keenam responden, dimana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pegawai yang satu akan berbeda dengan pekerjaan. Sesuai dengan sistem pembagian kerja yang berlaku, setiap pegawai memiliki tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Pembagian kerja tersebut tentunya sudah disesuaikan dengan potensi dan bidang yang dikuasai oleh masing-masing pegawai.

C. ANALISIS KESETARAAN GENDER DALAM PEMBAGIAN KERJA

Dokumen terkait