• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Melaksanakan e-learning dalam pembelajaran matematika dengan smartphone sebagai media belajar masih belum banyak diterapkan. Ada alasan tertentu yang membuat smartphone ini masih jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Smartphone pada umumnya memang memberi dampak negatif pada remaja. Karena pada orang usia remaja kebanyakan belum dapat bersikap selektif, dan memprioritaskan hal apa saja yang tepat untuk diikuti terkait fitur-fitur dalam teknologi smartphone. Dan hiburan merupakan hal yang paling diminati oleh para remaja dari penggunaan smartphone. Jadi dalam pembelajaran, terutama dalam bahasan ini pembelajaran matematika, penggunaan smartphone sebagai media belajar di dalam kelas perlu diberikan aturang-aturan yang tegas kepada penggunanya yaitu siswa.

Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, bahwa penelitian yang dilakukan merupakan kegiatan pembelajaran matematika yang menggunakan aplikasi smartphone Systel sebagai media belajar. Berdasarkan

105

penelitian tersebut dapat dihasilkan pengembangan aktivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel. Pengembangan aktivitas pembelajaran tersebut disesuaikan dengan situasi kegiatan pembelajaran yang sebenarnya. Jadi, pengembangan aktivitas pembelajaran tersebut tersusun dari tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, sebagai berikut ini.

1. Kegiatan awal

a. Guru mengucapkan salam pembuka.

b. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, serta meminta siswa untuk menyiapkan alat/bahan dan media smartphone, serta media pendukung belajar lain yang dimiliki. c. Guru memotivasi siswa agar siswa dapat semangat dan aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel.

d. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.

e. Guru memberikan apersepsi mengenai materi SPLDV dan hubungan terhadap aplikasi smartphone Systel yang akan digunakan.

f. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes awal SPLDV sesuai dengan kemampuan yang dimiliki secara individu.

g. Guru mengajak siswa untuk masuk ke dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi smartphone Systel.

106

h. Guru memberikan aturan yang tegas mengenai penggunaan smartphone dalam pembelajaran yang dilaksanakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan pembelajaran.

2. Kegiatan inti a. Mengamati

1) Guru menjelaskan materi SPLDV secara singkat yang akan dipelajari dengan bantuan aplikasi smartphone Systel.

2) Guru mengajak siswa untuk mengamati penampilan dari suatu aplikasi smartphone Systel yang akan digunakan dalam pembelajaran, baik dengan peragaan langsung atau melalui power point.

3) Guru menjelaskan tentang fungsi dari aplikasi smartphone Systel. 4) Guru mempresentasi tentang cara penggunaan aplikasi smartphone

Systel, baik dengan power point ataupun demontrasi langsung. 5) Guru mempraktikan contoh cara penggunaan aplikasi smartphone

Systel pada suatu soal matematika dengan demontrasi langsung. 6) Guru meminta siswa untuk bersama-sama ikut mempraktikan

contoh cara penggunaan aplikasi smartphone Systel. b. Menanya

1) Guru menanyakan kepada siswa terkait kepahaman siswa terhadap cara penggunaan aplikasi (menanyakan sudah paham/belum). 2) Guru menanyakan kepada siswa terkait kendala yang dihadapi

107

3) Guru mencoba menanyakan kepada siswa mengenai alasan digunakannya aplikasi smartphone Systel dalam pembelajaran SPLDV.

c. Mencoba/mengumpulkan data

1) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal LKS yang diberikan. 2) Guru meminta siswa untuk mengoreksi sendiri hasil pekerjaan dari

LKS yang sudah selesai dikerjakan dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel yang mana sebelumnya sudah dijelaskan dan dipraktikan bersama.

3) Guru meminta siswa untuk menemukan letak kesalahan pada hasil pekerjaan sendiri dalam pengoreksian yang dilakukan (letak kesalahan dapat ditemukan dengan cara melihat secara runtut dan menyocokan jawaban sendiri dengan solusi yang dihasilkan dari proses program aplikasi Systel.

d. Mengasosiasikan/Menganalisis data

1) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan penyebab kesalahan yang terjadi pada hasil pekejaan, kepada teman terdekat atau kepada guru.

2) Guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban pada hasil pekerjaan setelah siswa menemukan kesalahan dan penyebab kesalahan.

108

e. Mengkomunikasikan dan tes akhir

1) Guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan mengenai pengunaan aplikasi smartphone Systel dalam pembelajaran. 2) Guru meminta siswa untuk memberitahukan kendala yang masih

dialami baik terkait materi ataupun aplikasi yang digunakan. 3) Guru mengadakan tes akhir untuk melihat sejauh mana

perkembangan yang dialami siswa terkait kemampuan penyelesaian SPLDV.

3. Kegiatan akhir

a. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hal-hal yang diperoleh dari pembelajaran yang sudah berlangsung, seperti terkait pengetahuan baru, pelurusan pemahaman siswa yang keliru, dan evaluasi-evaluasi.

b. Guru memotivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa giat untuk belajar secara mandiri terkait materi SPLDV dengan memanfaatkan aplikasi smartphone Systel sebagai media belajar.

c. Guru memberi salam penutup sebagai tanda berakhirnya pembelajaran. Pengembangan aktivitas pembelajaran tersebut dibuat dengan memprioritaskan pada tercapainya situasi kelas yang kondusif, penyampaian materi dan pengaitan dengan aplikasi yang digunakan, ketersampaian esensi dari penggunaan aplikasi smartphone Systel, keaktifan siswa, dan tindak lanjut. Kelima hal yang diprioritaskan tersebut terkandung dalam masing-masing kegiatan pokok. Jadi, kegiatan-kegiatan pokok pada pengembangan aktivitas

109

pembelajaran tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain, mengikuti kelima hal yang diprioritaskan.

Isi dari kegiatan awal adalah berupa pendahuluan-pendahuluan ketika akan memulai suatu pembelajaran, seperti yang biasa diterapkan dalam memulai suatu pembelajaran. Namun, dalam pengembangan aktivitas pembelajaran yang dibuat ini ditambahkan dengan pengantar untuk masuk ke dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi smartphone Systel. Dalam pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone, memang lebih baik siswa diminta mempersiapkannya terlebih dahulu terutama hanphone smartphone sebelum melaksanakan pembelajaran. Jadi, guru harus memberikan informasi kepada siswa terlebih dahulu jika akan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan smartphone. Pada pengembangan aktivitas pembelajaran yang dibuat ini, diandaikan jika siswa sudah mempersiapkan alat smartphone yang akan digunakan.

Adapun tes awal diadakan pada kegiatan awal untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Pada tes awal siswa akan mengerjakan soal SPLDV sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dari hasil pekerjaan tes awal guru akan mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa dalam penyelesaian SPLDV sebelum digunakannya aplikasi smartphone Systel untuk menambah pemahaman siswa.

Kemudian pada kegiatan awal, guru juga harus menekankan suatu aturan-aturan atau larangan-larangan tertentu dalam penggunaan smartphone sebagai media belajar ketika proses pembelajaran berlangsung. Mengingat

110

bahwa smartphone di lingkungan siswa bisa memberikan pengaruh negatif. Jangan sampai pada saat pembelajaran berlangasung ada siswa yang menyalahgunakan smartphone, seperti membuka aplikasi sosial media, menonton video, foto narsis, ataupun bermain game. Jadi dari langkah-langkah kegiatan awal dari pengembangan aktivitas pembelajaran yang dibuat, selain guru memberikan apersepsi terkait materi SPLDV, tes awal, dan menjelaskan hubungan terhadap aplikasi smartphone Systel, guru juga harus memberikan aturan-aturan atau larangan-larangan yang tegas untuk mengendalikan penggunaan smartphone oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, demi menciptakan situasi belajar yang kondusif.

Pada kegiatan inti, lebih menyesuai dengan langkah-langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berlaku sekarang, yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasikan/menganalisis data, dan mengkomunikasikan, kemudian dikolaborasikan dengan kegiatan belajar yang menggunakan aplikasi smartphone Systel. Jadi, pengembangan aktivitas kegiatan pembelajaran yang telah dibuat itu dapat menunjukkan keterlibatan aplikasi smartphone Systel.

Bentuk keterlibatan aplikasi smartphone Systel dalam pembelajaran adalah sebagai penambah pemahaman siswa, baik pengetahuan ataupun keterampilan penyelesaian SPLDV. Materi SPLDV tetap disampaikan oleh guru, lalu LKS diberikan. Setelah LKS dikerjakan oleh siswa, kemudian aplikasi smartphone Systel dipergunakan untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Pengoreksian dilakukan oleh siswa sendiri. Ketika siswa mengoreksi

111

hasil pekerjaan sendiri dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel, siswa akan menyocokan jawaban yang dimiliki sendiri dengan solusi yang ditampilkan oleh program dari aplikasi smartphone Systel. Program dari aplikasi smartphone Systel dapat memperlihatkan solusi SPLDV yang disertai cara penyelesaian secara lengkap, sehingga siswa akan mengetahui letak kesalahan yang terjadi pada jawaban mereka ketika melakukan pengoreksian. Jadi, penyampaian materi SPLDV dan pengaitan dengan aplikasi yang digunakan, ketersampaian esensi dari penggunaan aplikasi smartphone Systel, serta keaktifan siswa, dapat diperlihatkan pada kegiatan inti.

Pada akhir kegiatan inti guru mengadakan tes akhir. Tes akhir tersebut untuk melihat perkembangan yang terjadi pada siswa terkait pemahaman materi SPLDV, setelah digunakannya aplikasi smartphone Systel. Dalam pengerjaan tes akhir siswa sudah mendapat bekal, seperti mengetahui kelemahan diri dalam penyelesaian SPLDV, sehingga siswa tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan yang sama pada jawaban mereka. Jadi, diharapkan setelah penggunaan aplikasi smartphone Systel dalam pembelajaran, hasil tes akhir siswa lebih baik dari pada hasil tes awal.

Pada kegiatan akhir yang dibuat berisi tentang kesimpulan dari proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Kesimpulan dari pembelajaran diungkapkan oleh siswa, sehingga dalam hal ini guru menuntun siswa dalam mengungkapkan gagasannya terkait kesimpulan dari pembelajaran. Selain itu, terkait dengan adanya tindak lanjut dari pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel, maka pada kegiatan akhir guru wajib memberikan

112

motivasi agar siswa mau belajar SPLDV secara mandiri tentunya dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel sebagai media belajarnya.

Jadi, pengembangan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel berdasarkan penelitian yang telah dilakukan memprioritaskan pada tercapainya situasi kelas yang kondusif, penyampaian materi dan pengaitan dengan aplikasi yang digunakan, ketersampaian esensi dari penggunaan aplikasi, keaktifan siswa, dan tindak lanjut. Serta, langkah-langkah kegiatan dalam pengembangan aktivitas pembelajaran menyesuaikan kurikulum terbaru yang berlaku. Selain itu, kolaborasi dengan model, dan metode pembelajaran tertentu dapat dimungkinkan.

Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi, dan tentunya alat elektronik, perlu dipersiapkan dengan matang. Dimulai dari mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam aktivitas pembelajaran bersama siswa, lalu ketersediaan alat elektronik yang mencukupi untuk digunakan siswa. Seperti penelitian yang sudah dilakukan, peneliti harus menyediakan alat elektronik yang cukup untuk digunakan oleh siswa sebagai subjek penelitian.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa penelitian yang dilakukan adalah berupa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel sebagai media belajar. Aplikasi ini tidak tersambung dengan internet atau bisa dikatakan offline. Aplikasi smartphone Systel berguna untuk membantu menyelesaikan sistem persamaan linear. Dan dalam pembahasan ini

113

berfokus pada bagaimana aplikasi ini dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah dalam penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi smartphone Systel yang telah dilakukan, dimana lima siswa kelas VIII SMP Kanisius sebagai subjeknya, ternyata hanya satu siswa dapat menunjukan perkembangan dalam penyelesaian SPLDV. Sedangkan ada satu siswa yang tidak dapat menunjukkan apapun dikarenakan tidak mengikuti salah satu sesi pemberian tindakan. Kegiatan pembelajaran berlangsung tiga pertemuan, yaitu tes awal, pengerjaan LKS dan penggunaan aplikasi smartphone Systel, dan tes akhir. Dari kegiatan pembelajaran tersebut keterlibatan aplikasi smartphone Sytel adalah pada pertemuan kedua.

Terkait dengan teknologi informasi yang canggih, sehingga aplikasi smartphone Systel jelas mempermudah siswa untuk belajar SPLDV. Kemudahan tersebut dikemas dalam bentuk digital konten. Program dari aplikasi smartphone Systel sendiri menampilkan solusi yang disertai cara penyelesaian SPLDV. Jadi, bentuk digital kontel dari aplikasi smartphone Systel memberikan informasi kepada siswa tentang cara penyelesaian SPLDV hingga mendapatkan solusi SPLDV yang tepat. Dengan penggunaan aplikasi ini siswa dapat melihat setiap langkah yang diperlukan untuk menemukan solusi dari SPLDV, sehingga ada interaksi antara siswa dengan aplikasi, dimana siswa melihat setiap langkah untuk mencapai solusi SPLDV yang dihasilkan program, dan membandingkannya dengan hasil perkerjaan yang dimiliki.

114

Bentuk interaksi tersebut adalah sebagai diagnosis dan remediasi oleh siswa sendiri terhadap penyelesaian SPLDV. Jadi, siswa berupaya untuk menemukan kelemahannya dalam penyelesaian SPLDV dan menyembuhkan atau menghilangkan kelemahan itu secara mandiri. Letak kelemahan yang dimiliki dapat dilihat langsung oleh siswa dari membandingkan hasil pekerjaan sendiri dengan hasil yang diperlihatkan oleh program aplikasi, ada kesamaan atau tidak. Jika hasil pekerjaan sama, maka artinya keterampilan siswa dalam penyelesaian SPLDV sesuai dengan harapan. Sebaliknya, jika hasil pekerjaan tidak sama dengan hasil program aplikasi, maka artinya keterampilan siswa dalam penyelesaian SPLDV tidak sesuai dengan harapan atau masih buruk. Kemudian setelah siswa menemukan letak kelemahannya, yang dilakukan siswa mengerjakan kembali soal yang mana tempat kelemahan itu berada atau bisa dikatakan memperbaiki pekerjaan yang salah. Jadi, pada intinya siswa mengoreksi hasil pekerjaan sendiri dengan menggunakan aplikasi ini.

Dari mekanisme tersebut, lalu bentuk penyembuhan kelemahan yang dimiliki siswa yang dilakukan secara mandiri dilakukan dengan sering melakukan latihan menyelesaikan SPLDV dan mengoreksi sendiri hasil yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi Systel. Selain itu, faktor internal siswa juga berpengaruh menyembuhkan kelemahan yang dimiliki, yaitu kesadaran dan motivasi diri.

115

Dokumen terkait