• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem penerimaan pajak di atas menunjukkan bahwa, penerapan sistem administrasi perpajakan

modern pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng sudah baik. Karena dengan adanya penerapan sistem administrasi perpajakan modern, para wajib pajak lebih mudah melaksanakan kewajiban perpajakan. Modernisasi sistem administrasi perpajakan meliputi beberapa aspek yaitu aspek teknologi informasi, aspek perangkat keras dan perangkat lunak serta aspek sumber daya manusia.

Beberapa hal yang dilakukan dalam penerapan sistem administrasi perpajakan modernisasi perangkat keras dan lunak adalah dengan penyediaan sarana penunjang bagi pelaksanaan perpajakan di tempat pelayanan terpadu (TPT) misalnya komputer di setiap counter, printer, mesin fotokopi dan sarana lainnya yang menunjang bagi petugas pajak.

Standard Operating Procedures (SOP) di setiap kegiatan perpajakan misalnya SOP untuk pendaftaran NPWP, penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan maupun SPT masa serta tata cara pengiriman atau peminjaman berkas dan SOP lainnya yang berkaitan dengan seksi pelayanan. Penyediaan sarana dan prasarana juga diperuntukan bagi wajib pajak salah satunya adalah TPT yang dilengkapi sistem antrian yang otomatis dan monitor antrian selain itu ruang tunggu TPT juga disediakan televisi, AC, tempat duduk yang nyaman. Selain TPT juga menyediakan help desk, serta complaint center bagi wajib pajak yang masih belum mengerti mengenai pajak dan untuk mengadukan ketidakpuasan wajib pajak akan fasilitas yang diberikan.

Di KPP Bantaeng telah menerapkan Case Managemant (manajemen kasus) melalui Sistem Informasi Keuangan Kepegawaian (SIKKA), sistem ini merupakan sistem penilaian terhadap seluruh pegawai. Dengan menggunakan

SIKKA kepala bagian dapat melakukan pengawasan (monitoring) terhadap pegawai, evaluasi kerja, dan memberikan target kerja kepada pegawai.

Pajak bertujuan untuk menegakkan kemandirian ekonomi dalam membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan kemampuan sendiri. Secara bertahap, pajak diharapkan bisa mengurangi ketergantungan utang luar negri.

Pencapaian penerimaan pajak dalam beberapa tahun terakhir sudah bisa dikatakan optimal karena realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Tetapi, tetap masih diperlukan strategi penerimaan perpajakan (extra effort) untuk mencapai target APBN-P. Hingga akhir tahun 2015, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 598.270 triliun. target penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294,258 triliun, realisasi penerimaan pajak mencapai 46,22%. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2014, realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

Pertumbuhan yang tinggi ini salah satunya dipicu oleh tingginya pelunasan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) buah dari keberhasilan deterrent effect penegakan hukum khususnya pencegahan ke luar negeri dan penyanderaan (gijzeling) wajib pajak. Menurunnya lifting minyak bumi, menyebabkan penurunan PPh Migas dibandingkan periode yang sama di tahun 2014. Penurunan pajak bumi dan bangunan (PBB) lebih disebabkan karena belum terealisasinya pemindahbukuan dari rekening PNBP ke rekening penerimaan pajak.

Salah satu pemicu rendahnya realisasi penerimaan pajak dikarenakan oleh kebijakan pemerintah yang tidak terkoordinasi dengan baik oleh masyarakat dan dunia usaha. Pembebanan pajak pada sektor-sektor tersebut menjadikan tidak optimalnya multiplier effect terhadap perekonomian secara menyeluruh contohnya: PPN pada BBM angkutan laut, bea masuk impor bahan baku infrastruktur.

Upaya yang dilakukan oleh KPP Pratama Bantaeng dalam meningkatkan penerimaan pajak, yaitu:

a. Dengan melakukan sosialisasi di wilayah KPP Pratama Bantaeng dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

b. Adanya pengawasan yang dilakukan terhadap wajib pajak.

c. Mengetahui jumlah wajib pajak, wajib pajak yang melapor, serta wajib pajak yang tidak melapor.

Upaya yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Tentunya, dengan harapan realisasi penerimaan pajak terus bertambah dan target penerimaan pajak di tahun 2016 dapat tercapai secara optimal sekitar Rp 1.296 triliun. Berdasarkan pembahasan tersebut, jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan mengenai sistem penerimaan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng terhadap tingkat penerimaan pajaknya sudah optimal, karena penerapan sistem administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng sudah baik serta realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem penerimaan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng terhadap tingkat penerimaan pajaknya sudah optimal, karena penerapan sistem administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng sudah baik serta realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

2. Target realisasi penerimaan pajak mencapai 46,22% untuk tahun 2015.

Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,46%, Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,93%, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencatat pertumbuhan sebesar 45,18%, PPh Migas mencatat pertumbuhan sebesar 39,41%, dan Pajak Lainnya mencatat pertumbuhan sebesar 13,34%.

73

B. Saran

Sebagai hasil dari pembahasan ini peneliti ingin memberikan sambungan pikiran berupa saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng meliputi :

1. KPP Pratama Bantaeng sebaiknya melakukan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaksana SOP khususnya di dalam Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Yaitu dengan cara mengadakan evaluasi kerja, pembinaan, pelatihan dan sebagainya. Serta memberikan sanksi tegas, bagi pelaksana Seksi PDI yang tidak sepenuhnya bekerja menurut SOP yang diterapkan.

2. Sebaiknya KPP Pratama Bantaeng lebih memaksimalkan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat sehingga tingkat kesadaran dari wajib pajak semakin meningkat.

3. Upaya yang diterapkan oleh KPP Pratama Bantaeng sebaiknya lebih ditingkatkan lagi dalam meningkatkan penerimaan pajak agar realisasi penerimaan pajak terus bertambah dan target penerimaan pajak dapat dicapai secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Edisi 2).

Jakarta: Bumi Aksara.

Bayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi (Edisi 2).

Jakarta: Salemba Empat.

Direktorat Jendral Pajak 2008, Susunan dalam Satu Naskah Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Beserta Peraturan-peraturan Pelaksanaanya, Jakarta.

Fikri, Aceng. 2012. Kepatuhan masyarakat membayar pajak rendah diakses dari www.garutkab.go.id

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. 2010.

Pedoman Penulisan Pra Skripsi. Makassar. (Online), (diakses januari 2016).

Kasmadi, Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Bandung: Alfabeta.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan (Edisi Revisi 2011). Yogjakarta: Andi.

Nugroho, Agus. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). Tesis Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas.

Timbul, Simanjuntak dan Mukhlis, Imam. 2012. Dimensi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Raih asa Sukses.

Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia (Edisi 2). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Zain Mohammad. 2005. Manajemen Perpajakan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

75

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Riska panggilan Ikka lahir di Wotu pada tanggal 14 Juni 1994 anak dari Bapak Syamsuddin dan ibu Mishaena. Penulis

adalah anak ke tiga dari empat bersaudara.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu TK Darmawanita Wotu lulus tahun 2000, SDN 127 Buanipa lulus tahun 2006,

MTs Pergis Wotu lulus tahun 2009, SMA Negeri 1 Wotu jurusan IPS lulus tahun 2012, melanjutkan sekolah dan mengikuti program S1 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar

sampai dengan sekarang dan mengambil judul skripsi Evaluasi Sistem Penerimaan Pajak dalam Upaya Optimalisasi Penerimaan Pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng. Sampai dengan terselesainya skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar. Demikian atas perhatian dan terima kasih.

Penulis Agustus, 2016

Dokumen terkait