• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa. Hal ini dapat dilihat pada data hasil pretest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai pretest kelas kontrol lebih unggul dibandingkan dengan kelas eksperimen. Keunggulan tersebut bisa dilihat dari nilai rata-rata masing-masing kelas. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 22,30 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 22,37. Perbedaan rata-rata kelas ini tidak terlalu jauh, dikarenakan sebaran kemampuan siswa dikedua kelas tersebut hampir sama.

Setelah dilakukan posttest, nilai kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan. Namun nilai rata-rata kelas eksperimen mangalami peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Peningkatan yang signifikan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) siswa kelas eksperimen yang menggunakan model cooperative learning berbasis problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 70,40 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai 64,77. Keadaan ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran konsep fluida dinamis dengan menggunakan model cooperative learning berbasis problem solving lebih baik dibandingkan dengan model konvensional. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh U.Kulsum menunjukkan bahwa penggunaan model cooperative saat pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa1.

Dalam pembelajaran menggunakan model cooperative learning berbasis problem solving para siswa secara aktif ikut serta dalam kegiatan belajar, karena setiap kelompok berisikan anggota dengan tingkat kecerdasan yang berbeda dan setiap anggota berusaha untuk memecahkan masalah yang diberikan dan berusaha

1

U. Kulsum , Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika, Unnes

memahami masalah, merencanakan solusi dari masalah tersebut serta mencoba memecahan masalah dengan melaksanakan rencana solusi yang telah dibahas secara bersama dengan anggota kelompok masing-masing. Setelah mencapai solusi kelompok pun melakukan evaluasi atas solusi yang didapat dengan mempresentasikan hasilnya didepan kelas. Selain itu setiap anggota mengisi lembar kerja dan menuliskan hasil dari solusi yang didapat dari hasil kelompoknnya secara individu. Dengan demikian kemampuan pemecahan masalah siswa semakin dilatih dan terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

Peningkatan yang signifikan tersebut juga berbanding lurus dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida dinamis. Hal tersebut didukung oleh hasil uji hipotesis nilai posttest, dimana nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel yaitu 3,679 2,00. Karena nilai thitung> ttabel maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving dalam konsep fluida dinamis terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hariawan, Kamaluddin dan Unggul

Wahyono dalam jurnal yang berjudul,” Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa

Kelas XI SMA Negeri 4 Palu”, bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

creative problem solving yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah fisika.2

Penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini dikarenakan dalam model cooperative learning siswa dikelompokkan dan berdiskusi dalam upaya memecahkan masalah fisika yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa adalah mengusahakan pemberian soal-soal yang berisi kemampuan

2

Hariawan, Kamaluddin dan Unggul Wahyono, Pengaruh Model Pembelajaran Creative

Problem Solving Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa Kelas XI SMA

pemecahan masalah dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa dan isinya pun selalu disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hertiavi menunjukkan hasil penelitian bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.3

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah memang harus selalu ditingkatkan. Karena kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah yang harus diselesaikan, termasuk masalah matematis atau masalah yang solusinya perlu perhitungan matematik. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Desti dalam prosiding seminar nasional penelitian dan penerapan pada tahun 2011 menyatakan bahwa melalui pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah siswa dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam setiap tahapan pemecahan masalah mulai dari memahami masalah, merencanakan pemecahan, melaksanakan rencana pemecahan sampai pada mengevaluasi kembali pemecahan yang telah dilaksanakan. Dengan selalu dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.4

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran dengan model cooperative learning berbasis problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuaan berupa pembelajaran dengan model cooperative learning berbasis problem solving sebesar 70,40 dan pada kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan atau hanya menggunakan model konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 64,77.

3

M. A. Hertiavi, H. Langlang, S. Khanafiyah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP , Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 2010, h. 1

4

Desti Haryani, Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah Untuk

Menumbuhkembangkan Kemampuan Berpikit Kritis Siswa, Prosiding Seminar Nasional Penelitian,

61 A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model cooperative learning berbasis problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida dinamis. Hal ini terlihat dari data posttest yang memiliki nilai thitung = 3,679 > ttabel = 2,002. Selain itu, nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 70,40 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 64,77.

Dengan demikian pembelajaran menggunakan model cooperative learning berbasis problem solving terbukti lebih unggul dalam meningkatkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen.

B. Saran

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, untuk pengembangan ke depan saran yang dapat diberikan adalah:

1. Dalam penelitian ini memiliki kekurangan yaitu hanya mengukur aspek kognitif pada tingkat C4, disarankan untuk penelitian selanjutkan dapat mengukur sampai pada aspek kognitif tingkat C5 dan C6.

2. Dalam melakukan penelitian model cooperative learning selanjutnya disarankan menggunakan tipe lain guna meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

3. Dalam mengelola siswa yang dibagi kedalam bentuk kelompok harus lebih diperhatikan dalam mengelola waktu agar proses dalam pembelajaran dapat lebih optimal.

4. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan pemilihan konsep dan kemampuan yang akan diteliti harus disesuaikan dengan kemampuan siswa yang akan dijadikan sampel penelitian.

62

Sekolah Terpadu. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl. A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assessing. New York: Longman.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell Gredler E., Margaret. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: RajaGrafindo.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Darminto, Bambang Priyo. 2013. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Model Treffiger, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, No. 2.

Desti Haryani. 2011. “Pembelajaran Matematika Dengan Pemecahan Masalah

Untuk Menumbuh kembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa,”

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negri Yogyakarta.

Fajar Shadiq. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi.Makalah Disajikan Dalam Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Fathurrohman, Pupuh. 2001. Strategi Belajar Mengajar Suatu Pendekatan Baru dan Praktik. Bandung: Insan Mandiri.

G. Polya. 1957. How To Solve I. New Jersey: Princeton University Press Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hariawan, Kamaluddin dan Unggul Wahyono, Pengaruh Model Pembelajaran

Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Vol.1 No.2 hal. 48.

Hertiavi, M. A., H. Langlang, S. Khanafiyah. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia

Huda, Mifhatul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Kokom Komariah. 2011. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Model Polya untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Bagi Siswa Kelas IX J di SMPN 3 Cimahi, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA UNY.

Maulidi Rahmat, Muhardjito, dan Siti Zulaikah. 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X SMA. Jurnal Fisika Indonesia No: 54, Vol XVIII, Edisi Desember ISSN : 1410-2994.

Maulidi Rahmat, Muhardjito, dan Siti Zulaikah. 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X SMA. Jurnal Fisika Indonesia No: 54, Vol XVIII, Edisi Desember ISSN : 1410-2994.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Depok: PT. RajaGrafindo Persada. Rustaman, Nuryunani Y, dkk. 2009. Staregi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, RIset dan Praktik. Jakarta: Nusa Media.

Sri Wardhani, Sapon Suryo Pramono, dan Endah Wahyuningsih. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Sudirman, A. Thabrani Rusyan, Zainal Arifin, Toto Fathoni. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiman, Yayah S.Kusumah, dan Jozua Subandar. 2015. “Pemecahan Masalah

Matematika dalam Matematika Realistik”,

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agues. 2012. Metode dan Model-model Mengajar. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agues. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

T Gok and Silay. 2010. The Effects of Problem Solving Strategies in Student’s

Achevment, Attitude and Motivation, Journal of Physics Educ. Vol. 4, No. 1. Toharudin, Uus, Sri Hendrawati, Adrian Rustaman. 2011. Membangun Literasi

Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

U. Kulsum. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Ilmiah Siswa pada Mata Pelajaran Fisika, Unnes Physics Educational Journal.

W.J.S. Poerwadarminta. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer; Suatu tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Wulandari, Yayan. 2013. 1001 Ulasan Fisika SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Scientific Press.

Yamin, Marthinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN