• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pembahasan ini, kategori “sangat tinggi” dan “tinggi” disatukan menjadi sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, seluruh siswa (100%) kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 memiliki harga diri yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini rupanya berbeda dengan dugaan awal peneliti. Peneliti mendapatkan kesan bahwa ada beberapa kemungkinan yang membuat hasil penelitian berbeda dengan dugaan awal peneliti. Kemungkinan-kemungkinan tersebut antara lain: 1) sebagian besar siswa ingin memberikan jawaban yang menyenangkan, dan 2) sebagian besar siswa tidak serius dalam menjawab atau mengisi kuesioner. Kesan-kesan peneliti ini berdasarkan pengamatan peneliti saat mengawasi

pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner pada saat itu dilakukan pada pukul 08.20 WIB dan 12.10 WIB. Pada saat itu sebagian besar siswa tampak tergesa-gesa, merasa jenuh, dan lelah. Azwar (2012: 13) mengatakan bahwa responden tidak akan memberikan jawaban yang valid apabila responden harus menjawab skala dalam keadaan sakit, lelah, tergesa-gesa, tidak berminat, merasa terpaksa, dan semacamnya. Meskipun hasil penelitian berbeda dengan dugaan awal, peneliti tetap berpegang pada data yang menghasilkan hasil penelitian ini karena 1) peneliti sudah mendasarkan diri pada expert judgement, 2) kuesioner bersifat rahasia karena siswa tidak perlu mencantumkan nama (anonim), dan 3) peneliti sudah melakukan uji coba kuesioner sebelum pengambilan data.

Tingginya harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 boleh jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penerimaan dari orang-orang sekitar (keluarga, teman atau sahabat, tokoh-tokoh masyarakat, dan sebagainya) dan kesadaran siswa bahwa dirinya berharga. Hal ini diperkuat oleh pendapat Clemes dkk (2011: 79-80) yang menyebutkan bahwa ada empat kondisi yang mempengaruhi tingginya harga diri yang kiranya berlaku juga bagi siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, yaitu rasa terikat, rasa unik, rasa berkuasa, dan model. Rasa terikat merupakan perasaan yang dimiliki remaja ketika mereka memperoleh kepuasan dari hubungan yang berarti baginya dan hubungan ini dipertegas/diperkuat/ diteguhkan oleh orang lain. Perasaan keterikatan dengan orang lain

dikaitkan dengan perasaan hangat, aman, dan nyaman yang menandai hubungan ini. Rasa keterikatan akan semakin kuat jika remaja memiliki keterikatan (perasaan puas/aman/nyaman) yang kuat dengan dirinya sendiri, dengan orang-orang penting seperti keluarga dan teman, dengan orang-orang dengan peran atau kedudukan yang tinggi, dengan kelompok yang memiliki minat, tujuan, atau asal-usul yang sama, dan dengan institusi dan tempat tertentu.

Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 tampaknya memiliki keterikatan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Mereka mungkin memiliki kepuasan dari hubungannya dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain. Rasa puas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 merasa aman dan nyaman dengan dirinya ataupun saat menjalin hubungan dengan orang lain. Rasa bangga dan senang terhadap diri sendiri membuat siswa kelas VIII mampu menerima diri mereka apa adanya. Menerima diri berarti bahwa siswa kelas VIII mampu menerima perubahan fisik, kemampuan mengelola emosi, dan intelegensinya. Penerimaan diri ini tentunya semakin kuat jika lingkungan sekitarnya mampu memberikan peneguhan yang positif terhadap perasaan, pikiran, dan perilaku remaja.

Selain memiliki keterikatan dengan diri, siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 kiranya juga memiliki keterikatan dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Tampaknya

sebagian besar siswa kelas VIII memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Penerimaan, rasa cinta, dan penghargaan dari lingkungan ataupun significant others membuat siswa kelas VIII semakin menerima, mencintai, dan menghargai dirinya sendiri.

Perasaan unik kiranya tumbuh saat siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 mampu menyadari, mengakui, dan menghargai sifat atau karakteristik yang dimilikinya dan mampu menerima penegasan dari orang lain bahwa diri mereka unik, istimewa, dan berharga. Siswa tetap merasa nyaman dengan dirinya, meskipun mereka menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang sekitarnya. Siswa yang memiliki rasa unik akan merasa senang dan bangga dengan penampilannya, kemampuannya, kepribadiannya, dan ketrampilan yang dia miliki.

Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 tampaknya juga memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat melakukan apa yang sudah dia putuskan, merasa nyaman dalam menerima tanggungjawab, mampu membuat keputusan dan memecahkan masalahnya, mampu mengendalikan stres, dan mampu menggunakan ketrampilannya sendiri. Semua ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa berkuasa.

Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 kiranya memiliki model atau contoh manusia yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan diri. Memiliki contoh atau orang yang

bisa dijadikan teladan mampu membuat siswa memiliki gambaran tentang bagaimanakah seharusnya dirinya berperilaku, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menghadapi situasi-situasi yang baru. Boleh jadi orangtua, saudara, teman, dan guru ada yang menjadi model bagi siswa kelas VIII yang berpengaruh positif pada pengembangan harga diri siswa.

Dengan memiliki harga diri yang tinggi siswa akan dapat mengembangkan dirinya dengan baik. Siswa dengan harga diri yang tinggi akan lebih produktif, memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar, dan memiliki kepercayaan diri untuk dapat menatap masa depannya. Agar siswa kelas VIII tetap memiliki harga diri yang tinggi, maka ada beberapa hal/upaya yang perlu dilakukan para siswa, antara lain 1) menyadari dan menerima bahwa setiap pribadi unik dan berharga, 2) berani untuk menerima tanggungjawab yang diberikan kepada dirinya, 3) mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang sekitar, 4) mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, 5) memiliki keberanian untuk mencoba hal/tantangan baru, 6) mampu mengelola emosi dengan baik.

Yang perlu dilakukan orangtua dan guru agar harga diri siswa tetap tinggi, antara lain 1) memberikan perhatian secara pribadi kepada siswa saat dia membutuhkan, 2) memperlihatkan kasih sayang dalam semua ucapan tindakan, 3) menerima diri siswa apa adanya, 4) memberikan pujian atau penghargaan secara spesifik, 5) menyediakan waktu luang untuk dapat mendengarkan aktif dan berbagi cerita bersama, 6)

memberikan peluang kepada siswa untuk dapat mengungkapkan gagasannya, membuat keputusan dan melaksanakan tugas/keputusan yang sudah diambil/tanggungjawabnya, 7) membantu siswa dalam mengatasi atau mengelola rasa stres dan perasaan negatif lainnya.

C. Usulan Program Pengembangan Harga Diri

Dokumen terkait