• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

C. Pembahasan

1. Pengaruh RPP terhadap guru fisika dalam mengelola pembelajaran a. Langkah pembelajaran

Dalam menyusun RPP serta dalam proses pembelajaran terdapat tiga bagian umum yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga komponen ini menjadi bagian penting dalam mengelola proses pembelajaran. Dari data tabel 4.6. diketahui bahwa sebanyak 46,88% atau 15 responden menyatakan bagian yang paling sulit ketika menyusun RPP adalah kegiatan pembelajaran, sedangkan bagian yang membutuhkan usaha ekstra ketika menyusun RPP seperti yang terdapat pada tabel 4.5 sebanyak 43,75% atau 14 responden mengatakan metode pembelajaran . Dari data pada tabel 4.1. pada nomor item 1, diketahui bahwa sebanyak 68,75% atau 22 responden menyatakan sungguh-sungguh menerapkan RPP dalam melakukan kegiatan pembelajaran, yang berarti juga bahwa guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rincian kegiatan yang terdapat dalam RPP dimana sebanyak 81,25% atau 26 responden menyatakan setuju. Meskipun guru menerapkan RPP dan mengikuti alur pembelajaran seperti yang terdapat dalam RPP, tetapi terkadang guru juga melakukan improvisasi untuk menyesuaikan dengan keadaan siswa di mana sebanyak 53,13 atau 17 responden menyatakan setuju. Artinya bahwa dalam melaksanakan

pembelajaran guru dipengaruhi oleh RPP namun guru tidak melulu memaksakan metode seperti yang terdapat dalam RPP, guru lebih mengutamakan keadaan siswa agar bisa menerima pelajaran dengan baik. Dengan demikian dalam melaksanakan pembelajaran langkah pembelajaran yang dilakukan guru dipengaruhi oleh RPP. b. Materi Ajar

Salah satu komponen penting dalam RPP adalah materi ajar. Materi ajar disusun secara sistematis agar dapat membantu guru dalam menguasai materi sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Dari data tabel 4.1 pada item nomor 3 diketahui bahwa sebanyak 25,13 % atau 25 responden menyatakan bahwa ketika menyusun RPP guru membuat uraian materi yang lengkap, namun pada tabel yang sama item nomor 8 sebanyak 65,63% atau 21 responden menyatakan hanya membuat poin-poin penting dari materi ketika menyusun RPP. Ini berarti bahwa dalam menjelaskan materi pelajaran, guru tidak dipengaruhi oleh RPP. c. Soal

Soal menjadi salah satu alat yang tepat untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Biasanya soal-soal sudah disiapkan oleh guru sebelum mengajar. Dari data pada tabel 4.1 item nomor 5, sebanyak 59,38% atau 19 responden dan didukung oleh data pada tabel 4.2 item nomor 10 sebanyak 71,88% atau 23 responden tidak

menggunakan soal-soal yang terdapat dalam RPP, yang berati bahwa guru menyusun sendiri soal-soal tersebut atau mengambil dari buku tertentu. Ini menunjukkan bahwa dalam memberikan soal guru tidak dipengaruhi oleh RPP.

d. Frekuensi sering melihat RPP

Dari data tabel 4.7 sebanyak 34,38% atau 11 responden menyimpan RPP 3 tahun terakhir. Dari data pada tabel 4.2 item nomor 4 sebanyak 71,88% atau 23 responden mempelajari RPP. Dari data tabel 4.8 sebanyak 56,25% atau 18 responden mempelajari RPP beberapa hari sebelum mengajar. Dari data pada tabel 4.1 item nomor 7 sebanyak 75% atau 24 responden membawa RPP ketika mengajar hasil ini didukung oleh hasil pada tabel 4.2 item nomor 12 dimana sebanyak 46,88 atau 15 responden membawa RPP ketika mengajar. Data dari tabel 4.2 item nomor 11 sebanyak 71,88% atau 23 responden melihat kembali RPP bila lupa alur pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP turut mempengaruhi guru dalam menyiapkan diri sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan mempelajari RPP beberapa hari sebelum mengajar, serta membawa RPP ketika mengajar dan melihat kembali RPP bila guru lupa alur pembelajaran.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa RPP memiliki pengaruh terhadap guru dalam mengelola pembelajaran. Guru mengikuti alur

pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Selain itu guru juga menyiapkan diri sebelum melakukan pembelajaran dengan mempelajari RPP beberapa hari sebelum mengajar, membawa RPP ketika mengajar agar dapat melihat kembali RPP bila guru lupa alur pembelajaran. Namun, guru tidak terpaku pada RPP, karena terkadang guru melakukan improvisasi untuk menyesuaikan dengan keadaan siswa sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan dapat memahami materi yang diajarkan. Perencanaan yang berarti sebagai proses proses penyusunan materi ajar, penggunaan media, penggunaan metode, serta penilaian dan juga alokasi waktu untuk mencapai kompetensi yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran hendaknya disusun dan dipersiapkan secara matang dengan memperhatikan karakteristik siswa dan sarana prasarana yang mendukung agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai. 2. Pengaruh buku teks terhadap guru fisika dalam mengelola

pembelajaran

a. Membuat desain pembelajaran

Dari data tabel 4.3 item nomor 17, sebanyak 59,38% atau 19 responden melakukan KBM mengikuti alur buku teks tertentu dan mendesain proses pembelajaran seperti yang terdapat dalam buku teks yang digunakan sebanyak 50% atau 16 responden. Artinya buku teks berpengaruh terhadap guru dalam mendesain proses

pembelajaran. Jenis buku yang sering guru gunakan adalah buku yang memiliki pembahasan yang mendalam, dipilih oleh 43,75% atau 14 responden seperti yang terdapat pada tabel 4.9. Demikian buku yang baik menurut guru seperti yang terdapat pada tabel 4.10 sebanyak 37,5% atau 12 responden menjawab buku yang memiliki pembahasan mendalam. Dari data tabel 4.11 lebih dari 50% guru saat ini menggunakan buku yang berisi gambar, soal, pembahasan, metode pembelajaran, materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Sedangkan hal yang penting dari sebuah buku seperti yang terdapat dalam tabel 4.12, sebanyak 50% atau 16 responden menjawab hal yang terpenting dari sebuah buku adalah berisi materi. Guru membutuhkan buku dalam mendesain pembelajaran. Buku yang digunakan guru memuat hampir semua komponen yang terdapat dalam buku untuk menunjang dan mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran.

b. Mempersiapkan sumber-sumber lain

Dari data tabel 4.3 item nomor 15, sebanyak 87,5% atau 28 responden menggunakan media pembelajaran berdasarkan sumber lain. Buku yang kita gunakan memiliki beberapa kekurangan, oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru membutuhkan beberapa buku sebagai referensi, entah itu materi, soal, ataupun metode pembelajaran yang terdapat dalam buku.

c. Mengembangkan bahan ajar yang kontekstual

Dari data tabel 4.3, item nomor 19 sebanyak 84,38% atau 27 responden menggunakan definisi dan konsep seperti yang terdapat dalam buku teks dalam menjelaskan materi pelajaran. Item nomor 24 sebanyak 75% atau 24 responden meminta siswa melakukan eksperimen seperti yang terdapat dalam buku teks. Item nomor 26 pada tabel 4.4 sebanyak 59,38% atau 19 responden mengembangkan sendiri sebagian penjelasan dalam pembelajaran dan tidak terpaku pada buku teks. Ini menunjukkan bahwa guru dipengaruhi oleh buku teks ketika Mengembangkan bahan ajar. Buku teks sangat diperlukan dalam mengembangkan bahan ajar, karena buku teks memuat materi yang akan diajarkan.

d. Memberikan tugas

Dari tabel 4.3 item nomor 21, sebanyak 68,75% atau 22 responden memberikan tugas-tugas seperti yang terdapat dalam buku teks. Ini berarti bahwa guru juga dipengaruhi oleh buku teks dalam memberikan tugas. Tugas diberikan kepada siswa untuk membantu siswa belajar, mengingat kembali dan memperdalam materi yang diajarkan. Sehingga tugas menjadi penting untuk diberikan kepada siswa.

e. Menyusun bahan evaluasi

Dari tabel 4.3 item nomor 20, sebanyak 59,38% atau 19 responden mengambil soal-soal yang terdapat dalam buku teks untuk latihan

dan ulangan harian. Ini menunjukkan bahwa dalam menyusun bahan evaluasi guru dipengaruhi oleh buku teks. Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan materi yang diajarkan. Oleh aren itu bahan evaluasi harus tepat mengukur apa yang semestinya diukur sesuai dengan tujuan pembelajaran.

f. Frekuensi sering melihat buku teks pelajaran

Dari tabel 4.3 item nomor 13, sebanyak 71,88% atau 23 responden mempelajari buku yang berisi materi yang akan diajarkan sebelum mengajar. Item nomor 14, sebanyak 59,38% atau 19 responden selalu membawa buku teks pelajaran ketika mengajar. Item nomor 16, sebanyak 75% atau 24 responden selalu melihat kembali buku teks apabila ada materi yang guru lupa. Item nomor 23, sebanyak 84,38% atau 27 responden mempelajari buku teks ketika hendak mengajar. Hal ini berarti bahwa guru dipengaruhi oleh buku teks dalam mengelola proses pembelajaran, selain itu guru juga menyiapkan diri dengan mempelajari buku sebelum melakukan pembelajaran, membawa buku teks ketika mengajar dan melihat kembali buku teks ketika ada materi yang guru lupa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku memiliki pengaruh yang besar terhadap guru fisika dalam mengelola proses pembelajaran. Buku dibutuhkan untuk membuat desain pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, memberikan tugas, dan menyusun bahan

evaluasi. Buku teks yang digunakan guru adalah buku teks yang berisi gambar, soal, pembahasan, metode pembelajaran, materi, indikator dan tujuan pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa guru berusaha sebaik mungkin menyiapkan referensi dan bahan belajar serta panduan dalam mengelola pembelajaran. Guru perlu meningkatkan perencanaan pembelajaran berupa pemanfaatan buku, karena buku merupakan alat pembelajaran. Sebagai alat pembelajaran, buku dapat membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan karena buku teks memuat materi ajar yang memudahkan guru merencanakan jangkauan bahan ajar yang akan diajarkan pada alokasi waktu tertentu. Buku teks pelajaran merupakan pegangan bagi guru dan siswa, dimana buku teks memberi pengetahuan dan metode mengajar, serta materi pelajaran yang disusun secara sistematis agar dapat dipelajari dan digunakan baik oleh siswa maupun guru sehingga buku teks menjadi perlu dan penting untuk digunakan dalam pembelajaran. Meski demikian diharapkan buku teks hanya menjadi pegangan serta panduan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru diharapkan dapat menguasai materi pelajaran sehingga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru tidak terpaku pada buku teks, tetapi lebih berfokus pada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

3. Pengaruh pengalaman dan kebiasaan guru fisika dalam mengelola pembelajaran

a. Memiliki pengalaman dan kebiasaan mengajar

Dari data tabel 4.5, pada item nomor 33, sebanyak 56,25% atau 18 responden menyatakan tidak memerlukan buku dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah memiliki pengalaman. Pengalaman ini mempengaruhi guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Pada item nomor 27, diketahui sebanyak 75% atau 24 responden sudah memiliki kebiasaan mengajar yang khas dan sesuai dengan dirinya. Pada item nomor 28 sebanyak 56,25% atau 18 responden cenderung tidak mengubah kebiasaan mengajar selama 3 tahun belakangan ini, hasil ini didukung oleh data pada tabel 4.6, item nomor 34, dimana sebanyak 62,5% atau 20 responden menyatakan cara mengajar mereka tidak berubah dari waktu ke waktu, dan item nomor 36, dimana sebanyak 59,38% atau 19 responden menyatakan tidak mengubah cara mengajar sesuai dengan karakteristik siswa. cara mengajar yang cenderung tidak berubah ini menunjukkan bahwa guru sudah memiliki kebiasaan. Pengalaman dan kebiasaan guru ini mempengaruhi guru dalam mengajar. Pengalaman yang lama akan membantu guru berkembang, bila guru mau belajar dari pengalaman itu. Dengan semakin berpengalaman, guru juga semakin menguasai bahan yang

diajarkan sehingga tidak terlalu konsentrasi dengan isi bahan, sehingga gaya mengajar menjadi lebih diperhatikan.

b. Soal

Dari data tabel 4.5, pada item nomor 29, sebanyak 65,63% atau 21 responden cenderung mengubah tingkat kesulitan soal yang disusun setiap tahun. Pada item nomor 35, sebanyak 56,25% atau 18 responden menyusun sendiri soal-soal latihan/ulangan/ujian. Ini menunjukkan guru sudah berpengalaman. Dengan pengalaman yang dimiliki maka guru dapat mengubah tingkat kesulitan soal dan dapat menyusun sendiri soal.

c. Materi

Unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran adalah materi. Materi menjadi fokus utama dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dari data tabel 4.5, item nomor 30, diketahui sebanyak 78,13% atau 25 responden memberikan catatan yang sama pada materi yang diajarkan setiap tahunnya, pada item nomor 38, sebanyak 59,38% atau 19 responden cenderung mengubah definisi yang terdapat dalam buku dengan bahasa yang lebih dipahami siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menjelaskan materi guru dipengaruhi oleh pengalaman dan kebiasaan guru. Dalam menyampaikan materi guru diharapkan dapat menjelaskan materi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menyiapkan diri, menguasai

materi pelajaran sehingga dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

d. Tugas

Dari data tabel 4.5 item nomor 31, diketahui sebanyak 59,38% atau 19 responden tidak memberi soal yang sama setiap tahun. Hasil ini didukung oleh data pada tabel 4.6 dimana sebanyak 71,88% atau 23 responden menyatakan bahwa memberikan tugas yang berbeda setiap tahun agar siswa menjadi lebih tertantang. Tugas diberikan kepada siswa agar siswa bisa mengingat kembali dan mempelajari kembali materi yang diajarkan di sekolah serta membantu siswa mendalami materi tersebut.

e. Metode

Dari data tabel 4.5 item nomor 32, diketahui sebanyak 71,88% atau 23 responden menggunakan metode yang sama setiap tahunnya. Guru yang sudah memiliki pengalaman dan kebiasaan cenderung mengajar dengan metode yang sama.

Dari uraian di atas, dapat dikatakan guru telah memiliki pengalaman dan kebiasaan mengajar yang khas. Pengalaman dan kebiasaan ini mempengaruhi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dimana guru cenderung tidak mengubah gaya mengajar dan bahkan tidak menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Soal-soal latihan/ulangan/ujian sebagian disusun sendiri oleh guru dan sebagian lainnya diambil dari buku teks. Dalam menyusun soal, tingkat

kesulitan soal yang disusun cenderung berubah dari waktu ke waktu, begitu pula tugas yang diberikan kepada siswa berbeda setiap tahunnya, guru cenderung menggunakan metode yang sama pada materi yang sama setiap tahunnya. Pengalaman mengajar bagi seorang guru dianggap perlu, karena pengalaman tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan tugas guru. Pengalaman yang dilalui guru akan membantu guru dalam melaksanakan tugas guru sebagai seorang pendidik. Guru yang berpengalaman diharapkan dapat menguasai materi pelajaran sehingga proses pembelajaran yang terjadi adalah proses interaksi antara guru dan siswa, sehingga siswa merasa lebih diutamakan dan diperhatikan.

4. Pengaruh RPP, Buku teks pelajaran serta pengalaman dan kebiasaan guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru fisika

Dari hasil analisis data seperti yang terlihat pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa semua faktor mempunyai pengaruh terhadap pengelolaan pembelajaran. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi hasil penelitian lain yang relevan yang telah disebutkan di depan, dimana buku teks, RPP dan pengalaman mengajar guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap guru dalam pembelajaran. Namun pengelolaan pembelajaran oleh guru fisika lebih besar dipengaruhi oleh buku teks. Hal ini tidak dapat dipungkiri, mengingat buku memiliki peranan yang besar bagi guru dalam mengelola pembelajaran. Ini dikarenakan buku teks memuat materi ajar yang

memudahkan guru merencanakan jangkauan bahan ajar yang akan diajarkan pada alokasi waktu tertentu. Selain itu, buku teks memberi pengetahuan, soal-soal, dan metode mengajar, serta materi pelajaran yang disusun secara sistematis sehingga guru menjadi lebih mudah dalam menyiapkan dan merencanakan pembelajaran.

Berdasarkan data tabel 4.8 dan 4.9 dapat dilihat bahwa bagian yang membutuhkan usaha ekstra dan paling sulit ketika menyusun RPP adalah metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk materi pembelajaran pada bagian yang membutuhkan usaha ekstra adalah 0% dan untuk bagian yang paling sulit ketika menyusun RPP adalah 6,25%. Dilihat dari data ini, dapat dikatakan bahwa guru tidak mengalami kesulitan dalam menyusun materi pembelajaran, entah itu karena materi pelajaran yang sudah terdapat dalam buku teks, ataupun guru yang sudah mengingat dengan baik materi yang akan diajarkan. Ketika menyusun rencana pembelajaran (RPP) guru membutuhkan buku sebagai referensi dalam menyusun materi ajar, soal, tugas, dan juga menjadi panduan untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai. Buku digunakan untuk melihat alur pembelajaran, metode, soal, serta materi yang sudah disusun secara sistematis. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data, di mana guru menyatakan bahwa soal-soal yang diberikan kepada siswa bukanlah soal yang terdapat dalam RPP, yang berarti juga bahwa guru mengambil soal dari buku teks, atau bahkan menyusun sendiri

soal-soal tersebut. Lebih jelas lagi dari hasil analisis kuesioner ini, bahwa dalam menyusun soal untuk ulangan harian maupun ujian guru lebih banyak mengambil dari buku teks. Sehingga dapat dikatakan bahwa, sebelum menyusun RPP, guru terlebih dahulu melihat buku teks. Dengan kata lain, Buku memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap guru dalam mengelola pembelajaran dibandingkan RPP. Tentu saja dengan buku teks, guru merasa enak karena yang ingin diajarkan semua ada di situ. Maka untuk guru yang tidak kreatif dan kritis, buku teks membuat aman, tetapi tidak membantu mengembangkan diri sebagai seorang guru fisika yang profesional dan kreatif.

Selain itu, mengenai perlunya mempelajari RPP dan buku teks sebelum mengajar, total skor untuk pernyataan mempelajari buku teks sebelum mengajar lebih besar dibandingkan pernyataan mempelajari RPP sebelum mengajar, ini menunjukkan bahwa guru lebih menggunakan buku dalam mengelola pembelajaran dibandingkan RPP.

Seorang guru yang sudah berpengalaman juga menggunakan buku sebagai panduan dalam mengelola pembelajaran, terutama dalam materi pembelajaran. Pengalaman dan kebiasaan guru tidak langsung dimiliki guru, butuh waktu tidak hanya sebulan atau 2 bulan, tetapi bertahun-tahun. Dalam proses hingga memiliki kebiasaan dan pengalaman, guru belajar dan berpanduan dari buku teks pelajaran

dalam menyampaikan materi. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan dimana guru cenderung mengubah definisi yang terdapat dalam buku dengan bahasa yang lebih dipahami siswa. Ini menunjukkan bahwa betapapun seorang guru itu sudah berpengalaman, guru tersebut tetap membutuhkan buku dalam mengelola pembelajaran di kelas.

Guru dituntut untuk dapat menguasai secara mendalam dan mengembangkan materi ajar agar siswa dapat memahami dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Meski demikian diharapkan buku teks maupun RPP hanya menjadi pegangan serta pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru diharapkan dapat menguasai materi pelajaran dan metode yang digunakan agar dalam melaksanakan proses pembelajaran guru tidak terpaku pada buku teks maupun RPP, tetapi lebih berfokus pada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

Mengingat kurikulum yang selalu berubah, serta tuntutan perubahan metode pembelajaran, diikuti oleh perubahan susunan atau alur materi yang diajarkan, serta melihat situasi sekarang, dimana buku yang wajib digunakan di sekolah ditentukan oleh pemerintah, maka seorang guru yang sudah berpengalaman pun membutuhkan buku dalam mengelola pembelajaran. Dengan demikian buku menjadi sangat berpengaruh bagi guru fisika dalam mengelola pembelajaran.

Dokumen terkait