• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran matematika di kelas V (lima) sekolah dasar

Dalam dokumen KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BER (Halaman 56-64)

BAB I PENDAHULUAN

A. Kajian Teori

4. Pembelajaran matematika di kelas V (lima) sekolah dasar

Menurut Arsyad (2002: 1), “belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya”. Jadi, belajar tidak hanya terbatas atau terputus setelah apa yang terjadi pada pendidikan formal, tetapi belajar terjadi sepanjang hayat selama kita mengalami proses interaksi dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan menurut G. A Kimble (Simanjuntak, Manurung, dan Matutina, 1993: 38) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan saraf, atau dengan kata lain bahwa mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang belajar.

Menurut G. A Kimble di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang karena pengaruh belajar atau latihan, bukan dari proses kematangan sehingga

menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. Selain itu, Pribadi (2009: 6) juga menyatakan “belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki potensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan”. Jadi, di sini dimaksudkan bahwa belajar mengarah pada suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perilaku yang baik.

Berdasarkan pengertian belajar menurut beberapa tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang sangat kompleks yang terjadi pada diri individu karena interaksi dengan lingkungannya supaya memiliki potensi berupa keterampilan dan pengetahuan dan terjadi sepanjang hayat.

Sedangkan “pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar” (Pribadi, 2009: 9). Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa mampu mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Aktivitas pembelajaran akan memudahkan terjadinya proses belajar apabila mampu mendukung peristiwa internal yang terkait dengan pemrosesan informasi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri individu.

b. Pembelajaran Matematika di Kelas V (lima) Sekolah Dasar

Matematika merupakan ilmu yang memiliki ciri-ciri, yaitu: memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten. Sedangkan matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar yang sesuai dengan kurikulum matematika. Menurut teori Jean Piaget (Simanjuntak, Manurung, dan Matutina, 1993: 84-85) menyatakan bahwa “perkembangan anak melewati empat tahap, yaitu: periode sensori motor (0-2 tahun), periode pra-operasional (2-7 tahun), periode operasionalkonkret (7-12 tahun), dan periode operasional formal (lebih dari 12 tahun)”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak usia Sekolah Dasar (SD), menurut teori Jean Piaget termasuk pada tahap periode operasional konkret, dimana pada tahap ini dalam kegiatan belajar, seorang anak membutuhkan benda-benda konkret (nyata) yang dapat dimanipulasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan keingintahuannya.

Menurut Suherman, dkk., 2003: 67-69, adapun karakteristik pembelajaran matematika di sekolah sebagai berikut: (1) pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap); (2) pembelajaran matematika mengikuti metode spiral. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajarinya; (3) pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif. Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh; dan (4) pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan konsep lainnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik matematika adalah pembelajaran matematika diajarkan

secara bertahap mulai dari kemampuan yang sudah diketahui oleh siswa sampai hal baru yang belum diketahui oleh siswa dimana dalam pembelajarannya selalu diberikan contoh-contoh yang relevan dan memiliki kebenaran konsisten. “Matematika mempunyai fungsi sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan” (Suherman, dkk., 2003: 56). Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi matematika sebagai ilmu adalah matematika selalu mencari kebenaran, meralat kebenaran yang telah diterima, dan mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah. Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; dan (3) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Menurut Sobel dan Maletsky (2004: 31-53), cara memotivasi anak dalam pembelajaran matematika supaya mereka antusias dalam

pembelajaran adalah: “menyediakan kesempatan untuk menduga, menggunakan sesuatu yang bersifat matemagis, gunakan tantangan geometri dan papan buletin untuk menarik minat anak, stimulasi minat dengan rekreasi matematika, dan diskusikan aplikasi dari konsep

matematika”. Sehingga dapat dijelaskan bahwa cara memotivasi anak agar memiliki motivasi untuk belajar adalah dengan memberikan sebuah tantangan yang menarik dalam bentuk permainan yang menantang dan menimbulkan rasa keingintahuan anak.

Menurut Sumanto, dkk (2008: 128-144), materi pembelajaran matematika di kelas V (lima) sekolah dasar mengenai sifat-sifat bangun datar adalah:

1) Persegi

Perhatikan gambar bangun datar persegi di bawah ini:

Gambar 4 Bangun Datar Persegi

Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat sudutnya siku-siku. Bangun datar termasuk segi empat dan memiliki empat titik sudut. Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sisi : AB = BC = CD = DA

Sudut: sudut A = sudut B = sudut C = sudut D = 900. 2) Persegi Panjang

Contoh persegi panjang misalnya papan tulis, permukaan buku tulismu, dan permukaan meja. Perhatikan gambar bangun persegi panjang berikut:

Gambar 5 Bangun Datar Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang adalah (a) persegi panjang merupakan bangun segi empat, (b) banyak titik sudutnya ada 4, (c) keempat sudutnya berupa sudut siku-siku, (d) banyak sisi yang sejajar ada dua pasang, dan (e) pasangan sisi yang sejajar sama panjang.

3) Segitiga

Perhatikan gambar bangun segitiga berikut ini:

Segitiga siku-siku Segitiga sama kaki Segitiga sembarang

Gambar 6 Bangun Datar Segitiga

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan sifat bangun datar segitiga adalah (a) banyak sisi segitiga ada 3 (tiga) sisi, (b) banyak titik sudut segitiga ada 3 (tiga) titik sudut, dan (c) jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800.

4) Jajar Genjang

Jajar genjang merupakan bangun datar segi empat. Adapun bentuknya seperti gambar di bawah ini!

Gambar 7 Bangun Datar Jajar Genjang

Sifat-sifat jajar genjang adalah (a) sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, (b) sudut-sudut yang berhadapan sama besar, (c) keempat sudutnya tidak siku-siku, (d) jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°, dan (e) kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.

5) Trapesium

Jenis-jenis trapesium yaitu seperti gambar berikut ini:

Gambar 8 Bangun Datar Trapesium

Sifat-sifat trapesium adalah (a) mempunyai sepasang sisi yang sejajar, (b) jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar 180°, dan (c) jumlah keempat sudutnya 360°.

6) Belah Ketupat

Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 9 Bangun Datar Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat adalah (a) panjang keempat sisinya adalah sama panjang, (b) kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang, (c) sisi-sisi yang berhadapan adalah sama dan sejajar, (d) sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama, dan (e) kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.

7) Layang-layang

Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 10 Bangun Datar Layang-Layang

Secara umum sifat-sifat layang-layang adalah (a) layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, (b) mempunyai dua pasang sisi yang

sama panjang, dan (c) mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.

8) Lingkaran

Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini:

Gambar 11 Bangun Datar Lingkaran

Lingkaran yang berpusat di titik P biasanya dinamakan lingkaran P. PA disebut jari-jari dan AE disebut diameter. Lingkaran adalah bangun datar yang jarak setiap titik pada sisinya dengan pusat lingkaran selalu sama.

Dalam dokumen KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BER (Halaman 56-64)

Dokumen terkait