• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

4. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

a. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Tepadu Tipe Immersed

Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pembelajar, akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari pembelajar immersed (Fogarty, 1991; 103).

Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri

seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya sesuai dengan minatnya.

Menurut Sabri (2000) mengemukakan bahwa minat belajar adalah kecenderungan untuk memperhatkan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Hal ini juga sama dengan peryataan dari Marimba (2001), bahwa minat belajar adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senangakan sesuatu itu.

Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar akan timbul apabila mendapat rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Indikator dari minat belajar dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran.

2. Perhatian dalam Belajar

Perhatian merupakan kosentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu.

3. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik

Tidak semua siswa menyukai semua mata pelajaran karena faktor minat belajarnya sendiri. Ada yang mengembangkan minat belajarnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman kelas, bahan pelajaran yang menarik.

4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Selain ada perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran juga merupakan salah satu indikator minat belajar.

Setelah membahas pengertian dari tipe immersed dapat disimpulkan terdapat beberapa karakteristik pembelajaran terpadu tipe

immersed. Berikut adalah karakteristik pembelajaran terpadu dari tipe

immersed sebagai berikut :

1. Pembelajaran berfokus pada minat siswa

2. Semua materi pelajaran dari setiap mata pelajaran yang akan dipelajari dibenamkan kedalam minat siswa

3. Meleburnya 4 mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minat siswa.

b. Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang terdiri dari tiga tahap ,yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4) Secara rinci, tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan, terdiri dari :

a. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan

b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit pelajaran.

c. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thingking skill), keterampilan sosial (sosial skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.

d. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah

penulisan yang meliputi audience, behavior, condition, dan

degree.

e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada langkah pembelajaran. 2. Tahap pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah

pembelajaran. Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu meliputi :

a. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.

b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas menuntut adanya kerja sama kelompok.

c. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak dipikirkan dalam perencanaan.

3. Tahap evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu

c. Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Immersed

Berikut merupakan bagan peta konsep dari tipe immersed menurut Fogarty (2009; 107) sebagai berikut.

Gambar 2.1 Peta Konsep jaringan tipe immersed

Matematika IPA

PESAWAT TERBANG Bahasa Indonesia IPS

 Tekanan  Vector  Grafik  Data  Tabel Artikel faktor fisika  Tekanan  Udara  Membaca berita mengenai kecelakaan pesawat terbang Pemetaan :  Kompas  Peta  keterampilan

Berikut adalah bagan peta konsep pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar pada tema 3 dan lintas pembelajaran

Gambar 2.2 Peta konsep jaring-jaring tipe immersed sesuai dengan minatnya

Penjelasan dari bagan peta konsep tipe immersed ini adalah bagan dibuat melingkar dengan didalamnya terdapat minat siswa ditengah lingkaran yang

Bahasa Indonesia IPA

MAKHLUK HIDUP PPKn SBDP  Menggali informasi melalui wawancara  Membuat laporan wawancara  Pentingnya upaya keseimbangan danpelestarian sumber daya alam  Membuat poster  Pelaksanaan kewajiban dan hak warga masyarakat  Membuat poster hak dan kewajiban  Membuat karya seni rupa teknik tempel mozaikdenga n bahan alam

disekitarnya dikeliling 4 lingkaran yang berisi kan materi pelajaran. Minat siswa berada di tengah dalam lingkaran dan diantara 4 lingkaran yang mengelilinginya karena minat siswa tersebut dibenamkan ke dalam 4 materi pelajaran itu. Tentu saja, materi pelajaran dipilih saling terkait sesuai minat siswa tersebut. Oleh karena itu antara minat siswa dengan materi pelajaran harus sesuai yang kemudian dijadikan satu dalam sebuah lingkaran.

d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed 1. Kekuatan dari Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Terdapat beberapa kekuatan dari pembelajaran terpadu tipe

immersed yakni sebagai berikut:

a. Membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi sehinggga siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.

b. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi.

c. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.

2. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Beberapa kelemahan pada pembelajaran terpadu tipe

a. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.

b. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.

c. Pembelajaran terpadu tipe immersed menekankan pada penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.

d. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.

Dokumen terkait