• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran tipe Immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran tipe Immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE IMMERSED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013. SKRIPSI Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Restu Elvina Ressa NIM: 141134249 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk :. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya kepada saya dalam segala hal. Kedua orangtua saya, Bapak Sardini dan Ibu Aris Kuspiati yang selama ini telah memberikan doa, dukungan, perhatian, kasih sayang, kuang waktu, dan semangat yang tiada henti untuk menyelesaikan pendidikan. Kedua saudara saya, kakak Ardian Woro Marlisa dan Aminudin Sudin serta adik Praya Dinda Chairunnisa yang selama ini telah memberikan doa, dukungan, perhatian, kasih sayang, dan semangat dalam menyusun skripsi ini. Teman dekat saya, Agus Budi Pradhana yang selalu ada dalam keluh kesah, suka maupun duka, doa, dukungan penuh serta semangat yang tiada henti dalam menyusun skripsi ini dengan meluangkan waktu kerjanya yang begitu padat menjadi seorang Abdi Negara. Kupersembahkan karya ini untuk almamater Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Karena proses tidak akan mengkhianati hasilnya, maka berjuanglah dan selalu berjuang karena hasil usahamu adalah seberapa besar tekadmu untuk meraih impian” (Restu Elvina Ressa) Do all things with great, then we’ll be fine (Restu Elvina Ressa) Allahumma yasir wala tu’assir. Rabbi tammin bilkhoir. Birokhmatikaya Arhamarrohimin. (HR. Ibnu Hibban). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE IMMERSED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR YANG MENGACU KURIKULUM 2013 Restu Elvina Ressa Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang menunjukkan guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed mengacu kurikulum 2013. Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi dari Borg & Gall dan Dick & Carey. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas produk. Langkah-langkah pengembangan penelitian ini (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) penelitian dan pengumpulan data, (3) pengembangan produk awal, (4) evaluasi formatif, (5) melakukan revisi, (6) evaluasi sumatif, (7) penyempurnaan produk akhir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan 2 jenis lembar koesioner (1) umtuk analisis kebutuhan minat, dan (2) validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV di SD Negeri Condongcatur dan SD Negeri Babarsari, sedangkan koesioner digunakan untuk analisis kebutuhan minat dan validasi kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed oleh pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas IV. Perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar yang mengacu kurikulum 2013 dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan berdasarkan validasi pakar pembelajaran terpadu dengan skor 3,95 katagori “baik” dan guru kelas IV dengan skor 4,77 katagori “sangat baik”. Penilaian perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed.. Kata Kunci : Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu tipe immersed, kurikulum 2013, kelas IV Sekolah Dasar.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOL IMMERSED TYPE FOR GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL REFFERING TO CURRICULUM 2013 Restu Elvina Ressa Sanata Dharma University 2018 The research analyzes teacher’s need of sample in intergrated tools immersed type based of curriculum 2013. The main purpose of the research is to produce a product of integrated learning tool immersed type based of curriculum 2013 for grade IV elementary school student. This research uses research and development modification method from Borg & Gall and Dick & Carey. The purpose of this research is to know of product quality. (2) research and data collection (3) initial product development, (4) formative evaluation, (5) revision, (6) summative evaluation, (7) refinement of product end. The instruments used in this study are list of interview questions and 2 types of questionnaire (1) for interest needs analysis, and (2) validation. Interviews are used for the analysis of needs for grade 4 teachers at the Condongcatur State elementary School and Babarsari elementary School, while the questionnaire was used for demand analysis and validation the quality of integrated learning device type immersed by an integrated learning expertmand grade 4 teachers. The immersed type integrated learning tool for fourth grade students of Elementary School based on the 2013 curriculum was developed with good quality and deserve to be used based on validation of integrated learning expert with score of 3.95 "good" category and 4th grade teacher with 4.77 "very good" category score. Assessment of integrated learning tool type immersed. Keywords: learning tool, immersed type integrated learning, 2013 curriculum, grade 4 of elementary school.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi ini yang berjudul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Yang Mengacu Kurikulum 2013” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M. Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Kintan Limiansih, S. Pd., M. Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Drs. Puji Purnomo, M. Si. Selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. menyelesaikan skripsi ini.. x. sehingga. peneliti. dapat.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Galih Kusuma, M. Pd., yang memberikan banyak bantuan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. 6. Dra. Maslichah Asyari, M. Pd.. selaku validator pakar pembelajaran. terpadu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Drs. Albertus Hartana, S. J., M. Pd. selaku validator pakar pembelajaran terpadu yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 8. Lusia Iskandari, S. Pd. dan Suwebah, S. Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Condongcatur yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk perangkat pembelajaran terpadu penelitian. 9. Drs. Tri Suhadi selaku kepala sekolah SD Negeri Condongcatur yang telah memberi perizinan untuk melakukan penelitian. 10. Kedua orangtuaku tersayang, Ayah Sardini dan Ibu Aris Kuspiati yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa yang selalu menyertai dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Kedua saudaraku kakak dan adik, Ardian Woro Marlisan dan Praya Dinda Chairunnisa yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa yang selalu menyertai dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman. satu. perjuangan. 25. mahasiswa. skripsi. payung. pengembangan perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum 2013.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………………………………... ii HALAMAN PENGESEHAN ………………………………………………....... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………... iv HALAMAN MOTTO …………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………… vii ABSTRAK …………………………………………………………………….. viii ABSTRACT ……………………………………………………………………… ix KATA PENGANTAR …………………………………………………………... x DAFTAR ISI …………………………………………………………………... xiii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xvi DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xviii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 7 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 7 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………... 7 E. Batasan Istilah …………………………………………………………….. 9 F. Spesifikasi Produk yang Digunakan …………………………………….. 10 BAB II LANDASAN TEORI ………………...................................................... 13 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Halaman A. Kajian Pustaka ………………………………………………………….. 13 1. Kurikulum 2013 Sekolah Dasar ……………………………………. 13 2. Perangkat Pembelajaran ……………………………………………. 22 3. Pembelajaran Terpdu ………………………………………………. 25 4. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ……………………………... 38 B. Penelitian yang Relevan ………………………………………………... 46 C. Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 51 D. Pertanyaan Penelitian …………………………………………………... 53 BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………... 55 A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 55 B. Setting Penelitian ………………………………………………………. 63 C. Prosedur Pengembangan ……………………………………………….. 64 D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………... 69 E.. Instrumen Penelitian ……………………………………………………. 70. F.. Teknik Analisis Data ………………………………………………….... 72. G. Jadwal Penelitian ……………………………………………………….. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 78 A. Analisis Kebutuhan …………………………………………………….. 78 B. Deskripsi Produk Awal ………………………………………………… 87 C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ……………………………………….. 92 1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ………………………... 92 2. Revisi Produk ………………………………………………………. 94 D. Uji Coba Terbatas ……………………………………………………… 99 1. Data Uji Coba Terbatas …………………………………………….. 99. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Halaman 2. Revisi Produk ……………………………………………………... 100 E.. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ………………………………...103. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN ……………………………………………………………………….. 113 A. Kesimpulan …………………………………………………………… 113 B. Keterbatasan Pengembangan …………………………………………. 114 C. Saran …………………………………………………………………... 115 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 116 LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 119 BIODATA PENULIS ……………………………………………………… 162. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambaran Produk dari Perangkat Pembelajaran Terpadu. Tipe Immersed ………………………………………………....12 Gambar 2.1 Peta Konsep jaringan tipe immersed .......................................... 43 Gambar 2.2 Peta konsep jaring-jaring tipe immersed sesuai dengan minatnya ……………………………………………………...44 Gambar 2.3 Bagan Penelitian yang Relevan .................................................. 50 Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................... 53 Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Borg & Gall ....................................... 56 Gambar 3.2 Bagan Langkah-langkah Model Dick & Carey .......................... 60 Gambar3.3 Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu ………………………………………………………...65. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ............. 73 Tabel 3.2 Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ......... 74 Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima ............................................................... 76 Tabel 4.1 Komentar pakar kurikulum Sekolah Dasar 2013 dan revisi .......... 96 Tabel 4.2 Komentar guru Sekolah Dasar kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013 dan revisi …………………………………………………..101 Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum Sekolah Dasar 2013 dan Guru SD kelas IV Pelaksana Kurikulum Sekolah Dasar 2013 ……………………………………………..106. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu …………………………...119 Lampiran 2. Kisi-kisi Koesioner Minat dan Peryataan Koesioner ……….121 Lampiran 3. Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Babarsari Sleman Yogyakarta …………………………………………122 Lampiran 4. Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Condongcatur Sleman Yogyakarta ………………………………………...124 Lampiran 5. Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed …………………………………….126 Lampiran 6. Pernyataan Uji coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ………………………………………………130 Lampiran 7. Validasi Pakar Pembelajan Terpadu 1 .................................... 133 Lampiran 8. Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 2 ................................. 139 Lampiran 9. Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 1 ........................................ 145 Lampiran 10. Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 2 ...................................... 151 Lampiran 11. Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................... 159 Lampiran 12. Surat Pernyataan Kepala Sekolah ......................................... 160 Lampiran 13. Dokumentasi Pelaksanaan Uji coba ..................................... 161. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Tidak dapat dipungkiri begitu banyak manfaat pendidikan dalam kehidupan, karenanya setiap orang ingin menempuh pendidikan yang sebaik-baiknya. Dalam suatu pendidikan bertujuan membentuk kepribadian peserta didik. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam setiap pendidikan untuk menjadikan peserta didiknya sebagai manusia yang siap menghadapi tantangan dalam perubahan jaman. Demi terwujudnya kualitas pendidikan yang baik pemerintah memerlukan suatu alat yaitu kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan kurikulum merupakan suatu “jalan” dari awal sampai akhir program pelajaran pada suatu pendidikan tertentu. Apabila dijabarkan pada setiap periode tahun, kurikulum selalu berubah-ubah. Pada era sekarang, sebagian besar Sekolah Dasar (SD) di Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge) siswa(Prastowo,2015:5).. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Hal ini sejalan dengan Prastowo (2014:45) yang mengatakan. model. pembelajaran terpadu (integrated intruction) merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Disisi lain Pargito (2008:256) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu berlandaskan kepada pendekatan Inquiry yang untuk saat ini perlu diterapkan dimana anak dilibatkan dalam merencanakan, bereksplorasi, dan berbagi gagasan sehingga anak-anak didorong untuk berkolaborasi bersama teman-temannya dalam merefleksikan pembelajaran dengan cara yang berbeda sesuai keunikan masing-masing. Hal ini juga didukung oleh Margunayasa (2014:17) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu sesuai dengan dunia anak. Anak lebih tertarik dengan melihat suatu obyek atau peristiwa yang di dalamnya memuat. sejumlah. konsep/materi. beberapa. mata. pelajaran.. Selain. itu,. pembelajaran yang didapat oleh anak juga dapat diorganisir lebih mudah dikarenakan pembelajaran terpadu dapat dimanfaatkan untuk mempelajari materi berikutnya. Pembelajaran terpadu memberi peluang anak untuk mengembangkan tiga sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu sikap, keterampilan dan kognitif. Selain itu, anak juga dapat dilibatkan sebagai si pembelajar sehingga tidak terdapat kemonotonan dalam suatu pembelajaran. Sementara itu, dengan menggunakan pembelajaran terpadu dapat mengurangi beban guru dalam menyiapkan materi ajar yang selama ini terkotak-kotak, monoton, dan proses.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. pembelajarang yang tidak menyenangkan sehingga dapat mengefisiensikan waktu yang digunakan untuk menyusun bahan ajar dan melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran terpadu diperkenalkan oleh Fogarty (1991) bahwa terdapat berbagai pembelajaran terpadu (Intergreted Learning) dengan. model yakni. Fragmented, Connected, Nested, Squenced, Shared, Webbeb, Threaded, Intergreted, Immersed, dan Networked. Dari sepuluh tipe ini digunakan untuk fasilitas dalam penerapan pembelajaran terpadu di kurikulum 2013. Adapun model pembelajaran terpadu yang dapat dikembangakan dan dapat dilaksanakan pada pendidikan formal Sekolah Dasar adalah model pembelajaran terpadu immersed. Model pembelajaran terpadu immersed dirancang untuk membantu siswa dalam pembelajaran dengan membenamkan berbagai minat yang dimiliki siswa melalui pengintergrasian 4 (empat) bidang studi. Secara harfiahnya tipe immersed ini adalah pencelupan atau membenamkan dan atau melebur. Bentuk pembelajaran ini seluruh mata pelajaran dipelajari melalui sudut pandang keahlian mereka masing-masing dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya. Dengan demikian, keterpaduan yang ada dalam bentuk ini adalah keterpaduan yang ada dalam diri anak itu sendiri. Fogarty (1991; 96) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukana semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Fogarty (1991; 86) mengatakan bahwa tipe immersed tidak mengahruskan perancangan yang.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. rumit, akan tetapi tim pengajar harus bisa memfasilitasi proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari siswa. Maka dari itu, pembelajaran terpadu tipe ini tidak akan menimbulkan efek pemeblajaran yang monoton sehingga cocok digunakan untuk pendidikan jenjang Sekolah Dasar. Seiring berjalannya waktu diterapkannya kurikulum 2013, idealnya seorang guru sudah bisa memahami bahkan menerapkan pembelajaran terpadu dari pengembangan kurikulum 2013 yang sudah digunakan. Sudah sebagaiamana mestinya pembelajaran terpadu diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Namun, pada kenyataannya banyak guru yang masih belum paham mengenai pembelajaran terpadu dalam kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara peneliti yang dilakukan pada bulan April 2017 didua Sekolah Dasar di Kecamatan Depok yang menerapkan Kurikulum 2013. Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SD Negeri Babarsari dan SD Negeri Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, peneliti mendapatkan informasi bahwa Sekolah Dasar tersebut telah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum sudah diterapkan dari tahun 2013 oleh SD Negeri Babarsari dan SD Negeri Condongcatur, Sleman, Yogyakarta ini. Dalam penerapannya kurikulum 2013, guru sudah mengetahui dalam penerapannya kurikulum 2013 semua mata pelajaran bebrasis tema. Yang mana setiap tema menggabungkan beberapa mata pelajaran yang saling terkait atau guru biasa menyebut dengan pembelajaran tematik dan tidak merasa kesulitan apalagi dalam kuruikulum 2013. Sebelum.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. penerapan kurikulum 2013, guru sudah mengikuti berbagai pelatihan Kurikulum 2013 sebagai wawasan dasar awal dalam penerapannya di Sekolah masingmasing. Dalam hal ini guru belum mampu menguasai tipe-tipe pembelajaran terpadu yang ada dengan baik. Bahkan mereka hanya mengetahui apabila pembelajaran itu hanya menggunakan pembelajaran tematik yang menggunakan tema. Selain itu, apabila guru ingin menerapkan pembelajaran terpadu dengan tipe-tipe baginya sangat sulit, karena mereka belum paham pembelajaran terpadu yang ideal dan baik. Sedangkan buku pegangan yang dari pemerintah tidak menjelaskan akan adanya pembelajaran terpadu yang ideal. Disana hanya menuliskan pembelajaran tematik dengan tema. Berdasarkan dari kesimpulan hasil wawancara yang dilakukan, guru masih kesulitan dalam pengembangan pembelajaran terpadu ini. Guru sangat memerlukan perangkat pembelajaran yang dapat membantu pemahaman guru selain dalam sebuah pelatihan. Kemudian ketika guru harus merencanakan pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum 2013 masih mengalami kesulitan dalam menyusun perencanaan pembelajaran tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan berupa 1 (satu) butir contoh perangkat pembelajaran. Dengan demikian, guru sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran khusunya RPP dengan harapan dapat membantu guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran terpadu khusunya RPP yang lebih kreatif dan lebih baik kedepannya. Kurangnya kepahaman guru berpengaruh pada pelaksanaan. Guru mengalami kesulitan yang terdapat pada cara menumbuhkan keaktifan siswa,.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. terlebih pada penemuan konsep yang mengharuskan siswa untuk bisa menemukan konsepnya sendiri seperti tuntutan pada pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013. Guru mengingikan siswa mampu aktif dalam memecahkan masalah, bertanya apabila belum paham dengan berani karena rasa ingin tahunya yang tinggi. Kemudian siswa tersebut dalam berproses dapat menemukan solusi sendiri dari permasalahan-permasalahan yang sebelumnya siswa cari terlebih dahulu. Berkaitan dengan harapan guru dalam penerapan kurikulum 2013 lebih baik dan kreatif, guru masih kekurangan contoh dari perangkat pembelajaran terpadu yaitu RPP pembelajaran terpadu yang dapat dijadikan wawasan untuk menumbuhkan kreatifitas menyusunnya. Selain itu, kepahaman guru akan pembelajaran terpadu masih kurang, terlebih pada 10 tipe dari pembelajaran terpadu. Guru masih kurang dalam pemahaman akan 10 tipe khususnya pada tipe immersed. Pada tipe immersed ini guru harus mampu mencari minat siswa untuk dibenamkan kedalam beberapa materi pelajaran pada setiap mata pelajaran. Guru masih asing bahkan belum ada sama sekali contoh dari perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed. Oleh karena itu, guru sangat membutuhkan pemahaman bahkan contoh konkrit dari perangkat pembelajaran terpadu berupa RPP dari tipe immersed. Dengan demikian, peneliti mencoba memberikan solusi dari kesenjangan yang terjadi dalam polemik pembelajaran terpadu ini. Solusi alternatif yang diberikan peniliti dengan pengembangan perangkat pembelajaran terpadu yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. B. Rumusan Masalah Berdasarkan. latar. belakang. yang. telah. dijabarkan,. peneliti. merumuskan permasalahan untuk penelitian, yaitu: Bagaimana kualitas produk berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui kualitas produk berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013? D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peneliti untuk semakin terampil dalam mengolah perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dan memberikan pengetahuan dan pengalaman baru terkait pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed yang mengacu kurikulum 2013 di Sekolah Dasar..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 2. Bagi Guru Memberikan referensi dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV di Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013. 3. Bagi Siswa. Melatih siswa untuk kerjasama, komunikasi dan tanggung jawab serta memberikan pengalaman baru saat guru menerapkan (mengujicobakan) perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV di Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013. 4. Bagi Sekolah Sekolah dapat memperoleh perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV di Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013. 5. Bagi Prodi PGSD Dosen. dan. mahasiswa. PGSD. memliki. kemampuan. untuk. mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe immersed untuk siswa kelas IV di Sekolah Dasar mengacu kurikulum 2013..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. E. Batasan Istilah 1. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang memadukan berbagai materi atau pokok bahasan atau bisa dinaungi dalam suatu tema yang memungkinkan siswa untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. 2. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah model pembelajaran yang tepadu yang membenamkan minat siswa kedalam beberapa materi pelajaran pada setiap mata pelajaran sehingga mereka mampu mempelajari sesuatu dari minat dan pengalaman mereka sendiri. 3. Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), rangkuman materi, dan penilaian. 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur manajemen pembelajaran untuk mencapai suatu Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. F. Spesifikasi Produk yang Digunakan Perangkat pembelajaran terpadu terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah : 1. Cover Cover terdiri dari cover depan dan cover belakang. Cover depan berisikan judul RPP pengembangan pembelajaran terpadu tipe immersed, nama penulis dan logo universitas dan dilengkapi dengan keterangan yang berisi keterangan program studi, jurusan, fakultas, dan univertas. Sedangkan cover belakang berisikan sinopsis pembelajaran terpadu tipe immersed. Pada cover ini berwarna biru dengan kombinasi hitam serta huruf berwarna putih. 2. Kata pengantar Kata pengantar berisikan rasa syukur terselesaikannya produk pembelajaran terpadu. Selain itu, ada penjelasan singkat tipe yang digunakan yaitu tipe immersed, penjelasan singkat spesifikasi produk, kesadaran penulis yang masih banyak kurangnya, dan ucapan terimakasih pada pihak yang terkait dari selesainya produk perangkat pembelajaran terpadu ini. 3. Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku yang disertai dengan nomor sesuai halaman yang dibuat. 4. Penjelasan pembelajaran terpadu tipe immersed berisikan penjelasan singkat pengertian, karakteristik, langkah pengembangan, contoh bagan pemetaan, dan keunggulan kekurangan dari tipe immersed..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 5. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator pembelajaran terpadu tipe immersed dibuat sesuai dengan kebutuhan perangkat pembelajaran terpadu (RPP). 6. Komponen perangkat pembelajaran terpadu (RPP) disusun dengan lengkap. yang. berisikan:. (a). mulai. dari. satuan. pendidikan,. kelas/semester, tema, sub tema, mapel terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu, (b) Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Tujuan pembelajaran, (c) materi pembelajaran, (d) Pendekatan, model, metode pembelajaran, (e) media, alat/bahan, sumber pembelajaran, (f) tahap-tahap kegiatan pembelajaran, (g) Format penilaian, (h) lampiran berupa uraian materi, media pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar instrumen penilaian, lembar soal evaluasi, lembar kunci jawaban soal evaluasi, lembar refleksi, dan lembar tugas rumah. 7. RPP yang dikembangkan mengandung karakteristik kurikulum 2013 yaitu saintifik dan autentik. 8. Indikator pembelajaran mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi sesuai dengan taksonomi bloom yang direvisi yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. 9. RPP yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe immersed. Karakteristik tersebut yaitu pembenaman minat siswa ke dalam 4 bidang studi..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 10. Perangkat pembelajaran terpadu praktis dan fungsional sehingga mudah diterapkan dalam pembelajaran. 11. Menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dan baik sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). 12. Produk dicetak menggunakan kertas ukuran A4 dengan ukuran panjang 29,5cm dan lebar 21 cm serta tebal kertas pada cover menggunakan kertas ivory 260 gsm dan isi dengan kertas HVS 100 gsm. Berdasarkan penjabaran dari spesifikasi produk yang digunakan, berikut ini adalah gambaran dari produk tersebut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed. Deskripsi singkat buku. 29,5 cm. 29,5 cm. Restu Elvina Ressa 141134249. 21 cm. 21 cm. Gambar 1.1 Gambaran Produk dari Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Peneliti akan membahas mengenai karakteristik kurikulum 2013 Sekolah Dasar, perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu, pembelajaran tipe immersed. 1. Kurikulum 2013 Sekolah Dasar a. Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum. secara. konseptual. adalah. suatu. respon. pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi mudah bangsanya.Secara etimologis, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Pada saat itu, kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh seorang pelari dalam tempat berpacu mulai dari start sampai finish. Kurikulum merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan pencapaian pendidikan, pada kurikulum 2013 ada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi.. 13.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Pendidikan berdasarkan. standar adalah. pendidikan yang. menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau suatu pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru di Indonesia yang mulai diteapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 juga merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006. Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai. suatu. konsep. kurikulum. yang. menekankan. pada. pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Mulyasa, 2013:68). Daryanto (2014: 320) mengatakan bahwa kurikulum 2013 merupakan. serentetan. rangkaian. penyempurnaan terhadap. kurikulum yang dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 atau biasa disebut dengan KTSP. Kurikulum adalah segala kegiatan dan pengalaman yang mencakup belajar seorang siswa serta segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa, baik berada di sekolah maupun di luar.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. sekolah yang didasarkan atas tanggung jawab sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan (Arifin, 2013). Hamalik, (2007) mengemukakan bahwa kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis yang berarti kurikulum akan selalu mengalami. perubahan. sesuai. dengan. perkembangan. zaman,. masyarakat yang terus berkembang serta kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan perfomansi. tertentu,. (kompetensi) tugas-tugas dengan standar dimana. hal. tersebut. berorientasi. pada. peningkatan dan keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa sesuai dengan rancangan program-program dalam pendidikan yang mencakup kegiatan dan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Karakteristik Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik dibanding dengan kurikulum sebelumnya, di antaranya: a. Menggunakan pembelajaran terpadu.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Permendikbud RI Nomor 67 Tahun 2013 pada Bab III poin E menjelaskan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah dasar dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2014:45). yang. dikembangkan. menuturkan. dengan. bahwa. menggunakan. kurikulum model. 2013. pembelajaran. tematik. Pembelajaran tematik merupakan salah satu bentuk pembelajaran terpadu (integrated instruction). Yani (2014:118) menuturkan bahwa pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 menggunakan model webbed atau jaring laba-laba. Pengembangan. kurikulum. 2013. dimulai. dengan. menentukan tema. Tema di sini adalah wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada siswa secara menyeluruh. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub-tema dengan tetap memperlihatkan keterkaitan antar mata pelajaran lain. Setelah itu, dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung (Yani, 2014:118). Joni (dalam Prastowo, 2014: 59) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu akan terjadi apabila eksplorasi topik atau tema menjadi pengendali di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi di dalam eksplorasi tema atau peristiwa tersebut siswa belajar sekaligus proses dan isi beberapa mata pelajaran secara serempak. Hal ini.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. menjelaskan bahwa kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik yang merupakan salah satu contoh pembelajaran terpadu.. b. Menggunakan pendekatan saintifik Abidin (2014:125) mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik menutut siswa beraktivitas sebagaimana seorang ahli sains.. Siswa. selayaknya. diharuskan. melakukan. langkah-langkah. serangkaian. penerapan. metode. aktivitas ilmiah.. Pendekatan saintifik menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat (Barringer dalam Abidin, 2014:125). Sujarwanta (2012:75) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung baik menggunakan observasi, eksperimen maupun cara yang lainnya. Apa yang diperoleh dan dipelajari siswa dilakukan dengan indera dan akal pikirannya sendiri sehingga siswa mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik (Fadlillah, 2014:175). Pendekatan saintifik dilakukan melalui proses mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan mengomunikasikan (communicating)..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Kegiatan pembelajaran ini dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara maksimal. Kelima proses pelajar secara saitinfik tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran (Fadlillah, 2014:176). c. Mengembangkan pendidikan karakter Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat pada kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap. bidang. studi. perlu. dikembangkan,. dieksplisitkan,. dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan dan pembiasaan (Mulyasa, 2013:7). Yani (2014:54-65) menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan perubahan mindset baru untuk memudahkan guru melakukan pekerjaannya, khususnya dalam melakukan penilaian aspek sikap. Aspek sikap dalam kurikulum 2013 terdapat dalam Kompetensi Inti pertama dan kedua (sikap spiritual dan sosial)..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Hal ini membuktikan besarnya muatan pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. d. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum. 2013. menuntut. siswa. untuk. memiliki. kemampuan berpikir tingkat tinggi.Artinya, Kurikulum 2013 dianggap berhasil jika siswa memiliki kemampuan menganalisis, mengomunikasikan dan mencipta. BSNP (dalam Yani, 2014:74) mengungkapkan bahwa pendidikan bukan hanya membuat siswa berpengetahuan, melainkan juga menganut sikap keilmuan yang ilmiah yaitu kritis, logis, inventif dan inovatif, serta konsisten dan adaptif. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman secara langsung baik menggunakan observasi, eksperimen maupun cara yang lainnya sehingga memungkinkan siswa untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara berpikir kritis, logis dan analitis (Abidin, 2014:125). e. Penilaian autentik. Fadlillah. (2014:178). menyebutkan. bahwa. penilaian. autentik merupakan karakteristik kurikulum 2013 yang menjadi pembeda. dari. menekankan. kurikulum. proses. sebelumnya.. penilaian. Kurikulum. pembelajaran. 2013. menggunakan. pendekatan penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. autentik dikatakan apabila siswa diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller dalam Kurinasih dan Sani, 2014:58). Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan arti penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output). Proses penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran meliputi kesiapan, proses dan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, penilaian autentik dapat lebih mudah membantu para guru dalam mengetahui pencapaian kompetensi siswa yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sebab untuk ketiga kompetensi tersebut ada instrumen penilaian masing-masing (Fadlillah, 2014:179). Penilaian autentik yang dilakukan meliputi tiga aspek penilaian yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, pengamatan, evaluasi diri atau evaluasi antar teman. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Penilaian keterampilan dapat dilakukan melalui penilaian kinerja, produk dan portofolio (Majid dan Rochman, 2014:7)..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Pernyataan di atas sedikit berbeda dengan pernyataan Kunandar (2014:26) yang menerangkan bahwa kurikulum 2013 memiliki Kompetensi Inti (KI) sebagai salah satu karakteristiknya. Kompetensi Inti merupakan gambaran secara kategorial yang nantinya akan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya siswa menguasai kompetensi yang. ada. yang. diharapkan. menghasilkan. tingkat. yang. memuaskan. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi dan hasilnya segera diikuti pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi yang memuaskan. Dalam Pemendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Bab II Pasal 2 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas. Sedangkan Majid (2014:50) menerangkan bahwa. kompetensi. inti. merupakan. terjemahan. atau. operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Pemendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Bab II Pasal 2 juga menyebutkan bahwa kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Dengan demikian, kompetensi inti digunakan untuk. mencapai. standar. kompetensi. lulusan,. kemudian. dispesifikkan lagi menjadi kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti. 2. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan suatu perangkat yang dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, bahkan bisa memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif dalam pembelajaran (Poppy Kamalia Devi, dkk, 2009: 1-5). Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam. mengelola. proses. belajar. mengajar. yaitu. berupa:Rencana. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Lembar penilaian..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputisilabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP diantaranya adalah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat langkahlangkah dalam menyusunnya (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Berikut adalah langka-langkah dari penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu : 1. Menuliskan identitas mata pelajaran, yang meliputi: sekolah, mata pelajaran, tema, kelas/semester serta alokasi waktu. 2. Menuliskan Standar Kompetensi (SK) dengan menuliskan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada suatu mata pelajaran. 3. Menuliskan. Kompetensi. Dasar. (KD). merupakan. sejumlah. kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi. 4. Menuliskan indikator pencapaian kompetensi dimana berisi perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian Kompetensi Dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. 5. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. 6. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan indikator yang telah ditentukan. 7. Materi ajarmemuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 8. Alokasi waktu di tentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian Kompetensi Dasar (KD) dan beban belajar. 9. Menentukan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai Kompetensi Dasar (KD) atau indikator yang telah ditetapkan..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 10. Merumuskan kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, inti, dan penutup. 11. Penilaian hasil belajar berdasarkan dari penilai autentik. 12. Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian. 13. Menentukan media/alat/bahan/sumber belajar. 14. Penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 3. Pembelajaran Terpdu a. Hakikat Pembelajaran Terpadu Konsep pembelajaran terpadu pada dasarnya berupaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya. Pengajaran terpadu dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara ini dapat dilakukan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan setiap pertemuan. Anitah (2003: 10) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah sebagai suatu konsep yang menggunakan pendekatan pembelajaran konsep-konsep secara terkoneksi baik secara inter.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. maupun antar mata pelajaran. Terjalinnya hubungan antar setiap konsep secara terpadu akan memfasilitasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan mendorong siswa untuk memahami konsepkonsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan pengalaman nyata. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran terpadu yang diuraikan oleh Tim Pengembang PGSD (1996:7) yaitu berpusat pada anak, memberikan pengalam langsung, pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai bidang studi, bersifat luwes danhasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing anak. Hal yang sama, Sukandi (dalam Trianto, 2010 :57) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.. Materi. pembelajaran. yang. dipadukan. perlu. mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. Selain itu, Joni (dalam Margunayasa,. Arini. dan. Japa,. 2014:3). menjelaskan. bahwa. pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila peristiwa-peristiwa autentik atau eksplorasi topik/tema.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. menjadi pengendali dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Pargito (2008: 256) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu berlandaskan kepada pendekatan inquiry yang untuk saat ini perlu diterapkan. dimana. anak. dilibatkan. dalam. merencanakan,. bereksplorasi dan berbagi gagasan sehingga anak-anak didorong untuk berkolaborasi bersama teman-temannya dalam merefleksikan pembelajaran dengan cara berbeda sesuai dengan keunikan masingmasing. Dengan demikian sangat dimungkinkan hasil belajar yang diperoleh siswa akan lebih bermakna. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dapat mengeksplorasi pengetahuan mereka dalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan mereka. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan dan pengalaman kehidupannya. Hal ini untuk belajar menghubungkan apa yang telah dipelajari dan apa yang sedang dipelajari. Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yangmemungkinkan siswa secara individual ataupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menetukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. b. Landasan Pembelajaran Terpadu Menurut Daryanto (2014: 54) Landasan-landasan yang perlu diperhatikan guru dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu di sekolah dasar meliputi landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan praktis. 1. Landasan filosofis berkaitan dengan pentingnya aspek filsafat dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Landasan filsafat menjadi landasan yang paling utama untuk melandasi aspek-aspek lainnya. Pandangan filosofis yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan pembelajaran terpadu yang berbeda pula. Secara filosofis, kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat, yaitu: a. Aliran progresivisme Proses. pembelajaran. perlu. ditekankan. pada. pembentukan. kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. b. Aliran konstruktivisme Pengalaman langsung siswa (Direct Experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran konstruktivisme, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Pengetahuan tidak bisa ditransferkan begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterprestasikan sendiri oleh masing-masing siswa dengan mengembangkan suatu proses yang terus menerus. Keaktifan siswa.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. c. Aliran humanism Melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya dan motivasi yang dimilikinya. 2. Landasan psikologi berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi/teori belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran terpadu yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamnya sesuai dengan tahap perkembangan anak. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi atau materi pembelajaran terpadu tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana siswa harus mempelajarinya. Dalam landasan psikologi ini didasarkan dari teori perkembangan anak yang menurut Jean Piaget (1954), yang mengemukakan. bahwa. kemampuan. untuk. secara lebih. tepat. merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dan representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Dalam perkembangan teori ini, piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia. Berikut adalah periode dari perkembangan anak yaitu: (1) periode sensorimotor (usia 0-2 tahun), (2) periode praoperasional (usia 2-7 tahun), (3) periode operasional konkrit (usia.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 7-11 tahun), dan (4) periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa). 3. Landasan praktis berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi dalam proses pembelajaran saat ini, sehingga harus mendapat. perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu.. Pembelajaran terpadu dilandasi oleh landasan praktis sebagai berikut: a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat. b. Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain, padahal harusnya saling terkait. c. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini cenderung lebih bersifat lintas mata pelajaran. d. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek dapat dipersempit dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu. 4. Landasan Yuridis Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinyadan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini sesuai dengan (pasal 9) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Daryanto (2014: 87) mengungkapkan bahwa Pembelajaran terpadu memiliki beberapa karakteristik, antara lain yaitu:. 1. Berpusat pada anak. Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Sehingga siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya dan dibutuhkannya. sesuai. dengan. perkembangannya.. Dalam. pembelajaran terpadu peran guru lebih banyak sebagai fasilitator dan siswa dituntut untuk selalu aktif dalam pembelajaran. 2. Belajar Melalui Pengalaman Langsung (Autentik) Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara autentik (langsung) pada konsep dan prinsip yang dipelajari. Siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara langsung sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar memperoleh informasi dari gurunya. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. abstrak. Sehingga hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing kearah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dari informasi untuk mengembangkan pengetahuannya. 3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas. Pembelajaran. terpadu. memusatkan. perhatian. pada. pengamatan suatu peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus. Pemisahan antara bidang studi tidak menonjol, sehingga memungkinkan. siswa. untuk. memahami. suatu. fenomena. pembelajaran dari segala sisi. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar skema yang dimiliki siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Dengan demikian.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. kemampuan siswa diterapkan dari perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya. 5. Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata Dalam pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan Discovery Inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Disamping itu pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan siswa, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus menerus. 6. Sarat dengan muatan keterkaitan Pada pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada. d. Keunggulan Pembelajaran Tepadu Daryanto (2014: 92) adapun keunggulan pembelajaran terpadu yang didasari oleh beberapa alasan diantaranya adalah sebagai berikut :.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. 1. Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya. 2. Siswa dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran dimata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. 3. Dengan. bekerja. dalam. kelompok,. siswa. juga. dapat. mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif. 4. Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa. 5. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan. belajar siswa. aktif. sebagai. metode. pembelajaran e. Tipe-Tipe Pembelajaran Terpadu Fogarty (1991) memadukan konsep, keterampilan, topic, dan unit tematisnya terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu.Kesepuluh tipe-tipe tersebut adalah : 1. Tipe Penggalan (Fragmented) Tipe fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas. pada. satu. mata. pelajaran. saja.. Dalam. proses. pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 2. Tipe Keterhubungan (Connected) Tipe connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosakata, struktur, membaca, dan mengarang. Pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu. 3. Tipe Sarang (Nested) Tipe Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan. konsep. keterampilan. melalui. sebuah. kegiatan. pembelajaran. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi sebagai bentuk keterampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi. Penanda terkuasainya keterampilan tersebut dalam hal ini ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi. 4. Tipe Urutan/Rangkaian (Sequenced) Tipe sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya adalah topik pembahasannya secara paralel.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang sama. 5. Tipe Bagian (Shared) Tipe Shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan misalnya dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan sebagainya. 6. Tipe Jaring Laba-laba (Webbed) Tipe webbed bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam tipe tersebut hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. 7. Tipe Galur (Threaded) Tipe Threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika,. ramalan. terhadap. kejadian-kejadian,. antisipasi.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk Threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-curriculum. 8. Tipe Keterpaduan (Integrated) Tipe Integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Dilihat dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di Sekolah Dasar. 9. Tipe Celupan (Immersed) Tipe Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.atau ilustrasi di atas. 10. Tipe Jaringan (Networked) Tipe Networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. proses yang berlangsung secara terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa. 4. Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed a. Pengertian. dan. Karakteristik. Pembelajaran. Tepadu. Tipe. Immersed Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pembelajar, akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari pembelajar immersed (Fogarty, 1991; 103). Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya sesuai dengan minatnya. Menurut Sabri (2000) mengemukakan bahwa minat belajar adalah kecenderungan untuk memperhatkan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat belajar ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat belajar itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Hal ini juga sama dengan peryataan dari Marimba (2001), bahwa minat belajar adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senangakan sesuatu itu. Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar akan timbul apabila mendapat rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Indikator dari minat belajar dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 2. Perhatian dalam Belajar Perhatian merupakan kosentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap. pengamatan,. pengertian,. dan. sebagainya. dengan. mengesampingkan yang lain dari pada itu. 3. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik Tidak semua siswa menyukai semua mata pelajaran karena faktor minat belajarnya sendiri. Ada yang mengembangkan minat belajarnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman kelas, bahan pelajaran yang menarik. 4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran Selain ada perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran juga merupakan salah satu indikator minat belajar. Setelah membahas pengertian dari tipe immersed dapat disimpulkan terdapat beberapa karakteristik pembelajaran terpadu tipe immersed. Berikut adalah karakteristik pembelajaran terpadu dari tipe immersed sebagai berikut : 1. Pembelajaran berfokus pada minat siswa 2. Semua materi pelajaran dari setiap mata pelajaran yang akan dipelajari dibenamkan kedalam minat siswa.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 3. Meleburnya 4 mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minat siswa. b. Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang terdiri dari tiga tahap ,yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4) Secara rinci, tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan, terdiri dari : a. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit pelajaran. c. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan. yang. harus. dikuasai. meliputi. keterampilan berpikir (thingking skill), keterampilan sosial (sosial skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan. d. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. penulisan yang meliputi audience, behavior, condition, dan degree. e. Menentukan. langkah-langkah. pembelajaran.. Langkah. ini. diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap subketerampilan yang telah dipilih pada langkah pembelajaran. 2. Tahap pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu meliputi : a. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran. b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas menuntut adanya kerja sama kelompok. c. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak dipikirkan dalam perencanaan. 3. Tahap evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu c. Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Immersed Berikut merupakan bagan peta konsep dari tipe immersed menurut Fogarty (2009; 107) sebagai berikut..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Gambar 2.1 Peta Konsep jaringan tipe immersed. Matematika     . Tekanan Vector Grafik Data Tabel. IPA Artikel faktor fisika  Tekanan  Udara. PESAWAT TERBANG Bahasa Indonesia  Membaca berita mengenai kecelakaan pesawat terbang. IPS Pemetaan :  Kompas  Peta  keterampilan.

Gambar

Gambar 1.1 Gambaran Produk dari Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe  Immersed
Gambar 2.1 Peta Konsep jaringan tipe immersed
Gambar 2.2 Peta konsep jaring-jaring tipe immersed sesuai dengan minatnya
Gambar 2.3 Bagan Penelitian yang Relevan  Pengembangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik pengaruh langsung ataupun pengaruh tidak langsung,

PT Perkebunan Tambi Wonosobo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri perkebunan yang mengolah produk teh hitam. Proses produksi dilakukan secara massa atau

BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN Dalam bab ini dibahas mengenai model dan kerangka kerja perilaku konsumen yang dikaitkan dengan ruang lingkup

Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% Shares Ownership < 5% Bulan ini This Month Total sampai dengan Bulan ini Total up to this Month Dasar (Jumlah Saham)

[r]

Rumah sakit didefinisikan sebagai suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan

Selon elle, comme on peut penser sans difficulté que dans la citation 1F « distingue » englobe « disctincte et determinante », « repræsentans et significans » seraient assimilés

ناونع اياراكنلابءاملعلا ةضهن تاملسم ةطسوتملا ةسردملا فاونع مقر تياج عراشلا فى ةسردلدا 41 قطانلدا تكدنىاب ةيرق ةيرضح ةنيدم نبرناب اياراكنلاب ( فتالذا مقر 0536