• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK TERHADAP

B. Pembinaan Iman Siswa

Dalam penulisan skripsi ini pembinaan iman siswa juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Setelah menguraikan secara ringkas pengertian tentang Pendidikan Agama Katolik, tujuan PAK, proses pelaksanaan PAK dan kekhasan PAK, maka penulis akan membahas tentang pembinaan iman, khususnya tentang pembinaan iman bagi siswa secara ringkas.

Pembinaan iman dapat dikatakan sebagai kegiatan yang diupayakan dalam PAK demi memperkembangkan iman siswa. Kegiatan pembinaan iman bagi para siswa dapat dilaksanakan melalui rekoleksi, retret, pendalaman iman camping rohani dan sebagainya. Oleh karena itu pada bagian ini penulis akan menjelaskan arti pembinaan, arti iman, dan arti pembinaan iman siswa.

1. Arti Pembinaan

Pembinaan dalam rumusan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pembinaan berasal dari kata “bina”. Lebih lanjut dikatakan bahwa pembinaan mengandung tiga pengertian yaitu : “(1) Pembinaan berarti ‘proses, perbuatan, cara membina’. (2) Pembinaan berarti ‘perubahan, penyempurnaan’. (3) Pembinaan berarti ‘usaha, tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan berguna untuk memperoleh hasil yang lebih baik” (Tim Penyusun KBBI, 1988: 117).

Dari pengertian atau istilah pembinaan di atas, dapat dilihat bahwa istilah pembinaan tidak hanya mempunyai satu arti melainkan ada beberapa arti. Pada kenyataannya istilah pembinaan memang mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Perbedaan pengertian istilah pembinaan lebih disebabkan oleh konteks penggunaannya atau sudut pandangan yang berbeda. Untuk lebih memperjelas arti pembinaan yang dimaksud dalam karya tulis ini serta untuk memperluas pemahaman pengertian istilah pembinaan, maka penulis akan mengutip dari beberapa ahli sebagai berikut.

A. M. Mangunhardjana (1986: 12) mengatakan yang dimaksud dengan pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalankannya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kerja yang sedang dijalani secara lebih efektif.

Dari uraian di atas nampak bahwa pengertian pembinaan menurut A. M. Mangunhardjana (1986: 12) berorientasai pada hal pokok yaitu pengetahuan kecakapan, dan sikap manusia dalam usaha mencapai tujuan hidupnya. Melalui pembinaan, manusia dapat dibantu untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan, serta dapat memperbaiki sikapnya untuk mencapai tujuan hidup melalui kerja secara lebih efektif. Orang yang menjalani pembinaan dapat memperdalam kemampuan, kecakapan dan pengetahuannya yang sudah dimiliki dan dapat memperoleh kemampuan, kecakapan dan pengetahuan baru yang belum dimiliki.

Drs. Philip Tangdilintin (1984: 12) mengemukakan bahwa :

Ciri utama pembinaan yang dimaksud di sini adalah bimbingan pastoral. Artinya, pembinaan merupakan perwujudan nyata keprihatinan Gereja akan kaum muda, untuk mengembangkan pribadi mereka sebagai manusia Kristiani. Pemikiran itu mencakup dua dimensi yakni dimensi vertikal (hubungan dengan yang Ilahi, Tuhan) dan dimensi horizontal (hubungan dengan sesama dan alam pada umumnya). Meskipun merupakan bagian integral dari pendidikan manusia yang

menyeluruh, pembinaan yang dimaksud di sini bukan pendidikan formal dan karena itu harus lain dari pendidikan formal.

Pengertian pembinaan menurut pandangan Drs. Philip Tangdilintin di atas mempunyai ciri utama yang sangat jelas yaitu bimbingan pastoral yang bertolak dari adanya keprihatinan Gereja terhadap kaum muda. Perlu diketahui bahwa Philip Tangdilintin merupakan seorang tokoh yang banyak berkecimpung dalam masalah pembinaan terutama pembinaan kaum muda dalam Gereja. Sebagai seorang tokoh yang banyak berkecimpung dalam hal pembinaan iman, Tangdilintin merumuskan tujuan pembinaan untuk memperkembangkan pribadi kaum muda sebagai subyek yang perlu didampingi dan diarahkan. Dalam hal ini tujuan dari pembinaan adalah kepenuhan perkembangan pribadi manusia dalam hubungannya dengan sesama, alam dan terutama dengan Tuhan.

Dari pengertian istilah pembinaan menurut A. M. Mangunhardjana dan Drs. Philip Tangdilintin di atas nampak jelas bahwa kedua tokoh ini melihat pembinaan dari sudut pandang yang berbeda satu sama lain. Rumusan pengertian pembinaan menurut A. M. Mangunhardjana lebih berorientasi pada pengetahuan, kemampuan dan sikap manusia secara umum. Sedangkan rumusan pengertian pembinaan menurut Drs. Philip Tangdilintin lebih berorientasi pada perkembangan pribadi manusia sebagai manusia Kristiani. Meskipun demikian pembinaan menurut keduanya merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam pembinaan orang tidak sekedar dibantu untuk belajar secara teoritis saja, tetapi orang dibantu untuk belajar mempraktekkannya. Melalui pembinaan orang juga dibimbing untuk mengenal dan mengembangkan kemampuannya, agar dapat memanfaatkan pembinaan secara lebih berguna dalam hidup sehari-hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang dimaksud dalam karya tulis ini lebih merupakan pendampingan atau bimbingan.

2. Arti Iman

Iman merupakan karunia Tuhan sebagai dasar atau pedoman hidup manusia yang tercermin dalam sikap, baik dalam sikap doa maupun sikap dalam menanggapi peristiwa-peristiwa hidup secara bertanggung jawab. Iman di sini merupakan sikap dasar manusia atas karunia Tuhan. Iman juga merupakan sikap batin manusia dalam bertindak, sehingga tindakan manusia terarah dan mampu mewujudkan sikapnya secara konkrit kepada Allah dengan sadar. Melalui iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah menyapa dan memanggilnya. Dalam iman itu pula manusia menyerahkan diri kepada Allah. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah (KWI, 1996: 129).

3. Arti Pembinaan Iman Siswa

Berdasarkan batasan pengertian pembinaan dan iman seperti yang diuraikan di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pembinaan iman merupakan pendampingan atau bimbingan untuk bersatu dengan Kristus yakni sebagai anggota keluarga Kristus. Pembinaan iman tidak dibatasi oleh usia, karena manusia beriman merupakan pemberian Tuhan dan selalu berada dalam hubungan dengan Tuhan selama manusia masih hidup. Pembinaan iman merupakan usaha untuk membantu orang semakin tumbuh dan berkembang dalam kehidupan iman dan menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor, 3: 18). Usaha pembinaan untuk membantu dan mempermudah perkembangan iman sesorang dengan menciptakan suasana hidup beriman, yakni bertingkah laku yang baik terhadap siapapun dan di mana pun kita berada.

Pembinaan iman bertujuan membantu orang beriman agar iman mereka semakin mendalam, agar mereka terlibat dalam dinamika hidup menggereja dan bermasyarakat baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok. Pembinaan iman tidak pernah tercapai secara sempurna selama manusia masih hidup di dunia. Dengan demikian pembinaan

iman tidak akan pernah selesai di dunia ini, dan selama manusia masih hidup di dunia ini berarti ia masih tetap memerlukan pembinaan iman demi perkembangan hidup berimannya (Adisusanto, 2000: 9).

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pembinaan iman bagi siswa, dalam hal ini siswa diusia remaja merupakan suatu pelayanan yang berkaitan dengan hidup beriman untuk membantu para siswa, agar semakin tumbuh dan berkembang dalam kehidupan penghayatan iman. Pembinaan iman bagi remaja untuk membantu mereka yang baru berproses meninggalkan masa kanak-kanak ke masa remaja. Anak usia remaja menyukai suasana santai, suasana yang bersifat menggembirakan, ada kebebasan, ada saat bermain dan bernyanyi bersama, serta ada waktu untuk sharing yang menjadi peluang bagi mereka untuk saling mencurahkan isi hati. Dengan demikian pembinaan iman bagi remaja akan lebih tepat bila dikemas dalam suasana yang santai tetapi mendalam seperti retret, rekoleksi, ziarah, camping rohani, dan sebagainya.

Dokumen terkait