• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 POLA PENGORGANISASIAN DAN PROGRAM PENGELOLAAN ZAKAT DOMPET DHUAFA DAN BAZNAS

1 Pembukaan Kantor Cabang di Indonesia

Pembukaan cabang oleh Dompet Dhuafa di dalam negeri

Jakarta, Bekasi, Karawaci, Singgalang, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan 2 Pembukaan Kantor

Perwakilan

Kerjasama Dompet Dhuafa dengan lembaga zakat daerah (setempat)

lembaga zakat DSNI Amanah(Batam), Lampung Peduli, Lembaga Zakat Dompet Sosial Madani (Bali), Lembaga Zakat Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbad (NTB) dan Dompet Ummat (Kalimantan Barat) 3 Pembukaan Kantor Cabang di luar Negeri Pembukaan cabang oleh Dompet Dhuafa di dalam negeri

Hongkong, Amerika, Jepang, Australia, Korea

Sumber: data penelitian (wawancara dan situs dompet dhuafa)

Dompet Dhuafa mengawali pembukaan cabang di Jawa Barat pada tahun 2002, kemudian cabang dompet dhuafa di dalam negeri terus bertambah dan berkembang. Selain kantor cabang, Dompet Dhuafa juga memiliki kantor perwakilan, yaitu kerjasama program pengelolaan zakat antara Dompet Dhuafa dengan organisasi setempat. Dompet Dhuafa pertama kali bekerjasama dengan lembaga zakat Peduli Ummat Wasapada pada tahun 2001. Sedangkan di luar negri Dompet Dhuafa pertama kali membuka cabangnya di Hongkong pada tahun 2004 setelah pada tahun 1999 Dompet Dhuafa diundang oleh organisasi Islam di Hongkong, dan pada tahun 2003 Dompet Dhuafa memiliki program pemberdayaan bagi Migran di Hongkong. Sedangkan program pengelolaan zakatnya, Dompet Dhuafa cabang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Pusat walaupun terdapat pula program mandiri yang dijalankan oleh cabang. Oleh karena itu, pembukaan cabang baru Dompet Dhuafa baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan perkembangan strategi ekspansi organisasi dan berkembangnya struktur organisasi Dompet Dhuafa.

Selain pembukaan cabang baru, Dompet Dhuafa juga melakukan inovasi organisasi dengan pengembangan struktur pada internal organisasi, yaitu program-program Dompet Dhuafa yang telah berjalan dengan baik dikembangkan menjadi jejaring organisasi otonom yang diberikan wewenang dalam mengatur organisasinya sendiri. Menurut Ad (26) baik setiap jejaring organisasi maupun cabang dompet dhuafa memiliki otoritas sendiri dalam pengelolaan organisasi baik struktur organisasi, visi misi, maupun perekrutan dan pembinaan sumberdaya manusia/ amilnya.

40

Tabel 5 Inovasi Organisasi: Pengembangan Jejaring Organ Dompet Dhuafa

Bidang Program Tahun Deskripsi

Kesehatan LKC 2004 menjadi jejaring organisasi kesehatan

Sosial

Ekonomi BMT 2005 berkembang menjadi jejaring Masyarakat Mandiri yang berfokus pada pengembangan

Tebar Hewan Kurban

2005 berkembang menjadi Kampung Ternak

Lab. Biologi Pertanian

2004 Berkembang menjadi Lembaga Pertanian Sehat (LPS)

Pendidikan Beasiswa

Pendidikan

2003 Berkembang menjadi LPI (Lembaga

Pengembangan Insani) yang memiliki berbagai program beasiswa dari SD hingga PT

Sumber : dokumen organsisasi (situs jejaring organisasi Dompet Dhuafa) Fase selanjutnya adalah Dompet Dhuafa menjadi Organisasi Social Enterprise pada tahun 2010, yaitu ketika Dompet Dhuafa secara legal berpisah menjadi dua organisasi Dompet Dhuafa, yaitu Dompet Dhuafa Filantropi yang berfokus pada pelayanan dan pemberdayaan sedangkan Dompet Dhuafa Corpora yang berfokus membangun unit bisnis yang keuntungannya untuk menunjang aktivitas sosial Dompet Dhuafa filantropi13. DD Corpora merupakan perusahaan yang berorientasi social bussiness dan dikelola secara profesional sehingga seluruh hasil hasil usahanya untuk mendukung yayasan Dompet Dhuafa.

“...dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan organisasi, Dompet Dhuafa ingin spesialisasi dalam fokus organisasinya bahwa kegiatan yang bersifat sosial fokus kegiatan sosial dan kegiatan yang bersifat social enterprise fokus pada tugasnya, dua kegiatan yang berbeda secara kultur dipisahkan obyek atau tujuannya sehingga dipisahkan lebih jelas agar masing-masing bisa lebih kuat dan fokus. Namun walaupun dipisahkan kedua organisasi tersebut tetap satu kesatuan yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Disamping itu Dompet Dhuafa yang terus tumbuh dan banyak orang yang terlibat didalamnya, dan harapan mereka ingin mengembangkan karirnya, jika terkumpul di satu tempat maka akan sesak sehingga dibuat organisasi baru agar SDM/ personal dapat berkembang dan mengembangkan karir, karena jika tidak di fasilitasi akan keluar/ pergi dari dompet dhuafa. Ini merupakan bagian dari proses kaderisasi dan dinamisasi Dompet Dhuafa...”(AJ, (46)Presiden Direktur Dompet Dhuafa)

13 http://ddcorpora.co.id/ina/sejarah/[12 Desember 2014]

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika

Nomor 109/DD-Corsec/ Rajab/ 1431 tanggal 10 Juni 2010 yang memutuskan untuk

melakukan pemisahan keuangan Direktorat Bisnis, Fundrising dan Program. Maka terbentuklah PT Daya Dinamika Corpora yang kemudian agar lebih mudah dikenal oleh

Do atur aka PT Daya Di a ika Corpora berga ti a a e jadi PT Do pet Dhuafa Corpora DD Corpora . Kelembagaan DD Corpora ditetapkan mandiri, berbadan hukum perseroan, dengan kepemilikan saham utama pada Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

41 Berdasarkan uraian yang ada menunjukkan bahwa pemisahan Dompet Dhuafa bertujuan untuk memisahkan fokus organisasi masing-masing, dan sebagai upaya pengembangan organisasi dan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, fokus kerja DD Corpora yang berbentuk PT diharapkan dapat memberikan keuntungan yang optimal melalui usaha- usahanya sehingga dapat mendukung penuh aktivitas sosial DD Filantropi. Semenjak berdirinya sampai dengan tahun 2015, DD Corpora membawahi beberapa unit usaha, baik unit usaha yang diwariskan oleh Dompet Dhuafa Yayasan maupun unit usaha mandiri yang dibangun oleh DD Corpora.

Tabel 6 Unit Usaha Social Enterprise Dompet Dhuafa

Unit Usaha Status Tahun Deskripsi

DD Travel Warisan Program Haji Plus, Umroh Tematik, dan

Wisata Zakat

DD Consulting Warisan Jasa Konsultasi dan Training Perusahaan

DD Live Stock Warisan Pemasaran ternak dan hasil ternak

DD Water Warisan Penjualan air mineral

PT Pertanian

Sehat Indonesia Warisan Bidang pertanian

PT Permodalan

BMT Ventura Warisan Pengembangan dari BMT Center

DD Konstruksi Mandiri Konstruksi bangunan (sekolah, jembatan,

air bersih, pasar, masjid)

DD Niaga Mandiri Penjualan barang bekas dari Donasi

masyarakat

DD Medika Mandiri Pelayanan kesehatan home care

PT Wasila

Nusantara Mandiri Pengelolaan aset Dompet Dhuafa yang berasal dari Wakaf

Sumber: http://ddcorpora.co.id/ina/

Selain perubahan struktur organisasi, Dompet Dhuafa berupaya mengembangkan organisasinya menjadi semakin kreatif dan inovatif demi meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat Indonesia. Hal ini diimplementasikan melalui perubahan logo yang awalnya berbentuk dua buah pancing menjadi mata tombak berbentuk segitiga bertepatan dengan kiprah Dompet Dhuafa memasuki usia ke-17 tahun.

Gambar 3 Perubahan Logo Dompet Dhuafa

“...lambang Dompet Dhuafa seperti kail bermakna bahwa dompet dhuafa membantu masyarakat tidak dengan meberikan ikan, tetapi dengan memberikan kail, yaitu dengan melatih dan mendidik masyarakat agar dapat hidup mandiri. Kemudian dompet dhuafa berubah logo menjadi mata tombak yang bermakna semangat proaktif Dompet Dhuafa dalam melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, dengan filosofi berburu Dompet Dhuafa

42

ingin mengejar dimanapun mustahik/ masyarakat kurang mampu untuk dibantu dan Dompet Dhuafa juga proaktif mendatangi donatur untuk bersedia menyisihkan dananya untuk masyarakat yang membutuhkan...”(AJ, (46) Presiden Direktur Dompet Dhuafa)

Hal ini menunjukkan bahwa perubahan logo yang dilakukan menandakan transformasi Dompet Dhuafa menuju tingkatan kontribusi dan pemberdayaan yang lebih tinggi.

Sejalan dengan perkembangan pola pengorganisasian Dompet Dhuafa, program pengelolaan zakat Dompet Dhuafa juga berkembang meliputi, pengelolaan administrasi keuangan, penghimpunan, dan pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah. Perkembangan praktik pengelolaan zakat yang dilakukan Dompet Dhuafa, baik penghimpunan maupun pendayagunaan dana ZIS semata-mata dilakukan untuk meningkatkan kebermanfaatan Dompet Dhuafa untuk masyarakat Indonesia, baik dari pelayanan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial.

Tercatat berdasarkan catatan laporan keuangan Dompet Dhuafa (1999), pengelolaan dana zis Dompet Dhuafa telah di audit akuntan publik semenjak tahun 1999, yaitu ketika awal Dompet Dhuafa menjadi organisasi mandiri yang terpisah dengan Republika. Hal ini dilakukan sebagai tuntutan UU No.38 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa pengawasan pengelolaan zakat dapat dibantu akuntan publik (BAB VI, Pasal 18, ayat 4). Laporan keuangan yang diaudit juga digunakan Dompet Dhuafa sebagai strategi menjaga kepercayaan muzaki agar tetap konsisten membayarkan ZIS melalui Dompet Dhuafa dan menjaring masyarakat luas agar membayarkan ZIS melalui Dompet Dhuafa.

Dalam pengelolaan dana ZIS, Dompet Dhuafa juga telah menerapkan transformasi nilai (konsep fikih zakat) dalam pengelolaan zakat, yaitu dana zis tidak hanya digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan tetapi menurut Ad (26) terdapat alokasi yang proporsional untuk amil, baik diperuntukkan gaji amil (Dompet Dhuafa menggaji amil secara profesional semenjak berdiri di tahun 1994) maupun operasional amil, yang meliputi biaya iklan, biaya riset serta pengembangan organisasi dan program. Hal ini juga seperti yang diungkapkan

“...Dalam menjalankan programnya kepada masyarakat dompet dhuafa melakukan berbagai riset baik dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi maupun untuk dalam menerapkan program pemberdayaan di suatu masyarakat agar efektivitas program tercapai. Dana tersebut diambil

dari pos dana operasional amil...”(SL(35) manager CORSEC Dompet

Dhuafa)

Hal ini menujukkan bahwa Dompet Dhuafa penggunaan dana amil untuk melakukan riset evaluasi kinerja organisasi, meningkatkan penggunaan teknologi untuk operasional organisasi. Dalam melaksanakan programnya, Dompet Dhuafa juga melakukan survey terhadap lokasi dan kondisi masyarakat yang menjadi sasaran program agar pencapaian program efektif dan optimal. Selain itu Dompet Dhuafa juga menggunakan dana ZIS untuk melakukan berbagai riset dalam rangka pengembangan zakat nasional seperti maping potensi zakat nasional dan bekerjasama dengan banyak pihak, seperti lembaga penelitian di universitas.

43 Dompet Dhuafa merupakan 10 besar lembaga zakat yang menghimpun dana ZIS terbanyak di Indonesia dan konsisten mengumpulkan dana ZIS lebih dari 30 Milyar semenjak tahun 2005 (IZDR, 2009). Hal ini tidak terlepas dari perkembangan pola dan strategi penghimpunan dana ZIS yang dilakukan Dompet Dhuafa demi meningkatkan efektivitas dan jumlah dana ZIS yang dikumpulkan.

Tabel 7 Perkembangan pola dan strategi Penghimpunan dana ZIS Dompet Dhuafa

Tahun Pola dan strategi Penghimpunan dana ZIS

1993-1999 Era Jurnalistik Air Mata

2000-2004 Penerapan prinsip marketing dan fundrising

2005-2007 Experimental marketing dan data basing

2008-sekarang Implementasi customer relationship management, aktivasi

penjualan dan optimasi IT dalam kegiatan fundrising

Sumber : IZDR (2009)

Pada era jurnalistik air mata, Dompet Dhuafa masih bagian Republika sehingga penghimpunan dananya dominan melalui media Harian Republika, baik berupa iklan maupun artikel, opini kolom pembaca dengan membangun empati masyarakat agar mau berbagi kepada masyarakat lain yang tidak mampu. Oleh karena itu pada era ini disebut sebagai pola dan strategi jurnalistik air mata.

“...Dompet Dhuafa dapat segera menjadi icon, karena lahir di bawah asuhan koran republika sehingga langsung dapat dikenali oleh masyarakat, karena melalui publikasi republika DD dapat segera dikenal publik/

masyarakat luas...”(AJ, (46)Presiden Direktur Dompet Dhuafa)

Pola strategi penghimpunan era jurnalistik air mata ini juga merupakan cara Dompet Dhuafa untuk memperkenalkan diri dan membangun bargaining di mata masyarakat sehingga dalam waktu beberapa tahun Dompet Dhuafa telah menjadi icon lembaga sosial/ lembaga amil zakat profesional yang dipercaya masyarakat.

Pada tahun 1999, ketika Dompet Dhuafa berpisah dengan Republika, dalam penghimpunannya menggunakan lebih beragam strategi karena pada program Dompet Dhuafa yang beragam membutuhkan dana zis yang besar.

“…Pada tahun 2000 sampai dengan 2004, Dompet Dhuafa dalam menghimpun dana zis, menggunakan strategi seperti direct mail yang dikembangkan oleh saya pertama kali dengan mengumpulkan nama dan alamat yang dikumpulkan dari perusahaan atau asosiasi bisnis juga

oragnisasi nirlaba, seperti IPHI, ikatan Advokat dll..”. AJ, (46)Presiden

Direktur Dompet Dhuafa)

Hal ini menunjukkan bahwa dalam menghimpun dana Dompet Dhuafa menggunakan prinsip marketing dan fundrising, yaitu dengan memasarkan dan mengajak berbagai stakeholder potensial agar membayarkan zakatnya melalui Dompet Dhuafa. Selain itu strategi jurnalistik tetap digunakan karena Dompet Dhuafa masih tetap bekerjasama dengan Republika dan media lain seperti tabloid adil dan tekad sebagai sarana edukasi dan sosialisasi zakat serta promosi dan penggalangan dana dari masyarakat karena ketiga media tersebut

44

menjangkau 300.000 pembaca komunitas muslim yang kebanyakan kelas menengah dengan penghasilan yang tinggi (IZDR, 2009).

Sumber: Laporan Keuangan Dompet Dhuafa 1999-2004

Gambar 4 Penghimpunan Dana ZIS Dompet Dhuafa Tahun 1999-2004

Pada tahun 2005 sampai dengan 2007, dalam penghimpunan Dompet Dhuafa mengembangkan strategi experimental marketing dan data basing, yaitu dalam melakukan marketing untuk penghimpunan dana zakat, Dompet Dhuafa melakukan riset terlebih dahulu untuk memprediksi konsekuensi apakah strategi marketing yang dilakukan dapat berhasil dengan memahami emosi dan perasaan muzaki menjadi penting utuk diperhatikan sehingga kebutuhan muzaki akan didengarkan dan berusahan untuk diwujudkan (IZDR, 2009). Kemudian data basing dengan mendata muzaki dan masyarakat yang berpotensi menjadi muzaki melalui strategi intensifikasi zakat berupa maping, yaitu mendapatkan gambaran potensi zakat di suatu wilayah sehingga didapatkan data wajib zakat potensial dan petunjuk untuk memformulasikan strategi peningkatan penerimaan zakat yang tepat.

Pada tahun 2008, strategi yang digunakan Dompet Dhuafa dalam penghimpunan dana ZIS semakin berkembang, yaitu dengan mengimplementasikan customer relationship management, aktivasi penjualan dan optimasi IT dalam kegiatan fundrising. Data base muzaki dan wajib zakat potensial yang dimiliki Dompet Dhuafa, digunakan untuk membangun hubungan lebih erat dan berkelanjutan antara amil dan muzaki sehingga Dompet Dhuafa dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada muzaki yang secara konsisten membayar zakat melalui Dompet Dhuafa.

“...Yang terbaik bukan hanya mengajak orang berzakat ke dompet dhuafa, tetapi tingkatan yang terbaik dalam fundrising DD adalah menjadikan mereka percaya bahwa DD adalah lembaga terbaik, sehingga sudah pasti muzaki menitipkan uang ke DD dan mengajak orang untuk donasi ke dompet dhuafa. Menciptakan advokasi dan relawan dompet dhuafa, menjadi aktif, membela dompet dhuafa, mengenalkan pada orang lain. Semenjak saya

0 5 10 15 20 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Pen g h im p u n an (Dal am M il y ar )

Penghimpunan Dana ZIS Dompet Dhuafa

Dokumen terkait