• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penampungan dan Pengaliran Sistem Terpusat

5 PiLiHan TeKnOLOgi PengOLaHan air LiMBaH

5.4 Penampungan dan Pengaliran Sistem Terpusat

Berdasarkan fungsinya, yang termasuk dalam kelompok Penampungan dan Pengaliran Sistem Terpusat adalah sebagai berikut :

• Tangki Interseptor;

• Saluran Limbah Bebas Zat Padat (Small-bore Sewer);

• Saluran Limbah Condominial (Simpliied Sewer); dan

• Saluran Limbah Konvensional (Conventional Gravity Sewer).

Pilihan teknologi ini akan disajikan pada halaman-halaman berikut. Pilihan teknologi tersebut juga dilengkapi dengan penjelasan tentang:

Deskripsi dasar

Tingkat aplikasi

Tingkat pengelola

Desain dan proses

Pemeliharaan

Aplikasi dan eisiensi

Pro dan kontra

Referensi

Keterangan simbol untuk tingkat aplikasi dan tingkat pengelola: (o) : tidak sesuai

(+) : terbatas (++) : sesuai/cocok

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

67

Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi

Desain dan Proses

Tangki Interseptor adalah bangunan berbentuk segi-empat atau silindris, antara saluran limbah di bangunan dan saluran limbah di jalan. Fungsinya untuk memutus air limbah dari rumah/kantor dan mengeluarkan padatan yang mengapung dan tertinggal dari saluran limbah. Lubang pemeriksa dipakai untuk menguras padatan lumpur tinja dan sampah. Tangki Interseptor ini memisahkan padatan dalam air limbah sebelum masuk kedalam sistem saluran air limbah. Jadi secara efektif mengurangi ukuran pipa. Karena sebagian besar padatan dikeluarkan dari tangki ini, maka kecepatan air tidak perlu terlalu tinggi. Tujuannya agar saluran bisa bersih sendiri. Waktu retensi biasanya 24 jam. Tingkat eisiensi penurunan BOD adalah 30 – 50%, dan eisiensi pemisahan padatan adalah 50 – 85%.

Pemeliharaan

• Perawatan perlu dilakukan oleh petugas yang terlatih. • Pengambilan padatan dari tangki interseptor setiap

5-10 tahun.

• Tangki perlu diperiksa berkala.

• Jika tidak dirawat dan dioperasikan dengan benar, maka akan timbul sumbatan dalam jalur saluran limbah. Aplikasi dan Eisiensi

Cocok untuk daerah dengan pasokan air ledeng. Di samping itu, tidak memerlukan unit pengolahan primer individual dan pipa saluran limbah.

Pro dan Kontra

+ Dapat dibangun dan diperbaiki dengan tersedianya material lokal.

+ Umur pemakaian panjang.

+ Bila digunakan dengan benar, tidak ada masalah dengan lalat dan bau.

+ Biaya investasi dan perawatan rendah.

- Perlu disosialisasikan cara menggunakan yang benar. Referensi

• Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP).

5.4.1 TangKi inTerSePTOr

deskripsi dasar

Tangki Interseptor adalah Bak Kontrol yang dibangun dari beton, atau pasangan batu bata kedap air. Fungsinya untuk memisahkan padatan lumpur tinja dan sampah, supaya tidak masuk ke saluran perpipaan air limbah sistim komunal atau terpusat. Tingkat aplikasi Rumah Tangga : (++) Lingkungan : (++) Kota : (o) Tingkat Pengelola Individual : (++) Komunal : (++) Publik : (++) Sumber: Referensi 5_12

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Desain dan Proses

Untuk rumah tanpa tangki septik, maka tangki interseptor padatan dan perangkap lemak harus ditambahkan di antara rumah dan jalur saluran limbah / laterals. Karena air limbah yang dialirkan tidak lagi mengandung padatan (sudah diendapkan atau terolah sebelumnya), maka diameter (minimal 75 cm), k emiringan (mendekati/mengikuti topograi lokasi), dan kedalaman saluran limbah small-bore bisa lebih kecil daripada saluran limbah konvensional.

Jika berupa aliran penuh, pipa harus ditempatkan di bawah outlet tangki septik atau interseptor. Jika tidak, aliran akan masuk kembali ke dalam tangki. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka bisa dipilih pipa dengan diameter lebih besar atau kedalaman pipa ditambah.

Pemeliharaan

• Tangki septik dan interseptor harus dikuras secara teratur (lihat perawatan tangki septik)

• Jaringan perpipaan harus digelontor sekali setahun • Penyumbatan bisa dihilangkan dengan jalan membuka

saluran air limbah (sewer) dan mendorongnya dengan kawat kaku melalui saluran. Ruang inspeksi harus dikuras secara berkala agar pasir halus tidak ikut mengalir ke dalam sistem.

• Aliran air limbah yang keluar (eluen) dan endapan (dari interseptor) perlu pengolahan sekunder dan/atau pembuangan yang benar.

Aplikasi dan Eisiensi

• Sesuai untuk daerah padat,

- Di mana air limbah yang keluar (eluen) dari tangki

septik tidak dapat langsung dibuang, karena akan mencemari sumber air tanah warga.

- Di mana tidak memungkinkan untuk membangun saluran limbah konvensional (kurang lahan, jalan sempit, pendanaan tidak memadai).

• Untuk daerah dengan pasokan air yang konstan. • Cocok untuk daerah dengan topograi yang menurun

menuju tempat pengolahan, permukaan air tanah yang tinggi.

• Tidak cocok untuk daerah yang tanahnya berbatu. Pro dan Kontra

+ Grey water dapat dikelola pada waktu bersamaan. + Biaya investasi lebih kecil dari pada Saluran Limbah

Konvensional.

- Memerlukan tenaga ahli untuk perencanaan dan supervisi.

- Perlu perbaikan dan pembersihan sumbatan lebih sering dari pada saluran limbah konvensional.

Referensi

1. Compendium of Sanitation Systems and Technologies (Tilley, Lüthi et al. 2008)

2. Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP)

3. Evaluation of existing low-cost conventional as well as innovative sanitation system and technologies (NETSSAF 2007)

4. Buku Pedoman Sanimas (Direktorat PLP Dirjen Cipta Karya Departemen PU 2008)

5. The design of small bore sewer system (Otis and Mara) 6. www.training.gpa.unep.org/

5.4.2 SaLUran LiMBaH BeBaS ZaT PadaT

(Small-Bore)

deskripsi dasar

Saluran limbah bebas zat padat (small-bore) adalah sebuah jaringan perpipaan air limbah. Fungsinya menyalurkan air limbah yang sudah dipisahkan zat padatnya, atau dari pengolahan pendahuluan (eluen dari tangki septik) ke fasilitas pengolahan berikutnya, bisa juga ke tempat pembuangan tertentu.

Tingkat aplikasi

Rumah Tangga : (o)

Lingkungan : (++) Kota : (+) Tingkat Pengelola Individual : (o) Komunal : (++) Publik : (++) Sumber: Referensi 1

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

69

Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi

Desain dan Proses

Saluran limbah kondominial (simpliied sewers) adalah jaringan saluran air limbah dengan pipa berdiameter kecil. Saluran ini bisa diletakkan dalam batas-batas properti (di halaman belakang, di sepanjang kaki lima), bukan di tengah jalan. Lubang orang (manhole) tidak diperlukan di setiap perpotongan atau perubahan arah. Bak kontrol saja cukup, dan disediakan pada titik-titik perpotongan utama atau ketika ukuran pipa berubah. Rumah pompa (lift station) hanya diperlukan pada daerah yang sangat datar, cukup dengan pompa air biasa. Blok dengan saluran limbah kondominial berbasis masyarakat dihubungkan dengan saluran limbah konvensional yang memakai gaya gravitasi, atau diarahkan ke bagian utama saluran air limbah kondominial dengan pipa berdiameter besar. Bagian utama saluran air limbah kondominial masih bisa diletakkan dengan kedalaman yang dangkal, asalkan jauh dari lalu-lintas kendaraan. Saluran limbah kondominial dapat direncanakan secara leksibel dengan biaya investasi kecil dan sambungan rumah yang lebih besar.

Pemeliharaan

• Masalah akan timbul apabila ada rumah tangga yang mengalirkan air hujan ke saluran limbah kondominial, hal ini hendaknya dicegah.

• Jaringan perpipaan harus digelontor sekali setahun. • Penyumbatan bisa dihilangkan dengan jalan membuka

saluran air limbah (sewer) dan mendorongnya dengan kawat kaku melalui saluran. Ruang inspeksi (interseptor) harus dikuras secara berkala agar pasir halus tidak ikut mengalir ke dalam sistem.

• Aliran air limbah yang keluar (eluen) memerlukan pengolahan sekunder dan/atau pembuangan yang benar.

Aplikasi dan Eisiensi

• Sesuai untuk daerah padat, di mana tidak memungkinkan untuk membangun saluran limbah konvensional (kurang lahan, jalan sempit, pendanaan tidak memadai). • Untuk daerah dengan pasokan air yang konstan. • Cocok untuk daerah dengan topograi yang menurun

menuju tempat pengolahan, permukaan air tanah yang tinggi.

• Tidak cocok untuk daerah yang tanahnya berbatu. Pro dan Kontra

+ Dapat dibangun dan diperbaiki dengan material lokal yang tersedia.

+ Biaya investasi antara 50%-80% lebih kecil daripada Saluran Limbah Konvensional dan biaya operasi rendah.

+ Dapat dikembangkan sesuai perubahan dan pertumbuhan penduduk.

- Memerlukan tenaga ahli untuk perencanaan dan supervisi.

- Perlu perbaikan dan pembersihan sumbatan lebih sering dari pada saluran limbah konvensional.

- Eluen dan lumpur (dari interseptor) memerlukan pengolahan sekunder dan atau pembuangan yang cocok.

Referensi

1. Compendium of Sanitation Systems and Technologies (Tilley, Lüthi et al. 2008).

2. Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP).

3. Evaluation of existing low-cost conventional as well as innovative sanitation system and technologies (NETSSAF 2007).

5.4.3 SaLUran LiMBaH KOndOMiniaL

(Simpliied Sewer)

deskripsi dasar

Saluran limbah kondominial (simpliied sewer) adalah sebuah jaringan perpipaan air limbah yang dibangun memakai diameter pipa kecil. Pipa ditanam pada kedalaman yang lebih dangkal dan kemiringan yang kecil dibanding saluran limbah konvensional.

Tingkat aplikasi

Rumah Tangga : (o)

Lingkungan : (++) Kota : (+) Tingkat Pengelola Individual : (o) Komunal : (++) Publik : (++) Sumber: Referensi 1

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Desain dan Proses

Saluran limbah seperti ini harus dirancang dengan laju aliran untuk mempertahankan kecepatan pembersihan-sendiri, umumnya 0,6–0,75 meter/detik. Namun, jika permukaan tanah datar (kemiringan <0.3% slope = 3m/km) dan jarak angkutnya jauh, maka pompa diperlukan. Pompa diletakkan pada jarak sekitar 60 meter antara pompa satu dan pompa lainnya. Khususnya pada titik di mana saluran berubah arah atau tersambung ke cabang samping. Pemompaan adalah bagian sistem saluran yang mahal. Alat pengatur luapan (overlow device) mencegah beban berlebihan pada sistem saluran atau stasiun pengolahan air limbah.

Lubang orang (manhole) untuk akses ditempatkan pada interval tertentu di sepanjang saluran limbah, di persimpangan pipa, dan di titik di mana jalur pipa berubah arah (vertikal dan horisontal). Lubang orang memungkinkan akses untuk pemeriksaan, pembersihan dan perbaikan. Pemeliharaan

Saluran air limbah hanya boleh dirawat oleh tenaga profesional. Perawatan memerlukan koordinasi ekstensif antara pihak berwenang, perusahaan konstruksi dan pemilik properti. Mau tidak mau, sistem pengelolaan yang profesional harus dijalankan. Dalam masyarakat yang terorganisir baik, maka perawatan jaringan tersier bisa diserahkan ke kelompok masyarakat yang terlatih baik pula.

Aplikasi dan Eisiensi

• Hanya cocok untuk daerah yang mendapatkan pasokan air secara konstan, daerah yang masuk ke dalam layanan saluran (sewer), dan memungkinkan untuk dibangunnya saluran.

• Hanya cocok jika ada fasilitas pengolahan terpusat yang mampu menampung air limbah.

• Ada banyak pengelola saluran air limbah konvensional gravitasi (PDAM, PAL, Dinas PU, atau Dinas LH) di Indonesia, seperti di Kota Tangerang, Banjarmasin, Sumut, Surakarta, Yogyakarta, Kota Bandung, Jakarta, Cirebon.

Pro dan Kontra

+ Grey water dan air hujan dapat dikelola pada waktu bersamaan.

- Perlu waktu lama untuk menyambungkan ke semua rumah.

- Memerlukan tenaga ahli untuk perencanaan dan supervisi.

- Biaya investasi tinggi dan biaya operasional moderat. Referensi

1. Compendium of Sanitation Systems and Technologies (Tilley, Lüthi et al. 2008).

2. Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP).

3. Evaluation of existing low-cost conventional as well as innovative sanitation system and technologies (NETSSAF 2007).

5.4.4 SaLUran LiMBaH KOnVenSiOnaL

(Conventional Gravity)

deskripsi dasar

Saluran limbah konvensional (conventional gravity) adalah jaringan pipa bawah tanah yang besar. Saluran ini mengangkut black water, grey water dan air hujan dari sumbernya (rumah-tangga, komersial, dan lain-lain.) ke fasilitas pengolahan terpusat, dengan memakai gaya gravitasi (dan pompa jika perlu).

Tingkat aplikasi

Rumah Tangga : (o)

Lingkungan : (+) Kota : (++) Tingkat Pengelola Individual : (o) Komunal : (+) Publik : (++) Sumber: Referensi 1

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

71

Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH