• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghubung Pengguna (User Interfaces)

5 PiLiHan TeKnOLOgi PengOLaHan air LiMBaH

5.2 Penghubung Pengguna (User Interfaces)

Berdasarkan fungsinya yang termasuk dalam kelompok User Interface, adalah sebagai berikut :

• WC Sentor Jongkok;

• WC Sentor Duduk; dan

• Bak Perangkap Lemak.

Pilihan teknologi ini akan disajikan pada halaman-halaman berikut. Pilihan teknologi tersebut juga dilengkapi dengan penjelasan tentang:

Deskripsi dasar

Tingkat aplikasi

Tingkat pengelola

Desain dan proses

Pemeliharaan

Aplikasi dan eisiensi

Pro dan kontra

Referensi

Keterangan simbol untuk tingkat aplikasi dan tingkat pengelola: (o) : tidak sesuai

(+) : terbatas (++) : sesuai/cocok

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Desain dan Proses

Dalam WC ini ada penjebak air-penutup (berbentuk S) di bawah mangkuk untuk mencegah lalat dan bau agar tidak kembali. Air diguyurkan secara manual oleh pengguna dengan memakai gayung atau ember untuk menggelontor air kencing dan tinja. Kuantitas air (sekitar 2 hingga 3 liter) dan guyuran harus cukup banyak dan kuat, agar kotoran naik dan melewati lengkungan dalam penjebak air-penutup. WC seperti ini bisa disambungkan ke sistem pengumpulan/ pengolahan setempat (on-site) seperti jamban, tangki septik, ABR dan UASB. Tergantung sistemnya, black water dari WC sentor jongkok bisa langsung dialirkan ke saluran limbah. Pemeliharaan

Air penggelontor secara otomatis membersihkan mangkuk WC. Namun, mangkuk ini perlu secara berkala dibersihkan dengan sikat, air dan sedikit cairan antiseptik jika perlu. Kekerapan pembersihan tergantung tingkat kekotoran dan pemakaian oleh penggguna, karena itu WC umum perlu dibersihkan setiap hari. Gunakan sikat lain untuk membersihkan tempat jongkok. Agar lebih higienis, gunakan alas kaki saat menggunakan WC sentor jongkok. Aplikasi dan Eisiensi

• WC yang paling umum dipakai di daerah perkotaan dan bahkan perdesaan, juga WC umum/komunal.

• Cocok untuk masyarakat berpenghasilan kecil.

• Hanya cocok untuk daerah dengan pasokan air yang konstan.

Pro dan Kontra

+ Air perapat dapat secara efektif mencegah bau.

+ Tinja dari pemakai selalu digelontor sebelum pemakai berikutnya.

+ Pemakaiannya lebih leksibel untuk setiap orang. + Biaya investasi rendah dan biaya operasi tergantung

harga satuan air.

- Memerlukan pasokan sumber air yang konstan (dapat memakai air daur ulang atau air hujan yang ditampung).

- Tidak dapat dibangun atau diperbaiki dari sumber material setempat.

- Perlu disosialisasikan cara menggunakan yang benar. Referensi

1. Compendium of Sanitation Systems and Technologies (Tilley, Lüthi et al. 2008).

2. Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP).

5.2.1 WC SenTOr JOngKOK

Sumber: N/A deskripsi dasar

WC sentor jongkok adalah seperti WC sentor pada umumnya, kecuali bahwa air penggelontornya disediakan di bak air atau di tong plastik. Biasanya dibuat dari porselin dan diproduksi massal (buatan pabrik).

Tingkat aplikasi Rumah Tangga : (++) Lingkungan : (++) Kota : (o) Tingkat Pengelola Individual : (++) Komunal : (++) Publik : (++)

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

49

Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi

Desain dan Proses

Sama seperti WC sentor jongkok, WC sentor duduk ( cistern-lush toilet) memakai air untuk menggelontor kotoran. Perbedaannya: air disimpan dalam tangki dan dikeluarkan hanya dengan mendorong/menarik pengungkit, atau menekan kenop untuk mengguyur WC. Ketika WC diguyur, air secara otomatis mengisi mangkuk, mengalir bersama kotoran dan membersihkan mangkuk pada saat bersamaan. WC seperti ini memakai paling tidak 8 liter air per guyuran. WC sentor duduk umumnya tersedia dengan tipe untuk duduk.

WC seperti ini bisa disambungkan ke sistem pengumpulan/ pengolahan setempat (on-site) seperti jamban, tangki septik, ABR dan UASB. Tergantung sistemnya, black water dari WC sentor duduk bisa langsung dialirkan ke saluran limbah. Pemeliharaan

Mangkuk WC ini perlu dibersihkan dengan sikat, air dan sedikit cairan antiseptik jika perlu. Seringnya pembersihan tergantung tingkat kekotoran dan pemakaian oleh penggguna. WC pribadi memerlukan pembersihan sekali atau dua kali per minggu, sedangkan WC umum harus dibersihkan lebih sering. Gunakan alat lain untuk membersihkan bagian luar WC. Walau jarang terjadi, mekanisme pengguyuran kadang tidak berfungsi.

Petunjuk perawatan tersedia di http://www. ultimatehandyman.co.uk/toilets.htm Aplikasi dan Eisiensi

• WC yang banyak digunakan masyarakat perkotaan berpenghasilan menengah dan atas.

• Hanya cocok untuk daerah dengan pasokan air yang konstan.

Pro dan Kontra

+ Air perapat dapat secara efektif mencegah bau.

+ Tinja dari pemakai selalu digelontor sebelum pemakai berikutnya.

+ Pemakaiannya lebih leksibel untuk setiap orang. + Biaya investasi rendah dan biaya operasi tergantung

harga satuan air.

- Memerlukan pasokan sumber air yang konstan (dapat memakai air daur ulang atau air hujan yang ditampung).

- Tidak dapat dibangun atau diperbaiki dari sumber material setempat.

- Perlu disosialisasikan cara menggunakan yang benar. Referensi

1. Compendium of Sanitation Systems and Technologies (Tilley, Lüthi et al. 2008).

2. Philippines Sanitation Sourcebook and Decision Aid (WSP).

3. Evaluation of existing low-cost conventional as well as innovative sanitation system and technologies (NETSSAF 2007).

4. TSC-GPA Team (2008), “Cistern-Flush Toilet.” Train-Sea-Coast GPA Retrieved 18-2-2008,from http://www.training. gpa.unep.org/content.html?id=111&ln=6&q=cistern

5.2.2 WC SenTOr dUdUK

Sumber: Referensi 1 deskripsi dasar

WC sentor duduk biasanya dibuat dari porselin dan diproduksi massal (buatan pabrik). WC sentor duduk terdiri atas tangki air yang menyediakan air untuk penggelontor dan mangkuk penerima tinja. Tingkat aplikasi Rumah Tangga : (++) Lingkungan : (++) Kota : (o) Tingkat Pengelola Individual : (++) Komunal : (++) Publik : (++)

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Desain dan Proses

Karena lemak dan minyak bisa merusak sistem pengolahan, maka keduanya harus ditahan di tempat asalnya. Minyak goreng dan lemak tidak boleh dimasukkan ke dalam tempat cuci (sink).

Perangkap atau penjebak lemak adalah metode sederhana yang dipakai dalam sistem pengolahan grey water skala kecil. Pengapungan (loatation) adalah proses isika dengan memakai aerasi gelembung, di mana komponen yang ringan seperti gemuk, minyak dan lemak berkumpul di permukaan air.

Literatur menunjukkan bahwa waktu minimum untuk retensi hidrolis adalah 15 hingga 30 menit. Karena volume aliran grey water sangat bervariasi dalam satu rumah tangga, maka tangki dengan volume minimum 300 liter disarankan dipakai jika konsumsi air tinggi (100 l/orang/detik atau lebih). Jika konsumsi air rendah, maka ukuran perangkap lemak bisa diperkecil sesuai tingkat konsumsi air.

Pemeliharaan

Perangkap harus dipasang dan disambungkan agar siap dan terlihat saat pemeriksaan, pembersihan dan pembuangan lemak dan materi lain. Perawatan perangkap lemak biasanya diperlukan paling tidak setiap bulan.

Aplikasi dan Eisiensi

• Perangkap lemak sering dipakai untuk pra-pengolahan (misalnya untuk grey water dari dapur dan restoran) sebelum langkah pengolahan sekunder.

• Jika pengendalian sumber yang eisien tidak bisa dilakukan untuk minyak dan lemak dalam grey water

dapur, maka sumber grey water tidak boleh masuk ke dalam sistem pengolahan. Minyak dan lemak harus

dibuang bersama air limbah WC (ini mungkin sulit dalam situasi yang menggunakan WC kering).

Pro dan Kontra

+ Dapat mengurangi kejadian tersumbatnya saluran perpipaan air limbah ke Tangki Septik.

+ Biaya investasi dan perawatan rendah.

- Perlu disosialisasikan cara menggunakan yang benar. - Tidak dibolehkan terkena banjir, karenanya permukaan

bangunan/ lubang pemeriksaan harus di atas muka air banjir.

Referensi

• Greywater Management in Low and Middle-Income Countries (Morel and Diener 2006)

5.2.3 BaK PerangKaP LeMaK

deskripsi dasar

Bak perangkap lemak adalah bak kontrol yang dibangun dari pasangan batu bata kedap air. Dilengkapi pipa masuk (inlet) dan keluar (outlet) yang pipanya diberi lubang-lubang, berfungsi memisahkan lemak dan sampah dari grey water.

Tingkat aplikasi Rumah Tangga : (++) Lingkungan : (++) Kota : (o) Tingkat Pengelola Individual : (++) Komunal : (++) Publik : (++) Sumber: Referensi 5_14

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

51

Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi

Desain Alternatif

Desain alternatif Bak Perangkap Lemak dapat dilihat pada gambar berikut :

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH