• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencapaian kompetensi dalam implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele untuk

HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan Di Lapangan

2. Pencapaian kompetensi dalam implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele untuk

siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Rumusan masalah yang kedua adalah ―Bagaimana Pencapaian kompetensi dalam implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele untuk siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?‘

Pada pertemuan pertama pencapaian kompetensi dalam implementasi PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele adalah sebagai berikut.

a. Competence

Berdasarkan hasil ulangan harian (lihat Lampiran 5) , siswa yang mendapatkan nilai diatas batas ketuntasan (KKM) yaitu

77 , ada 23 siswa (67,64%) sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai KKM ada 11 siswa (32,5%). b. Conscience

Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu : 1) Sikap percaya diri sebanyak 8 siswa (23,52%) mencapai

kategori cukup, 15 siswa (44,11%) mencapai kategori baik dan 11 siswa (32,35%) mencapai kategori sangat baik. 2) Sikap teliti dari 8 siswa (23,52%) mencapai kategori cukup,

16 siswa (47,05%) mencapai kategori baik, dan 10 siswa (29,41%) mencapai kategori sangat baik.

3) Sikap bertanggungjawab dari 4 siswa (11,76%) mencapai kategori cukup, 18 siswa (52,94%) mencapai kategori baik, dan 12 siswa (35,29%) mencapai kategori sangat baik. 4) Sikap kerjasama dari 5 siswa (14,70%) menunjukkan

kategori cukup, 16 siswa (47,05%) menunjukkan kategori baik, dan 13 siswa (38,23%) menunjukkan kategori sangat baik.

c. Compassion

Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah saling membantu dan saling menghargai.

1) Saling Membantu sebanyak 21 siswa (61,76%) mencapai kategori baik dan 13 siswa (38,23%) mencapai kategori sangat baik.

2) Saling Menghargai dari 15 siswa (44,11%) mencapai kategori baik dan 19 siswa (55,88%) mencapai kategori sangat baik.

Pada pertemuan kedua pencapaian kompetensi dalam implementasi PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele adalah sebagai berikut.

a. Conscience

Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya diri,teliti,bertanggungjawab, dan kerjasama.

1) Sikap percaya diri sebanyak 6 siswa (17,64%) mencapai kategori cukup, 16 siswa (47,05%) mencapai kategori baik dan 12 siswa (35,29%) mencapai kategori sangat baik.

2) Sikap teliti dari 6 siswa (17,64%) mencapai kategori cukup, 14 siswa (41,17%) mencapai kategori baik, dan 14 siswa (41,17%) mencapai kategori sangat baik.

3) Sikap bertanggungjawab dari 4 siswa (11,76%) mencapai kategori cukup, 15 siswa (44,11%) mencapai kategori baik, dan 15 siswa (44,11%) mencapai kategori sangat baik.

4) Sikap kerjasama dari 5 siswa (14,70%) mencapai kategori cukup, 17 siswa (50%) mencapai kategori baik, dan 17 siswa (50%) mencapai kategori sangat baik.

b. Compassion

Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah saling membantu dan saling menghargai.

1) Saling Membantu sebanyak 16 siswa (47,05%) mencapai kategori baik dan 18 siswa (52,94%) mencapai kategori sangat baik.

2) Saling Menghargai dari 18 siswa (52,94%) menunjukkan kategori baik dan 16 siswa (47,05%) menunjukkan kategori sangat baik. 3. Respon siswa mengenai pembelajaran prisma dengan menggunakan

Pendekatan PPR.

Rumusan masalah yang terakhir adalah ―Bagaimana respon siswa

mengenai pembelajaran prisma dengan menggunakan Pendekatan PPR ?‖ Selama pelaksanaan siswa terlihat antusias dan penasaran dengan model pembelajaran yang akan dilakukan.

Respon siswa

Dari hasil pengamatan guru, siswa terlihat senang dan antusias selama mengikuti proses pembelajaran prisma. Pada waktu melakukan kegiatan Kooperatif Jigsaw Tipe II terlihat siswa antusias karena mereka belum pernah melakukan hal tersebut dan membuat siswa dapat bekerja sama dan membantu satu sama lain.

Hal ini ditunjukkan dengan mereka membagi tugas dan peran pada masing-masing anggota kelompok asal. Siswa pun sangat berperan aktif dan berpikir kritis, dimana jika mereka merasa kesulitan dan kurang memahami dalam mengerjakan LKS-1 maka siswa langsung bertanya kepada teman kelompok ataupun guru. Rasa rasional antar siswa pun mulai muncul. Hal ini ditunjukkan saat ada siswa dalam kelompok belum memahami penjelasan guru maka dengan senang hati mereka menjelaskan

kembali. Disini peran guru sangat berarti,guru selalu mengajak dan mengingatkan siswa untuk selalu berbagai ilmu dengan temannya serta saling membantu satu sama lain.

Pada saat siswa menuliskan refleksi hal inilah yang ditunggu-tunggu siswa pun nampak antusias dimana siswa berebut

memilih kertas refleksi dengan warna kesukaannya. Setelah menuliskan refleksi, kertas refleksipun dikumpulkan. Dari hasil-hasil refleksi yang dituliskans siswa , dapat diambil kesimpulan bahwa mereka merasa senang dalam mengikuti dinamika pembelajaran matematika.

Berdasarkan data perhitungan kuesioner yang telah diisi oleh siswa, hasil yang diperoleh yakni 127,41 (lihat tabel 4.6) dikatakan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan PPR dikategorikan baik di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

74 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keterlaksanaan Implementasi dengan pendekatan PPR pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar yakni prisma. Berdasarkan hasil yang diperoleh yakni 191,95 dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran dengan pendekatan PPR dikategorikan baik di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Pencapaian Kompetensi dalam Implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran prisma dengan Teori Van Hiele untuk siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk pencapaian competence sekurang-kurangnya mencapai kategori cukup sedangkan pencapaian conscience sikap percaya diri, sikap teliti, sikap bertanggungjawab, dan sikap bekerjasama sekurang-kurangnya mencapai kategori cukup. Pencapaian compassion sikap saling menghargai dan saling membantu sekurang-kurangnya mencapai kategori baik.

3. Berdasarkan data perhitungan kuesioner yang telah diisi oleh siswa, hasil yang diperoleh yakni 127,41 dikatakan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan PPR dikategorikan baik di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

. B. Saran

1. Bagi guru matematika

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw Tipe II dapat diterapkan guru sebagai variasi model pembelajaran ketika mengajar berdasarkan Kurikulum 2013. Adanya variansi model dalam pembelajaran bertujuan supaya siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran dan untuk mengembangkan sikap sosial siswa ketika berada di lingkungan sekolah seperti yang diharapkan pada Kurikulum 2013.

2. Bagi calon guru matematika

Perlu keahlian dan keterampilan dalam mendesain proses pembelajaran serta persiapan yang matang sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw Tipe II di kelas.

3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti lain melakukan peneliti lain diharapkan untuk:

a. Melakukan penelitian yang lebih terfokus kepada semua siswa. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pendampingan kepada kelompok yang tidak semua anggota kelompoknya ikut berdiskusi selama proses pembelajaran atau kepada kelompok yang terlihat membuat kegaduhan di kelas.

b. Melakukan penelitian dengan meminta bantuan teman untuk mengamati sikap siswa. Langkah ini dilakukan supaya proses pengamatan lebih maksimal.

Dokumen terkait