Dr. Qomarudin Sekda Pemkot Surakarta
PENCATAT JEJAK
Alif Basuki, orang biasa yang lahir 16 Mei ini menyelesaikan kulian S1 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan masih punya cita-cita untuk studi S2. Aktivis gerakan mahasiswa angkatan 1997 ini menjadi salah satu koordinator lapangan semasa aksi-aksi massa menurunkan Orde Baru bersama Front Aksi Mahasiswa Peduli Rakyat (Fampera) maupun Kelompok Mahasiswa Pecinta Demokrasi (KeMPED) di Yogyakarta. Terjun ke dunia LSM sejak tahun 1999 ketika membantu Parlemen Watch Indonesia (PARWI) mengumpulkan data untuk penelitian soal parlemen di era otonomi daerah. Menjadi pegiat di Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Surakarta sejak Tahun 2000 sampai sekarang. Aktivitas yang di lakukan di Pattiro mulai dari pendamping lapangan komunitas, fasilitator, peneliti, koordinator advokasi hingga Program Manager.
Keaktifannya bergelut dalam isu pemberantasan dan penanggulangan korupsi, membawanya menjadi Koordinator Region Jawa Tengah-Yogyakarta Watch Terminal, sebuah jaringan LSM pengawasan di Indonesia (2007). Juga Wakil Sekjen Koalisi Pemberantasan Korupsi (KPK) LSM Jateng-Yogyakarta sejak 2005 sampai sekarang. Selain itu, punya Pengalaman bekerja 1 tahun sebagai Associate di Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD) tahun 2005-2006.
Tulisannya sering dimuat di Solopos, Suara Merdeka, Kompas, Republika, Bernas, dan beberapa Majalah Kampus di Solo dan Yogyakarta. Kontributor pada buku “Dari lorong-lorong parlemen” (akarrumput solo), “Otonomi daerah versus pemberdayaan masyarakat” (Mitra Parlemen).
“Modul pemanatuan Musrenbang” (Pattiro Solo), “Pelembagaan Penganggaran dan Monev Partisipasi”
(Pattiro Surakarta), “Mengenal dan Memahami APBD : buku saku panduan advokasi APBD”
(Pattiro). Saat ini lebih enjoy menjadi fasilitator isu dan advokasi pro poor budged. Alamat www.aliefboys.blogspot.com atau e-mail [email protected]
Yanu Endar Prasetyo, lahir 23 Januari 1985 di bumi Bung Karno.
Anak pertama dari dua bersaudara. Menyelesaikan wajib belajar 9 tahun di SDN Bendogerid VI Blitar, SMPN I Blitar, dan SMAN 1 Blitar. Pada 20 April 2007, Ia menuntaskan studi sosiologi di FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan predikat Cumlaude. Di intra kampus, pernah mencicipi pengalaman di LPM VISI (2003-2004), Ketua Center of Social Research (2004-2005), pendiri UKM CENSOR (2005) dan Ketua Umum HIMASOS (2005-2006). Di luar kampus, ia menjadi ketua bidang PPA HMI Cabang Surakarta (2007-2008).
Usahanya itu, membawanya meraih peringkat I Mahasiswa Berprestasi FISIP UNS (2006), dan menjadi Peserta Pelayaran Kebangsaan VI (Jakarta-Kep.Riau) Dikti-TNI AL (2006).
Menulis beberapa Artikel dan buku, Menilai Kepemimpinan di Solo Setahun Terakhir, Solopos (2006), Belum Ramah Investasi, Kompas (2006), Mendamaikan Buruh dan Pengusaha, Solopos (2006), “Mengapa Mereka Memilih Bercadar?“ (LKiS Yogyakarta) dan lain sebagainya. Saat ini sedang belajar menjadi sosiolog yang berguna dan berencana melanjutkan sekolah pasca sarjana sosiologi. Alamatnya di www.duniayanu.blogspot.com, atau e-mail : [email protected].
e-Museum-kan kemiskinan mengusung dua semangat : konfrontasi terhadap masa lalu dan menatap masa depan kehidupan kemanusian ini. Memuseumkan Kemiskinan adalah landasan spirit dalam membangun gerakan melawan kemiskinan dan mencegah kecerobohan para pengambil kebijakan yang sengaja atau tidak, telah menyimpangkan amanah rakyat, dengan tidak menjamin hak-hak dasar warganya. Misi kami adalah menjadikan suara si miskin menjadi basis pertimbangan dan mendapatkan pembagian yang adil atas kue pembangunan ini. Mengusung suara si miskin (voice of the poor) agar menjadi landasan pokok dalam membuat dan menentukan kebijakan, adalah langkah awal dalam menanggulangi kemiskinan secara serius. Tak mungkin dipungkiri, orang miskin juga manusia yang wajib dimanusiakan. Disamping itu, mereka adalah penyangga pendapatan negara yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga, menjadi kewajiban negara untuk mengalokasikan anggaran pengentasan kemiskinan berdasarkan kebutuhan, aspirasi, hak-hak dasar mereka sebagai warga negara. Tak ayal, kajian tentang kemiskinan secara langsung bersama komunitas miskin, menjadi salah satu intrumen untuk mendapatkan peta permasalahan dan penyebab terjadinya kemiskinan yang nyata.
Kriteria dan indikator kemiskinan partisipatif spesifik daerah itu, menjadi acuan utama dalam menyusun APBN/APBD untuk si miskin. Memuseumkan kemiskinann bukan perkerjaan yang selesai satu atau dua hari. Kemiskinan juga tidak akan pernah rampung hanya dengan memberi Bantuan, Bantuan, dan Bantuan. Tetapi harus ada keberanian politik dan strategi pemberdayaan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat miskin itu sendiri. Setiap jaman selalu memiliki generasi terhebatnya.
Semoga Anda adalah orang hebat itu yang akan berhasil mengangkat orang miskin terakhir dari atas bumi ketidakadilan ini !
Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Surakarta yang dirintis sejak tahun 2000 ini adalah sebuah organisasi non pemerintah. PATTIRO Surakarta bergerak dalam bidang penelitian, advokasi kebijakan publik (terutama pada isu anggaran pro masyarakat miskin), penguatan masyarakat sipil, serta penanggulangan korupsi dan pengawasan parlemen lokal maupun eksekutif lokal. Visi dari PATTIRO Surakarta adalah terwujudnya masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban bernegara, menuju tatanan yang berkeadilan.
M
1 Defining and Re-Defining Poverty : A CCSD Perspective, Canadian Council on Social Development, October 2001
2 Mar’ie Muhammad, Anatomi Kemiskinan Indonesia. Koran Tempo, 12 Juli 2004 3 Ibid
4 berita resmi statistik no 47/IX/1 september 2006, hal 5-7
5 Pada Maret 2007, sebagian besar penduduk miskin (63,52 %) berada di daerah pedesaan. Pengeluaran di daerah pedesaan yang berpengaruh terhadap kemiskinan di antaranya, beras (28,64%), perumahan (6,04%), gula pasir (2,99), mie instan (1,58%), minyak goreng (1,38%), dan tepur (1,11%). Sedangkan di daerah perkotaan, pengeluaran yang berpengaruh terhadap kemiskinan di antaranya beras (18,56%), perumahan (7,80%), listrik (2,90%), angkutan (2,78%), minyak tanah (2,50%), gula pasir (2,33%), mie instan (1,70%), dan telur (1,58%).
6 Didik Wahyudiono, Makalah “Sekali Lagi Soal Kemiskinan”, disampaikan dalam seminar “Membangun Partisipasi Publik dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta”, Hotel Agas Internasional, jumat 29 Juni 2007
7 Booklet Penanggulangan Kemiskinan, SMERU
8 Tyas Retno Wulan, Feminisasi Kemiskinan dan Upaya Pengentasan, Kompas, Senin, 18 Juni 2007, hal 35, rubrik Swara
9 Farid S. Zuhry, pengamat P2KP/mantan Faskel KMW XV P2KP-2 Jatim; Nina
10 Purbayu Budi Santosa, “Kontroversi Penurunan Kemiskinan”, Suara Merdeka, Senin, 16 Juli 2007 11 Hamonangan Ritonga Kepala Subdit pada Direktorat Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik Sumber:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0402/10/ekonomi/847162.htm 12 TKPK, 2006
13 Suara Merdeka, “4010 siswa SD alami gangguan gizi”, Selasa 17 Juli 2007 14 Sumber : Bappeda Kota Surakarta, tahun 2007
15 Dimuat juga di koran Solopos, dalam artikel berjudul “Pattiro : Dana Kesra Hanya 2,85% : Proyek Mercusuar dinilai Boroskan anggaran”, oleh Ayu Prawitasari, Senin, 16 Juli 2007
16 Definisi dari Lembaga Penelitian SMERU 17 Definisi Pro Poor Budget dari Satunama
18 Zakaria, “Memastikan Suara Si Miskin Dalam Dokumen Penanggulangan Kemiskinan”, buletin KAUKUS17++, edisi VI/2007
19 Andik Hardiyanto, Pendekatan Berbasis Hak. www.satusuara.net
20 Andik Hardiyanto, Pendekatan Berbasis Hak. www.satusuara.net
21 Hari / tanggal : Sabtu, 14 Juli 2007, Tempat : Prenggolayan RT 01/ RW XI, Jam : 19.30 WIB, Peserta :15 orang, Fasilitator :1. Dra. LV. Ratna Devi S, 2. Sri Wahyuni (Oshin)
22 Waktu : 16 Juli 2007, Pukul : 10.00 - 13.00, Tempat : SOMPIS Jl. Semangka Kerten Surakarta, Fasilitator : 1. Ahmad Rifai 2. Muhammad Amin
23 Hari : Selasa tanggal 17 Juli 2007, Pukul : 19.37 – 10.33 WIB, Fasilitator : Syamsul Bachri, CO Fasilitator : Zakaria
24 Waktu : Selasa, 17 Juli 2007, Pukul : 10.00 - 13.30, Tempat : Rumah Mbah Sukir, Fasilitator : 1.
Ahmad Rifai, 2. Wiji Lestari
25 Selasa, 16 Juli 2007, Fasilitator : Vera Kartika Giantari dan Igus Rianingsih, Acara mulai: 14.20 WIB, Tempat : Pak Beny, Jl. Jalak Gilingan Solo
26 Fasilitator FGD : RB Soemanto dan Abidin