• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang

UU Nomor 20 tahun 2003 dalam pasal 3 telah termuat fungsi dan tujuan pendidikan nasional bahwasannya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Pentingnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah terus disuarakan, diupayakan, dan diperjuangkan hingga saat ini. Salah satu upaya yang terus ditempuh yakni dengan mencari, menemukan serta mengembangkan model, metode, dan media pembelajaran yang pas bagi peserta didik dalam hal menumbuhkan pendidikan karakter yang optimal didalam maupun diluar kelas. Pemerintah dibantu oleh lembaga-lembaga yang berwenang dalam dunia pendidikan terus berbenah menciptakan pendidikan yang berlandaskan karakter. Usaha yang dilakukan salah satunya dengan menyempurnakan kurikulum yang lebih berorientasikan bagaimana agar dapat membentuk karakter siswa.

1Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, (online)

https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf, diakses pada 24 Februari 2019 pukul 16:30 WIB.

Pada mata pelajaran sejarah Indonesia, pendidikan karakter sangatlah penting karena membahas seluk beluk seputar sejarah Indonesia hal ini berkaitan erat dengan peningkatan rasa kebangsaan. Salah satu materi yang kental dengan nilai pendidikan karakter ialah materi pada masa kerajaan Hindu-Buddha, yakni peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit di situs Trowulan. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar kedua di Indonesia, salah satu buktinya ialah ditemukannya berbagai penginggalan-peninggalan bersejarah yang menceritakan betapa besarnya kerajaan ini. Peninggalan-peninggalan itu antara lain dapat kita jumpai di situs Trowulan seperti Kubur Panggung, Candi Brahu, Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Kolam Segaran, Makam Troloyo, dan masih banyak lagi. Di dalam peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit ini terselip pendidikan nilai karakter, nilai tersebut diantaranya: Religius, nasionalisme, semangat kebangsaan, cinta tanah air, persatuan, jujur, disiplin, kerja sama, toleransi, multikultural, dan lain sebagainya. Dalam penelitian kali ini peneliti berfokus pada pendidikan nilai nasionalisme dan patriotisme dari materi sejarah Indonesia seputar peninggalan kerajaan Majapahit pada situs Kubur Panggung.

Sikap nasionalisme dan patriotisme merupakan nilai pokok yang wajib ditanamkan pada diri siswa. Hal ini dikarenakan maraknya permasalahan yang mencederai nilai nasionalisme dan patriotisme akhir-akhir ini di Indonesia. Pelajaran sejarah inilah yang dapat menyadarkan generasi muda akan pentingnya menjunjung nilai-nilai karakter sehingga permasalahan-permasalahan serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Pendidikan karakter yang terkandung di dalam pelajaran sejarah khususnya materi Kubur Panggung yang merupakan peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit bercorak Hindu-Buddha, yakni nilai nasionalisme dan patriotisme. Kedua nilai ini saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kata nasionalisme sendiri berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Pengertian bangsa ini terbagi menjadi dua arti dalam bidang antropologis dan sosiologis serta dalam arti politis. Arti sosiologis ditinjau dari pengertian antropologis dan sosiologis bangsa adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan adat-istiadat.2 Sedangkan arti bangsa dalam pengertian politik adalah suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.3 Situs Kubur Panggung yang merupakan bukti kebesaran Kerajaan Majapahit dengan mahapatihnya Gajah Mada yang memiliki keinginan untuk menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang disebut dengan nusantara. Aspek nasionalisme dan patriotisme sangat terasa pada situs Kubur Panggung ini, ketika Raden Wijaya yang hendak membuat sebuah daerah kekuasaan yang disebut dengan kerajaan Majapahit dan Mahapatih Gajah Mada yang memiliki keinginan untuk menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya terpisah menjadi satu kesatuan yang disebut Nusantara dengan sumpah amukti Palapa. Disini jelas bahwasannya pelajaran sejarah yang ada disekolah-sekolah memiliki kandungan pendidikan karakter didalamnya.

2 Badri Yatim, Soekarno, Islam dan Nasionalisme: Rekonstruksi Pemikiran Islam-Nasionalis, Inti Sarana Aksara, Jakarta, 1985, hlm. 61.

Pendidikan karakter jika hanya disampaikan guru bersamaan dengan materi pembelajaran pastinya tidak dapat tersampaikan secara optimal. Hal ini dirasakan oleh peneliti saat mengadakan PPL disalah satu sekolah Negeri yang terletak di Sewon Kabupaten Bantul. Penggunaan media menjadi penunjang yang sangat membantu guru dalam menyelipkan pendidikan karakter didalamnya. Penggunaan media visual, salah satunya “PPT” tidak cukup efektif dan efisien dalam pembelajaran sejarah yang bermuatan pendidikan karakter di sekolah. Sebaliknya penggunaan media gabungan antara audio dan visual dalam materi pembelajaran sejarah maupun pendidikan karakter dapat tersampaikan secara optimal.

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.4 Semakin menarik media yang dipakai maka akan semakin tinggi pesan yang diterima siswa dari guru sebagai perantara. Selain itu pemakaian media yang tepat akan semakin meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir.

Media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran sejarah cukup efektif dalam menarik minat siswa terhadap pelajaran sejarah, sehingga diharapkan prestasi siswa akan meningkat. Dale (1969) dalam bukunya Arsyad memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.5

4Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm. 6.

Hal ini dapat ditarik kesimpulan semakin banyak indera yang dipakai dalam proses belajar mengajar maka hasilnya akan semakin optimal.

Audio visual yang mengkombinasikan antara gambar dan suara pastinya dapat membuat siswa seolah hadir didalam objek yang diputar. Siswa akan dengan mudah memahami materi sejarah yang ditampilkan dalam media audio visual, sekaligus dapat mempelajari nilai-nilai karakter positif yang terkandung didalamnya khususnya nilai karakter nasionalisme dan patriotisme. Pengembangan media audio visual kali ini dilakukan pada materi seputar peninggalan kerajaan Majapahit yang memiliki corak Hindu-Buddha yakni “Kubur Panggung” untuk menumbuhkan nilai karakter pada diri peserta didik khususnya nilai nasionalisme dan patriotisme. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian sebagai berikut “Pengembangan Media Audio Visual Kubur Panggung yang Bermuatan Nilai Karakter untuk Pembelajaran Sejarah Indonesia bagi Siswa SMA Kelas X”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang peneliti sampaikan di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut:

1. Kreatifitas penggunaan media audio visual di sekolahmasih terbatas.

2. Penggunaan media pembelajaran yang bermuatan nilai karakter masih minim. 3. Belum banyaknya penggunaan media dalam bentuk digital khususnya pada

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada usaha mengembangkan media pembelajaran berupa media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan pendidikan karakter sehingga layak digunakan bagi siswa SMA kelas X.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah di sekolah sebelumnya? 2. Bagaimana desain pengembangan media audio visual Kubur Panggung yang

layak digunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter nasionalisme dan patriotisme dalam materi sejarah Indonesia kerajaan Majapahit kelas X SMA N 1 Sewon?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang hendak dicapai yakni untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah di sekolah sebelumnya dan mengembangkan media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan nilai karakter yang layak digunakan bagi siswa SMA kelas X.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Media berupa audio visual yang berisi pelajaran sejarah untuk kelas X tentang Kubur Panggung.

2. Audio visual mengandung muatan nilai-nilai karakter nasionalisme dan patriotisme.

3. Audio visual menggunakan aplikasi Filmora 9 disajikan dengan gambar bergerak, tulisan, dan suara yang menarik.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Universitas Sanata Dharma

Pengembangan ini bermanfaat sebagai salah satu referensi bagi kampus Sanata Dharma khususnya FKIP untuk pengembangan media yang efektif dan efisien bagi pembelajaran baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti lain baik pada program studi Pendidikan Sejarah maupun bagi program studi lainnya yang hendak melakukan penelitian serupa, yakni pengembangan media audio visual bagi proses pembelajaran.

2. Sekolah

Hasil dari produk dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sejarah di sekolah. 3. Siswa

Hasil dari produk penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi seputar Kubur Panggung serta dapat menumbuhkan pendidikan karakter pada diri siswa terutama nilai nasionalisme dan patriotisme.

4. Guru

Hasil dari produk penelitian ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam pemanfaatan media pembelajaran sejarah dikelas untuk materi Kubur Panggung, sehingga pembelajaran dapat lebih menarik, efektif dan efisien serta implementasi pendidikan karakter pada siswa dapat berjalan dengan lebih optimal.

5. Peneliti

Sebagai calon pendidik, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam menciptakan media pembelajaran yang menyesuaikan dengan era perkembangan peserta didik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

9

Dokumen terkait