• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan nilai karakter untuk pembelajaran Sejarah Indonesia bagi siswa kelas X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan nilai karakter untuk pembelajaran Sejarah Indonesia bagi siswa kelas X"

Copied!
261
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL KUBUR PANGGUNG YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA BAGI SISWA KELAS X SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah. Oleh ISRA NUGRAHA PRATOWO 151314005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang senantiasa hadir dan melindungi saya. 2. Kedua orang tua “Bapak Indawan, S.Pd., dan Ibu Nita Rambani, S.Pd.”, kakak yang saya sayangi “Gunawan Wibisana, S.T.” yang senantiasa memberikan dukungan dan doa. 3. Kekasih yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi. (Ali bin Abi Thalib) Sangat penting mempertahankan idealisme, karena dengan idealisme manusia dapat mempertankan harkat dan martabat. (Isra Nugraha Pratowo). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL KUBUR PANGGUNG YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA BAGI SISWA KELAS X Isra Nugraha Pratowo Universitas Sanata Dharma 2019 Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media audio visual sejarah yang bermuatan nilai karakter dalam materi peninggalan kerajaan Majapahit berupa situs kubur panggung yang layak digunakan untuk pembelajaran sejarah Indonesia bagi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Dick & Carey dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis pembelajar dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) produk akhir. Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, ahli pendidikan karakter. Tahap uji coba produk dilakukan dua kali yaitu uji coba perorangan dan kelompok kecil. Subjek uji coba perorangan adalah dua orang guru sejarah SMA. Subjek uji coba kelompok kecil adalah peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 1 Sewon. Data dikumpulkan dengan observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualititatif. Hasil penilaian menunjukkan bahwa produk audio visual sejarah kubur panggung yang dikembangkan layak digunakan. Hal ini dibuktikan dari hasil validasi ahli media termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Validasi dari ahli materi dan ahli pendidikan karakter termasuk dalam kriteria “baik”. Hasil penilaian dari uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik”, sedangkan penilaian kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Kata Kunci :. Penelitian Pengembangan, Media Audio Visual, Sejarah Indonesia, Kubur Panggung, Nilai Karakter.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF AUDIO-VISUAL MEDIA OF STAGE GRAVE (KUBUR PANGGUNG) THAT CONTAINS CHARACTER VALUES FOR HISTORY LEARNING OF INDONESIA FOR 10TH GRADE STUDENTS Isra Nugraha Pratowo Sanata Dharma University 2019 This study aimed to develop audio-visual media of history that contains character values in the materials inherited by Majapahit Empire in the form of stage grave site that was suitable to be used for history learning of Indonesia for students. This study used the research and development method of Dick & Carey with the following steps: (1) needs and objectives analysis, (2) learning analysis, (3) learning and context analysis, (4) formulating performance goals, (5) developing instruments, (6) developing learning strategies, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluations, (9) making revisions, (10) final products. The validation was conducted by material expert, media expert, and character education expert. The phase of product trial was conducted twice, namely individual trial and small group trial. The subjects of individual trial were two high school history teachers. The subjects of small group trial were 10th grade students of Science, SMA Negeri 1 Sewon. The data were collected by using questionnaire and conducting observation and interview. The data were analyzed by using qualitative and quantitative analysis. The results of the assessment indicated that the audio-visual product of stage grave history which has been developed was suitable to be used. It was proved from the result of media experts validation belonged with "very good" criteria. The validation from material expert and character education expert is also "good". The result of assessment from individual trial belonged to the "good" criteria, while the assessment from small group trial belonged to the “very good” criteria. Keywords:. Development Research, Audio-visual Media, Indonesian History, Stage Grave, Character Value.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Audio Visual. Kubur. Panggung. yang. Bermuatan. Nilai. Karakter. untuk. Pembelajaran Sejarah Indonesia bagi Siswa Kelas X” dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II dan Dosen Pembimbing Akademik yang turut serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen Prodi Pendidikan Sejarah yang sudah memberikan banyak ilmu pengetahuan maupun ilmu kehidupan untuk penulis. 6. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Indawan, S.Pd., dan Ibu Nita Rambani, S.Pd., yang senantiasa mendukung penulis dengan tulus. 7. Kakak tercinta (Gunawan Wibisana, S.T.) yang selalu memberikan dukungan. 8. Teman-teman USD Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2015, yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………...... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………........ ii. HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….... iv. HALAMAN MOTTO …………………………………………………….... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….... vi. LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………….. vii. ABSTRAK ………………………………………………………………..... viii. ABSTRACT ………………………………………………………………... ix. KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x. DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xii. DAFTAR TABEL ………………………………………………...………... xvi. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..... xix. DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...... xxiv. BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1. A. Latar Belakang …………………………………………………............. 1. B. Identifikasi Masalah ……………………………………………............ 5. C. Batasan Masalah ……………………………………………………….. 6. D. Rumusan Masalah ……………………………………………………... 6. E. Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 6. F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan …………………………………... 6. G. Manfaat Penelitian ……………………………………………………... 7. BAB II : KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………. 9. A. Deskripsi Teori ……………………………………………………….... 9. 1. Media Pembelajaran ………………………………………………….... 9. a. Pengertian Media Pembelajaran ……………………………………….. 9. b. Fungsi Media Pembelajaran ………………………………………….... 10. c. Manfaat Media Pembelajaran ………………………………………….. 10. d. Ciri-ciri Media Pembelajaran ………………………………………….. 11. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e. Klasifikasi Media Pembelajaran ……………………………………….. 12. f. Prinsip dalam Memilih Media Pembelajaran ………………………….. 16. 2. Audio Visual ………………………………………………………........ 17. a. Pengertian Audio Visual ……………………………………………….. 17. b. Jenis-jenis Audio Visual ……………………………………………….. 17. c. Peran Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Sejarah …………….. 20. d. Prinsip Dalam Merancang Media Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Sejarah …………………………………. 20. e. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual ……………………….. 21. 3. Pembelajaran Sejarah ………………………………………………….. 22. 4. Pendidikan Karakter ………………………………………………….... 23. a. Pengertian Pendidikan Karakter ……………………………………….. 23. b. Tujuan Pendidikan Karakter ………………………………………….... 23. c. Nilai-nilai yang Dikembangkan dalam Pendidikan Karakter ………….. 24. 5. Kerajaan Majapahit ……………………………………………………. 29. B. Hasil Penelitian yang Relevan …………………………………………. 34. C. Kerangka Berpikir ……………………………………………………... 37. BAB III : METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ………. 40. A. Jenis Penelitian ……………………………………………………….... 40. B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ……………………………….. 40. C. Uji Coba Produk ……………………………………………………….. 44. 1. Desain Uji Coba ……………………………………………………….. 44. 2. Subjek Uji Coba ……………………………………………………….. 45. D. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 45. E. Jenis Data ………………………………………………………………. 45. F. Instrumen Pengumpulan Data …………………………………………. 46. G. Teknik Analisis Data …………………………………………………... 46. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN …………... 49. A. Analisis Kebutuhan ……………………………………………………. 49. B. Deskripsi Produk Awal ……………………………………………….... 50. C. Data Validasi dan Revisi Produk ………………………………………. 72. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Data Validasi oleh Ahli Materi ……………………………………….... 72. a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi ……………………………... 72. b. Revisi Produk oleh Ahli Materi ………………………………………... 74. 2. Data Validasi oleh Ahli Media ……………………………………….... 77. a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Media …………………………….... 77. b. Revisi Produk oleh Ahli Media ………………………………………... 79. 3. Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter …………………………. 81. a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter ………………. 81. b. Revisi Produk oleh Ahli Pendidikan Karakter ……………………….... 82. D. Data Uji Coba dan Revisi Produk …………………………..…………. 85. 1. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan oleh Guru ………………………. 85. a. Data Uji Coba Perorangan oleh Guru I ………………………………... 85. 1. Deskripsi Data Uji Coba oleh Guru I ………………………………….. 85. 2. Revisi Produk oleh Guru I …………………………............................... 90. b. Data Uji Coba oleh Guru II ……………………..................................... 92. 1. Deskripsi Data Uji Coba oleh Guru II ……………................................. 92. 2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ……………………………………….. 97. a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil …………….......................... 97. b. Revisi Produk oleh Uji Coba Kelompok Kecil ………………………... 99. E. Analisis Data …………………………………………………..………. 99. 1. Hasil Analisis Data Validasi dari Ahli Materi …………………………. 99. 2. Hasil Analisis Data Validasi dari Ahli Media …………………………. 101. 3. Hasil Analisis Data Validasi dari Ahli Pendidikan Karakter ………….. 104. 4. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan ……....................................... 105. a. Hasil Analisis Uji Coba Perorangan oleh Guru I …………………….... 105. b. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan oleh Guru II ……………….. 111. c. Hasil Analisis Data Uji Coba Produk Gabungan dari Guru I dan Guru II ……………………………………………………... 117. 5. Hasil Analisis Data Penilaian Produk dari Uji Coba Kelompok Kecil ……………………………………………...…..…….. 123. F. Wawancara ………………………………………………......…............ 129. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. G. Kajian Produk Akhir ………………………………….………………... 129. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 133. A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 133. B. Saran ……………………………………………………………............ 135. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 137. LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 140. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29. Tabel 30. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ……………….. Tabel Skala Lima Berdasarkan PAP ………………………….. Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Dengan Skala 5 ……………………………………………….. Aspek Pembelajaran …………………………………………... Aspek Isi ………………………………………………………. Rekapitulasi Aspek Pembelajaran dan Isi oleh Materi ……….. Kritik dan Saran dari Ahli Materi …………………………….. Aspek Tampilan Audio Media ………………………………... Aspek Tampilan Visual Media ………………………………... Rekapitulasi Aspek Pembelajaran dan Isi oleh Media ………... Kritik dan Saran dari Ahli Media ……………………………... Aspek Muatan Nilai-nilai Karakter …………………………… Kritik dan Saran dari Ahli Pendidikan Karakter ……………… Aspek Tampilan ………………………………………………. Aspek Penyajian ………………………………………………. Aspek Kebahasaan ……………………………………………. Aspek Pembelajaran …………………………………………... Aspek Isi ………………………………………………………. Aspek Nilai-nilai Karakter ……………………………………. Rekapitulasi Aspek Tampilan, Penyajian, Kebahasaan, Pembelajaran, serta Nilai-nilai Karakter ……………………… Kritik dan Saran dari Uji Coba Perorangan …………………... Aspek Tampilan ………………………………………………. Aspek Penyajian ………………………………………………. Aspek Kebahasaan ……………………………………………. Aspek Pembelajaran …………………………………………... Aspek Isi ………………………………………………………. Aspek Nilai-nilai Karakter ……………………………………. Rekapitulasi Aspek Tampilan, Penyajian, Kebahasaan, Pembelajaran, Isi, serta Nilai-nilai Karakter ………………….. Rekapitulasi Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, Aspek Kebahasaan, Aspek Pembelajaran, Aspek Isi, Aspek Muatan Nilai-nilai Karakter oleh Guru I dan Guru II …. Rekapitulasi Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, Aspek Kebahasaan, Aspek Pembelajaran, Aspek Isi, Aspek Muatan Nilai-nilai Karakter oleh Kelompok Kecil ……. xvi. 24 48 48 73 73 74 74 78 78 79 79 81 82 86 86 87 87 88 88 89 90 92 93 93 94 94 95 95. 96. 98.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50. Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi ……………………………………………….. Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Isi dari Ahli Materi ... Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Tampilan Audio Media dari Ahli Media ………………………………… Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Tampilan Visual dari Ahli Media ………………………………………... Analisis Data Hasil Validasi pada Aspek Muatan Nilai-nilai Karakter dari Ahli Pendidikan Karakter …………... Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru I ………………………………………….. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Penyajian dari Guru I ………………………………….. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru I ……………………………….. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan Aspek Pembelajaran dari Guru I ……………………………………... Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru I …………………………………………………. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Nilai-nilai Karakter dari Guru I ……………………………….. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru II ………………………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Penyajian dari Guru II ………………………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru II ……………………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan Aspek Pembelajaran dari Guru II …………………………………….. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru II ………………………………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Nilai-nilai Karakter dari Guru II ……………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru I dan II …………………………………... Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Penyajian dari Guru I dan II …………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru I dan II …………………………. xvii. 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan Aspek Pembelajaran dari Guru I dan II ………………………………. Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru I dan II ……………………………………………… Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Nilai-nilai Karakter dari Guru I dan II ………………………... Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………….. Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Penyajian dari Uji Coba kelompok Kecil ……………………………………... Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Kebahasaan dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………….. Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………….. Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Isi dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………….. Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Nilai-nilai Karakter dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………….... xviii. 120 121 122 123 124 125 126 127 128.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar I Gambar II Gambar III Gambar IV Gambar V Gambar VI Gambar VII Gambar VIII Gambar IX Gambar X Gambar XI Gambar XII Gambar XIII Gambar XIV. Gambar XV Gambar XVI Gambar XVII Gambar XVIII Gambar XIX Gambar XX Gambar XXI Gambar XXII Gambar XXIII Gambar XXIV Gambar XXV. Klasifikasi Media Menurut Edgar Dale …………… Kerangka Berpikir ……………………………….... Komponen Sistem Pembelajaran Dick & Carey ….. Tampilan Depan Audio Visual …………………….. Tulisan Sejarah Majapahit ……………………….... Gambaran masyarakat Majapahit pada saat itu ….... Gambaran kehidupan masyarakat pada saat itu …… Sejarah terbentuknya Kerajaan Majapahit ………… Gambaran ilustrasi bagaimana nama Majapahit berasal …………………..……………… Gambaran ilustrasi bagaimana nama Majapahit berasal ……………………..…………… Tulisan Raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit …………………….…………. Raden Wijaya sebagai Raja pertama Kerajaan Majapahit sekaligus pendiri Kerajaan Majapahit …. Raja Jayanegara, salah satu Raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit ………………….... Tribuana Tungga Dewi, sebagai Raja berikutnya setelah Raja Jayanegara selesai melaksanakan tugasnya ………………………………………….... Hayam Wuruk, Raja yang berhasil membawa Majapahit pada kejayaannya …………………….... Wikramawardhana sebagai Raja penerus Hayam Wuruk …………………………………….. Suhita Raja ke-6 Kerajaan Majapahit ……………... Kertawijaya yang bergelar Brawijaya I ………….... Penerus Raja Kertawijaya bergelar Brawijaya II …. Girishawardhana merupakan Raja bergelar Brawijaya III ……………………………………..... Raja yang memiliki Gelar Brawijaya IV ………….. Raja yang lebih dikenal dengan Raja Brawijaya V ……………………………………….. Raja yang menggantikan Bhre Kertabumi ………... Tulisan pembuka “Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Majapahit” ……………………………..... Peta wilayah Mojokerto dan Yogyakarta ………….. xix. 14 39 43 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56. 57 57 58 58 59 59 60 60 61 61 62 62.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar XXVI Gambar XXVII Gambar XXVIII Gambar XXIX Gambar XXX Gambar XXXI Gambar XXXII Gambar XXXIII Gambar XXXIV Gambar XXXV. Gambar XXXVI. Gambar XXXVII Gambar XXXVIII. Gambar XXXIX. Gambar XL. Gambar XLI Gambar XLII. Beberapa peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit ……………………………….. Peta peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit ……………………………….. Pendopo Agung salah satu peninggalan di Kerajaan Majapahit ……………………………….. Situs Kubur Panggung sebagai Objek Penelitian …. Gapura sebagai pintu masuk Situs Kubur Panggung …………………………………... Gapura yang memiliki bentuk Candi Bentar bergaya Jawa Kuno ……………….... Pendopo Agung Trowulan, terdapat patung Raden Wijaya sebagai Raja pertama Majapahit …... Bagian dalam Pendopo Agung Trowulan ………..... Daftar nama pejabat yang pernah menjabat sebagai Pangdam V/ Brawijaya ………………….... Dua buah Tiang Batu, Tiang ini biasa disebut dengan Cencangan Gajah atau Patok Gajah oleh masyarakat setempat. Sesuai namanya Patok ini digunakan untuk mengikat kuda atau gajah peliharaan Gajah Mada ……………………... Sekitar Situs Kubur Panggung terdapat tempat pemakaman umum masyarakat setempat ………………………………………….... Pintu gerbang menuju Kubur Panggung …………... Situs Kubur Panggung merupakan sebuah Petilasan Raden Wijaya dan Mahapatih Gajah Mada dalam Sumpah Amukti Palapa ……………... Pada satu sisi dinding belakang Pendopo dapat di jumpai lukisan 3D menceritakan Upacara Pelantikan Raden Wijaya sebagai Raja I Majapahit …………………………………... Lukisan 3D menceritakan suasana ketika Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa ………………………….... Isi Sumpah Amukti Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada ………………………….... Penyerahan Tahta Singgasana kepada Hayam Wuruk ……………………………………... xx. 63 63 64 64 65 65 66 66 67. 67. 68 68. 69. 69. 70 70 71.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar XLIII Gambar XLIV Gambar XLV Gambar XLVI Gambar XLVII Gambar XLVIII Gambar XLIX Gambar L Gambar LI Gambar LII Gambar LIII Gambar LIV Gambar LV Gambar LVI Gambar LVII Gambar LVIII Gambar LIX Gambar LX Gambar LXI Gambar LXII Gambar LXIII. Gambar LXIV Gambar LXV. Hayam Wuruk berhasil membawa Kerajaan Majapahit kepada masa kejayaannya ……………... Bagian akhir audio visual terdapat nama Peneliti dan Pembimbing …………………………………... Produk awal memiliki judul “Pendopo Agung” …... Hasil revisi berjudul “Kubur Panggung (Siti Inggil)” ……………………………………….. Nilai-nilai Karakter ………………………………... Nilai-nilai Karakter yang didapat dari keseluruhan audio visual ………………………….. Perang yang terjadi akibat perluasan wilayah Kerajaan Majapahit ……………………………….. Pengangkatan Hayam Wuruk menggantikan Tribuana Tungga Dewi ……………………………. Tulisan pengangkatan Hayam Wuruk …………….. Tulisan pengangkatan Hayam Wuruk …………….. Nilai-nilai Karakter yang didapat dari keseluruhan audio visual ………………………….. Nilai-nilai Karakter yang didapat dari keseluruhan audio visual ………………………….. Raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit ……………………………….. Raja-raja Kerajaan Majapahit ……………………... Diagram hasil uji coba perorangan ………………... Diagram hasil uji coba kelompok kecil ………….... Diagram hasil analisis data Validasi pada aspek pembelajaran dari ahli Materi ……….... Diagram hasil analisis data Validasi pada aspek isi dari ahli Materi …………………….. Diagram Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Tampilan Audio Media ……………………. Diagram Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Tampilan Visual dari Ahli Media ………… Diagram Hasil Analisis Data Validasi pada Aspek Muatan Nilai-Nilai Karakter dari Ahli Pendidikan Karakter ………………………………. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru I ……. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Penyajian dari Guru I …...... xxi. 71 72 75 76 76 77 80 80 83 83 84 85 91 91 97 99 100 101 102 103. 105 106 107.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar LXVI Gambar LXVII Gambar LXVIII Gambar LXIX. Gambar LXX Gambar LXXI Gambar LXXII Gambar LXXIII Gambar LXXIV Gambar LXXV. Gambar LXXVI. Gambar LXXVII Gambar LXXVIII. Gambar LXXIX. Gambar LXXX Gambar LXXXI. Gambar LXXXII. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru I …. Diagram Hasil Analisis Uji Coba Perorangan Pada Penilaian Aspek Pembelajaran dari Guru I ….. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru I ………….... Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Muatan Nilai-Nilai Karakter dari Guru I ………………………………. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru II …… Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan Pada Aspek Penyajian dari Guru II …... Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru II … Diagram Hasil Analisis Uji Coba Perorangan Pada Penilaian Aspek Pembelajaran dari Guru II .... Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru II …………... Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Muatan Nilai-Nilai Karakter dari Guru II …………………………….... Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Tampilan dari Guru I dan II ………………………………………. Diagram Hasil Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Penyajian dari Guru I dan II …………. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Kebahasaan dari Guru I dan II ………………………………………. Diagram Hasil Analisis Uji Coba Perorangan pada Penilaian Aspek Pembelajaran dari Guru I dan II ………………………………………. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Isi dari Guru I dan II …….. Diagram Hasil Analisis Data Uji Coba Perorangan pada Aspek Muatan Nilai-Nilai Karakter dari Guru I dan II ………………………... Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil ….. xxii. 108 109 110. 111 112 113 114 115 116. 117. 118 119. 120. 121 122. 123 124.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar LXXXIII Gambar LXXXIV. Gambar LXXXV. Gambar LXXXVI Gambar LXXXVII. Gambar LXXXVIII. Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Penyajian dari Uji Coba Kelompok Kecil …. Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek kebahasaan dari Uji Coba Kelompok Kecil ……………………….... Diagram Hasil Analisis Penilaian pada Aspek Pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………… Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Isi dari Uji Coba Kelompok Kecil …..……... Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek Muatan Nilai-Nilai Karakter dari Uji Coba Kelompok Kecil ………………….……... Tugu Prasasti Gajah Mada …………………..……... xxiii. 125. 126. 127 128. 129 131.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19. Jadwal Penelitian …………………………………………. Surat Izin Penelitian ……………………………………… Lembar Kuesioner Penilaian Ahli Materi ………………... Lembar Kuesioner Penilaian Ahli Media ………………… Lembar Kuesioner Penilaian Ahli Pendidikan Karakter …. Lembar Kuesioner Penilaian Guru ……………………….. Lembar Kuesioner Penilaian Siswa ……………………… Validasi Ahli Materi ……………………………………… Validasi Ahli Media ……………………………………… Validasi Ahli Pendidikan Karakter ………………………. Uji Coba Perorangan oleh Guru I ……………………….. Uji Coba Perorangan oleh Guru II ……………………….. Contoh penilaian Uji Coba Kelompok Kecil …………….. Keterangan dari Konversi Nilai Skala Lima ……………... Data Uji Coba Kelompok Kecil ………………………….. Nama Responden Uji Coba Kelompok Kecil ……………. Silabus ……………………………………………………. RPP ……………………………………………………….. Dokumentasi Penelitian …………………………………... xxiv. 141 142 145 149 153 157 163 169 173 177 180 186 192 198 200 206 207 219 236.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU Nomor 20 tahun 2003 dalam pasal 3 telah termuat fungsi dan tujuan pendidikan nasional bahwasannya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Pentingnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah terus disuarakan, diupayakan, dan diperjuangkan hingga saat ini. Salah satu upaya yang terus ditempuh yakni dengan mencari, menemukan serta mengembangkan model, metode, dan media pembelajaran yang pas bagi peserta didik dalam hal menumbuhkan pendidikan karakter yang optimal didalam maupun diluar kelas. Pemerintah dibantu oleh lembaga-lembaga yang berwenang dalam dunia pendidikan terus berbenah menciptakan pendidikan yang berlandaskan karakter. Usaha yang dilakukan salah satunya dengan menyempurnakan kurikulum yang lebih berorientasikan bagaimana agar dapat membentuk karakter siswa.. 1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, (online) https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf, diakses pada 24 Februari 2019 pukul 16:30 WIB.. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pada mata pelajaran sejarah Indonesia, pendidikan karakter sangatlah penting karena membahas seluk beluk seputar sejarah Indonesia hal ini berkaitan erat dengan peningkatan rasa kebangsaan. Salah satu materi yang kental dengan nilai pendidikan karakter ialah materi pada masa kerajaan Hindu-Buddha, yakni peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit di situs Trowulan. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar kedua di Indonesia, salah satu buktinya ialah. ditemukannya. berbagai. penginggalan-peninggalan. bersejarah. yang. menceritakan betapa besarnya kerajaan ini. Peninggalan-peninggalan itu antara lain dapat kita jumpai di situs Trowulan seperti Kubur Panggung, Candi Brahu, Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Kolam Segaran, Makam Troloyo, dan masih banyak lagi. Di dalam peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit ini terselip pendidikan nilai karakter, nilai tersebut diantaranya: Religius, nasionalisme, semangat kebangsaan, cinta tanah air, persatuan, jujur, disiplin, kerja sama, toleransi, multikultural, dan lain sebagainya. Dalam penelitian kali ini peneliti berfokus pada pendidikan nilai nasionalisme dan patriotisme dari materi sejarah Indonesia seputar peninggalan kerajaan Majapahit pada situs Kubur Panggung. Sikap nasionalisme dan patriotisme merupakan nilai pokok yang wajib ditanamkan pada diri siswa. Hal ini dikarenakan maraknya permasalahan yang mencederai nilai nasionalisme dan patriotisme akhir-akhir ini di Indonesia. Pelajaran sejarah inilah yang dapat menyadarkan generasi muda akan pentingnya menjunjung nilai-nilai karakter sehingga permasalahan-permasalahan serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pendidikan karakter yang terkandung di dalam pelajaran sejarah khususnya materi Kubur Panggung yang merupakan peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit bercorak Hindu-Buddha, yakni nilai nasionalisme dan patriotisme. Kedua nilai ini saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kata nasionalisme sendiri berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Pengertian bangsa ini terbagi menjadi dua arti dalam bidang antropologis dan sosiologis serta dalam arti politis. Arti sosiologis ditinjau dari pengertian antropologis dan sosiologis bangsa adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan adat-istiadat. 2 Sedangkan arti bangsa dalam pengertian politik adalah suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. 3 Situs Kubur Panggung yang merupakan bukti kebesaran Kerajaan Majapahit dengan mahapatihnya Gajah Mada yang memiliki keinginan untuk menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang disebut dengan nusantara. Aspek nasionalisme dan patriotisme sangat terasa pada situs Kubur Panggung ini, ketika Raden Wijaya yang hendak membuat sebuah daerah kekuasaan yang disebut dengan kerajaan Majapahit dan Mahapatih Gajah Mada yang memiliki keinginan untuk menyatukan wilayahwilayah yang sebelumnya terpisah menjadi satu kesatuan yang disebut Nusantara dengan sumpah amukti Palapa. Disini jelas bahwasannya pelajaran sejarah yang ada disekolah-sekolah memiliki kandungan pendidikan karakter didalamnya. 2. Badri Yatim, Soekarno, Islam dan Nasionalisme: Rekonstruksi Pemikiran Islam-Nasionalis, Inti Sarana Aksara, Jakarta, 1985, hlm. 61. 3 Ibid.,hlm. 61..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pendidikan karakter jika hanya disampaikan guru bersamaan dengan materi pembelajaran pastinya tidak dapat tersampaikan secara optimal. Hal ini dirasakan oleh peneliti saat mengadakan PPL disalah satu sekolah Negeri yang terletak di Sewon Kabupaten Bantul. Penggunaan media menjadi penunjang yang sangat membantu. guru. dalam. menyelipkan. pendidikan. karakter. didalamnya.. Penggunaan media visual, salah satunya “PPT” tidak cukup efektif dan efisien dalam pembelajaran sejarah yang bermuatan pendidikan karakter di sekolah. Sebaliknya penggunaan media gabungan antara audio dan visual dalam materi pembelajaran sejarah maupun pendidikan karakter dapat tersampaikan secara optimal. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.4 Semakin menarik media yang dipakai maka akan semakin tinggi pesan yang diterima siswa dari guru sebagai perantara. Selain itu pemakaian media yang tepat akan semakin meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir. Media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran sejarah cukup efektif dalam menarik minat siswa terhadap pelajaran sejarah, sehingga diharapkan prestasi siswa. akan. meningkat.. Dale. (1969). dalam. bukunya. Arsyad. memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. 5. 4. Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm. 6. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 10..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Hal ini dapat ditarik kesimpulan semakin banyak indera yang dipakai dalam proses belajar mengajar maka hasilnya akan semakin optimal. Audio visual yang mengkombinasikan antara gambar dan suara pastinya dapat membuat siswa seolah hadir didalam objek yang diputar. Siswa akan dengan mudah memahami materi sejarah yang ditampilkan dalam media audio visual, sekaligus dapat mempelajari nilai-nilai karakter positif yang terkandung didalamnya. khususnya. nilai. karakter. nasionalisme. dan. patriotisme.. Pengembangan media audio visual kali ini dilakukan pada materi seputar peninggalan kerajaan Majapahit yang memiliki corak Hindu-Buddha yakni “Kubur Panggung” untuk menumbuhkan nilai karakter pada diri peserta didik khususnya nilai nasionalisme dan patriotisme. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian sebagai berikut “Pengembangan Media Audio Visual Kubur Panggung yang Bermuatan Nilai Karakter untuk Pembelajaran Sejarah Indonesia bagi Siswa SMA Kelas X”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang peneliti sampaikan di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut: 1.. Kreatifitas penggunaan media audio visual di sekolahmasih terbatas.. 2.. Penggunaan media pembelajaran yang bermuatan nilai karakter masih minim.. 3.. Belum banyaknya penggunaan media dalam bentuk digital khususnya pada materi Kubur Panggung..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. C. Batasan Masalah Dalam. penelitian. ini,. peneliti. membatasi. masalah. pada. usaha. mengembangkan media pembelajaran berupa media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan pendidikan karakter sehingga layak digunakan bagi siswa SMA kelas X. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah di sekolah sebelumnya? 2. Bagaimana desain pengembangan media audio visual Kubur Panggung yang layak digunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter nasionalisme dan patriotisme dalam materi sejarah Indonesia kerajaan Majapahit kelas X SMA N 1 Sewon? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang hendak dicapai yakni untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah di sekolah sebelumnya dan mengembangkan media audio visual Kubur Panggung yang bermuatan nilai karakter yang layak digunakan bagi siswa SMA kelas X. F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Spesifikasi produk dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1. Media berupa audio visual yang berisi pelajaran sejarah untuk kelas X tentang Kubur Panggung..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 2. Audio visual mengandung muatan nilai-nilai karakter nasionalisme dan patriotisme. 3. Audio visual menggunakan aplikasi Filmora 9 disajikan dengan gambar bergerak, tulisan, dan suara yang menarik. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Universitas Sanata Dharma Pengembangan ini bermanfaat sebagai salah satu referensi bagi kampus Sanata Dharma khususnya FKIP untuk pengembangan media yang efektif dan efisien bagi pembelajaran baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti lain baik pada program studi Pendidikan Sejarah maupun bagi program studi lainnya yang hendak melakukan penelitian serupa, yakni pengembangan media audio visual bagi proses pembelajaran. 2. Sekolah Hasil dari produk dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sejarah di sekolah. 3. Siswa Hasil dari produk penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi seputar Kubur Panggung serta dapat menumbuhkan pendidikan karakter pada diri siswa terutama nilai nasionalisme dan patriotisme..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 4. Guru Hasil dari produk penelitian ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam pemanfaatan media pembelajaran sejarah dikelas untuk materi Kubur Panggung, sehingga pembelajaran dapat lebih menarik, efektif dan efisien serta implementasi pendidikan karakter pada siswa dapat berjalan dengan lebih optimal. 5. Peneliti Sebagai calon pendidik, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam menciptakan media pembelajaran yang menyesuaikan dengan era perkembangan peserta didik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. 6 Sedangkan pembelajaran sendiri yakni proses belajar. Belajar menghasilkan perubahan dalam diri seseorang yang salah satunya perubahan dalam hal tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut. baik. perubahan. yang. bersifat. pengetahuan (kognitif). dan. keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). 7 Media dalam proses belajar mengajar sangat berguna untuk efektivitas penyampaian pesan dari guru ke siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk dan sarana penyampaian informasi yang dibuat atau dipergunakan sesuai dengan teori pembelajaran, dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran dalam menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. 8. 6. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Rajawali Prees, Jakarta, 2010, hlm. 3. Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm. 2. 8 Nunuk Suryani dkk, Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2018, hlm. 5. 7. 9.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. b. Fungsi Media Pembelajaran Levie & Lentz (1982) dalam bukunya Arsyad mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.9 Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. c. Manfaat Media Pembelajaran Dale (1969:180) dalam bukunya Arsyad mengemukakan bahwa bahanbahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk. 9. Azhar Arsyad, op.cit.,hlm. 16-17..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi: 10 1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas; 2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa; 3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa; 4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa; 5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa; 6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar; 7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari; 8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan; 9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat; 10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna. d. Ciri-ciri Media Pembelajaran Gerlach & Ely (1971) dalam bukunya Arsyad mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.11 a. Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.. 10 11. Ibid.,hlm. 23-24. Ibid.,hlm. 12-14..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. c. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. e. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja, melainkan sampai pada tingkah laku pengajar dan kondisi pribadi pembelajar. Maka media pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:12 a. Bahan-bahan. yang. mengutamakan. kegiatan. membaca. atau. dengan. menggunakan simbol-simbol kata dan visual berupa bahan-bahan cetakan dan bacaan. b. Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini, yaitu: 1) Media proyeksi, seperti: overheda projector, slide, film, dan LCD, 12. Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Kaukaba Dipantara, Yogyakarta, 2013, hlm. 44-45..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 2) Media non-proyeksi, seperti: papan tulis, poster, papan tempel, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik, dll, dan 3) Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah. c. Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu, slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD, laboratorium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi, komputer, internet. d. Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa penginggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah, jenis kehidupan,. mata. pencaharian,. industri,. perbankan,. perdagangan,. pemerintahan, agama, kebudayaan, politik, dan lain-lain. e. Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberi contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain. Media pembelajaran dalam bentuk ini, sangat tergantung pada inisiatif, rekayasa, dan kreasi pengajar itu sendiri. “Jenis media seperti ini, hanya dapat dilihat dan ditirukan oleh pembelajar”. Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. klasifikasi media menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak dan dinamakan dengan kerucut pengalaman (cone experience). 13. Gambar I. Klasifikasi Media Menurut Edgar Dale Dari kerucut pengalaman Edgar Dale dapat dijelaskan, sebagai berikut: 1. Pengalaman langsung. Siswa pada tahap ini perlu berhubungan langsung dengan keadaan dan kejadian yang sebenarnya. 2. Pengalaman melalui tiruan. Membuat tiruan dari kejadian-kejadian atau peristiwa atau benda-benda sebenarnya yang sulit diperoleh untuk dibawa ke kelas. 3. Pengalaman melalui dramatisasi. Materi pengajaran disajikan dalam bentuk drama. Peran yang diperankan agar menarik anak didik, sehingga isi pengajaran dapat diterima.. 13. Nizwardi Jalinus, Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, Kencana, Jakarta, 2016, hlm. 1213..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 4. Pengalaman melalui percontohan/ demonstrasi. Materi pengajaran disajikan dengan didemonstrasikan pada bagian-bagian tertentu. 5. Pengalaman melalui darmawisata. Dalam hal-hal tertentu, pengalaman yang diperoleh anak didik melalui darmawisata/ karyawisata ini sangat berarti, karyawisata untuk memperluas pengalaman belajar anak didik. 6. Pengalaman melalui pameran. Dalam pengalaman melalui pameran, siswa dapat memperlihatkan dan memamerkan kemampuan serta kemajuankemajuan mereka secara individu atau kelompok. 7. Pengalaman melalui televisi. Televisi dalam program pendidikan era reformasi merupakan media yang baik, karena minat anak didik, mereka dapat memperoleh informasi-informasi yang autentik, peristiwa terjadi atau yang sedang terjadi. 8. Pengalaman melalui gambar hidup. Anak didik dapat. memperoleh. pengalaman melalui gambar hidup atau film. 9. Pengalaman melalui rekaman, gambar diam, dan radio. Pengalaman anak melalui rekaman, radio, dan kaset. 10. Pengalaman melalui lambang visual. Pengalaman melalui visualisasi bendabenda berdimensi dua, misalnya sketsa, lukisan, dan karikatur. 11. Pengalaman melalui lambang kata. Tahap ini, anak didik sudah mampu memperoleh pengalaman belajar, atau mampu memperoleh pengetahuan hanya melalui lambang kata, yang diperoleh hanya dengan membaca buku..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. f. Prinsip dalam Memilih Media Pembelajaran Pemilihan media pembelajaran sangatlah penting hal ini agar proses belajarmengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu:14 1. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa. 2. Pemilihan media harus secara obyektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar selingan atau hiburan. Hendaknya pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk peningkatan efektivitas belajar siswa. 3. Tidak ada satu pun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap-tiap media mempunyai kelebihan dan kekurangannya. 4. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar yang digunakan, materi pelajaran, mengingat media adalah bagian integral dalam proses belajar-mengajar. 5. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri media. 6. Pemilihan media supaya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan. 7. Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan, gaya/ pola belajar siswa.. 14. Ny. Dientje Borman Rumampuk, Media InstruksionalIPS, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1988, hlm. 19..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 2. Audio Visual a. Pengertian Audio Visual Audio visual sendiri terdiri atas dua suku kata “audio” dan “visual”, dimana keduanya memiliki arti tersendiri. Media audio adalah penyajian pengajaran atau pengetahuan melalui pendidikan audio atau pengalaman mendengar.15 Sedangkan visual adalah penyajian pengajaran atau pengetahuan melalui pendidikan visual atau pengalaman melihat. Konsep visual pada konsep pembelajaran mulai muncul tahun 1960-an dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, tabel dan lain-lain. 16 Media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. 17 Jadi dapat disimpulkan bahwasannya media audio-visual adalah media yang memadukan gambar dan suara dalam satu kesatuan sehingga menghasilkan cerita yang sama seperti aslinya. b. Jenis-jenis Audio Visual Media audio visual yang memadukan gambar dan suara pastinya banyak kita temukan pada kehidupan sehari-hari, tanpa terkecuali pada lingkungan pendidikan. Media ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi belakangan ini mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual, adalah: televisi, video-VCD, sound slide, dan film. 18. 15. Hujair AH Sanaky, op.cit., hlm. 107. Ibid., hlm. 113-114. 17 Ibid., hlm. 119. 18 Ibid., hlm. 120. 16.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. a. Televisi Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu: kata tele (bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti penglihatan. Television (bahasa Inggris), bermakna melihat jauh. Dalam sistem transmisi, gambar dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektromaknetis dan selanjutnya ditransmisikan (dipancarkan) melalui stasiun pemancar. Gambar dan suara yang telah diubah menjadi gelombang elektronik itu diterima oleh sebuah antena penerima yang terpasang pada televisi set penerima. Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran. Makin banyak siaran televisi yang khusus menginformasikan atau menyiarkan pesan-pesan materi pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan (educational television). b. Video – VCD Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui medium video dan video compact disk (VCD). Sama seperti medium audio, program video yang disiarkan (broadcasted) sering digunakan oleh lembaga. pendidikan. jarak. jauh. sebagai. sarana. menyampaikan. materi. pembelajaran. Video dan televisi mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. c. Media Sound Slide (Slide bersuara) Sound slide merupakan media pembelajaran yang bersifat audio-visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Pada saat.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. penggunaannya dapat dikombinasikan dengan audio kaset atau juga dapat digunakan secara tunggal tanpa suara. Sebagai media pembelajaran, slide suara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. d. Film Mengkombinasikan media visual dan media audio. Membuat film sangat sesuai bagi media pembelajaran dan juga dunia pendidikan. Film dalam dunia pendidikan sering dimanfaatkan karena alur cerita film yang menarik dan realistis sangat memudahkan siswa dalam menerima pembelajaran setiap adegan yang ada didalam film tersebut. Film dapat disesuaikan dengan jenis pelajaran yang akan disampaikan. e. Video Youtube Youtube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Seiring berjalannya waktu situs ini mendapat respon yang positif dikalangan masyarakat dunia dan mengalami perkembangan yang masif. Pada perkembangannya situs ini tidak hanya dipakai sebagai media hiburan semata akan tetapi sudah merambah kepada media penunjang pendidikan bagi kaum milenial. Pada situs ini dapat kita jumpai berbagai video pendidikan yang membahas seputar materi pembelajaran tertentu, tidak terkecuali dengan materi pembelajaran sejarah. Dari mulai sejarah dunia hingga sejarah Indonesia dapat kita jumpai di situs web berbagi video Youtube..

Gambar

Gambar XIV: Tribuana Tungga Dewi, sebagai Raja berikutnya   setelah Raja Jayanegara selesai melaksanakan tugasnya
Gambar XXXII: Pendopo Agung Trowulan, terdapat patung   Raden Wijaya sebagai Raja pertama Majapahit
Gambar XXXIV: Daftar nama pejabat yang pernah menjabat  sebagai Pangdam V/ Brawijaya
Gambar XXXVI: Sekitar Situs Kubur Panggung terdapat   tempat pemakaman umum masyarakat setempat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi yang digunakan menyatakan bahwa pola permintaan ayam pedaging untuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sama dengan pola permintaan Propinsi Riau, se-

Berbagai persoalan menyangkut hitungan, pasti selalu ada didalam kehidupan manusia, pada dasarnya tentu memerlukan logika informatika, karena hampir setiap orang

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka

Assim, formar uma aliança com base em idéias de amizade tornou a Espanha vulnerável e fez com que seu povo pagasse com sangue os interesses e desígnios da superpotência, um erro

(1) Dalam hal masyarakat yang meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) tidak memiliki ahli waris, santunan kematian diserahkan kepada Ketua

Walsh (2003) menyatakan bahwa antaraperubahan harga saham dan price earning ratio memiliki hubungan yang kuat, karena price earning ratio itu menunjukkan pertumbuhan

Aplikasi perangkat lunak berbasis dekstop ini telah diuji secara fungsional dengan 6 (enam) aspek parameter yakni: uji polaritas kapastor; uji wiring; uji mode frekuensi

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk menjadikan Taman Air Gua Sunyaragi menjadi topik objek penelitian dalam Tugas Akhir ini yang outputnya berupa rancangan