• Tidak ada hasil yang ditemukan

Doa Perdamaian di Vatikan

2) Pendalaman/Diskui

Guru mengajak peserta didik berdiskusi kelompok membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:

a) Apa manfaat tanah bagi manusia? b) Bagaimana terjadinya tanah?

c) Apa manfaat tanah bagi alam lingkungan kita seperti bagi lora dan

fauna?

Guru mempersilahkan peserta didik untuk menelusuri beberapa sumber buku atau internet yang memberikan informasi yang berkaitan dengan tanah dan manfaatnya bagi lingkungan alam sekitarnya.

3) Melaporkan hasil diskusi

Guru meminta para peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

4) Peneguhan

Guru memberi penjelasan setelah mendengarkan laporan hasil diskusi kelompok, misalnya sebagai berikut:

a) Sejarah Tanah

Sejarah alam, jutaan tahun yang lalu, bola bumi kita ini berbentuk yang terdiri atas bongkah-bongkah batu dan padas. Batu-batuan itu hancur sedikit demi sedikit dalam kurun waktu jutaan tahun. Kadang-kadang terjadi proses percepatan penghancuran bongkah-bongkah batu, misalnya melalui letusan gunung berapi, gempa, benturan-benturan hebat waktu terjadi prahara di bumi ini, dan sebagainya.

Proses penghancuran batu-batuan itu masih dapat dipercepat lagi oleh daya berat, daya panas, cahaya, udara, air, dan es. Batu yang hancur mengandung zat mineral seperti Nitrogen, Fosfor dan Potasium yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan mulai hidup. Tumbuh-tunbuhan pertama yang mulai merayap di batu-batuan yang telah hancur menjadi tanah itu adalah lumut-lumutan, kemudian tumbuh-tumbuhan paku-pakuan. Kemudian disusul tumbuh-tumbuhan lain yang mulai menancapkan dirinya di kulit bumi yang mulai merekah. Akar-akarnya mulai dengan rakus mencekam, mencabik kulit bumi untuk mengisap dan menyedot zat-zat kehidupan dari bumi. Dengan demikian, proses penghancuran batu-batuan menjadi tanah makin dipercepat.

Begitu panjang dan peliknya proses alam untuk membentuk segumpal tanah (humus) yang sekarang tinggal kita sendok di halaman rumah kita. Tanah segumpal itu telah mengalami “sejarah hidup” selama jutaan tahun untuk menjadi tanah, seperti sekarang dapat kita injak di mana pun juga.

b) Manfaat Tanah

Tanah adalah sumber kehidupan

Dalam banyak kepercayaan dan falsafah tanah dianggap sebagai ibu yang mengandung, dan melahirkan berbagai unsur alam lain

seperti: emas, perak, tambaga, batu bara, minyak tanah, lora, dan

fauna.

Segumpal tanah mengandung zat-zat mineral, gas, dan bakteri-bakteri yang memungkinkan berbagai bentuk kehidupan tumbuh dan berkembang. Banyak tanaman dapat tumbuh dengan subur dan memberi hasil, walaupun kita hanya melontarkan benihnya begitu saja di atas tanah. Kehidupan kita dalam banyak aspek sangat bergantung pada tanah. Pada waktu pemakaman jenazah seseorang yang meninggal dianjurkan agar para pengiring jenazah melemparkan sejumput tanah atau menabur sejemput bunga ke dalam lobang kubur, tempat jenazah itu dibaringkan. Kita seolah-olah dipaksa melihat ke perut bumi yang menganga untuk menyadari bahwa dari sana kita berasal dan ke sana pula kita akan kembali. Kalau kita renungkan sungguh-sungguh, sebenarnya pesan itu tidak hanya bergema pada saat kita megantarkan jenazah sesama kita yang meninggal, tetapi juga sepanjang masa kehidupan kita. Kita sesungguhnya berasal dari tanah.

Apa yang kita makan sehari-hari itu sebenarnya berasal dari tanah. Nasi dan sayur berasal dari tanah. Daging akhir-akhirnya juga berasal dari tanah. Badan kita dikenyangkan, diberi gizi, ditumbuhkan, dan dibentuk oleh semua yang berasal dari tanah. Diri kita sungguh dibentuk dari tanah. Secantik-cantiknya seorang gadis, segagah-gagahnya seorang perjaka, ia sungguh dibentuk dan dipercantik oleh Sang Ibu Tanah. Bukan sekedar simbol saja. Sampai sekarang pun Tuhan tetap membentuk diri kita dari tanah.

Tanah adalah tempat tinggal

Tanah bukan saja menjadi sumber kehidupan, tetapi juga menjadi tempat tinggalkita. Memiliki sebidang tanah untuk dijadikan tempat tinggal yang membuat kita merasa aman dan bahagia. Seseorang yang tidak memiliki tanah akan selalu merasa asing, selalu merasakan di negeri asing. Sesudah Tuhan menciptakan

Adam dan Hawa, Ia menyerahkan kepada mereka sebidang tanah yang dinamakan Taman Eden (Firdaus) untuk menjadi tempat tinggal bagi mereka.

Allah pernah menjanjikan pula sebidang tanah, sebuah Tanah Air, bagi Ibrahim dan seluruh keturunannya. Dengan menjanjikan dan memberikan sebidang tanah, sebuah Tanah Air di bumi ini, Allah ingin mendidik dan mengarahkan pandangan kita kepada Tanah Air abadi, yakni Diri-Nya sendiri.

Tanah adalah simbol persatuan

Kebanyakan keluarga atau suku memiliki sebidang tanah atau lebih. Tanah itu mungkin diwariskan oleh ayah ibu atau leluhur kita yang mereka peroleh sebagai warisan, jual beli, perkawinan, atau direbut melalui perang dan pertumpahan darah. Dalam tanah itu pula, para leluhur kita dikuburkan, sehingga antara kita dan tanah sudah tumbuh semacam ikatan “batin” yang mendalam. Tanah bukan saja membangun ikatan batin dengan kita, tetapi tanah juga membangun ikatan batin dengan sesama kita dalam keluarga atau dalam suku. Tanah menjadi simbol persatuan keluarga atau suku. Oleh sebab itu, kita sering mempertahankannya mati-matian tanah warisan leluhur apa pun taruhannya. Tanah warisan leluhur itu sering kita beri nama yang merupakan nama kebanggaan bagi kita bersama.

c. Mendalami Manfaat Tanaman (Flora) bagi Lingkungan Hidup Kita 1) Pendalaman/Diskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdialog tentang lora, misalnya

dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

a) Sebutlah jenis-jenis tanaman (lora) yang sangat kalian sukai dan

kagumi! Mengapa kamu menyukai dan mengaguminya?

b) Sebutkan dan jelaskan manfaat tanaman (lora) pada umumnya!

c) Apa manfaat tanaman bagi manusia?

2) Peneguhan

Guru memberi penjelasan tentang manfaat lora (tumbuh-tumbuhan)

Hutan dapat memberi kita makanan berupa buah-buahan, daun-daunan, batang-batang tanaman sampai ke akar-akar tanaman. Selain makanan, hutan memberi kita pula berbagai jenis obat-obatan nabati dan sari minuman. Di samping itu, ada beberapa kegunaan hutan yang mungkin sering luput dari perhatian kita, antara lain sebagai berikut:

a) Hutan Membantu Manusia untuk Bernafas

Selain memberi makanan dan minuman, hutan kita butuhkan untuk bernafas. Di permukaan setiap daun terdapat berjuta-juta mulut daun yang selalu mengeluarkan zat asam (O2) yang sangat kita butuhkan untuk bernafas dan hidup. Kekurangan zat asam (O2) akan membuat kita dan seluruh satwa di bumi ini mati. Dalam udara di sekitar kita juga terdapat zat yang disebut zat asam arang (CO2). Jika zat asam arang (CO2) terlalu banyak, maka kita pun akan mati. Mulut-mulut daun di hutan itulah yang mengisapnya, sehingga kita luput dari maut. Dari waktu ke waktu, tanpa kita sadari, dunia

tanam-tanaman (lora) telah menyelamatkan kehidupan kita.

b) Hutan Mengatur Suhu Udara

Di daerah atau kawasan yang gundul, sinar matahari akan menyengat dan memanaskan permukaan bumi sehingga suhu udara panas seperti di padang gurun. Tetapi dengan adanya hutan di suatu daerah yang dekat, suhu udara tidak akan terlalu tinggi. Mengapa? Hutan akan menguapkan air dan membasahi serta menyejukkan udara di sekitar kita. Kita mungkin mulai merasa di masa sekarang ini bahwa hutan (jalur hijau) secara pelan-pelan menghilang, sehingga suhu udara di sekitar kita menjadi panas.

c) Hutan Mendatangkan Hujan

Uap air yang naik ke udara akan menjadi awan. Semakin banyak uap air yang naik ke udara, maka akan semakin banyak awan di udara sehinggamenjadi jenuh dan berat. Jika awan tersebut naik semakin tinggi, maka awan tersebut akan semakin dingin pula. Karena semakin jenuh, maka awan itu akan semakin berat dan dingin. Akhirnya, uap air itu akan menjadi butir-butir hujan yang turun ke bumi. Hutan atau jalur hijau itulah yang menghasilkan uap air, mengatur suhu udara, menentukan jumlah dan sebaran hujan. Oleh karena itu, daerah yang berhutan akan mempunyai curah hujan lebih besar daripada daerah yang tidak berhutan atau gundul.

d) Hutan Menjadi Tempat Tinggal Margasatwa

Hutan menjadi tempat tinggal (“rumah”) bagi margasatwa atau binatang. Di mana ada hutan (jalur hijau) di sana ada berbagai macam satwa. Margasatwa dan hutan kiranya tidak dapat dipisahkan. Karena itu, jika hutan (jalur hijau) mulai menghilang, maka menghilang pula bergabai macam satwa yang menjadi penghuni di dalam tersebut.

e) Hutan Menyimpan Air

Air hujan yang jatuh akan cepat sekali terisap oleh tanah, terlebih di daeah yang ditumbuhi hutan (jalur hijau). Hutan akan mengundang hujan dan menahan air hujan untuk masuk ke perut bumi. Dengan demikian, hutan menjadi bak penampungan air yang raksasa dan kemudian membagikannya kepada manusia melalui sumber-sumber mata air

f). Hutan Melindungi Tanah

Hutan mempertebal humus. Akar-akar tanaman hutan akan menjadi pengikat tanah subur dan mencegah tanah subur terkikis oleh erosi. Penyebab utama erosi dan tanah longsor adalah penggundulan hutan. Gunung atau bukit tanpa hutan akan dikikis sedikit demi sedikit oleh air hujan dan angin. Di tanah-tanah yang gundul, air hujan yang jatuh tidak ditampung, melainkan langsung mengalir ke bawah dan melarutkan serta membawa lapisan-lapisan tanah yang subur. Akar-akar pohon akan memeluk dan menjepit tanah-tanah subur sehingga tidak terbawa air atau angin. Jika puhon-pohon hutan dilukai, ditebang, atau dibakar, maka akar-akar tanaman itu akan melemah dan mati sehingga tidak dapat mengikat tanah-tanah subur yang dapat mensejahterakan manusia.

d. Mendalami Manfaat Binatang/Margasatwa (Fauna) 1). Pendalaman/Diskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi tentang dunia fauna, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

a). Sebutkan jenis-jenis binatang/margasatwa yang anda kenal. b). Sebutkan manfaat margasatwa (fauna) pada umumnya! c). Apa manfaat fauna, khususnya bagi manusia!

d). Ungkapkanlah rasa kagum dan rasa syukur kalian kepada dunia fauna dalam bentuk doa atau puisi!

2) Peneguhan

Guru dapat memberi penjelasan sebagai berikut:

a) Manfaat Fauna (Margasatwa) bagi Manusia

Sejak zaman dulu manusia membutuhkan binatang, baik sebagai sarana transportasi, sarana kerja (menarik gerobak atau mengarap tanah), maupun untuk diambil daingnya sebagai makanan. Sebagai bahan makanan, binatang memberi banyak gizi dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain itu, binatang tertentu dapat

menjadi kawan, penjaga, dan pelindung yang sangat setia. Kita kenal hewan yang sudah termasyur karena kesetiannya, seperti kucing, anjing, kuda, merpati, ikan lumba-lumba, dan sebagainya. Banyak jenis binatang di planet kita ini, entah jenis binatang besar entah binatang kecil. Semua binatang itu sangat indah dan menarik. Namun, terkadang kita mengabaikan keberadaan mereka, terutama binatang-binatang kecil seperti cecak, tokek, laba-laba, dsb. padahal mereka sangat melindungi kita. Mereka sering merayap di sudut-sudut rumah waktu kita tidur lelap dan menangkap nyamuk atau jenis serangga lain yang dapat mendatangkan penyakit bagi kita. Kita tidak pernah tahu, entah sudah berapa ribu kali kita terluput dari nyamuk malaria, misalnya, karena pertolongan binatang-binatang yang kelihatan tak berarti.

b) Manfaat Fauna bagi Sesama Fauna

Dalam dunia binatang terdapat suatu kerja sama alamiah yang rapi sekali. Unsur kerja sama dalam kehidupan hewan jauh lebih mengesankan daripada unsur persaingan atau bunuh membunuh. Sebenarnya, antara binatang yang dijadikan makanan dan binatang yang memakannya ada semacam kerja sama yang cukup tertib. Hewan yang membunuh hewan lain untuk makanannya tidak melakukan tindakan itu karena nafsu agresi, melainkan karena keharusan alamiah di dalam tubuhnya, yaitu kelaparan.

Sekelompok hewan antilope, misalnya, tidak akan takut untuk berada dekat dengan seekor singa yang baru saja memperoleh makanannya. Selama masih kenyang, singa itu tidak akan membunuh. Beberapa species hewan juga memiliki naluri untuk tidak meninggalkan rekannya yang terluka sampai rekan itu mati atau tidak dapat dipulihkan lagi. Seekor gajah yang menjumpai seekor hewan kecil yang lemah di jalan kadang-kadang akan mengangkatnya dengan lembut dan menaruhnya di pinggir jalan. Paling kelihatan dalam hal kehidupan sosial adalah kehidupan dari semut, burung parkit, dan kera. Dalam kerja sama terhindarlah permborosan energi untuk persaiangan atau untuk mencapai dominasi. Kesosialan mereka merupakan satu faktor utama yang memungkinkan perkembangan dalam sejarah alam dari makhluk-makhluk yang sederhana menjadi lebih sempurna.

c) Manfaat Fauna bagi Flora

Sebagai sesama makhluk hidup, terdapat pula kerja sama antara

fauna dan lora. Ada beberapa jenis binatang yang dapat membantu

penyebarluasan tanaman tertentu. Misalnya, kelelawar, musang, dan tupai yang mebuang kotorannya yang mengandung

biji-bijian suatu tanaman yang dimakannya dapat membantu untuk pertumbuhan dan penyebaran tanaman tersebut di tempat ia membuang kotoran. Kotoran bianatang ini sekaligus dapat menjadi pupuk yang dapat menyuburkan tanah.

Sementara itu, binatang-binatang jenis serangga, misalnya lebah, kupu-kupu, kumbang, dsb., sangat membantu penyerbukan suatu tanaman. Sebab, ada jenis tanaman tertentu yang tidak dapat menyerbuk sendiri dan membutuhkan bantuan binatang-binatang tersebut.

d) Manfaat Fauna bagi Tanah

Kotoran binatang dapat menjadi pupuk yang menyuburkan tanah. Sementara itu, ada jenis binatang yang sering dianggap hina, tetapi bumi kita sangat membutuhkan mereka. Binatang yang sangat berjasa dalam menggemburkan tanah adalah cacing tanah, kumbang tanah, rayap, dan organisme lain yang hidup dalam tanah. Apa yang terjadi jika tanah di sekitar kita tidak mengandung organisme dalam tanah yang dapat menyuburkannya?

e. Mendalami Kitab Suci