PENGARUH DAN PERANAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP) TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT PANGKALAN
4.1. Perkembangan Perkonomian
4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan
Memasuki era reformasi perubahan paradigma pembangunan nasional dari paradigma pertumbuhan menuju paradigma pemerataan pebangunan secara adil dan
berimbang. Perubahan paradigma dapat di wujudkan melalui kebijakan otonomi
daerah56 dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diatur dalam
Undang-Undang 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang menjelaskan tentang
tanggung jawab politik dan administratif pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah.
56 Otonomi (autonomy) berasal dari bahasa Yunani, auto berarti sendiri dan nomuous/nomy berarti hukum atau peraturan. Berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 22 Tahun 1999 Otonomi Daerah merupakan kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Seperti yang dijelaskan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 didalam pelaksanaan Otonomi Daerah memerlukan dukungan dari perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah salah satu penyebabnya karena rendahnya
kemampuan keuangan daerah. Lihat Keriahen Tarigan Tambun “Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Sektor-Sektor Berpotensi Yang Dapat Dikembangkan Di
Pemerintah Kota Medan”, Tesis, belum diterbitkan, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2005, hal.12-13.
Undang-Undang 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah menyediakan dasar hukum tentang desenralisasi fiskal57,
menjelaskan pembagian baru mengenai sumber pemasukan dan transfer keuangan
antar pemerintah. Atas persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 15 Oktober 2004
memutuskan bahwa : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah direvisi dengan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004.
Dengan demikian berdasarkan Undang-Undang 33 Tahun 2004 Pasal 5
sebagai otonom daerah diharapkan untuk dapat mengembangkan dan
mengoptimalkan semua potensi daerah yang digali dari dalam wilayah daerah
bersangkutan yang terdiri dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD adalah
sumber pendapatan daerah yang murni digali oleh daerah sendiri dan oleh karena itu
daerah mempunyai keleluasaan penuh dalam memanfaatkan dana untuk kepentingan
daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah. Meningkatkan pendapatan
daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijakan menaikkan tarif, tetapi
57 Desentralisasi Fiskal melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tujuan utama desentralisasi fiskal adalah menciptakan kemandirian daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lihat Sri Wangsih
Sitepu “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten/Kota
Provinsi Sumatera Utara”, Tesis, belum diterbitkan, Medan: Universitas Sumatera Utara (USU), 2009, hal. 17.
yang lebih penting adalah dengan memperbaiki dan menyempurnakan administrasi
sistem dan prosedur penetapan dan pemungutan pendapatan daerah.58Melalui tabel
berikut TERLAMPIR LAMPIRAN III. Perkembangan Target dan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan Dalam Tahun 2000-2007.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan mencakup Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Bagian Laba Usaha Daerah, dan Lain-lain PAD. Dalam kurun
delapan tahun terakhir (2000-2007) realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, peningkatan terhadap PAD dapat
dijadikan indikator bahwa pemerintah dan masyarakat telah menciptakan kondisi
sosial, ekonomi, politik, dan keamanan yang cenderung relatif aman sehingga
memberikan rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan untuk melakukan
kegiatan ekonomi.
4.2.Ekologi
Dalam suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang harmonis dan seimbang antar komponen-komponen lingkungan hidup. Stabilitas
keseimbangan dan keserasian interaksi antar komponen lingkungan dan tergantung
pada usaha manusia. Karena manusia adalah komponen lingkungan hidup yang
paling dominan dalam mempengaruhi lingkungan, begitupun sebaliknya lingkungan
mempengaruhi manusia sehingga terdapat hubungan yang saling
pengaruh-mempengaruhi anatara manusia dan lingkungan hidupnya. Manusia tidak dapat hidup
tanpa lingkungan, karena segala sesuatu kebutuhan hidupnya tersedia dan diambilnya
dari lingkungan hidupnya jalinan manusia dengan lingkungan hidupnya demikian
erat.59 PT. RAPP merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah payung grup
Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) perusahaan penghasil kertas, bubur kertas (pulp) dan serat kayu terkemuka di dunia, produk Bleached Hardwood
Kraft Pulp (BHKP) dengan teknologi Elemental Chlorine Free (ECF) dan kertas Uncoated Wood-Free (UWF). Pabrik Riaupulp beroperasi di Provinsi Riau, Sumatera-Indonesia. Dengan kapasitas terpasang sebesar 2,8 juta ton pulp dan
820.000 ton kertas per-tahun. PT. RAPP termasuk dalam peringkat lima terbaik
industri pulp dan kertas di dunia dalam hal efisiensi. Efisiensi penggunaan bahan
baku adalah prinsip untuk mencagah timbulan limbah pada pabrik pulp dan kertas.
Sisa bahan kimia dari pabrik pulp dan kertas dipulihkan (recover) dan digunakan
kembali (reuse) atau didaur ulang (recyle) sebagai bahan baku, bahan bakar atau
untuk keperluan yang bermanfaat lainnya. Hal ini sejalan dengan pendekatan
perusahaan atas konsep “5R” Recycle, Recover, Reuse, Reduce, and Replace. PT. RAPP telah berfokus pada optialisasi kinerja pabrik, hal ini menumbuhkan kinerja
yang kuat tingkat efisiensi yang tinggi dan manfaat lingkungan yang signifikan juga
termasuk upaya pengurangan material dan energi yang digunakan untuk memberi
nilai terhadap produk yang dihasilkan. Untuk itu PT. Riau Andalan Pulp and Paper
akan terus berinvestasi dalam inisiatif lingkungan yang baik. Pemenuhan PT. RAPP
59 Harun M. Husein, Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan Dan Penegakan Hukumnya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993, hal.16-19.
terhadap semua peraturan lingkungan di Indonesia sangat ketat, perusahaan juga telah
memenuhi arahan IPPC Uni Eropa untuk mengurangi emisi dengan menggunakan
teknik terbaik yang tersedia Best Available Technology (BAT) untuk industri
pulp(bubur kerta) dan kertas. Emisi udara, produk limbah cair dan limbah padat terus dimonitor secara teratur, selain itu evaluasi kesehatan masyarakat juga dilakukan
pada desa-desa hulu dan hilir di sepanjang Sungai Kampar, sampel data atas dampak
lingkungan hidup yang ditimbulkan kemudian dianalisa dan dikaji secara berkala
selanjutnya dibandingkan dengan persyaratan peraturan untuk tujuan perbaikan
perusahaan secara berkelanjutan dan meningkatkan pengelolaan emisi, limbah, dan
sampah.60
Berdasarkan kepatuhan terhadap pemerintah PT. RAPP yang merupakan
perusahaan yang memiliki banyak cabang industri, untuk penanganan limbah
perusahaan menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) terpadu
berdasarkan Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup yang menetapkan Baku Mutu
Nomor 05 Tahun 2014 : Menjelaskan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
mengenai pembangan limbah cair bagi kegiatan industri dan bertujuan supaya
kelestarian lingkungan tetap dijaga, kandungan limbah atau bahan-bahan kimia yang
dikeluarkan ketempat pembuangannya harus memenuhi izin sesuai ketetapan
Peraturan Pemerintah Baku Mutu Lingkungan Nomor 05 Tahun 2014. Sebagai wujud
60
Wawancara, Fitri Jayanti, Data & Administrator Corp Comp, Office Rukan No. 06 Lantai 3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper Pangkalan Kerinci pada 02 November 2015.
menjaga lingkungan hidup dalam Aspek Limbah PT. RAPP, Pemerintah Badan
Lingkungan Hidup (BLH) juga memiliki peranan penting dalam pengawasan
pembuangan limbah di PT. Riau Andalan Pulp and Paper, yaitu61 :
1. Melakukan pengawasan desa
2. Izin pembuangan limbah cair
3. Pembinaan
4. Memperoses semua perizinan
Didalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 yang memayungi segala peraturan
lingkungan hidup termasuk fungsi dan kewajiban Pemerintah Badan Lingkungan
Hidup (BLH) melakukan pengawasan maupun sampling (sampel data) sesuai dengan
tugas dan kewenangannya :
- Pemerintah BLH berkunjung ke lokasi pembuangan limbah, melakukan
pengawasan di areal limbah industri, apabila dalam pengawasan kurang
sesuai dengan aturan Pemerintah BLH bertindak untuk menyelesaikannya.
- Pemerintah BLH memberi segala arahan kepada sektor industri yang
terkait agar dapat menyesuaikan aturan yang telah ditetapkan.
- Melaksanakan diskusi dengan pihak perusahaan, jika setiap pengawasan di
areal limbah industri terjadi pelanggaran diberikan sanksi (bentuk
pembinaan dari Pemerintah BLH berdasarkan koridor hukum yang diatur
61 Wawancara, Herizaldi, Pengawas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Pelalawan, Dinas Pemerintah Kabupaten Pelalawan Pangkalan Kerinci pada 19 Agustus 2015.
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009) pemerintah Lingkungan
Hidup akan mengeluarkan sanksi seperti : Teguran tertulis, Paksaan
pemerintah, Pembekuan izin, dan Pencabutan izin, termasuk
peraturan-peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah dan Kepala Menteri bidang
Lingkungan Hidup.