• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Anonim]. 2009. Kasus Diare di Indonesia. [terhubung berkala] www.piogama.ugm.ac.id [1 Mei 2009].

Ariefiani R. 2009. Pola Asuh Makan dan Kesehatan pada Rumah Tangga yang Tahan dan Tidak Tahan Pangan Serta Kaitannya Dengan Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Astawan M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Depok: Penebar Swadaya.

Atmojo, SM. 1990. Pengaruh lingkungan biofisik dan sosial ekonomi terhadap diare dan hubungannya dengan status gizi [Tesis]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Bada Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2010.Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Bogor: BPS

___________. 2009. Berita Resmi Statistik Jawa Barat. Edisi No. 27/07/32/Th.XI [terhubung berkala]. www.jabar.bps.go.id [10 Juni 2010].

Brata-Arbai AM. 2001. Cholesterol Lowering Effect of Tempe. Di dalam: Agranoff J, editor. The Complete Handbook of Tempe. Jakarta: American Soybean Association. Hlm 51 – 70.

Briawan D, Herawati T. 2005. Peran anggota rumah tangga di dalam pengasuhan pertumbuhan dan perkembangan anak balita [Laporan]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Daldiyono. 1990. Diare. Di dalam: Sulaiman et al, editor. Gastroenterologi Hepartolgi. Jakarta: Infomedika.

Dewi M, Anwar F, Khomsan A, Sukandar D. 2010 Intervensi Bubuk Susu Tempe untuk Mempercepat Penyembuhan Penderita Diare [Laporan]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[Dinkes] Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 2003. Diare. [terhubung berkala] www.diare.html [30 Maret 2011]

Entjang I. 1985. IlmuKesehatan Masyarakat. Bandung: Penerbit Alumni.

Gibson R. 1993. Nutritional Assessment a Laboratory Manual. New York: Univercity of Guelp, Oxport Univercity.

Harper LJ. Deaton, Driskel. 1986. Pangan Gizi dan Pertanian. Suhardjo, penerjemah. Jakarta: UI Press.

Hurlock EB. 1998. Perkembangan Anak Jilid 2. M. Tjandrasa, M. Zajarsih, penerjemah. Jakarta: Erlangga.

Karyadi D. 1985. Prospek Pengembangan Tempe dalam Upaya Peningkatan Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Di dalam: Karyadi D, Hermana, Editor. Simposium Pemanfaatan Tempe dalam Peningkatan Upaya Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlmn 20 – 31.

__________. 2000. Ciri Fungsional dalam Kerangka Nilai Tambah Gizi, Kesehatan, Pencegahan, dan Pengobatan. Makalah pada Seminar Masa Depan Industri Tempe Menghadapi Milenium III, Gedung BPPT, Jakarta, 14 Februari 2000.

Khumaidi M. 1989. Gizi Masyarakat. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor.

Kiers JK et al. 2007. A High Molecular Weight Soluble Fraction of Tempeh Protects Againt Fluid Losses in E.coli Infected Piglet Slamm Intestine. British Journal of Nutrition 98, hlmn 320-325.

Klump SP, Alerd MC, McDonald JL, Ballam JM. 2001. Determination of Isoflavones in Soy Selected Foods Containing Soy by Extraction, Saponification, and Liquid Chromatography: Colaborative Study. J.AOAC int. 84(6): 1865-1883.

Kochar SF, Rossell B. 1990. Detection Estimation and Evaluation of Antioxidants in Food System. Di dalam Hudson BJF, editor. Food Antioxidants. London: Elvisier Applied Science.

Lameshow S, Hosmer JR, Klar J, dan Lwanga SK. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Latifah et al. 2002. Mengenal berbagai penyakit dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Bogor: Kerjasama Pusat kurikulum balitbang departemen pendidikan nasional dengan lembaga penelitian Institut Pertanian Bogor.

Mahmud, KM. 1987. Penggunaan makanan bayi formula tempe dalam diit bayi dan anak balita sebagai suatu upaya penanggulangan masalah diare [Disertasi]. Bogor: Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Papalia DE, Olds SW. 1986. Human Development. USA: Mc Grow Hill, Inc.

Pratt DE. 1992. Natural Antioxidation from Plant Material. Di dalam: Huang MT, Ho CT, dan Lee CY, editor. Phenolic Compounds in Food and Their Effects on Health II. American Chemical Society.

[Riskesdas] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Riyadi H. 2001. Metode Penilaian Status Gizi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rokhana NA. 2005. Hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh gizi dengan status gizi anak balita di Betokan Demak. [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Santoso S, Lies A. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Santrock JW. 2002. Life-Span Development, Ed ke 8. New York: McGraw – Hill.

Saroso S. 2007. Diare. [terhubung berkala] www.diare.erticles.php.htm. [14 Mei 2010].

Shahidi F, Naczk M. 1995. Food Phenolilcs. Tecnomic Pub. Co. Inc. Lancester-Basel.

Sibarini S. 1991. Pengaruh Tempe Terhadap Pencegahan Diare pada Kelinci yang Diinokulasi dengan Escherichia Coli [Disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Sudigbia I, Sumantri A. 1985. Upaya Penanggulangan Diare Kronik dengan Mempergunakan Formula Makanan dengan Tempe. Di dalam: Karyadi D, Hermana, Editor. Simposium Pemanfaatan Tempe dalam Peningkatan Upaya Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlmn 128 – 133.

Sudigbia I. 2001. Tempe in The Management of Infant Diarrhea in Indonesia. Di dalam: Agranoff J [editor]. The Complete Handbook of Tempe ed 2. Jakarta: Indonesia Tempe Foundation. Hlm 33 – 40.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan gizi. IPB.

Suharyono. 1986. Diare Akut. Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukarni M. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius.

Supariasa et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Suririnah. 2007. Diare Mendadak dan Penanganannya. [terhubung berkala] www.infoibu.com [12 Mei 2010].

Sutanto, L. 2010. Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2004. [terhubung berkala] www.lucianasutanto.com [18 Maret 2010].

Syarief R, Joko H dan Purwiyatno H. 1999. Wacana Tempe Indonesia. Yeong Boon Yee, A Ali Basry, Alfi Purahita dan Supriyono, editor. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.

Temenggung MA. 2004. Penggunaan Sumur Dangkal sebagai Penyedian Air Bersih dan Hubungannya dengan Kesakitan Diare [Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ulfah IM. 2008. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pengetahuan Gizi dan Pola Asuh Kaitannya dengan Diare Anak Balita di Desa Cikarawang Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wase MA. 1989. Analisis Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Penularan Penyakit Diare di Kotamadya Ujung Pandang [Tesis]. Bogor: Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Widyati R, Yuliarsih. 2002. Hygiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yulianti, LN. 2002. Higiene Food Handler dan Sanitasi Makanan [Makalah]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Zein U, Sagala KH, Ginting J. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Sumatra Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Lampiran 1 Kuisioner penelitian

Kelompok intervensi : (kontrol/tempe/ susu)

Waktu wawancara : Hari & pukul: ...Tanggal: .../.../... Enumenator : ... Telepon : ... Responden : ...

Studi Pengaruh Intervensi Tempe untuk Mempercepat

Dokumen terkait