• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendataan Jumlah Anak Terlantar Di Kota Salatiga

B. HASIL PENELITIAN

6. Pendataan Jumlah Anak Terlantar Di Kota Salatiga

Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Menteri Sosial RI No. 8 Tahun 2012 tentang Tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial, pendataan adalah aktivitas atau kegiatan pengumpulan informasi yang berupa angka tentang karakteristik atau ciri-ciri khusus suatu populasi. Pendataan PMKS dan PSKS dimaksudkan sebagai acuan pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan penyelenggaraan pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS (Pasal 3). Pedoman pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS bertujuan untuk (Pasal 4):

a. Terwujudnya pemahaman yang sama tentang pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS;

b. Meningkatnya kualitas pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS pada instansi sosial provinsi dan instansi sosial kabupaten/kota; dan

c. Tersedianya data PMKS dan PSKS yang lengkap dan akurat.

Pendataan jumlah anak terlantar yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Salatiga tidak dinyatakan secara kuantitatif. Hal tersebut dikarenakan jumlah, keadaan dan keberadaan anak-anak terlantar yang ada di jalanan sangatlah fluktuatif. Fluktuatif artinya keadaan atau kondisi yang tidak stabil atau tidak tetap, yang menunjukan gejala selalu berubah-ubah. Seperti halnya pada saat Dinas Sosial Kota Salatiga melakukan razia di wilayah Kota Salatiga, para pihaknya tidak serta merta mencatat anak-anak terlantar yang ditemukan di jalan. Dalam 1 kali melakukan razia, Dinas Sosial Kota Salatiga biasanya menemukan 5 orang anak terlantar. Anak terlantar tersebut tidak langsung dibawa ke kantor Dinas Sosial Kota Salatiga melainkan pihak Dinas Sosial Kota Salatiga langsung melakukan peneguran dan sosialisasi ditempat. Cara tersebut merupakan salah satu cara persuasif yang dilakukan Dinas Sosial Kota Salatiga dalam menangani anak terlantar.

Namun berbeda halnya jika anak yang sudah pernah ditegur dan diberikan sosialisasi tetap saja tidak ada perubahan, maka pihak Dinas Sosial Kota Salatiga akan bertindak lebih tegas yaitu dengan membawa anak tersebut ke kantor Dinas Sosial Kota Salatiga dan menindaklanjutinya. Penindaklanjutan biasanya

dilakukan dengan menanyakan beberapa hal kepada anak tersebut (assessment), dan selanjutnya jika anak tersebut diketahui identitasnya secara jelas maka Dinas Sosial Kota Salatiga akan berkoordinasi dengan daerah anak terlantar yang bersangkutan. Penjemputan dari pihak keluarga anak terlantar yang bersangkutan juga diperbolehkan oleh pihak Dinas Sosial Kota Salatiga. Begitupula pemulangan anak terlantar ke tempat tinggal di daerah asalnya akan ditanggung oleh Dinas Sosial Kota Salatiga dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat. Namun jika anak terlantar yang bersangkutan tidak memiliki tempat tinggal dan identitasnya tidak jelas, maka anak tersebut menjadi tanggungan Dinas Sosial Kota Salatiga atau dapat juga disebut sebagai tanggungan negara. Dimana nantinya anak terlantar tersebut akan dibawa dan direhabilitasi di Panti Rehabilitasi.

Contoh hal diatas merupakan salah satu penyebab dimana pihak Dinas Sosial Kota Salatiga tidak mencatat secara kuantitatif jumlah anak terlantar di Kota Salatiga. Penyebab lainnya yang berpengaruh pada fluktuatifnya jumlah anak terlantar di Kota Salatiga adalah Kota Salatiga yang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang keberadaannya sangat strategis. Hal tersebut dapat diketahui dari posisinya yangt terletak 49 kilometer di sebelah selatan Kota Semarang dan 52 kilometer di sebelah utara Kota Surakarta, serta berada di jalan antar provinsi yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Surakarta.

Keberadaan Kota Salatiga yang sangat strategis itu pula merupakan salah satu penunjang dimana anak-anak terlantar masih saja terdapat di daerah Kota Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wahyu selaku Pegawai

Dinas Sosial Kota Salatiga Bidang Rehabilitasi, seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, menyebutkan bahwa 90% anak-anak terlantar yang berada di Kota Salatiga bukan penduduk asli Kota Salatiga, melainkan berasal dari kota yang berdekatan dengan Kota Salatiga misalnya dari Kota Surakarta ataupun Kota Semarang. Mobilitas penduduk Jawa Tengah yang tinggi berdampak pula pada keberadaan anak terlantar. Hal tersebut dibuktikan dari hasil wawancara penulis dengan Dera, salah satu anak yang dibina oleh Dinas Sosial Kota Salatiga yang berasal dari Kota Kudus.53 Dera merupakan salah satu contoh anak terlantar yang dengan sengaja diterlantarkan oleh orang tuanya akibat desakan ekonomi. Namun dalam hal ini, Dinas Sosial Kota Salatiga telah bekerja sama dengan lebih dari 20 Panti Asuhan di Kota Salatiga baik milik pemerintah maupun swasta.

Berikut daftar Panti Asuhan yang menangani anak-anak terlantar di Kota Salatiga:

Tabel 1 : Panti Asuhan dengan Jenis Layanan Anak Terlantar di Kota Salatiga

No. Nama Panti Alamat Jumlah

PM

Status Kepemilikan

1. PA WORO WILOSO Jalan Diponegoro 85,

Salatiga

105 Pemerintah

2. PA WILOSO TOMO Jalan Yos Sudarso

20, Salatiga 18 Pemerintah 3. PA MUHAMMADIYAH ABU HURAIROH Jalan Kauman 23, Salatiga 32 Swasta

4. PA IMADUDDIN Jalan Dliko Indah

XII/236B, Salatiga

15 Swasta

53 Hasil Wawancara dengan Dera pada 4 Desember 2019, di Kantor Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga.

5. PA DARMA BAKTI Jalan Ki Penjawi No.1, Salatiga

26 Swasta

6. PA SION Jalan Osamaliki RT

04/10, Salatiga

34 Swasta

7. PA DARUL ULYA Jalan Raden Said No.

5 Kalibening, Salatiga

30 Swasta

8. PA SALIB PUTIH Jalan

Salatiga-Kopeng Km 4, Salatiga

20 Swasta

9. PA DARMA LESTARI Jalan Gowa

Tegalrejo, Salatiga

102 Swasta

10. PANTI REHAB

BAKTI LUHUR

Jalan Raden Patah No. 10 Salatiga

20 Swasta

11. PA ISLAHUL MUNA

TINGKIR

Jalan Raya Tingkir Tengah Km 1,

Salatiga

32 Swasta

12. PA MASITHOH Dayaan Sidorejo

Kidul, Salatiga

44 Swasta

13. PA INSAN TAQWA Jalan Abdul Wahid

No. 6 Cabean, Salatiga 18 Swasta 14. PA DARUL HADLANAH Jalan Fatmawati, Bolotongan 41 Swasta

15. PA PAK YAKOBUS Ngemplak Dukuh,

Salatiga

9 Swasta

16. PA PUTERI AISYAH Jalan Imam Bonjol

45 Sidorejo, Salatiga

45 Swasta

17. PA ISLAM

SUDIRMAN

Jalan Raya Tingkir Tengah Km 1,

Salatiga

32 Swasta

18. PA PONDOK KASIH

ANUGERAH

Jalan Somba No. 40/ RT/RW 08/06, Dukuh Warah, Salatiga 22 Swasta 19. PA TERANG ANAK BANGSA Kenteng, Kumpulrejo, Argomulyo 21 Swasta

20. PA YATAMA Tingkir Lor, Salatiga 36 Swasta

Total Keseluruhan 580

Jumlah anak terlantar yang berada di Kota Salatiga, khususnya yang berada didalam Panti Rehabilitasi ataupun Panti Sosial dapat didatakan secara kuantitatif berdasarkan table diatas. Namun berbeda halnya anak terlantar yang berada diluar Panti Rehabilitasi ataupun Panti Sosial yang tidak dapat didatakan secara kuantitatif, karena jumlahnya sangat fluktuatif atau tidak tetap dan selalu berubah-ubah.

7. Progam Dinas Sosial Kota Salatiga Terhadap Anak Terlantar Dalam