• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.3 Penelitian-Penelitian Terdahulu

Lynde dan Richmond (1993) melakukan penelitian mengenai dampak stok modal publik terhadap tingkat output dan tingkat pertumbuhan produkstivitas di Amerika Serikat. Menurut penelitiannya secara empiris, 40 persen penurunan produktivitas di AS disebabkan oleh penurunan rasio antara modal publik dan tenaga kerja, yang mana kondisi ini menunjukkan pentingnya sektor publik dibandingkan sektor swasta.

Lachler dan Aschauer (1998) menyatakan bahwa dampak investasi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada bagaimana hubungannya dengan investasi swasta. Hal ini disebabkan karena jika investasi pemerintah dan swasta bersifat komplementer, maka kenaikan pada investasi pemerintah memiliki dampak yang sama pada pertumbuhan ekonomi dengan investasi swasta. Keduanya memiliki kontribusi terhadap akumulasi investasi yang dapat meningkatkan kapasitas menuju ke tingkat output yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Namun apabila hubungan keduanya adalah substitusi, maka kenaikan investasi pemerintah tidak selalu berdampak pada kenaikan modal fisik, karena investasi tersebut dapat menyebabkan pengurangan investasi swasta atau lebih dikenal dengan crowding out.

Crowding out dapat terjadi pada dua kondisi: secara keuangan, apabila pemerintah membiayai peningkatan investasinya dengan kenaikan pajak atau dengan cara meminjam pada pasar modal domestik dan secara fisik, investasi pemerintah mengurangi kesempatan pasar yang seharusnya dapat dilakukan swasta. Apabila modal tidak dengan mudahnya keluar-masuk secara internasional,

pemerintah meminjam modal domestik dan mendorong naiknya tingkat bunga domestik.

Hal lain yang menggambarkan investasi pemerintah mendorong pertumbuhan output adalah dengan melihat produktivitas, terlepas dari akumulasi modal. Jika modal infrastruktur pemerintah komplemen terhadap modal swasta, kenaikan pada investasi pemerintah tidak hanya menarik lebih banyak modal swasta dengan adanya akumulasi modal, bahkan membuat modal swasta menjadi lebih produktif. Namun apabila hubungan keduanya substitusi, maka dampak terhadap produktivitas akan sebaliknya.

Selanjutnya, dampak investasi pemerintah terhadap pertumbuhan output juga tergantung pada bagaimana investasi tersebut dibiayai. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelum ini, bahwa investasi pemerintah dibiayai oleh pajak atau dengan pinjaman domestik -yang menyebabkan meningkatnya beban pajak bagi masyarakat- sehingga tingkat pengembalian dari investasi tersebut harus dikurangi oleh dampak gangguan yang disebabkan oleh adanya pajak tersebut.

Yonathan (2005) menganalisis VAR terhadap korelasi antara pendapatan nasional dan investasi pemerintah di Indonesia, 1983/1984-1999/2000. Data yang digunakan data triwulanan dari tahun 1983-2000. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa investasi pemerintah di sektor fiskal, khususnya pengeluaran pembangunan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Alfirman dan Sutriono (2006) menganalisis hubungan pengeluaran pemerintah dan PDB dengan menggunakan pendekatan Granger Causality dan VAR. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 1970-2003. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan kausalitas antara total pengeluaran pemerintah dengan PDB. Pengeluaran rutin tidak signifikan mempengaruhi PDB karena bersifat konsumtif dan tidak produktif serta sebagian besar bersifat kontraktif seperti belanja untuk pembayaran bunga utang. Pengeluaran pembangunan memiliki hubungan kausalitas positif dan signifikan terhadap PDB. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah dalam bentuk modal (investasi pemerintah).

Pereira dan Oriol (2006) melihat efek kebijakan fiskal terhadap output di Portugal dengan menggunakan metode VAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pemerintah mempunyai efek positif yang kuat tehadap output, tetapi pajak langsung mempunyai efek negatif yang kuat terhadap output.

Lendvai (2007) dalam studinya pengaruh kebijakan fiskal di Hungaria. Penelitian ini ingin melihat pengaruh dari perubahan pengeluaran pemerintah, menggunakan data triwulanan dari tahun 1997 sampai tahun 2005 dengan metode structural vector autoregressive (SVAR). Hasilnya memperlihatkan bahwa pergeseran dari pengeluaran pemerintah memberikan dampak campuran terhadap perekonomian. Secara khusus, rumah tangga merespon positif terhadap pengeluaran pemerintah ekspansif yang mengarah ke peningkatan pendapatan mereka, tetapi menunjukkan reaksi negatif pada perusahaan. Secara keseluruhan, peningkatan pengeluaran pemerintah meningkatkan PDB.

Hatano (2010) mengembangkan penelitian Aschauer (1998) untuk negara Jepang lebih lanjut dengan melihat hubungan jangka pendek dan jangka panjang dari investasi pemerintah dan swasta yang didasari kenyataan adanya kondisi keseimbangan jangka panjang dan kondisi dinamis terkait dengan bentuk hubungan kedua jenis investasi itu. Berdasarkan analisis kointegrasi, Hatano menyimpulkan bahwa dalam jangka pendek, yaitu 1 tahun, investasi pemerintah berdampak negatif terhadap investasi swasta atau menyebabkan terjadinya crowding out, sementara dalam jangka panjang, antara 2 – 10 tahun, akan memberikan pengaruh positif atau mengakibatkan crowding in of private investment.

Brückner and Tuladhar (2010) menemukan bahwa dampak multiplier dari investasi pemerintah terhadap output lebih besar dibandingkan dampak multiplier dari pengeluaran belanja pemerintah, namun besarnya relatif kecil dan terus menurun dari waktu ke waktu. Disamping itu ditemukan juga bahwa efektivitas dari investasi pada infrastruktur ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat ternyata memberikan dampak yang lebih rendah dibandingkan oleh dampak dari investasi di bidang sosial yang didesain oleh pemerintah lokal. Kesimpulannya adalah untuk menghasilkan dampak pengganda yang diinginkan harus diperhatikan komposisi dari jenis investasi pemerintah tersebut. Disamping

itu, adanya temuan mengenai dampak pengganda investasi pemerintah yang relatif kecil dan terus menurun dari waktu ke waktu mengindikasikan adanya gejala crowding out yang dihasilkan oleh investasi pemerintah. Dengan metode GMM, diperoleh hasil bahwa dampak investasi pemerintah secara total terhadap investasi swasta adalah positif namun secara statistik tidak signifikan, sementara dampaknya terhadap konsumsi rumah tangga adalah negatif dan signifikan. Sementara dampak pengeluaran pemerintah lokal terhadap investasi swasta menunjukkan pengaruh yang negatif dan sangat signifikan, dan secara langsung hal ini mengindikasikan terjadinya crowding out of investment, sebaliknya pengaruhnya terhadap konsumsi rumah tangga memperlihatkan pengaruh yang positif namun secara statistik tidak signifikan.