BAB II KAJIAN PUSTAKA
D. Penelitian Relevan
1. Kontribusi Program Keluarga Harapan dalam menunjang pendidikan siswa kurang mampu di desa marioriaja kecamatan marioriwawo kabupaten soppeng. (Syahriani: 2016)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengetahuan RTSM terhadap PKH bahwa Rumah Tangga Sangat Miskin telah mengetahui pengertian, tujuan dan kepesertaan PKH. 2) kontribusi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam menunjang pendidikan siswa kurang mampu di Desa Marioriaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng adalah pemberian uang tunai kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH) untuk biaya pendidikan anak-anak Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). 3) dampak Program Keluarga Harapan (PKH) dalam menunjang pendidikan siswa kurang mampu di desa marioriaja kecamatan marioriwawo kabupaten soppeng adalah, dampak positif yaitu meringankan beban pengeluaran bagi rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), dan anak-anak Rumah Tangga Sangat Miskin dapat menyelesaikan program pendidikan dasar 9 tahun, dan peningkatan kehadiran siswa di sekolah. Sedangkan dampak negatifnya yaitu, bantuan Program Keluarga Harapan sering salah sasaran yaitu dibelanjakan untuk kebutuhan pokok, dan juga masyarakat malas bekerja dan sangat berharap pada bantuan Program Keluarga Harapan yang jadi pembeda dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yakni penelitian ini berbicara tentang pengertian, tujuan dan kepesertaan PKH, kontribusi serta dampak PKH terhadap pendidikan anak yang kurang mampu sedangkan penelitian yang ingin lakukan yakni
Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program keluarga harapan, Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang ingin peneliti lakukan yakni membahas tentang program keluarga harapan yang dimana menjadi harapan bagi masyarakat yang kurang mampu dalam membantumasyarakat baik dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
2. Analisis pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di kelurahan rawaterate jakarta timur. (Raudhotul jannah: 2019)
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rawaterate sudah berjalan dengan baik, terlihat dari proses kegiatan pertemuan awal, sosialisasi pendamping, pencairan bantuan, pemutakhiran data dan verifikasi komitmen peserta. Serta kendala yang dihadapi selama pelaksana PKH di lapangan, antara lain keterlambatan informasi yang di berikan pusat kepada daerah sehingga menyulitkan pendamping untuk meneruskan informasi tersebut kepada peserta PKH, terutama dalam hal pencairan dan bantuan dan verifikasi data. Penelitian ini berbicara tentang analisis pelaksanaan PKH yang dimana peneliti menemukan kendala-kendala yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan bantuan PKH seperti keterlambatan informasi dari pusat kedaerah. Penelitian ini hampir mirip dengan penelitian yang ingin peneliti lakukan yakni implementasi bantuan PKH yang jadi pembeda yakni yang ingin peneliti lakukan bukan hanya berfokus pada implementasinya tapi juga dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasinya.
3. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di kecamatan Ngaliyan Kota Semarang (Analisis Bimbingan Penuluhan Islam). (Shella Yulia Rosalina: 2018)
Hasil penelitian menunjukkan, proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yakni sebagai berikut: 1). Target penetapan sasaran calon penerima PKH. 2). Penetapan lokasi penerima Program Keluarga Harapan3). Proses persiapan pertemuan awal dan validasi 4). Penyaluran bantuan 5).Pembentukan kelompok peserta Program Keluarga Harapan 6).Verifikasi komitmen 7).Penangguhan dan pembatalan 8).Pemutakhiran data 9).Pengaduan peserta PKH. Kemudian, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan metode individual dan kelompok, terbukti Program Keluarga Harapan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dilihatdari tujuan dan fungsi Bimbingan Penyuluhan Islam telah tercapai. Hal tersebut memberikan arti bahwa dengan adanya Program Keluarga Harapan dapat membantu mengurangi kemiskinan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, mes kipun pencapaiannya belum maksimal. Penelitian ini di berfokus pada analisis bimbingan penuluhan islam yang dimana yang menjadi sudut pandang sesuai dengan penuluhan islam sedangkan yang ingin peneliti lakukan lebih umum dalam memandang focus penelitianya dari implementasi dan faktor implementasi bantuan PKH itu sendiri.
Penelitian yang mengkaji tentang seputar Program Keluarga Harapan (PKH) telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain:
1. Kontribusi Program Keluarga Harapan dalam menunjang pendidikan siswa kurang mampu di desa marioriaja kecamatan marioriwawo kabupaten soppeng (Syahriani : 2016)
2. Analisis pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di kelurahan rawaterate jakarta timur (Raudhotul jannah : 2019)
3. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di kecamatan Ngaliyan Kota Semarang (Analisis Bimbingan Penuluhan Islam) (Shella Yulia Rosalina : 2018) Dari ketiga penelitian relevan diatas perbedaan mendasar yang peneliti lihat yaitu fokus masalah yang dikaji.Sahriyani 2016 berfokus kepada Kontribusi Program Keluarga Harapan dalam menunjang pendidikan.Raudhotul jannah 2019 Analisis pelaksanaan Program Keluarga.Harapan Shella Yulia Rosalina 2018Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan.Persamaan yang jelas dari tiga penelitian relevan diatas yakni sama-sama membahas tentang bantuan pemerintah yakni bantuan PKH sedangkan fokus penelitian ini di fokuskan kepada Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekataan Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan Penelitian kualitatif.Alasan memilih penelitian kualitatif karena merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti.Penelitian kualitatif terjadi di latar alami yaitu dimana aktivitas-aktivitas itu berlangsung.Data diperoleh berdasarkan hasil dari pengamatan, kutipan, pendapat, pemikiran, pandangan, dan lain-lain. (Rugea Aristia:2015)
Pendekatan ini sangat cocok digunakan oleh penelitian yang akan digunakan oleh peneliti karena peneliti ingin melihat secara langsung dilapangan serta menggali berbagai informasi mengenai Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat di Desa Gentungang. Temuan-temuan yang didapat dilapangan kemudian di deskripsikan dalam bentuk narasi sesuai dengan fakta-fakta yang real serta nyata apa adanya.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini yaitu pendekatan Studi Kasus merupakan rancangan penelitian yang ditemukan di banyak bidang, khususnya evaluasi, di mana peneliti mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas, proses, atau satu individu atau lebih.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1) Lokasi Penelitian
Rancangan Kriteria Pemilihan Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang berjudul "Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat" akan dilaksanakan di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa
Peristiwa / Persoalan (issu)
Program Keluarga Harapan dalam Kesejahteraan Masyarakat ingin melihat implementasinya dalam masyarakat baik dari Pelaksanaanya, masalah-masalah hingga factor pendorong dan penghambat dalam bantuan program keluarga harapan ini.
Tabel: 3.1 Lokasi Penelitian dan Peristiwa / Persoalan (issu)
Adapun alasan memilih lokasi tersebut di dasarkan pada objek yang akan di teliti yakni Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat, mempermudah peneliti memperoleh keterangan-keterangan atau data-data yang terkait dengan Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat.
2). Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini terhitung dari Pengusulan judul bulan Februari 2020 sampai dengan bulan April 2021.
No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Keterangan
1 Pengusulan Judul Februari 2020 Usulkan 3 Judul Penelitian 2 Penyusunan Proposal Agustus 2020 Menyusun proposal
Bab I-III 3 Konsultasi Pembimbing
(bimbingan proposal)
September-Oktober 2020
Konsultasi Pembimbing, 3 kali konsultasi di
pembimbing II dan 2 kali konsultasi pembimbing I 4 Seminar Proposal Oktober 2020 Seminar Proposal secara Daring 23 Oktober 2020 5 Pengurusan Izin
Penelitian
November 2020 Surat Izin dari LP3M, DPM-PTSP, Kabupaten
Diberikan Izin untuk menelitih dari desa tanggal 8 Wawancara November 2020 Melakukan wawancara
– Januari 2021 terhadap informan baik masyarakat penerima bantuan PKH, pemerintah desa, dan pendamping PKH
9 Dokumen November 2020
– Januari 2021
Mengambil data dari desa dan pendamping PKH tentang pelaksanaan program bantuan PKH di desa gentungang
Tabel: 3.2 Waktu Penelitian C. Informan Penelitian
Informan adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai permasalahan/fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan kriteria sebagai berikut: (1). Penerima bantuan PKH (2). Pendamping PKH. (3). Pemerintah setempat.
Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yaitu : a. Informan kunci adalah informan yang mengetahui secara mendalam
permasalahan yang sedang diteliti. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu pendamping PKH
b. Informan utama adalah informan yang terlibat langsung secara teknis dan detail tentang masalah dengan apa yang sedang diteliti. Informan dalam penelitian ini yaitu penerima bantuan PKH
c. Informan pendukung adalah infoman yang ditentuan atas dasar pertimbangan yang memiliki pegetahuan dan sering berhubungan baik secara formal maupun informal dengan informan kunci yang sedang diteliti. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Kepala desa Gentungang
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Kesejahteraan Masyarakat. Sasaran dari penelitian yaitu;
a. Implementasi bantuan program keluarga harapan terhadap pendidikan dan kesehatan seperti, batuan dalam pendidikan untuk anak yang sedang menempuh pendidikan dan kesehatan seperti ibu hamil, disabilitas berat, lanjut usia dll.
b. Faktor yang mempengaruhi implementasi, faktor pendorongnya yakni kebutuhan masyarakat terhadap bantuan program keluarga harapan dimana meringankan dalam pendidikan dan kesehatan itu sendiri penghambatnya yakni kurang meratannya bantuan program keluarga harapan sehingga banyak sebagian orang yang dimana berhak dapat bantuan justru tidak mendapat bantuan.
E. Instrument Penelitian
Peneliti di bidang penelitian kualitatif mutlak diperlukan.Peran peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai pengamat partisipan atau pengamat penuh.Peneliti di lapangan kemudian melakukan pengamatan dengan mengunjungi subyek penelitian subyak atau informan dalam hal ini pemerintah
daerah dan toko tradisional serta toko masyarakat, dan mencari berbagai sumber dokumen yang diperlukan.
Penulis di sini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.Instrumen non-manusia juga dapat digunakan seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, kamera, tetapi fungsinya terbatas untuk mendukung tugas peneliti sebagai instrumen.Oleh karena itu, keberadaan peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif sangat diperlukan. Dalam proses pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat peserta aktif. Maka untuk itu peneliti harus berperilaku sebaik-baiknya, berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam mengambil data sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Untuk mendapatkan data sebanyak mungkin, terperinci dan asli, selama penelitian di lapangan, para peneliti itu sendiri atau dengan bantuan orang lain adalah alat atau instrumen pengumpulan data utama. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber-sumber di lapangan, para peneliti juga menggunakan:
1. Observasi dimana diharapkan peneliti dapat memperoleh data lengkap dan rinci.
2. Pedoman wawancara sebagai bahan atau pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan kepada informan
3. Pedoman dokumentasi sebagai data awal atau dokumen yang dimana menunjang analisis dalam penelitian.
4. Notebook, kertas, pensil, dan pena sebagai alat perekam data. Yang berfungsi sebagai alat untuk mencatat atau merekam sesuatu yang berkaitan dengan penelitian.
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat mendukung validitas data yang dapat memenuhi keaslian atau keasliannya.
F. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan informan sebagai sumber data. Informan yaitu individu yang diharapkan dapat menjadi mitra peneliti. Ada pun sumber data yang digunakan yaitu :
1. Data primer : data yang diperoleh dilapangan bersumber dari informan utama, informan kunci, dan informan tambahan.
2. Data sekunder : sumber data sekunder yang digunakan adalah literatur yang berkaitan dengan metode penelitian, dan kajian tentang kearifan lokal. Selain itu, peneliti juga mengambil hasil kepustakaan penelitian terdahulu atau penelusuran hasil penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan pembahasan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan, yaitu:
1. Observasi
Observasi disebut pula dengan pengamatan meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Metode observasi merupakan suatu teknik penelitian dalam pengumpulan data
dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Dengan teknik ini diharapkan peneliti dapat memperoleh data lengkap dan rinci tentang penerima bantuan PKH yang ada di desa Gentungang.
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu cara pengumpulan data dengan melibatkan dua pihak, yaitu antara pewawancara dan informan, dimana teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview), untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka secara langsung. Informan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan tambahan. Informan kunci adalah orang yang dianggap dapat memberikan data utama yang dapat dijadikan bahan penelitian dalam hal ini penerima bantuan PKH. Sedangkan informan tambahan adalah orang yang dianggap dapat memberikan data tambahan untuk mendukung penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi penelitian merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berisi data yang menunjang analisis dalam penelitian. Metode dokumentasi peneliti gunakan untuk mendapatkan data berupa dokumen yang berfungsi untuk melengkapi data penelitian penulis.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Spradley (1980), analisis dalam jenis penelitian apapun, adalah merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menetukan bagian, hubungan antara bagian dan hubungannya dengan keseluruhan (Spradley dalam Sugiyono, 2009). Di dalam aktivitas analisis data, terdiri dari tiga hal utama yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
1. Reduksi Data
Dalam studi ini, para peneliti fokus pada data lapangan yang telah dikumpulkan, mengurangi data yang berarti meringkas, memilah-milah data penting dan kurang penting, kemudian berfokus pada data penting yang dicari untuk tema dan pola. Data yang berkurang akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan lebih mudah bagi peneliti untuk mengumpulkan data lebih lanjut dan mencarinya jika perlu.
2. Penyajian Data
Setelah data dikurangi (reduksi), langkah selanjutnya adalah menyajikan data.Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi wawancara,bandingkan dengan teori dan diskusi. Miles dan Huberman(1984) menyatakan bahwa itu paling sering digunakan untuk menyajikan datadalam penelitian kualitatif juga dengan teks naratifbisa dalam bentuk grafik, matriks, jaringan (jaringan)
3. Verifikasi Data (Pengambilan Kesimpulan)
Setelah dibuat dalam penyajian data yang mencukupi dan memilikibeberapa data yang relevan dari informan maupun dari observasi yangtelah dikumpulkan maka dilakukanlah penarikan kesimpulan.
I. Teknik Keabsahan Data
Moleong Lexi J, Metodologi Penelitian Kualitatif (2006:327)teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, tiangulasi, pengecekan sejawat, analisi kasus negatif, kecukupan referensial, dan pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam penelitian. Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi data yaitu :
1. Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak biasa diratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chek) dengan ketiga sumber data tersebut.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar.Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.
Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
J. Etika Penelitian
1. Menghormati harkat dan martabat manusia.
2. Menjaga rahasia subyek penelitian.
3. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
Meminta izin ke informan ketika hendak ingin mengambil data
BAB IV
GAMBARAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian
Desa Gentungan merupakan desa hasil pemekaran wilayah desa Mandalle yang berada pada wilayah kecamatan Bajeng Barat. Desa Gentungan terletak sekitar 2 km dari ibu kota kecamatan bajeng barat dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbetasan dengan desa Tanabangka, kemudian sebelah timur dan selatan berbetasan dengan wilayah kecamatan Bontonompo, sebelah barat berbatasan dengan desa Parangmata dan desa Pa’rasangan Beru yang masing-masing berada pada wilayah kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
B. Letak Geografis
Kabupaten Gowa beradapada 119.3773 Bujur Barat dan 120.0317 Bujur Timur, 5.082934286 Lintang Utara dan 5.577305437 Lintang Selatan. Kabupaten yang berada di daerah selatan dari Selawesi Selatan merupakan daerah otonom ini, di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian Baratnya dengan Kota Makassar dan Takalar.
Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 kilometer persegi atau sama dengan 3,01 persen dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Wilayah
Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 persen. Ada 9 wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang 90 km.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 7 Tahun 2005, Kecamatan Bajeng Barat membawahi 7 desa, yaitu:
1. Desa Gentungang 2. Desa Tanabangka 3. Desa Borimatangkasa 4. Desa Mandalle 5. Desa Manjalling 6. Desa Kalemandalle 7. Desa Bontomanai
Ibukota Kecamatan Bajeng Barat adalah Romangbone Desa Borimatangkasa.Dengan jarak 15 km dari ibukota kabupaten gowa.Jumlah penduduk Kecamatan Bajeng Barat tercatat sebanyak 22.933 jiwa, terdiri dari laki-laki 11.171 jiwa dan perempuan 11.726 jiwa. Komposisi Penduduk menurut usia seperti tertera dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1.Komposisi Luas Wilayah, Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk Berdasarkan Desa di Kecamatan Bajeng Barat Desa Luas Wilayah
(Km2) Rumah Tangga Penduduk
Gentungang 3,30 1.445 5.603
Tanabangka 2,40 874 3.502
Borimatangkasa 3,12 897 3.391
Mandalle 1,98 774 2.958
Manjalling 3,48 956 3.669
Kalemandalle 2,96 838 3.231
Bontomanai 1,79 594 2.303
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)Bajeng Barat dalam angka 2020
Penduduk Kecamatan Bajeng Barat yang umumnya berprofesi sebagai petani, sedangkan sector non pertanian umumnya bergerak pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran.Partisipasi masyarakat dalam pembangunan cukup besar hal ini dapat dilihat dari konstribusi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang setiap tahunnya mencapai 100%.
Desa Gentungang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bejeng Barat di Kabupaten Gowa, memiliki luas 572,87 Ha. Batas-batas administratifnya adalah sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bontonompo, sebelah utara berbatasan dengan Desa Bontomnai dan Tanabangka, sebelah barat berbatasn dengan Kabupaten takalar, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bontonompo. Secara astronomi terletak antara 119°23'0"E sampai 119°26'0"E dan 3°17'0"S sampai 3°19'0"S.
C. Keadaan Penduduk
Keadaan social masyarakat Desa Gentungan Kab.Gowa sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian penrajin batu merah dan bertani.Masyarakat Desa Gentungan menggunakan bahasa sehari-hari mereka dalam berinteraksi menggunakan bahasa Makassar.
Pada umumnya kebiasan masyarakat Desa Gentungan masih mengedepankan sikap saling tolong menolong dan saling bergotong royong, seperti masyarakat desa lainnya kehidupan masyarakat Desa Gentungan masih terbilang jauh dari kata sejahtera itu dikarenakan kondisi ekonominya yang kurang.
Jumah penduduk Desa Gentungang sebanyak 5603 jiwa, dan sebanyak 1445 rumah tangga dengan 2709 jiwa penduduk laki-laki dan 2917 jiwa penduduk perempuan. (Data Badan Pusat Statistik Bajeng Barat dalam angka 2020)
D. Jenis potensi umum Desa Gentungan
Tabel 4.2 Jenis Potensi umum Desa Gentungang
NO
Jenis Potensi Umum Volume Material
2
SD/MIS
SMA
SLTP/MTS
SPAS
TK
PAUD
4 Unit 1 Unit 0 Unit 2 Unit 4 Unit 4 Unit
7
Prasarana Olahraga
Lapangan sepak bola
Lapangan Volly
Lapangan Takraw
Tennis Meja
Lapangan Badminton
1 Unit 1 Unit 1 Unit 0 Unit 1 Unit
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Bajeng Barat dalam angka 2020
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Kesejahteraan Masyarakat.
Implementasi merupakan tahap penting dalam sebuah kebijakan, tanpa implementasi suatu kebijakan tidak dapat berjalan baik.Kebijakan merupakan suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan dan bukan merupakan keputusan tunggal atau sepihak, tetapi berdiri dari beberapa pilihan untuk mencapai tujuan tertentu demi kepentingan rakyat banyak.Kebijakan publik dibuat untuk merespon masalah suatu kelompok atau kebutuhna kongkret yang berkembang di masyarakat.Tindakan yang
Implementasi merupakan tahap penting dalam sebuah kebijakan, tanpa implementasi suatu kebijakan tidak dapat berjalan baik.Kebijakan merupakan suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan dan bukan merupakan keputusan tunggal atau sepihak, tetapi berdiri dari beberapa pilihan untuk mencapai tujuan tertentu demi kepentingan rakyat banyak.Kebijakan publik dibuat untuk merespon masalah suatu kelompok atau kebutuhna kongkret yang berkembang di masyarakat.Tindakan yang