• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.4 Penelitian Sebelumnya

Terdapat penelitian lain yang dianggap berkaitan dan relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian dengan judul “ Audit Komunikasi Kampanye Program Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Serang”, yang dilakukan oleh Gagah Kharisma Purbaya dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat evaluatif. Subjek penelitian adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Serang. Dengan Jumlah informan sebanyak 4 orang key informant. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu dengan wawancara, kepustakaan atau literature, foto dan observasi.

Gagah Kharisma Purbaya melihat bahwa Kondisi kesehatan masyarakat Curug Goong tergolong kurang baik, dengan lingkungan yang tercemar seperti air. Maka dari itu Desa tersebut menjadi sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Serang untuk mengatasi dan memicu masyarakat agar dapat hidup lebih sehat, dengan wc atau toilet dan mencuci tangan dengan sabun,mencuci peralatan rumah tangan dan lainnya dengan air bersih dan mandi dengan air bersih.

Untuk mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan audit komunikasi. Dengan melakukan audit komunikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dapat mengetahui hambatan dan macetnya aliran informasi dan peluang yang terlewat dapat diketahui sehingga program yang dijalankan berjalan dengan lancar dan mendaptkan hasil maksimal.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Serang belum melakukan audit komunikasi secara khusus terhadap kegiatan kampanye program stop buang air besar sembarangan di Desa Curug Goong Kelurahan Padarincang Kabupaten Serang. Dalam hasil yang dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Serang telah mencapai hasil yang baik sebagaimana dengan yang telah ditargetkan. Dinas kesehatan kabupaten Serang pun mampu mengenali kemacetan tersebut sebelum menjadi masalah besar..

Penelitian selanjutnya dengan judul Audit Iklim Komunikasi Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang dilakukan oleh Woro Widyasari, Universitas Diponegoro. Penelitian ini dilaksanakan tahun 2013. Penelitian ini dilatar belakangi dengan Iklim komunikasi yang baik sangat besar pengaruhnya dalam suatu organisasi,salah satunya berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja anggota organisasi. Iklim komunikasi sangat penting dibutuhkan guna meningkatkan kinerja pegawai, apabila hal tersebut belum terjadi secara efektif maka diperlukan audit iklim komunikasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan sebagai evaluasi dan memperbaiki iklim komunikasi yang tercipta di instansi tersebut guna menjadikan Kabupaten Pekalongan menjadi suatu daerah yang lebih maju.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif berbeda dari penelitian sebelumnya yang penelitiannya bersifat evaluatif. Penelitian ini menggunakan Teori sistem; Teori Iklim komunikasi; Teori Gaya

Kepemimpinan; Aliran Komunikasi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa gaya kepemimpinan yang masih otoriter sehingga membuat karyawan belum semangat untuk bekerja dikarenakan kurangnya motivasi dari pimpinan dan belum ada penghargaan yang diberikan kepada karyawan berprestasi , iklim komunikasi yang masih negatif dikarenakan masih sering terjadi kesenjangan diantara para bawahan yang merasa tidak adil atasan memberikan tugas pokok dan fungsi selama ini yang diberikan dari atasan , dan atasan yang hanya memberikan tugas tanpa memberikan penjelasan bagi bawahan. Hal tersebut menimbulkan iklim di kantor Bappeda Pemerintah Kabupaten Pekalongan menjadi tidak kondusif dan masih jauh dari kesan nyaman dalam bekerja, serta Arus komunikasi yang terjadi yaitu ke bawah, budaya birokrasi pemerintah yang cenderung searah hanya dari pimpinan ke bawahan dan hal itu juga berlaku di kantor Bappeda Pemerintah Kabupaten Pekalongan , yaitu terbukti dari semua kebijakan ditetapkan langsung oleh pucuk pimpinan tanpa melibatkan pendapat dari bawahan.

Penelitian selanjutnya berjudul Audit Komunikasi Program CSR PT PLN (Persero)”Sahabat PLN Indahnya Kampungku,Tertibnya Listrikku” penelitian ini dilakukan oleh mahasisiwi bernama Mutia Anggraini Noviagustin, Universitas Sultan Ageng Tritayasa 2015. Penelitian ini berasumsi bahwa didalam sebuah kegiatan CSR di sebuah perusahaan BUMN, apakah hanya sebagai kegiatan mematuhi peraturan Mentri Menteri Negara BUMN :Per-05/MBU/2007 pasal 1 ayat (6), atau bahkan hanya untuk menghabisi dana anggaran saja. Maka dari itu diperlukannya sebuah evaluasi atau yang disebut

audit komunikasi untuk mengetahui apakah program tersebut sudah sesuai dengan target dan tujuan? Serta melihat apakah program tersebut efektif? . Oleh karena itu, maka program-program CSR pada sebuah Badan Usaha Milik Negara ini penting untuk dievaluasi, agar CSR yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi benar-benar efektif juga bermanfaat bagi masyarakat tentunya perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat evaluatif, sama halnya dengan metode penelitian yang dilakukan oleh Gagah Kharisma Purbaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, obervasi dan Dokumentasi teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Model Audit Komunikasi Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model.

Hasil dari penelitian ini adalah tahapan Input Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang” Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” , secara garis besar belum mencapai ketercapaian, karena adanya perbedaan persepsi antara rancangan data dokumen awal mengenai program dengan pandangan pelaksana program.

Tahapan Output Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang” Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku”, menunjukan bahwa pelaksananan program CSR ini belum tepat sasaran, karena diadakan di lingkungan yang tingkat pelanggaran listrik sedikit. Karena data dokumentasi awal menyatakan bahwa kriteria pemilihan lingkungan binaan

adalah lingkungan dengan tingkat pelanggaran listrik yang besar untuk dibina menjadi lebih sedikit kuantitasnya.

Tahapan Outcome Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang” Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku”, menunjukan bahwa tujuan besar dari program ini sudah tercapai sepenuhnya bahkan banyak kelebihan kelebihan dari program ini tidak diharapkan sebelumnya, seperti pengetahuan warga mengenai PLN bertambah, aspirasi warga tentang PLN tersalurkan, dan terajalin hubungan antara warga dengan pihak PLN.

Tabel 2.2

Perbandingan Penelitian Sebelumnya Nama

Peneliti

Gagah Kharisma Purbaya

Woro Widyasari Mutia Anggraini Noviagustin Emiliya Johari Judul Penelitian Audit Komunikasi Kampanye Program Stop Buang Air Besar Sembarangan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Audit Iklim Komunikasi Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemerintah Kabupaten Pekalongan Audit Komunikasi Program CSR PT PLN (Persero)”Sahabat PLN Indahnya Kampungku,Tertibnya Listrikku” Audit Komunikasi Program Kampanye

Earth HourWorld

Wildlife Fund for Nature Indonesia

Universitas / Tahun Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2013) Universitas Diponegoro (2013) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2015) Sultan Ageng Tirtayasa (2016)

Teori Model Kampanye Ostegaard

Teori sistem; Teori Iklim komunikasi; Teori Gaya Kepemimpinan; Aliran Komunikasi . Model Audit Komunikasi Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model Model Audit Komunikasi Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model. Teori Infromasi Organisasi (Karl Weick)

Metode Evaluatif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Evaluatif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Hasil

Penelitian

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang sudah cukup baik, memengaruhi warga Desa Curug Goong dengan melakukan pendekatan secara

Berdasarkan teori gaya kepemimpinan di atas maka gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kepemimpinan yang ada di kantor Tahapan Input Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang” Sahabat PLN Indahnya Kampungku,

emosional, dan menyadarkan pola piker warga Desa Curug Goong akan kesehatan lingungan sekitarnya. Dalam hal ini tanggapan publik mengenai program Stop Buang Air Besar Sembarangan berjalan baik. Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Kesehatan tentu mengalami berbagai macam hambatan. Dalam menangani hambatan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Serang menggunakan teknik-teknik komunikasi persuasif lebih Bappeda Pemerintah Kabupaten Pekalongan yaitu gaya kepemimpinan Otoriter. Prakteknya Otoriter bila disimpulkan dari beberapa komentar dari informan mengatakan, belum bersemangat dalam bekerja dikarenakan kurangnya motivasi dari pimpinan dan belum ada penghargaan yang diberikan kepada karyawan

berprestasi.

Tertibnya Listrikku” , secara garis besar belum mencapai ketercapaian, karena adanya perbedaan persepsi antara rancangan data dokumen awal mengenai program dengan pandangan pelaksana program. Tahapan Output Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang” Sahabat PLN Indahnya Kampungku,

Tertibnya Listrikku”, menunjukan bahwa pelaksananan program

mendalam. Sehingga program Kampanye tersebut mampu mengubah pola pikir warga Desa Curug Goong dalam menyikapi masalah yang timbul akibat buang air besar sembarangan.

Iklim komunikasi yang terjalin selama ini di kantor Bappeda Pemerintah Kabupaten Pekalongan masih negatif . Iklim komunikasi selama ini masih negatif dikarenakan masih sering terjadi kesenjangan diantara para bawahan

yang merasa tidak adil atasan

memberikan tugas pokok dan fungsi selama ini

yang diberikan dari atasan , dan atasan yang hanya

CSR ini belum tepat sasaran, karena diadakan di lingkungan yang tingkat pelanggaran listrik sedikit. Karena data dokumentasi awal menyatakan bahwa kriteria pemilihan lingkungan binaan adalah lingkungan dengan tingkat pelanggaran listrik yang besar untuk dibina menjadi lebih sedikit kuantitasnya.

Tahapan Outcome Program CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang”

memberikan tugas tanpa memberikan penjelasan bagi bawahan. Hal tersebut menimbulkan iklim di kantor Bappeda Pemerintah Kabupaten Pekalongan menjadi tidak kondusif dan masih jauh dari kesan nyaman dalam bekerja.

Arus komunikasi yang terjadi yaitu ke bawah, komunikasi mengalir dari tingkatan yang lebih

Sahabat PLN Indahnya Kampungku,

Tertibnya Listrikku”, menunjukan bahwa tujuan besar dari program ini sudah tercapai sepenuhnya bahkan banyak kelebihan kelebihan dari program ini tidak diharapkan sebelumnya, seperti pengetahuan warga mengenai PLN bertambah, aspirasi warga tentang PLN tersalurkan, dan terajalin hubungan antara warga dengan pihak PLN.

tinggi ke tingkatan yang lebih rendah , pimpinan berperan penting dalam segala aktivitas komunikasi yang terjadi. Hal tersebut dipengaruhi oleh budaya birokrasi pemerintah yang cenderung searah hanya dari pimpinan ke bawahan dan hal itu juga berlaku di kantor Bappeda Pemerintah Kabupaten

Pekalongan , yaitu terbukti dari semua kebijakan ditetapkan langsung oleh pucuk pimpinan tanpa

melibatkan pendapat dari bawahan. Perbedaan Mengevaluasi sebuah

program kampanye instansi pemerintahan Program Stop Buang Air Besar Sembarangan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seran dengan menggunakan Model Kampnaye Ostegard Mengevaluasi iklim komunikasi pada Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan meggunakan Teori Teori sistem; Teori Iklim komunikasi; Teori Gaya Kepemimpinan; Aliran Komunikasi . Mengevaluasi sebuah program CSR perusahaan BUMN Program CSR PT PLN (Persero)”Sahabat PLN Indahnya Kampungku,Tertibnya Listrikku” dengan menggunakan Model Audit Komunikasi Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model Mengevaluasi program kampanye Earth Hour dari organisasi Fund Raising atau nonprofit World Wildlife Fund for Nature. Dengan menggunakan model audit Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model dibantu dengan Teori Informasi Organisasi Persamaan Meneliti tentang audit

kampanye Program Stop Buang Air Bsar

Meneliti tentang audit komunikasi suatu kinerja iklim

Meneliti tentang audit program PKBL atau CSR pada perusahan

Meneliti tentang audit program Kampanye Earth

sembarangan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Serang komunikasi pada Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemerintah Kabupaten Pekalongan BUMN. Program CSR PT PLN (Persero)”Sahabat PLN Indahnya Kampungku,Tertibnya Listrikku”

Hour pada sebuah organisasi nirlaba WWF-Indonesia bertaraf

internasional yang salah satu berada di Indonesia

Sumber Skripsi (Perpustakaan Pusat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) (http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.p hp/interaksi-online/article/downloa d/4351/4206) diakes pada tanggal 15 Maret 2016 pukul 17:55 WIB) Skripsi (Perpustakaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

95 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif . Peneliti percaya bahwa “kebenaran” (truth) adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang yang dalam interaksinya dengan situasi sosial kesejarahan (Danim, 2002). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap serta lebih mendalam sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai, dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja, perkembangan suatu keinginan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang maupun kelompok orang dalam lingkungan kerjanya99.

Pendekatan kualitatif menurut Neuman yaitu pendekatan yang dapat menghasilkan data deskriptif, yakni data berupa hasil pemikiran, pembicaraan orang, serta pengamatan terhadap perilaku orang lain. Menurut Neuman, penyajian data kualitatif secara visual hanyalah dalam bentuk map, foto, atau diagram yang menunjukan bagaimana ide-ide yang dipaparkan saling berhubungan dan setiap penyajian angka hanyalah berupa pelengkap untuk mendukung narasi100.

99

Sugiyono. 2006. Statistika Untik Penelitian. Alfabeta.Bandung, hlm. 181

100

Neuman L.W. 1997. Social Reearch Methods : Qualitative and Quantitative Approaches. Allyn and Bacon. London. hlm. 35

Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan konsultatif, memahami isu-isu rumit suatu proses, memahami isu-isu yang senstitif, untuk keperluan evaluasi, untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui kuantitatif101. Seperti yang sudah disebutkan, maka peneliti memilih kualitatif sebagai pendekatan penelitian, karena penelitian ini meneliti tentang evaluasi kegiatan.

Alasan lain dari pemilihan kualitatif sebagai pendekatan penelitian, yaitu karena pendekatan ini digunakan untuk menggali informasi yang lebih rinci dan lengkap melalui wawancara yang dilakukan untuk mengungkap hal-hal yang belum terlihat jika hanya melalui pengamatan. Berdasarkan hal tersebut, pada program kampanye “Earth Hour” WWF-Indonesia, peneliti melakukan dengan wawancara sebagai konfirmasi dan disamakan dengan dokumentasi.

Dengan menggunakan metode kualitatif peneliti dapat melakukan evaluasi pada program kampanye Earth Hour berdasarkan elemen-elemen evaluasi program melalui kata-kata dan bahasa yang diberikan oleh subjek penelitian mengenai program. Evaluasi dengan metode kualitatif ini dapat mencakup seluruh aspek evaluasi yang meliputi preparations, implementations, dan impact. Sehingga pendekatan kualitatif dianggap tepat dalam melakukan penelitian ini.

101

Lexy J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung. hlm. 17

3.2Paradigmaa Penelitian

Paradigmaa merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungan) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu). Baker dalam paradigmas: “The bussines of Discovering of Future” : Mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan (tertulis atau tidak tertulis) yang melakukan dua hal : (1) hal itu membangun dan mendefinisikan batas-batas; dan (2) hal itu menceritaakan kepada andaa bagaimana seharusnya melakukan sesuatu didalam batas-batas agar bisa berhasil102.

Paradigma dalam penelitian ini adalah post-positivis. Dengan menggunakan paradigma post-positivis ini, peneliti berusaha mengetahui lebih dalam mengenai audit komunikasi pada program kampanye Earth Hour WWF Indonesia. dalam paradigma post-positivis relates yang disikapi sebagai fakta yang bersifat ganda, memiliki hubungan yang assosiatif, serta harus dipahami secara ilmiah, kontekstual, dan holistic103. Realitas yang bersifat ganda memberikan keleluasaan bagi orang yang ingin menanggapi realitas tersebut dengan interpretasi masing-masing, sehingga realitas dapat berbeda-beda makna dan keberadaannya sesuai dengan apa yang dibangun oleh pikiran individu masing-masing.

Paradigma post –positvis juga menganggap bahwa realitas harus dipahami secara holistic dan kontekstual, artinya bahwa objek penelitian merupakan sesuatu yang apabila diteliti dan dipahami bagian perbagiannya maka berhubungan dengan

102 Lexy. J Moleong.2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya .Bandung. hlm.49

bagian-bagian yang lain dan akan membentuk seatu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, objek dari suatu realitas juga harus dipahami sesuai dengan konteksnya.

Dokumen terkait