• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Penelitian Siklus I

Siklus pertama dilakukan dengan tahap perencanaan. Dalam siklus ini akan dilakukan dua kali tatap muka. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah:

1) Membuat RPP mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2) Membuat alat peraga kartu bilangan. 3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Membuat soal evaluasi.

89 b. Pelaksanaan Tindakan

1) Siklus I Pertemuan 1

Siklus I Pertemuan ke-1 dilakukan pada hari Selasa, 19 Januari 2016.

Standar Kompetensi:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar:

Menjumlahkan bilangan bulat. Indikator:

a) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih besar daripada nilai mutlak suku negatif.

b) Menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih kecil daripada nilai mutlak suku negatif.

c) Menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya sama besar dengan nilai mutlak suku negatif.

Tujuan pembelajaran:

a) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih besar daripada nilai mutlak suku negatif dengan tepat.

90

b) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya lebih kecil daripada nilai mutlak suku negatif dengan cermat.

c) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang suku positifnya sama besar dengan nilai mutlak suku negatif dengan teliti.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 09.30 – 10.40 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.

a) Kegiatan awal

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang penjumlahan bilangan bulat.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 55 menit. Kegiatan inti dimulai dengan siswa dikenalkan dengan alat peraga kartu bilangan, yaitu alat untuk mempermudah dalam pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan

91

bilangan bulat. Kemdudian guru menjelaskan materi tentang penjumlahan bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Pembagian kelompok menurut tempat duduk siswa, sebelumnya menurut informasi dari guru kelas IV, tempat duduk di kelas ini sudah diacak sehingga anak yang pandai tidak berkumpul menjadi satu.

Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian digambar. Pada saat siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja, beberapa siswa masih terlihat bingung bagaimana cara mengerjakan sehingga ada yang berjalan-jalan menuju kelompok lain. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Pada saat presentasi, sebagian kelompok antusias untuk berebut maju ke depan, namun ada pula kelompok yang saling tunjuk untuk maju ke depan.

c) Kegiatan penutup

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri-sendiri tanpa mencontek teman lain. Guru kemudian meminta siswa untuk

92

mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, masih banyak siswa yang mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan guru. Guru mengumumkan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran matematika selanjutnya. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.

2) Siklus I Pertemuan 2

Siklus I pertemuan ke-2 dilakukan pada hari Rabu, 20 Januari 2016.

Standar Kompetensi:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar:

Menjumlahkan bilangan bulat. Indikator:

a) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif.

b) Menjumlahkan bilangan nol dengan bilangan bulat negatif. c) Menjumlahkan bilangan bulat dalam bentuk soal cerita.

Kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang ada pada RPP. Tujuan:

a) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan baik.

93

b) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan nol dengan bilangan bulat negatif dengan tepat.

c) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat dalam bentuk soal cerita dengan tepat.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.

a) Kegiatan awal

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu masih sama dengan pertemuan ke-1 yaitu tentang penjumlahan bilangan bulat. b) Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung selama kurang lebih 55 menit. Siswa dikenalkan dengan alat peraga kartu bilangan, yaitu alat untuk mempermudah dalam pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kemudian guru menjelaskan materi tentang penjumlahan

94

bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang sama dengan pertemuan sebelumnya. Pada saat pembagian kelompok, masih ada beberapa siswa yang tidak mau berkelompok dengan siswa tertentu, dan saling berebut kursi.

Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian digambar. Pada saat mengerjakan lembar kerja, siswa sudah mulai dapat berdiskusi dengan baik karena tugas yang dikerjakan sama dengan sebelumnya, walaupun soal berbeda. Siswa juga mulai berani bertanya kepada guru apabila belum paham. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

c) Kegiatan penutup

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Pada saat mengumpulkan soal evaluasi, masih ada beberapa siswa yang melebihi batas waktu meskipun lebih baik daripada saat

95

pertemuan ke-1. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.

3) Prestasi Belajar Siklus I

Hasil tes siklus pertama ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Persentase Ketuntasan Siklus I

No Klasifikasi Ketuntasan

Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Frekuensi Persen Frekuensi Persen

1 TUNTAS 23 57,5% 25 62,5%

2 BELUM

TUNTAS 17 42,5% 15 37,5%

Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan kartu bilangan, terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM, yaitu pada pertemuan ke-1 ketuntasan 57,5% meningkat pada pertemuan ke-2 yaitu menjadi 62,5%. Hasil tes siklus I merupakan hasil dari pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 diambil perolehan yang terbaik dari 2 pertemuan tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan meningkatkan persentase ketuntasan daripada sebelum dilakukan tindakan. Hal itu dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

96

Tabel 10. Persentase Ketuntasan Pratindakan dan Siklus I

No Klasifikasi Ketuntasan

Pratindakan Siklus I

Frekuensi Persen Frekuensi Persen

1 TUNTAS 17 42,5% 25 62,5%

2 BELUM

TUNTAS 23 57,5% 15 37,5%

Apabila digambarkan dalam diagram maka persentase ketuntasan siswa pada saat pratindakan dan siklus I seperti di bawah ini. 42.50% 62.50% 57.50% 37.50% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Pratindakan Siklus I Tuntas Belum Tuntas

Gambar 2. Diagram Persentase Ketuntasan Pratindakan dan Siklus I Dari diagram di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari pratindakan ke siklus I. Persentase ketuntasan siswa pratindakan adalah 42,5%, sementara Persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebesar 62,5%. Peningkatan ketuntasan belajar siswa juga diikuti dengan peningkatan rata-rata siswa yaitu dari pratindakan sebesar 57,38

97

meningkat pada siklus I yaitu sebesar 77,5. Meskipun demikian, Persentase ketuntasan belajar siswa belum mencapai target yaitu sebesar 90%, sehingga perlu diperbaiki pada siklus II.

c. Pengamatan/Observasi 1) Observasi Siswa

Bersamaan dengan pelaksanaan tahap tindakan, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa. Peneliti sebagai observer dibantu oleh satu observer sehingga ada 2 observer, yaitu observer 1 dan observer 2. Observasi yang dilakukan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Terdapat 12 butir pengamatan yang dilakukan untuk siswa.

Pemberian skor aktivitas siswa, yaitu dengan memberikan skor 4 sebagai skor tertinggi dan skor 1 sebagai skor terendah. Skor maksimumnya adalah 48 dan skor minimumnya adalah 12 untuk satu siswa. Untuk seluruh siswa, skor maksimumnya adalah 1920 sedangkan skor minimumnya adalah 480. Dalam pelaksanaan siklus I, observasi terhadap siswa dilakukan 2 kali yaitu pada siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Dari hasil observasi dua kali pertemuan tersebut, diambil satu kali pertemuan yang memperoleh hasil terbaik. Berikut ini merupakan tabel pengamatan aktivitas siswa siklus I, untuk data masing-masing siswa dapat dilihat pada lampiran.

98

Tabel 11. Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Butir yang diamati

Jumlah skor seluruh siswa Pertemuan

ke-1

Pertemuan ke-2 a. Aktif bekerjasama dalam

kelompok

b. Bertanggungjawab terhadap tugas kelompok c. Saling membantu dalam

kerja kelompok d. Aktif bertanya e. Aktif menjawab pertanyaan f. Aktif mengemukakan pendapat g. Memperhatikan penjelasan guru h. Semangat dalam mengikuti pembelajaran i. Antusias pada saat guru

menggunakan alat peraga j. Mematuhi perintah guru k. Mematuhi peraturan

dalam pembelajaran l. Mengerjakan tugas tepat

waktu 77 72 70 60 62 70 77 73 77 73 74 75 82 81 82 75 76 79 88 82 80 85 84 91 Skor total seluruh siswa 859 985

Skor maksimum 1920 1920

99

Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui Persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan dikalikan 100%, seperti yang terdapat pada bab 3. Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-1 adalah 44,74% dan pertemuan ke-2 adalah 51,3%, dapat digambar dalam bentuk diagram seperti di bawah ini.

Gambar 3. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus I

Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus I diambil dari perolehan terbesar diantara 2 pertemuan yaitu 51,3%. Perolehan tersebut masih rendah yaitu hanya 51,3% dibandingkan dengan Persentase aktivitas minimal yang harus dicapai siswa yaitu sebesar 80%. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas siswa pada siklus I tersebut, maka ditentukan kategori hasil observasi, sesuai dengan yang sudah tertulis pada bab III,

100

yaitu untuk hasil aktivitas siswa pada siklus I sebesar 51,3% termasuk dalam kategori sangat kurang. Hal tersebut tentunya menjadikan bahan evaluasi agar pada siklus berikutnya sesuai dengan persentase minimal aktivitas siswa yaitu mencapai 80%. d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus I. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan kendala yang terjadi pada saat siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Refleksi dilakukan untuk mencari kekurangan atau kendala yang ada pada saat menggunakan alat peraga kartu bilangan pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, Dari pelaksanaan siklus I, ada beberapa kendala yang dialami pada saat proses pembelajaran yaitu:

1) Kelompok siswa yang dibagi menjadi 5 orang setiap kelompok menyulitkan siswa ketika duduk, sehingga sewaktu akan pindah untuk berkelompok, ada siswa yang malah bertengkar berebut tempat duduk.

2) Alat peraga kartu bilangan yang diberikan kepada masing-masing kelompok belum digunakan secara optimal, hal ini disebabkan informasi yang belum jelas dari guru, dan kartu bilangan tidak ditempel dan hanya digambar sehingga siswa masih sedikit kesulitan.

101

3) Siswa belum aktif bertanya, hal itu disebabkan masih kurangnya konsentrasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

4) Beberapa siswa belum aktif bekerja secara berkelompok dikarenakan kelompok tidak sesuai dengan yang diinginkannya, bahkan ada yang tidak mau bila berkelompok dengan siswa tertentu.

5) Pada saat memberi contoh soal, guru memberi kebebasan kepada siswa yang mau, padahal biasanya siswa yang mau maju ke depan adalah siswa yang rajin dan pandai, sehingga guru berpendapat bahwa semua siswa sudah memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Padahal menurut observer II masih ada beberapa siswa yang belum paham namun malu dan takut untuk bertanya. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama dengan guru melakukan upaya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Upaya perbaikan tersebut yaitu: 1) Dalam pembagian kelompok, satu kelompok dibatasi hanya maksimal 4 anak dengan tempat duduk yang berdekatan sehingga anak tidak berpindah-pindah dan nyaman mengikuti pelajaran. 2) Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang kerjasama yang

baik dan tidak membeda-bedakan teman, agar siswa tidak gaduh saat mengerjakan tugas kelompok dan bisa berkerjasma dengan baik.

102

3) Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

4) Penggunaan alat peraga kartu bilangan secara lebih optimal yaitu dengan meminta siswa untuk ikut serta dalam penggunaan, yaitu menempel kartu bilangan pada lembar yang disediakan agar siswa lebih jelas dan memahami isi pelajaran.

5) Pada saat memberi contoh soal, guru meminta siswa yang belum tuntas untuk maju ke depan dengan bimbingan guru agar merasa tidak takut.

Setelah refleksi terhadap kegiatan siklus I selesai, peneliti bersama dengan guru kelas membuat kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan siklus II pada pertemuan berikutnya.

4. Penelitian Siklus II

Dokumen terkait