• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Penelitian Siklus II

Pada siklus II, dilakukan 3 kali pertemuan, dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 70 menit. Tahap perencanaan siklus II sama seperti perencanaan pada siklus I, yaitu dilakukan dengan: 1) Membuat RPP mata pelajaran Matematika materi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat.

2) Menyiapkan alat peraga kartu bilangan. 3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). 4) Membuat soal evaluasi.

103 b. Pelaksanaan Tindakan

1) Siklus II Pertemuan ke-1

Siklus II Pertemuan ke-1 dilakukan pada hari Sabtu, 23 Januari 2016.

Standar Kompetensi:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar:

Mengurangkan bilangan bulat. Indikator:

a) Melakukan pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif yang pengurangnya lebih besar daripada terkurang.

b) Melakukan pengurangan bilangan bulat positif dikurangi bilangan bulat negatif,.

c) Melakukan pengurangan bilangan bulat negatif dikurangi bilangan bulat positif

Tujuan pembelajaran:

a) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat mengurangkan dua bilangan positif yang bilangan pengurangnya lebih besar daripada terkurang dengan tepat. b) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat

melakukan pengurangan bilangan positif dikurangi bilangan negatif dengan cermat.

104

c) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat melakukan pengurangan bilangan negatif dikurangi bilangan positif dengan teliti.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.

a) Kegiatan awal

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Siswa kemudian diperiksa kehadirannya oleh guru. Guru memberikan apersepsi tentang pengurangan bilangan bulat. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang pengurangan bilangan bulat.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 55 menit. Kegiatan inti dimulai dengan guru mengeluarkan kartu bilangan yang telah digunakan sebelumnya, serta menanyakan lagi kepada siswa tata cara penggunaan kartu bilangan dan aturannya. Kemudian guru menjelaskan materi tentang pengurangan bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP. Kelas dibagi menjadi 10 kelompok,

105

masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Pembagian kelompok masih sama dengan yang sebelumnya yaitu menurut tempat duduk siswa, agar siswa tidak berpindah-pindah sehingga kelas lebih kondusif dan nyaman, sebelumnya menurut informasi dari guru kelas IV, tempat duduk di kelas ini sudah diacak sehingga anak yang pandai tidak berkumpul menjadi satu.

Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian ditempel. Pada saat siswa berdiskusi, mereka sudah nampak antusias dengan sering bertanya kepada guru perihal alat peraga kartu bilangan yang digunakan serta ketika mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Siswa juga terlihat antusias ketika berdiskusi, sebagian besar kelompok mampu bekerjasama ketika mengerjakan, ada siswa yang menjawab soal, kemudian beberapa siswa mencoba untuk menempel, hal tersebut terjadi dalam satu kelompok, meskipun masih ada beberapa kelompok yang hanya satu siswa saja yang aktif mengerjakan. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Pada saat presentasi, sebagian kelompok antusias untuk berebut

106

maju ke depan, mereka sudah nampak tidak malu-malu seperti yang masih terlihat pada siklus I.

c) Kegiatan penutup

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri-sendiri tanpa mencontek teman lain. Guru kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, masih banyak siswa yang mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan guru. Guru mengumumkan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran matematika selanjutnya. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.

2) Siklus II Pertemuan ke-2

Siklus II pertemuan ke-2 dilakukan pada hari Selasa, 26 Januari 2016. Pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00 – 08.10 WIB.

Standar Kompetensi:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar:

Mengurangkan bilangan bulat. Indikator:

107

a) Melakukan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif yang pengurangnya lebih besar daripada terkurang.

b) Melakukan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif yang sama besar.

c) Melakukan pengurangan bilangan nol dikurangi bilangan bulat positif.

Tujuan Pembelajaran:

a) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat mengurangkan dua bilangan negatif yang terkurangnya lebih besar daripada pengurang dengan baik.

b) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat mengurangkan dua bilangan negatif yang pengurangnya lebih besar daripada terkurang dengan tepat.

c) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat melakukan pengurangan bilangan nol dikurangi bilangan positif dengan tepat.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.

108

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Siswa kemudian diperiksa kehadirannya oleh guru. Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu masih sama dengan pertemuan ke-1 yaitu tentang pengurangan bilangan bulat.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung selama kurang lebih 55 menit. Guru mengeluarkan kartu bilangan dan kembali menanyakan siswa tentang aturan dan cara penggunaan kartu bilangan tersebut. Kemudian guru menjelaskan materi tentang pengurangan bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP menggunakan alat peraga kartu bilangan. Kelas dibagi menjadi 20 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang, hal ini dilakukan karena pada siklus II pertemuan ke-1 masih terlihat beberapa kelompok yang hanya mengandalkan 1 orang saja ketika mengerjakan. Kelompok dibagi berdasarkan tempat duduk.

Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok

109

mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian ditempelkan pada tempat yang sudah disediakan guru. Pada saat mengerjakan lembar kerja, siswa sudah mulai dapat berdiskusi dengan baik karena tugas yang dikerjakan sama dengan sebelumnya, walaupun soal berbeda. Siswa terlihat antusias, dan sudah dapat bekerjasama dengan baik karena kelompok hanya 2 orang dan mau tidak mau mereka harus bekerjasama dengan 1 orang saja. Setiap kelompok terlihat serius dan antusias dalam mengerjakan lembar kerja serta ketika menempelkan kartu bilangan. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

c) Kegiatan penutup

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru membagi pekerjaan siswa tersebut kepada siswa lain untuk dikoreksi. Guru kemudian melakukan penilaian, dengan memasukkan nilai siswa

110

kedalam daftar nilai. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.

3) Siklus II Pertemuan ke-3

Siklus II pertemuan ke-3 dilakukan pada hari Selasa, 27 Januari 2016.

Standar Kompetensi:

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar:

Mengurangkan bilangan bulat. Indikator:

a) Melakukan pengurangan bilangan nol dikurangi bilangan negatif.

b) Melakukan pengurangan bilangan negatif dikurangi bilangan nol.

c) Mengurangkan bilangan bulat dalam soal cerita. Tujuan Pembelajaran:

a) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat melakukan pengurangan bilangan nol dikurangi bilangan negatif dengan tepat.

b) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat melakukan pengurangan bilangan negatif dikurangi bilangan nol dengan tepat.

111

c) Setelah diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat mengurangkan bilangan bulat dalam soal cerita dengan cermat.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 09.30 – 10.40 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.

a) Kegiatan awal

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. Siswa kemudian diperiksa kehadirannya oleh guru. Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu masih sama dengan pertemuan ke-1 dan ke-2 tentang pengurangan bilangan bulat. Siswa kemudian mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan tersebut.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti berlangsung selama kurang lebih 55 menit. Guru mengeluarkan kartu bilangan dan kembali menanyakan siswa tentang aturan dan cara penggunaan

112

kartu bilangan tersebut agar siswa mengingat kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan materi tentang pengurangan bilangan bulat sesuai dengan indikator pada RPP menggunakan alat peraga kartu bilangan. Kelas dibagi menjadi 20 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang, hal ini dilakukan sama dengan pertemuan ke-2 karena terbukti efektif dalam pelaksanaannya. Kelompok dibagi berdasarkan tempat duduk.

Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) masing-masing satu lembar untuk satu kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu bilangan untuk diperagakan kemudian digambar pada tempat yang sudah disediakan guru. Siswa tidak menempel karena pada pertemuan ke-1 dan ke-2 siswa sudah menempel dan hasilnya memuaskan, jadi guru menganggap bahwa siswa sudah mengerti tidak harus secara konkret menempel. Kerjasama siswa semakin terlihat dan juga antusias siswa dikarenakan sudah memahami apa yang seharusnya dilakukannya, setiap kelompok secara bergantian mengerjakan soal, yaitu satu orang mengerjakan dan satu orang lainnya menggambar, bergantian setiap nomor. Setelah selesai mengerjakan

113

lembar kerja, setiap kelompok mewakilkan 1 orang untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

c) Kegiatan penutup

Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru membagi pekerjaan siswa tersebut kepada siswa lain untuk dikoreksi. Guru kemudian melakukan penilaian, dengan memasukkan nilai siswa kedalam daftar nilai. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.

4) Prestasi Belajar Siklus II

Hasil tes siklus kedua ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Ketuntasan Siswa Siklus II N

o

Klasifikasi Ketuntasan

Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen

1 TUNTAS 30 75% 35 87,5% 37 92,5%

2 BELUM

TUNTAS 10 25% 5 12,5%

3 7,5%

Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah pembelajaran matematika materi pengurangan bilangan bulat menggunakan kartu

114

bilangan pada siklus II, terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM, yaitu pada pertemuan ke-1 ketuntasan 75% meningkat pada pertemuan ke-2 yaitu menjadi 87,5% dan meningkat lagi pada pertemuan ke-3 yaitu 92,5%. Hasil tes siklus II merupakan hasil tes pada pertemuan 1,2,3 diambil hasil yang terbaik dari ketiga pertemuan tersebut, sehingga hasil tes prestasi belajar pada siklus II yaitu ketuntasan siswa mencapai 92,5%. Dapat disimpulkan bahwa sudah mencapai standar ketuntasan minimal yaitu sebesar 90%. Demikian halnya dengan rata-rata kelas siswa yang juga ikut mengalami peningkatan di setiap pertemuan pada siklus II, serta meningkatnya rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan meningkatkan persentase ketuntasan yang lebih baik pada siklus II dibandingkan pada siklus I maupun pratindakan. Hal itu dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 13. Ketuntasan Siswa Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

No Klasifikasi Ketuntasan

Pratindakan Siklus I Siklus II

Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen

1 TUNTAS 17 42,5% 25 62,5% 37 92,5%

2 BELUM

TUNTAS 23 57,5% 12 37,5%

3 7,5%

Apabila digambarkan dalam diagram maka persentase ketuntasan siswa pada saat pratindakan, siklus I dan siklus II seperti di bawah ini.

115 42.50% 62.50% 92.50% 57.50% 37.50% 7.50% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Pratindakan Siklus I Siklus II

Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4. Diagram Ketuntasan Siswa Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Dari diagram di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari pratindakan ke siklus I dan meningkat pada siklus II. Persentase ketuntasan siswa pratindakan adalah 42,5%, sementara persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebesar 62,5% dan meningkat lagi pada siklus II yaitu persentase ketuntasan siswa mencapai 92,5%. Begitupula dengan nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada pratindakan rata-rata siswa yaitu 57,38 pada siklus I meningkat menjadi 77,5 dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 88,75. Diagram peningkatan rata-rata siswa dapat dilihat dibawah ini.

116 57,38 77,5 88,75 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pratindakan Siklus I Siklus II

Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa

Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa

Gambar 5. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

c. Pengamatan/Observasi 1) Observasi Siswa

Bersamaan dengan pelaksanaan tahap tindakan, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Peneliti sebagai observer dibantu oleh satu observer sehingga ada 2 observer, yaitu observer 1 dan observer 2. Observasi yang dilakukan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui partisipasi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Terdapat 12 butir pengamatan yang dilakukan untuk siswa.

Pemberian skor aktivitas siswa, yaitu dengan memberikan skor 4 sebagai skor tertinggi dan skor 1 sebagai skor terendah.

117

Skor maksimumnya adalah 48 dan skor minimumnya adalah 12 untuk satu siswa. Untuk seluruh siswa, skor maksimumnya adalah 1920 sedangkan skor minimumnya adalah 480. Dalam pelaksanaan siklus II, observasi terhadap siswa dilakukan 3 kali yaitu pada siklus I pertemuan ke-1, pertemuan ke-2, dan pertemuan ke-3. Dari hasil observasi tiga kali pertemuan tersebut, diambil satu kali pertemuan yang memperoleh hasil terbaik. Berikut ini merupakan tabel pengamatan aktivitas siswa siklus II.

118

Tabel 14. Aktivitas Siswa Siklus II

Butir yang diamati

Jumlah skor seluruh siswa Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 a. Aktif bekerjasama dalam kelompok b. Bertanggungjawab terhadap tugas kelompok c. Saling membantu dalam kerja kelompok d. Aktif bertanya e. Aktif menjawab pertanyaan f. Aktif mengemukakan pendapat g. Memperhatikan penjelasan guru h. Semangat dalam mengikuti pembelajaran

i. Antusias pada saat guru menggunakan alat peraga j. Mematuhi perintah guru k. Mematuhi peraturan dalam pembelajaran l. Mengerjakan tugas tepat waktu 130 112 103 94 87 85 94 89 84 110 131 129 146 145 135 114 101 93 105 109 105 138 146 145 154 152 151 122 120 121 133 135 131 155 156 149 Skor total seluruh siswa 1248 1482 1679

Skor maksimum 1920 1920 1920

Persentase keseluruhan 65% 77,18% 87,44% Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan dikalikan 100%, seperti yang terdapat pada bab 3. Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase

119

keseluruhan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ke-1 yaitu 65%, pertemuan ke-2 sebesar 77,18% dan pertemuan ke-3 adalah 87,44%, dapat digambar dalam bentuk diagram seperti di bawah ini. 65% 77,18% 87,44% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% I II III

Presentase Aktivitas Siswa Siklus II

Presentase Aktivitas Siswa Siklus II

Gambar 6. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus II Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus II yaitu diambil yang terbesar adalah sebesar 87,44% sudah melebihi persentase aktivitas minimal yang harus dicapai siswa yaitu sebesar 80%. Hal tersebut berarti persentase aktivitas siswa pada siklus II mencapai batas minimal yang ditentukan yaitu 80%. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas siswa pada siklus II tersebut, maka ditentukan kategori hasil observasi, sesuai dengan yang sudah tertulis pada bab III, yaitu untuk hasil aktivitas siswa pada siklus II sebesar 87, 44% termasuk dalam kategori baik sekali.

120

Dari hasil penelitian bahwa aktivitas belajar siswa mengalami kenaikan pada siklus I ke siklus II. Aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu mencapai 51,3%, dan belum memenuhi persentase minimal yang harus dicapai yaitu 80%. Pada siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 87, 44%, dan sudah mencapai persentase aktivitas minimal siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

51.30% 87.44% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% Siklus I Siklus II Presentase Aktivitas Siswa

Presentase Aktivitas Siswa

Gambar 7. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus II. Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan kendala yang terjadi pada saat siklus II pertemuan ke-1, pertemuan ke-2 dan pertemuan ke-3. Refleksi dilakukan untuk mencari kekurangan atau kendala yang ada pada saat menggunakan alat peraga kartu bilangan pada mata pelajaran matematika materi

121

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dari pelaksanaan siklus II, nampak aktivitas pembelajaran menjadi lebih baik karena kendala yang ditemui pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II ini. Adapun hasil perbaikan tersebut diantaranya:

1) Dalam pembagian kelompok, pada siklus II pertemuan ke-1 setiap kelompok hanya beranggotakan 4 siswa, sedangkan pada pertemuan ke-2 dan ke-3 masing-masing kelompok hanya terdiri dari 2 orang siswa. Upaya untuk mengurangi jumlah anggota kelompok terbukti berhasil karena siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam kerja kelompok.

2) Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang kerjasama yang baik dan tidak membeda-bedakan teman, agar siswa tidak gaduh saat mengerjakan tugas kelompok dan bisa berkerjasma dengan baik. Guru memberikan nasihat-nasihat dengan berkeliling kelas pada setiap kelompok.

3) Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya ketika mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab siswa dengan antusias.

4) Guru meminta siswa untuk menempel kartu bilangan pada lembar yang disediakan, sehingga siswa lebih jelas tidak hanya dengan menggambar saja.

122

5) Pada saat memberi contoh soal, guru meminta siswa yang belum tuntas untuk maju ke depan dengan bimbingan guru agar merasa tidak takut, sehingga siswa yang belum paham pada materi pelajaran menjadi paham dengan berlatih contoh soal dan dengan maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal. Dengan berakhirnya perbaikan pada siklus II maka proses pembelajaran dan prestasi belajar menjadi meningkat. Dengan demikian target dalam penelitian telah tercapai sehingga penelitian berhenti pada siklus II.

Dokumen terkait