• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian mengenai jenis usaha restoran memang sudah banyak dilakukan, baik mengenai tingkat kepuasan, loyalitas, dan perilaku konsumen itu sendiri. Alat analisis yang digunakan berbeda-beda antara lain yaitu Analisis Deskriptif,

Importance and Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Indeks (CSI)

dan Struktural Equation Model (SEM). Penelitian-penelitian seperti ini antara lain dilakukan oleh Alwiza (2011), Satria (2011), Fathoni (2007), Neta (2007), Pratiwi (2006), yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.

11 Tabel 4. Penelitian Terdahulu Mengenai Usaha Restoran

No Peneliti Tahun Judul Alat Analisis

1 Alwiza 2011 Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Gampoeng Aceh Bogor, Jawa Barat

Analisis Deskrptif,

Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI)

2 Judo Satria 2011 Analisis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Bebek Pak Ndut di Kota Bogor

Analisis Deskrptif,

Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI)

3 Muhammad Fathoni

2007 Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Restoran Waroeng Taman di Kota Bogor

Analisis Deskrptif,

Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI)

4 Silvia Neta 2007 Analisis Penilaian Konsumen terhadap Performance Restoran Waralaba Lokal (studi kasus Restoran Obonk Steak &Ribs, Bogor)

Analisis Deskrptif,

Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI)

5 Nor Annisya Haniyati Pratiwi

2006 Analisis Nilai dan Loyalitas Pelanggan Macaroni Panggang Bogor

Stuctural Equation Model

(SEM)

Alwiza pada tahun 2011 melakukan penelitian mengenai analisis kepuasan konsumen pada restoran Gampoeng Aceh di Kota Bogor, Jawa Barat. Penelitian yang dilakukan menganalisisi kepuasan dari kinerja atribut dan kepuasan konsumen terhadap atribut restoran Gampoeng Aceh. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap proses dari keputusan pembelian, bahwa yang mempengaruhi responden untuk mengunjungi restoran Gampoeng Aceh sebagian besar dipengaruhi oleh

12 teman/kolega, kunjungan dilakukan secara mendadak (tidak terencana), frekuensi pembelian yang dilakukan dalam waktu 1 bulan adalah 2-3 kali, waktu pembelian biasanya dilakukan pada malam hari, dengan waktu kunjungan yang tidak tentu. Sebagian dari responden yang diteliti merasa puas setelah mengkonsumsi hidangan yang disajikan oleh restoran Gampoeng Aceh. Responden menyatakan akan kembali lagi berkunjung walaupun mengalami kenaikan harga dari produk restoran.

Berdasarkan analisis Customer Satisfaction Index (CSI), diketahui nilai CSI restoran Gampoeng Aceh sebesar 74,97 % yang menunjukkan secara keseluruhan konsumen telah merasa puas terhadap produk restoran Gampoeng Aceh. Berdasarkan analisis CSI diketahui bahwa nilai rata-rata kinerja dari beberapa atribut memiliki nilai lebih tinggi dari nilai kepentingannya sehingga menunjukkan kepuasan bagi konsumen. Atribut yang menjadikan tercapainya kepuasan konsumen tersebut adalah kemudahan dalam menjangkau lokasi, papan nama yang menarik, serta penampilan pramusaji restoran.

Judo pada tahun 2011 melakukan penelitian mengenai Analasis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen di Restoran Bebek Pak Ndut di Kota Bogor. Hasil penelitian yang dilakukan ialah menganalisis karakteristik responden dari restoran Bebek Pak Ndut, yang paling banyak berkunjung yaitu berjenis kelamin laki-laki, usia sekitar 17-23 tahun, pekerjaan sebagai pelajar dan pengeluaran pada umumnya yaitu Rp. 500.000 hingga Rp.1.000.000 per bulan. Hasil penelitian bahwa target pihak restoran adalah kaum muda dengan golongan menengah. Proses keputusan pembelian dari motivasi membeli yaitu sekedar ingin mencoba dan informasi yang diperoleh pada umumnya dari teman. Waktu kunjungan konsumen yang dilakukan yaitu pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, hari kunjungan yaitu pada akhir pekan antara Sabtu dan Minggu. Berdasarkan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) dari hasil perhitungan restoran Bebek Pak Ndut yaitu sebesar 84,88 % dapat dikategorikan sangat puas, karena skala sangat puas berkisar 0,76-1,00.

Fathoni pada tahun 2007 melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen terhadap restoran Waroeng Taman di Kota Bogor, dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen Waroeng Taman, menganalisis proses

13 keputusan pembelian yang dilakukan konsumen Waroeng Taman, menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut serta kepuasan konsumen terhadap atribut dan pelayanan Waroeng Taman dan merekomendasikan alternatif kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen Waroeng Taman. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa karakteristik konsumen restoran Waroeng Taman sebagian besar berusia antara 16-25 tahun, rata-rata konsumen dari restoran Waroeng Taman berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, pendidikan terakhir SMA, dengan rata-rata tingkat pendapatan atau uang saku per bulan sebesar Rp 500.000 hingga Rp 1.499.999. Pada proses keputusan pembelian, konsumen restoran Waroeng Taman melakukan pembelian produk untuk memperoleh manfaat dari produk sebagai makanan utama dan makanan selingan. Berdasarkan Importance

and performance Analysis (IPA) terdapat empat atribut yang berada pada kuadran I

(prioritas utama) yaitu kebersihan ruang dinning dalam restoran, kebersihan wastafel dan toilet, music dan sound, serta sarana parkir yang memadai. Pada kuadran II (pertahankan prestasi) terdapat atribut-atribut berupa kemudahan akses menuju lokasi, sikap pramusaji, harga, kehigienisan dan perlengkapan makan, rasa produk makanan dan minuman, variasi menu minuman, kenyamanan ruangan

dinning serta temperatur kesejukan ruangan. Atribut-atribut yang terdapat pada

kuadran III (priorotas rendah) antaralain sarana transportasi umum, penampilan pramusaji, jumlah pramusaji yang melayani, kecepatan penyajian produk, kecepatan transaksi, tata letak ruangan, dekorasi/ornament ruangan, lokasi watafel yang strategis, pemiliharaan ruangan, kebersihan ruangan dinning, serta display produk. Pada kuadran IV terdapat atribut berupa pengetahuan pramusaji terhadap produk yang dijual, pencahayaan ruangan, serta jumlah porsi makanan dan minuman yang disajikan. Berdasarkan Customer Satisfaction Indeks (CSI) dapat dikatakan bahwa keseluruhan atribut fisik restoran dan atribut produk Waroeng Taman dapat dikatakan sudah memuaskan konsumennya.

Neta pada tahun 2006, melakukan penelitian mengenai penilaian konsumen terhadap Performance Restoran Obonk & Ribs Bogor pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian responden terhadap tingkat kepentingan

14 atribut Performance Restoran Obonk & Ribs Bogor, memformulasikan alternatif strategi pemasaran bagi Restoran Obonk & Ribs Bogor. Hasil analisis deskriptif mengenai karakteristik umum responden Restoran Obonk & Ribs Bogor didapatkan hasil, bahwa sebagian besar konsumen berdomisili di Kota Bogor, berusia 16-25 tahun, berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai pegawai swasta dengan pendapatan sebesar Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000. berdasarkan hasil

Importance and performance Analysis terdapat tiga atribut yang terdapat pada

kuadran I yaitu sarana parkir, keamanan tempat parkir, serta aroma ruangan. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran II antara lain adalah variasi jenis makanan dan minuman, kualitas menu makanan dan minuman yang disajikan, kebersihan makanan dan minuman, keramahan dan kesopanan pramusaji, pengetahuan pramusaji terhadap makanan dan minuman yang ditawarkan, kesigapan pramusaji dalam melayanai konsumen, kecepatan penyajian makanan dan minuman. Pada kuadran ke III terdapat atribut jalan keluar masuk menuju lokasi, jumlah pramusaji, penampilan pramusaji, kemasan bawa pulang, dekorasi dan tata letak ruangan, pemilihan warna ruangan, pencahayaan serta musik. Atribut-atribut yang terdapat di kuadran IV hanya ada satu yaitu kecepatan transaksi. Sedangkan hasil analisis Customer Satisfaction Indeks (CSI) menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden puas terhadap kinerja atribut-atribut Restoran Obonk & Ribs Bogor.

Penelitian juga dilakukan oleh Pratiwi pada tahun 2006 mengenai nilai dan loyalitas pelanggan Macaroni Panggang, Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentisfikasi karakteristik konsumen Macaroni Panggang, menganalisis nilai bagi pelanggan Macaroni Panggang dan loyalitas konsumen Macaroni Panggang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan Macaroni Panggang lebih banyak berasal dari luar Bogor dengan persentase sebanyak 56,67%, konsumen Macaroni Panggang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berusia 16-25 tahun, pendidikan sarjana, pekerjaan sebagai pegawai swasta, status belum menikah. Rata-rata pengeluaran pelanggan untuk membeli produk Macaroni Panggang adalah kurang dari Rp 100.000. Nilai yang dipersepsikan oleh pelanggan terhadap produk

15

Macaroni Panggang dilihat dari variable rasa/kelezatan, porsi, daya tahan dan

kualitas penyajian menunjukkan bahwa pelanggan merasa puas yang menunjukkan tingkat keinginan pelanggan yang tinggi untuk mengkonsumsi kembali. Informasi tentang Makaroni Panggang diterima pelanggan dari teman atau keraba. Faktor yang memperngaruhi nilai bagi pelanggann berdasarkan analisis Stuctural Equation Model (SEM) adalah pelayanan, karyawan dan citra. Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh

nilai bagi pelanggan faktor lain yaitu kinerja pesaing dan pengalaman pelanggan. Berdasarakan hasil-hasil penilitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa :

1. Mengidentifikasi karakteristik dari konsumen dapat memberikan informasi kepada restoran atau rumah makan mengenai usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan perbulan rata-rata konsumen yang datang ke restoran. Informasi tersebut dapat memberikan alternatif pemasaran yang dapat dilakukan oleh restoran.

2. Analisis perilaku dan tingkat kepuasan konsumen merupakan salah satu cara untuk mengetahui harapan dari produk yang diberikan kepada konsumen. Hasil yang diteliti dari kepuasan konsumen, dapat memberikan pengetahuan dan strategi bagi restoran untuk memberikan peningkatan terhadap produk. Harapan dari produk yang dimaksud ialah produk yang disajikan kepada konsumen mengenai atribut produk mana yang masih kurang dari harapan seperti cita rasa, keragaman dan harga.

3. Kepuasan dari konsumen merupakan salah satu kunci sukses sebuah rumah makan atau restoran, oleh sebab itu penilaian terhadap atribut seperti kinerja yang diterapkan harus dinilai. Penilaian seperti kinerja tersebut yaitu keramahan karyawan, kecepatan pelayanan, kemudahan dan kecepatan transaksi, keamanan dan kenyamanan dari rumah makan dinilai untuk meningkatkan kepuasan dari konsumen.

4. Penelitian mengenai kepuasan dari konsumen dapat memberikan informasi untuk rumah makan atau restoran yang memiliki tujuan meningkatkan kinerja dan atribut yang ada pada restoran, dan memberikan harapan yang baik terhadap konsumennya.

Kesimpulan beberapa penelitian di atas, dalam penilitian ini mengambil topik “Analisis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen Rumah Makan Bebek Gendut Cabang Undip Semarang di Kota Bogor”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Analaisis deskriptif, Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer

Satisfaction Index (CSI). Penelitian terdahulu dapat dijadikan masukan bagi peneliti

16

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dokumen terkait