• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait daya saing ekspor yang dapat dijadikan referensi antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2011), Mudjayani (2008), Sari (2008), serta Karomah (2011). Judul, tujuan, metode, dan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada metode yang digunakan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melihat kondisi daya saing hortikultura Indonesia adalah Revealed Comparative Advantages (RCA), Acceleration Ratio (AR) dan Export Competitiveness Index (ECI).

Tabel 7 Penelitian Terdahulu tentang Daya Saing Ekspor

No. Peneliti/Judul Tujuan Metode Hasil

1. Eka Ratnawati (2011)/Daya saing ekspor karet alam Indonesia di pasar internasional.

1. Menganalisis perkembangan ekspor komoditas karet alam Indonesia. 2. Mengidentifikasi struktur pasar

karet alam di pasar internasional. 3. Menganalisis daya saing karet alam

Indonesia di pasar internasional.

Metode RCA (Revealed Comparative Advantages) dan metode ECI (Export Competitiveness Index)

1. Indonesia dan negara pesaingnya memiliki perkembangan yang cenderung meningkat terhadap nilai ekspor komoditas karet alam dari tahun ke tahun. Karet alam Indonesia sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Jepang dan China

2. Struktur pasar yang terbentuk pada komoditas karet alam menunjukkan struktur pasar yang berbentuk oligopoli. Struktur pasar demikian menggambarkan bahwa pada komoditas ini penguasaan pasar terbesar dipegang oleh tiga eksportir utama yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia.

3. Menurut analisis RCA, semua negara eksportir memiliki keunggulan komparatif. Namun pada perhitungan RCI menunjukkan Malaysia dan Thailand tidak memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini disebabkan adanya penurunan presentase pertumbuhan ekspor akibat peningkatan konsumsi domestik

2. Wina Yudpi Mudjayani (2008)/ Analis daya saing buah-buahan tropis Indonesia

1. Menganalisis daya saing buah- buahan tropis Indonesia.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing buah- buahan tropis Indonesia.

3. Merumuskan strategi yang dapat mendukung peningkatan daya saing buah-buahan tropis Indonesia.

Analisis Porter’s Diamond

Theory, metode RCA (Revealed Comparative Advantages), dan metode analisis OLS (Ordinary Least Square)

1. Berdasarkan analisis keunggulan kompetitif (Porter’s Diamond) dan analisis keunggulan komparatif (Revealed Comparative Advantages) buah-buahan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, memiliki daya saing kuat, yang terlihat dari nilai rata-rata RCA buah-buahan tropis Indonesia yang lebih dari satu.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing

Tabel 7 Lanjutan

No. Peneliti/Judul Tujuan Metode Hasil

buah-buahan tropis Indonesia adalah produktivitas, nilai ekspor, harga ekspor, dan dummy krisis. Selain variabel dummy krisis, semua variabel regresi berpengaruh signifikan pada taraf nyata 10 persen.

3. Startegi yang dapat dilakukan untuk peningkatan daya saing buah-buahan tropis Indonesia adalah : (1) menjaga kualitas buah- buahan tropis Indonesia. (2) meningkatkan kinerja ekspor buah-buahan tropis Indonesia. (3) meningkatkan produktivitas buah-buahan tropis Indonesia (dalam penelitian ini adalah manggis, nenas, pepaya,pisang. (4) meningkatkan volume ekspor buah-buahan tropisIndonesia.

3. Dwita Mega Sari (2008)/Analisis daya saing dan strategi ekspor kelapa sawit (CPO) Indonesia di pasar internasional.

1. Menganalisis posisi daya saing ekspor minyak kelapa sawit Indonesia di perdagangan internasional dilihat dari pangsa pasar dan keunggulan komparatif. 2. Mengetahui kelemahan minyak

sawit Indonesia, kendala umum dalam produksinya dan pemasarana ekspornya.

3. Mengetahui strategi yang sebaiknya dilakukan untuk memajukan ekspor kelapa sawit Indonesia

Metode RCA (Revealed Comparative Advantages) dan analisis SWOT.

1. Indonesia berada pada posisi teratas kemudian disusul oleh Malaysia. Pangsa pasar Indonesia terendah pada tahun 2001 dengan nilai 43 persen, sedangkan tertinggi pada tahun 2000 dengan nilai 67.5 persen. CPO Indonesia juga memiliki keunggulan komparatif yang tinggi. Hal ini ditunjukkan nilai RCA yang lebih dari satu.

2. Kendala umum dalam produksi dan pemasaran ekspor CPO Indonesia adalah rendahnya nilai dan mutu CPO Indonesia, regulasi dari pemerintah yang kurang mendukung,

Tabel 7 Lanjutan

No. Peneliti/Judul Tujuan Metode Hasil

tidak optimal, tingginya biaya ekspor CPO Indonesia, penyelundupan CPO, dan kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung

3. Dari analisis SWOT maka strategi yang perlu dilakukan untuk mengembangkan daya saing ekspor CPO Indonesia yaitu dengan strategi S- O dengan optimalisasi lahan dan mengembangkan produk hilir; strategi W-O dengan pembinaan dan pengawasan serta menambah dan memperbaiki infrastruktur; strategi S-T dengan memperluas pangsa pasar; dan terakhir stategi W-T dengan memanfaatkan kebijakan pemerintah.

4. Asti Barorotun Minal Karomah (2011)/Analisis daya saing dan faktor- faktor yang memengaruhi aliran ekspor nenas Indonesia di pasar internasional.

1. Mengetahui posisi daya saing nenas Indonesia di pasar internasional. 2. Menganalisis faktor-faktor yang

memengaruhi aliran ekspor nenas Indonesia ke pasar internasional.

Metode RCA (Revealed Comparative Advantages), metode EPD (Export Product Dynamic) dan metode IIT (Intra-Indstry Trade).

1. Hasil dengan menggunakan RCA menunjukkan bahwa selama periode 2002-2008 nenas Indonesia di pasar internasional memiliki nilai RCA dibawah satu, yang berarti berdaya saing lemah.

2. Hasil dengan menggunakan EPD menunjukkan bahwa selama periode 2002-2008 kinerja ekspor nenas Indonesia terletak pada posisi

Retreat”, disebabkan pertumbuhan pangsa

ekspor nenas dari Indonesia ke dunia yang mengalami penurunan, begitu pula pangsa total ekspor Indonesia sehingga dapat dikatakan ekspor nenas Indonesia tidak kompetitif di pasar internasional.

3. Hasil dengan menggunakan IIT menunjukan

Tabel 7 Lanjutan

No. Peneliti/Judul Tujuan Metode Hasil

selama periode 2002-2008 keterkaitan perdagangan nenas Indonesia dengan beberapa negara tujuan yaitu Jepang, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Macau bersifat perfect inter-industry. Sedangkan keterkaitan dengan negara tujuan lainnya bersifat interindustry. 4. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi

aliran ekspor nenas Indonesia dengan negara tujuan adalah pendapatan perkapita, jarak Indonesia dengan negara tujuan, dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara tujuan adalah jumlah penduduk masing-masing negara tujuan dan nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap US Dollar.

Dokumen terkait