BAB II. KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang kajian sosiologi sastra yang dilakukan oleh Indri
Wulandari Sukoco pada tahun 2003 yang berjudul Novel Supernova 1 dan
Supernova 2 karya Dewi ”Dee” Lestari. Hasil penelitian ini adalah problem sosial
budaya masyarakat. Masyarakat yang ditampilkan dalam novel Supernova adalah
masyarakat modern di Kota Jakarta. Novel Supernova 1 menampilkan potret
kehidupan kaum homo seksual. Kaum ga y yang ditampilkan adalah mereka yang
berasal dari golongan terpelajar, kaum intelektual yang bersekolah di universitas
terkenal di luar negeri, dan golongan masyarakat yang memiliki status sosial
tinggi. Novel Supernova 1 ini juga menampilkan kehidupan masyarakat modern
di Kota Jakarta dengan berbagai sifat khas yang dimilikinya.
Novel Supernova 2 menghadirkan kehidupan punk lengkap dengan ciri,
yaitu cara berpakaian, gaya hidup, dan kebiasaan mereka. Komunitas punk hidup
berkelompok dalam punk sca ne, bergaya pakaian khas, penganut asas kebebasan,
dan antikemapanan. Meskipun tidak semuanya, tetapi mereka identik dengan
rokok, minuman keras, judi, narkoba, dan seks bebas. Anggota komunitas punk
hidup mandiri dengan mengamen, menindik, membuat fanzine, dan kadang
menjadi bandar ganja atau narkoba. Novel Supernova 2 juga menghadirkan
commit to user
melakukan semua kebiasaan buruk punkers pada umumnya dan tetap berpegang
pada ajaran spiritual yang diyakininya.
Kritik sosial yang ditampilkan dalam novel Supernova 1-2 menyangkut
problem masyarakat modern yang sangat kompleks. Problem tersebut, antara lain,
masalah narkoba, pelacuran yang telah menguasai berbagai bidang kehidupan,
penyelewengan seksualitas, problem rumah tangga yang sudah sangat parah,
eksploitasi anak yang dilakukan orang tuanya, kesulitan ekonomi, dan kerusuhan
sosial yang terjadi pada masyarakat modern karena kejenuhan terhadap
penderitaan yang dialami dan keinginan untuk menaikkan status sosial mereka.
Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunakan kajian
sosiologi sastra, sedangkan objek penelitian berbeda. Pada penelitian terdahulu
menggunakan objek novel, sedangkan penelitian di atas menggunakan kumpulan
cerpen.
Penelitian lainnya yang relevan dilakukan oleh Ratna Purwaningtyastuti
pada tahun 2006 terhadap novel Jendela , Atap, da n Pintu karya Fira Basuki yang
ditinjau dari sosiologi sastra dan nilai pendidikan. Penelitian ini mengungkapkan
novel trilogi karya Fira Basuki yang berjudul Jendela , Atap, da n Pintu dari segi
keberanian seorang penulis wanita mengungkapkan perasaan apa adanya tanpa
ditutup-tutupi yang masih jarang dilakukan oleh para pengarang wanita lainnya.
Dalam penelitian ini, Ratna Purwaningtyastuti menemukan banyak sekali
penyimpangan norma yang dilakukan oleh para tokoh dalam trilogi novel tersebut
yang tidak baik ditiru oleh para pembaca. Penyimpangan-penyimpangan itu antara
commit to user
dengan baik, serta pelanggaran budaya yang mengakibatkan disharmonisasi
budaya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ratna Purwanintyastuti di
atas, terlihat adanya relevansi antara penelitian yang akan dilakukan dnegan
penelitian yang sudah ada. Relevansi itu terletak pada tinjauan yang digunakan
dalam penelitian dan nilai pendidikan yang dianalisis, sedangkan subjek penelitian
kumpulan cerpen 9 dari Nadira ini, sejauh peneliti ketahui belum ada yang
meneliti. Berdasarkan hasil analisis, kumpulan cerpen 9 da ri Nadira ini sarat
dengan nilai pendidikan yang dapat dijadikan teladan, penggugah motivasi, dan
memberikan inspirasi positif bagi pembacanya.
Penelitian tentang sosiologi sastra dan nilai pendidikan juga dilakukan oleh
Purwoko pada tahun 2009 terhadap novel yang berjudul Kutahu Matiku karya
Nwi Palupi. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya sikap dan keyakinan
Klara, seorang perempuan sebagai tokoh sentral dalam cerita tersebut, yang
digambarkan sebagai tokoh yang setia menjalankan perintah agama sehingga
membawa kedamaian dan ketenangan hati, sedangkan nilai pendidikan yang
diperoleh terhadap novel ini adalah religius atau agama, ilmu pengetahuan, sosial,
ekonomi, dan politik.
Penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan.
Persamaan kedua penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sam-sama menggunakan tinjauan sosiologi sastra dan menganalisis nilai
pendidikan. Bahkan, tokoh utama dalam cerita pun juga seorang perempuan,
commit to user
antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah objek
penelitiannya. Penelitian terdahulu menggunakan objek novel, sedangkan
penelitian yang akan dilakukan menggunakan objek kumpulan cerpen.
Brian Conway (Vol. 4, Juli 2010) yang dimuat di dalam Journa l of
La ngua ge Tea ching, Nationa l University of Irela nd, Ma ynooth.
The study of memory straddles a wide range of socia l science disciplines including sociology, psychology, a nthropology, and geography. Within sociology, reviews of the literature ha ve a lrea dy been ca rried out, but these a re now somewhat dated. This article ta kes the mea sure of recent prior resea rch on the sociology of collective memory and commemoration by (1) proposing a cla ssification of collective memory resea rch; (2) orga nising the literature under the hea dings of theoretica l developments, methodologica l strategies, a nd methodologica l cha llenges; a nd (3) offering suggestions for ma ximising the interna l cohesion a nd externa l utility of the sub-field.
Hasil penelitian Brian Conway yang dimuat di dalam jurnal tersebut
menyatakan bahwa pembelajaran pemahaman dengan cakupan luas tentang ilmu
sosial dan ilmu pengetahuan dalam sosiologi, psikologi, antropologi, dan geografi.
Brian dalam penelitiannya menyatakan bahwa ilmu sosial dan ilmu lain, seperti
ilmu sosiologi, antropologi, dan geografi, dapat dipelajari dan dipahami dengan
mempelajari manusia sebagai salah satu unsur dalam masyarakat serta lingkungan
alam yang melingkupinya.
Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Brian di atas,
penelitian terhadap kumpulan cerpen 9 da ri Na dira ini mempunyai relevansi
bahwa penelitian ini juga mendasarkan pada ilmu sosiologi yang menggabungkan
commit to user
Renee N. Easter, Joseph A. Caruso and Anne P. Vonderheide (2010:
493-502) yang dimuat di dalam Journa l of Language Tea ching. Hasil penelitian yang
dimuat di dalam jurnal ini mencatat perkembangan novel terbaru dan aplikasinya
sehingga menjadi komprehensif, yaitu dengan mengeksplorasi kemajuan
instrumental yang menunjukkan peningkatan dalam kemampuan analisis.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa novel, sebagai karya sastra, mampu
mewakili perkembangan realitas di masyarakat yang mengalami perubahan secara
dinamis. Terlebih jika karya sastra itu diciptakan oleh pengarang dengan latar
belakang tertentu sehingga menjadikan isi cerita lebih dalam analisisnya.
Senada dengan penelitian yang dilakukan Renee N. Easter, Joseph A.
Caruso, dan Anne P. Vonderheide di atas, penelitian terhadap kumpulan cerpen 9
da ri Na dira ini memiliki relevansi, bahwa cerpen ini diciptakan oleh pengarang
dengan latar belakang pekerjaan sebagai seorang wartawan. Oleh karena itu,
dengan latar belakang yang mendasari penciptaan cerpen tersebut, 9 da ri Na dira
sangat mewakiliki kehidupan seorang wartawan dengan segala hal yang
melingkupinya. Perbedaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti, yaitu
penelitian terdahulu menggunakan novel, sedangkan penelitian ini menggunakan
cerpen.
Casey Brienza (Vol. 53, hal. 3) yang dimuat di dalam Journa l of
Documentation, journa l literature: a study of sociology.
This pa per introduces a sociologica l a pproa ch to the study of art and literature and demonstrates its va lue a s a methodologica l intervention in the field of comics studies. Known a s the 'production of culture' perspective, this a pproa ch argues that a ll a rtistic work - including comics - is the product of
commit to user
collective, often routinized, huma n a ctivity. Therefore, it is not sufficient merely to study the text a nd/or the a rtist to whom the work is directly attributed. Rather, to fully understand any artistic work, one must a lso study the la rger socia l a nd orga nizationa l context of its production and dissemination. In the first part of the paper, I will provide an overview of the production of culture approa ch, discussing some of its foundationa l theorists and their respective intellectua l contributions. Fina lly, I will conclude with a discussion of the limitations of the production of culture a pproa ch and possible directions for future resea rch.
Hasil penelitian yang dimuat di dalam jurnal ini menyatakan bahwa
pendekatan sosiologis untuk mempelajari seni dan sastra dan menunjukkan nilai
sebagai intervensi metodologi dalam bidang studi komik. Pendekatan ini
berpendapat bahwa semua karya seni - termasuk komik - adalah produk dari
aktivitas manusia kolektif. Penelitian yang dilakukan Casey Brienza ini
menyatakan bahwa komik atau cerita bergambar yang isi ceritanya mudah dicerna
dan lucu. Komik ditulis untuk tujuan pembaca tertentu, ada komik untuk
anak-anak dan komik untuk dewasa. Penciptaan komik ini memiliki fungsi untuk
dibaca oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang tentu saja
akan berpengaruh dalam kehidupannya, pandangannya, sikapnya, dan
pengetahuannya.
Berpijak pada penelitian yang dilakukan Casey Brienza di atas, sosiologi
sastra selalu mengaitkan latar belakang sosial budaya sebagai sumber
penciptaannya. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian terhadap
commit to user
kedua penelitian ini terletak pada objeknya. Penelitian terdahulu menggunakan
objek komik, sedangkan penelitian ini menggunakan cerpen.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, penelitian ini bukanlah penelitian
yang baru. Kebaruan dan perbedaan dalam penelitian ini terletak pada karya yang
dibahas.