• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang Relevan

Dalam dokumen RATNA SUSANTI S841008024 (Halaman 79-85)

BAB II. KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang kajian sosiologi sastra yang dilakukan oleh Indri

Wulandari Sukoco pada tahun 2003 yang berjudul Novel Supernova 1 dan

Supernova 2 karya Dewi ”Dee” Lestari. Hasil penelitian ini adalah problem sosial

budaya masyarakat. Masyarakat yang ditampilkan dalam novel Supernova adalah

masyarakat modern di Kota Jakarta. Novel Supernova 1 menampilkan potret

kehidupan kaum homo seksual. Kaum ga y yang ditampilkan adalah mereka yang

berasal dari golongan terpelajar, kaum intelektual yang bersekolah di universitas

terkenal di luar negeri, dan golongan masyarakat yang memiliki status sosial

tinggi. Novel Supernova 1 ini juga menampilkan kehidupan masyarakat modern

di Kota Jakarta dengan berbagai sifat khas yang dimilikinya.

Novel Supernova 2 menghadirkan kehidupan punk lengkap dengan ciri,

yaitu cara berpakaian, gaya hidup, dan kebiasaan mereka. Komunitas punk hidup

berkelompok dalam punk sca ne, bergaya pakaian khas, penganut asas kebebasan,

dan antikemapanan. Meskipun tidak semuanya, tetapi mereka identik dengan

rokok, minuman keras, judi, narkoba, dan seks bebas. Anggota komunitas punk

hidup mandiri dengan mengamen, menindik, membuat fanzine, dan kadang

menjadi bandar ganja atau narkoba. Novel Supernova 2 juga menghadirkan

commit to user

melakukan semua kebiasaan buruk punkers pada umumnya dan tetap berpegang

pada ajaran spiritual yang diyakininya.

Kritik sosial yang ditampilkan dalam novel Supernova 1-2 menyangkut

problem masyarakat modern yang sangat kompleks. Problem tersebut, antara lain,

masalah narkoba, pelacuran yang telah menguasai berbagai bidang kehidupan,

penyelewengan seksualitas, problem rumah tangga yang sudah sangat parah,

eksploitasi anak yang dilakukan orang tuanya, kesulitan ekonomi, dan kerusuhan

sosial yang terjadi pada masyarakat modern karena kejenuhan terhadap

penderitaan yang dialami dan keinginan untuk menaikkan status sosial mereka.

Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunakan kajian

sosiologi sastra, sedangkan objek penelitian berbeda. Pada penelitian terdahulu

menggunakan objek novel, sedangkan penelitian di atas menggunakan kumpulan

cerpen.

Penelitian lainnya yang relevan dilakukan oleh Ratna Purwaningtyastuti

pada tahun 2006 terhadap novel Jendela , Atap, da n Pintu karya Fira Basuki yang

ditinjau dari sosiologi sastra dan nilai pendidikan. Penelitian ini mengungkapkan

novel trilogi karya Fira Basuki yang berjudul Jendela , Atap, da n Pintu dari segi

keberanian seorang penulis wanita mengungkapkan perasaan apa adanya tanpa

ditutup-tutupi yang masih jarang dilakukan oleh para pengarang wanita lainnya.

Dalam penelitian ini, Ratna Purwaningtyastuti menemukan banyak sekali

penyimpangan norma yang dilakukan oleh para tokoh dalam trilogi novel tersebut

yang tidak baik ditiru oleh para pembaca. Penyimpangan-penyimpangan itu antara

commit to user

dengan baik, serta pelanggaran budaya yang mengakibatkan disharmonisasi

budaya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ratna Purwanintyastuti di

atas, terlihat adanya relevansi antara penelitian yang akan dilakukan dnegan

penelitian yang sudah ada. Relevansi itu terletak pada tinjauan yang digunakan

dalam penelitian dan nilai pendidikan yang dianalisis, sedangkan subjek penelitian

kumpulan cerpen 9 dari Nadira ini, sejauh peneliti ketahui belum ada yang

meneliti. Berdasarkan hasil analisis, kumpulan cerpen 9 da ri Nadira ini sarat

dengan nilai pendidikan yang dapat dijadikan teladan, penggugah motivasi, dan

memberikan inspirasi positif bagi pembacanya.

Penelitian tentang sosiologi sastra dan nilai pendidikan juga dilakukan oleh

Purwoko pada tahun 2009 terhadap novel yang berjudul Kutahu Matiku karya

Nwi Palupi. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya sikap dan keyakinan

Klara, seorang perempuan sebagai tokoh sentral dalam cerita tersebut, yang

digambarkan sebagai tokoh yang setia menjalankan perintah agama sehingga

membawa kedamaian dan ketenangan hati, sedangkan nilai pendidikan yang

diperoleh terhadap novel ini adalah religius atau agama, ilmu pengetahuan, sosial,

ekonomi, dan politik.

Penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan.

Persamaan kedua penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah sam-sama menggunakan tinjauan sosiologi sastra dan menganalisis nilai

pendidikan. Bahkan, tokoh utama dalam cerita pun juga seorang perempuan,

commit to user

antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah objek

penelitiannya. Penelitian terdahulu menggunakan objek novel, sedangkan

penelitian yang akan dilakukan menggunakan objek kumpulan cerpen.

Brian Conway (Vol. 4, Juli 2010) yang dimuat di dalam Journa l of

La ngua ge Tea ching, Nationa l University of Irela nd, Ma ynooth.

The study of memory straddles a wide range of socia l science disciplines including sociology, psychology, a nthropology, and geography. Within sociology, reviews of the literature ha ve a lrea dy been ca rried out, but these a re now somewhat dated. This article ta kes the mea sure of recent prior resea rch on the sociology of collective memory and commemoration by (1) proposing a cla ssification of collective memory resea rch; (2) orga nising the literature under the hea dings of theoretica l developments, methodologica l strategies, a nd methodologica l cha llenges; a nd (3) offering suggestions for ma ximising the interna l cohesion a nd externa l utility of the sub-field.

Hasil penelitian Brian Conway yang dimuat di dalam jurnal tersebut

menyatakan bahwa pembelajaran pemahaman dengan cakupan luas tentang ilmu

sosial dan ilmu pengetahuan dalam sosiologi, psikologi, antropologi, dan geografi.

Brian dalam penelitiannya menyatakan bahwa ilmu sosial dan ilmu lain, seperti

ilmu sosiologi, antropologi, dan geografi, dapat dipelajari dan dipahami dengan

mempelajari manusia sebagai salah satu unsur dalam masyarakat serta lingkungan

alam yang melingkupinya.

Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Brian di atas,

penelitian terhadap kumpulan cerpen 9 da ri Na dira ini mempunyai relevansi

bahwa penelitian ini juga mendasarkan pada ilmu sosiologi yang menggabungkan

commit to user

Renee N. Easter, Joseph A. Caruso and Anne P. Vonderheide (2010:

493-502) yang dimuat di dalam Journa l of Language Tea ching. Hasil penelitian yang

dimuat di dalam jurnal ini mencatat perkembangan novel terbaru dan aplikasinya

sehingga menjadi komprehensif, yaitu dengan mengeksplorasi kemajuan

instrumental yang menunjukkan peningkatan dalam kemampuan analisis.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa novel, sebagai karya sastra, mampu

mewakili perkembangan realitas di masyarakat yang mengalami perubahan secara

dinamis. Terlebih jika karya sastra itu diciptakan oleh pengarang dengan latar

belakang tertentu sehingga menjadikan isi cerita lebih dalam analisisnya.

Senada dengan penelitian yang dilakukan Renee N. Easter, Joseph A.

Caruso, dan Anne P. Vonderheide di atas, penelitian terhadap kumpulan cerpen 9

da ri Na dira ini memiliki relevansi, bahwa cerpen ini diciptakan oleh pengarang

dengan latar belakang pekerjaan sebagai seorang wartawan. Oleh karena itu,

dengan latar belakang yang mendasari penciptaan cerpen tersebut, 9 da ri Na dira

sangat mewakiliki kehidupan seorang wartawan dengan segala hal yang

melingkupinya. Perbedaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti, yaitu

penelitian terdahulu menggunakan novel, sedangkan penelitian ini menggunakan

cerpen.

Casey Brienza (Vol. 53, hal. 3) yang dimuat di dalam Journa l of

Documentation, journa l literature: a study of sociology.

This pa per introduces a sociologica l a pproa ch to the study of art and literature and demonstrates its va lue a s a methodologica l intervention in the field of comics studies. Known a s the 'production of culture' perspective, this a pproa ch argues that a ll a rtistic work - including comics - is the product of

commit to user

collective, often routinized, huma n a ctivity. Therefore, it is not sufficient merely to study the text a nd/or the a rtist to whom the work is directly attributed. Rather, to fully understand any artistic work, one must a lso study the la rger socia l a nd orga nizationa l context of its production and dissemination. In the first part of the paper, I will provide an overview of the production of culture approa ch, discussing some of its foundationa l theorists and their respective intellectua l contributions. Fina lly, I will conclude with a discussion of the limitations of the production of culture a pproa ch and possible directions for future resea rch.

Hasil penelitian yang dimuat di dalam jurnal ini menyatakan bahwa

pendekatan sosiologis untuk mempelajari seni dan sastra dan menunjukkan nilai

sebagai intervensi metodologi dalam bidang studi komik. Pendekatan ini

berpendapat bahwa semua karya seni - termasuk komik - adalah produk dari

aktivitas manusia kolektif. Penelitian yang dilakukan Casey Brienza ini

menyatakan bahwa komik atau cerita bergambar yang isi ceritanya mudah dicerna

dan lucu. Komik ditulis untuk tujuan pembaca tertentu, ada komik untuk

anak-anak dan komik untuk dewasa. Penciptaan komik ini memiliki fungsi untuk

dibaca oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang tentu saja

akan berpengaruh dalam kehidupannya, pandangannya, sikapnya, dan

pengetahuannya.

Berpijak pada penelitian yang dilakukan Casey Brienza di atas, sosiologi

sastra selalu mengaitkan latar belakang sosial budaya sebagai sumber

penciptaannya. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian terhadap

commit to user

kedua penelitian ini terletak pada objeknya. Penelitian terdahulu menggunakan

objek komik, sedangkan penelitian ini menggunakan cerpen.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, penelitian ini bukanlah penelitian

yang baru. Kebaruan dan perbedaan dalam penelitian ini terletak pada karya yang

dibahas.

Dalam dokumen RATNA SUSANTI S841008024 (Halaman 79-85)

Dokumen terkait