• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

E. Penelitian yang Relevan

Berikut adalah hasil penelitian yang menjadi perbandingan penulis dalam penelitian ini. Penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran dan pembelajaran menulis teks ulasan sudah beberapa kali diteliti. Berikut

71Putu Desi Arnadi, Sang Ayu Putu Sriasih, dan Ni Made Rai Wisudariani, Media Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan di Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja, e-Journal

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015, h.2.

72Kartika Pandu Latsiya, Keefektifan Pembelajaran Menyunting Teks Ulasan Film dengan

Model Pembelajaran Think Pair Share dan Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Siswa Kelas XI SMA, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2016. p-ISSN 2252-6722 e-ISSN

2503-3476, h.43.

73

Ibid.

merupakan penjabaran mengenai perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu:

Penelitian pertama dilakukan oleh Fitriani Widyo Putri mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul skripsi “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks ulasan Film Pendek dengan Strategi Think Talk Write (TTW) pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sewon Bantul DIY”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan teknik analisi data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, angket, observasi, wawancara, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan keterampilan menulis teks ulasan film pendek siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Sewon Bantul DIY. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari kualitas proses pembelajaran yang tercermin dalam perhatian siswa terhadap pembelajaran, gairah belajar siswa, keaktifan siswa terhadap pembelajaran, ketepatan waktu siswa dalam mengumpulkan tugas. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari skor rata-rata keterampilan menulis dari pratindakan sampai siklus III. Pada pratindakan, skor rata-rata kelas diperoleh sebesar 52,41, kemudian meningkat menjadi 71 pada siklus I. Pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat menjadi 74,90, dan meningkat lagi menjadi 82,87 pada siklus III. Peningkatan skor rata-rata kelas dari siklus I sampai siklus III sebesar 11,87, sedangkan skor rata-rata kelas dari pratindakan sampai siklus III sebesar 30,46.75

75Fitriani Widyo Putri, “Peningkatan Keterampilan menulis teks ulasan film pendek dengan strategi think talk write (TTW) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sewon Bantul DIY”, Skripsi. (Yogyakarta: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA,2016)

Berdasarkan penelitian milik Fitriani, terdapat perbedaan dan persamaan padan penelitian ini. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Fitria terletak pada variable keterampilan menulis teks ulasan. Perbedaannya, peneltian Fitriani lebih memfokuskan pada pemilihan strategi yaitu strategi Think Talk Write (TTW). Sedangkan penelitian ini lebih fokus pada penggunaan media pembelajaran yang menggunakan media YouTube dengan akun YouTube“Kok Bisa?”

Penelitian kedua dilakukan oleh Zuparti mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji dengan judul skripsi “Kemahiran Menulis Teks ulasan Drama dengan Menggunakan Strategi Generatif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tanjungpinang”. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kuantitatif.Secara umum kemahiran menulis teks ulasan drama/film menggunakan Strategi Pembelajaran Generatif adalah 25 siswa memperoleh nilai 80-100 termasuk kreteria sangat baik, 2 siswa (6,66%) memperoleh nilai baik dengan 66-79 termasuk Kreteria baik, 1 siswa (3,33%) memperoleh nilai 56-66 memperoleh kreteria cukup, 1 siswa (3,33%) siswa yang memperoleh nilai kurang dengan 40-55 yang termasuk kreteria kurang, dan 1 siswa (3,33%) siswa yang memperoleh nilai gagal dengan 30-39 yang termasuk kreteria gagal. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh dari 30 orang siswa adalah 85.76

Berdasarkan penelitian milik Zuparti, terdapat perbedaan dan persamaan pada penelitian ini. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Fitria terletak pada variable keterampilan menulis teks ulasan. Perbedaannya, peneltian Zuparti lebih memfokuskan pada pemilihan strategi

76Zuparti, “Kemahiran Menulis Teks Ulasan Drama Dengan Menggunakan Strategi Generatif Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 1 Tanjung Pinang Tahun Pelajaran 2017/2018”, Skripsi, (Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2018), http://repository.umrah.ac.id/1321/1/ZUPARTI-140388201037-FKIP-2018.pdf. diunduh pada September 2019.

yaitu strategipembelajaran Generatif. Sedangkan penelitian ini lebih fokus pada penggunaan media pembelajaran yang menggunakan media YouTube dengan akun YouTube“Kok Bisa?”.

Penelitian ketiga dilakukan oleh I.W. Iwantara, I.W. Sadia, dan I.K. Suma, Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha yang membuat jurnal dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video YouTube dalam Pembelajaran IPA terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Instrumen yang digunakan berupa angket motivasi dan tes pemahaman konsep. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Terdapat perbedaan motivasi belajar dan pemahaman konsep yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media riil, media video youtube dan media charta (F=19,630; p<0,05). 2) Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media riil, media video youtube dan media charta (F= 168.594 ; p < 0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa media video youtube lebih unggul dibandingkan dengan media riil dan media charta dalam menanamkan motivasi belajar kepada siswa. 3) Terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media riil, media video youtube dan media charta (F= 149,252 ; p < 0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD menunjukkan media riil dan media video youtube lebih unggul dari media charta dalam menanamkan pemahaman konsep ke siswa.77

77Iwantara, Sadia, dan Suma, “Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube dalam Pembelajaran Ipa terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa”,e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4 Tahun 2014.

Berdasarkan penelitian milik I.W. Iwantara, I.W. Sadia, dan I.K. Suma, terdapat perbedaan dan persamaan pada penelitian ini. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian milik oleh I.W. Iwantara, I.W. Sadia, dan I.K. Suma terletak pada penggunaan media pembelajaran, yaitu penggunaan video YouTube. Perbedaannya penelitian milik oleh I.W. Iwantara, I.W. Sadia, dan I.K. Suma meneliti mengenai pengaruh YouTube terhadap motivasi belajar, sedangkan penelitian ini lebih fokus pada penggunaan YouTube pada pembelajaran menulis teks ulasan.

60

Dokumen terkait