• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.2 Penelitian yang relevan

Keterangan :

- Sisi miring = AB = c - Sisi tegak = BC = a - Sisi alas = AC = b

2.1.2 Penelitian yang Relevan

2.1.2.1 Penelitian-penelitian tentang van Hiele

Pareka (2014) melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika kelas V SD.Peneliti ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan tipe non-equivalent control

group design. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ungaran I Yogyakarta, tanggal 3

Maret sampai dengan tanggal 7 April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ungaran I sebanyak 124 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa, dan VB sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan memahami. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil analisis statistik parametrik Independent

Samples T-test pada perbandingan selisih skor pretest dan posttest pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh M = 0,69,

SE = 0,06, SD = 0,36 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05).

Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok eksperimen sebesar 98% dengan efek besar yaitu r = 0,99. Pada kelompok kontrol diperoleh M = 0,07, SE = 0,05, SD = 0,32 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,213 (atau p > 0,05). Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok kontrol sebesar 4% dengan efek kecil yaitu r = 0,22.

Eric dan Kathleen (2012) melakukan penelitian tentang menguji tingkat pemahaman geometri van Hiele pemahaman geometrik guru matematika magang baik sebelum dan setelah mengambil kursus geometri yang diperlukan untuk persiapan guru dengan cara memberikan pretest dan posttest. Peneliti ini juga

27 meneliti apakah kursus geometri meningkatkan pemahaman geometri van Hiele subyek. Peneliti memberikan tes yang berisi lima blok pertanyaan dengan setiap blok pertanyaan untuk mengukur salah satu dari lima tingkat van Hiele Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum kursus, guru magang tidak memiliki tingkat pemahaman sesuai dengan target mereka dan setelah mengikuti kursus geometri menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik bahwa guru magang mengalami peningkatan setidaknya satu tingkat dalam tingkatan van Hiele. Data digunakan untuk menentukan apakah ada bukti signifikan secara statistik bahwa guru masa depan memiliki tingkat pemahaman geometri pada atau diatas target yang mereka harapkan. Harapannya adalah siswa kelas 8 dapat mencapai tingkat van Hiele ketiga yaitu deduksi informal dan siswa kelas 12 dapat mencapai tingkat van Hiele yang keempat yaitu deduksi.

Anggarani (2010) melakukan penelitian tentang penggunaan teori pembelajaran Van Hiele untuk meningkatkan tingkat dan kualitas berpikir siswa kelas V SD Negeri Timbulharjo pada pokok bahasan bangun datar. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V di SD Negeri Timbulharjo, Yogyakarta pada 29 Agustus 2009 – 14 Oktober 2009, dengan subjek penelitian 27 siswa. Uji coba instrumen tanggal 29 Agustus 2009, observasi kelas tanggal 3 dan 7 september 2009, tes geometri awal tanggal 5 Oktober 2009, kegiatan pembelajaran berdasarkan teori Van Hiele tanggal 7, 8, dan 12 Oktober 2009, dan tes geometri akhir tanggal 14 Oktober 2009. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Proses pembelajaran yang ditempuh siswa dalam mempelajari bangun datar dilihat dari pengamatan selama kegiatan pembelajaran. Sedangkan peningkatan tingkat dan kualitas berpikir siswa dilihat dengan menganalisis tes geometri awal (pretest) dan tes geometri akhir (posttest) yang disusun berdasarkan indikator-indikator yang dikemukakan William F. Burger dan J. Michael Shaughnessy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) siswa-siswa sudah bisa menempuh 5 fase pembelajaran geometri menurut teori Van Hiele yaitu fase informasi, fase orientasi terpadu, fase eksplisitasi, fase orientasi bebas, dan fase integrasi dengan baik dan sungguh-sungguh yang dilakukan secara bertahap. (ii) tingkat dan kualitas berpikir siswa dalam

28 geometri meningkat setelah diadakan pembelajaran geometri berdasarkan teori pembelajaran Van Hiele. Peningkatan tingkat berpikir siswa dilihat dari peningkatan tahap berpikir geometri siswa, di mana saat pretest semua siswa (27 siswa) masih dalam tahap berpikir visual dan pada saat posttest 22 siswa berada pada tahap visual, 4 siswa berada pada tahap peralihan dari tahap berpikir visual ke analisis dan 1 siswa berada pada tahap analisis, sedangkan kualitas berpikir siswa dapat dilihat dari kualitas jawaban siswa yang semakin baik pada tes geometri akhir (posttest).

2.1.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta

Kurniasari (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design dengan tipe non-equivalent

control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Kanisius Kalasan. Sampel untuk kelas eksperimen adalah kelas IV A dan sampel untuk kelas kontrol adalah kelas IV B. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, pengolahan data dengan menggunakan program SPSS18 for Windows dengan menggunakan yaitu: 1) uji perbedaan pretest, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji perbedaan posttest I dan posttest II untuk kelompok control dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 atau < 0,05, M = 0,909, SE = 0,165, t(70) = -5,502. Sehingga Hnull ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi. Pada kemampuan mencipta, hasil analisis statistik menunjukkan harga

Sig (2-tailed) 0,000 atau < 0,05, M = -1,407, SE = 0,168, t(70) = -8,362. Sehingga

Hnull ditolak dan H1 yang berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan diterima mencipta.

29 Anastasia Sriwahyuni (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Sengkan semester genap tahun ajaran 2012/2013.Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas VB sebagai kelompok eksperimen.Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, kemudian diolah menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan tahap sebagai berikut. 1) uji perbedaan skor

pretest, 2) uji perbedaan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor posttest-posttest,

4) uji besar pengaruh, 5) uji retensi pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan

mengevaluasi. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) 0,346 atau < 0,05

dengan nilai Mdn = 0,2500 dan U = 428,50. Sehingga Sehingga Hnull ditolak dan H1 diterima. Besar pengaruh metode inkuiri menunjukkan efek besar dengan harga r = 0,62 atau 38%. Retensi pengaruh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,880 dan 0,677 > 0,05. 2) metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig

(2-tailed) 0,000 atau < 0,05 dengan nilai M = 1,3456, SE = 0,28507, r(51,179) =

3,900. Sehingga Hnull ditolak dan H1 diterima. Besar pengaruh metode inkuiri menunjukkan efek besar dengan harga r = 0,49 atau 24%. Retensi pengaruh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. (2-tailed) 0,931 dan 0,719 > 0,05.

Kristianto (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta.Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V1 sebagai kelompok kontrol

30 dan siswa kelas V.2 sebagai kelompok eksperimen.Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, lalu data diolah dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 21 for Windows 64-bit dengan menggunakan tahap untuk kedua kelompok yaitu. 1) uji perbedaan skor pretest, 2) uji perbedaan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor posttest-posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji retensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis data menunjukkan harga Sig. (2-tailed) kemampuan mengevaluasi 0,024 atau < 0,05, dengan nilai M = -0,52, SE = 0,23, t(73) = -2,31. Sehingga H1 diterima dan Hnull ditolak, artinya metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi dengan besar pengaruh r = 0,44 persentase 19% yang termasuk dalam kategori menengah, dan retensi pengaruh mengalami penurunan sebesar 8,16%. Sedangkan hasil analisis data kemampuan mencipta menunjukkan harga Sig (2-tailed) 0,039 atau < 0,05, M = -0,48, SE = 0,23, t(73) = -2,09. Sehingga H1 diterima dan Hnull ditolak, artinya metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta dengan besar pengaruh r = 0,63 persentase 36,69% yang termasuk dalam kategori besar, dan retensi pengaruh mengalami penurunan sebesar 2,05%.

Berdasarkan penelitian terdahulu tentang model pembelajaran van Hiele dan proses kognitif, dapat dilihat bahwa model pembelajaran van Hiele berpengaruh positif terhadap variabel yang dipengaruhi. Peneliti melihat bahwa beberapa dari peneliti tersebut masih belum ada yang meneliti pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

31 2.1.2.3 Peta Literature Hasil Penelitian Sebelumnya

Gambar 2.2 Bagan Penelitian Sebelumnya

Dokumen terkait