• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran

5.3.1 Perlu dilakukan metode eksperimental murni sehingga untuk pengambilan sampel dapat dilakukan secara random.

5.3.2 Pretest dan posttest sebaiknya dilakukan pada awal pembelajaran sehingga siswa dapat berkonsentrasi dan hasil pekerjaan siswa dapat maksimal sehingga untuk pemilihan waktu jadwal pretest dan posttest dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele sebaiknya harus diperhatikan lebih baik.

92 5.3.3 Seharusnya dalam pemilihan materi harus disesuaikan dengan semester yang sedang berlangsung, sehingga siswa dapat memahami dan mendapatkan materi sesuai dengan semester yang sudah ditentukan.

93 DAFTAR REFERENSI

Anderson & Krathwohl. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran,

pengajaran, dan asesmen revisi taksonomi pendidikan Bloom. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Anggarani, M. (2009). Penggunaan teori pembelajaran Van Hiele untuk

meningkatkan tingkat dan kualitas berpikir siswa kelas V SD Negeri Timbulharjo pada pokok bahasan Bangun Datar. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Azwar, S. (1996). Tes prestasi (fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar)

edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2008). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ofset. Budiningsih, A. (2012). Belajar dan pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Cohen, L, Manion & Marrison. (2007). Research menthod in education sixth edition. Canada : Routledge.

Depdiknas. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran matematika

sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.

Eric A. & Kathleen C. (2012). An investigation into the van Hiele levels of understanding geometry of preservice mthematics teachers. Journal of

Research in Education. Vol 21, No 1, pp 45. University of Maine. Field, A.P. (2009). Discovering statistics using SPSS. London: SAGE.

Frank, L, K, JR. (1995) The van Hiele model of thinking in geometry among

adolescents. Indiana University.

Fraenkel, J.R. (2012). How to design and evaluate research in education. Amerika: Mc Goaw-Hill.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang:Universitas Diponegoro.

Heruman. (2007). Model pembelajara nmatematika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ismet & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

94 Juliansyah, N. (2014). Metodologi penelitian: Skripsi, tesis, disertasi, dan karya

ilmiah. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Khafid & Suyati.(2014). Pelajaran matematika penekenan pada berhitung jilid 5. Jakarta: Erlangga.

Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research an

integrated approach (second edition). Illnois: Waveland Press.

Kristianto, H. (2013). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Bopkri

Gondolayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kurniasari, L. (2013). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengevaluasi dan mencipta siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan pada mata

pelajaran IPA tahun ajaran 2012/2013. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Margono, S. (2007). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mateya, M. (2008). Using the van Hiele theory to analyze geometrical

conceptualization in grade 12 student: a namibian perspective. Rhodes University.

Mugiyono. (2015). Rumus-rumus matematika lengkap. Semarang: Widya Karya. Ngalimun. (2014). Strategi dan model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. OECD. (2009). PISA 2009 Result: Executive summary. PISA: OECD Publishing. OECD. (2013). PISA 2012 Result: What students know and can do-student

performance in mathematics, reading and science (volume I). PISA: OECD

Publishing.

Pareka, P. E. (2014). Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele terhadap

kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pembelajaran Matematika kelas V SD.Skripsi.Yogyakarta.PGSD Universitas

Sanata Dharma.

Priyatno, D. (2010). Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data penelitian

dengan SPSS dan tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan

SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Rita, D. (2010). Buku super matematika SD kelas 4, 5, 6. Yogyakarta: PT. Buku Kita. Salinan gambar tahapan berpikir van Hiele

95 Diakses pada tanggal 17 Desember 2015

http://www.buzzle.com/articles/geometry-terms.html Salinan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013

Diakses pada tanggal 17 Juli 2015

http://www.ikapidkijakarta.com/ikapiblog/wp-content/uploads/2013/08/05.-B.-Salinan-Lampiran-Permendikbud-No.-67-th-2013-ttg-Kurikulum-SD.pdf. Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran, berorientasi standar proses pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarwono, J. (2010). Belajar statistik menjadi mudah dan cepat PASW statistics 18. Yogyakarta: CV. Andi.

Schunk, D. (2012). Learning theories an educational perspective sixth

edition.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sriwahyuni, A. (2013). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. (2010). Metodologi penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metodologi penelitian kombinasi (mixed method). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. (2015). Metodologi penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Tim M2S Bandung. (2006). Bank soal matematika untuk kelas 4, 5, dan 6 SD. Bandung: CV. M2S Bandung.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep,

landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Van de Walle, J, A. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga.

96 .

97 Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian

98 Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol

101 Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen

105 Lampiran 1.4 RPP Kelompok Kontrol

128 Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen

151 Lampiran 1.6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I, II, III, IV

SOAL LATIHAN I

1. Amatilah bangun datar di bawah ini!

a. Apakah nama bangun datar di atas? b. Sebutkan empat cirri bangun datar di atas! 2. Amatilah bangun datar di bawah ini!

a. Apakah nama bangun datar di atas?

b. Berapakah simetri putar dan simetri lipat bangun datar di atas? 3. Amatilah gambar di bawah ini!

a. Apakah nama bangun datar di atas?

b. Berapakah simetri putar dan simetri lipat bangun datar di atas?

LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 1

Nama :

Nomor :

152 SOAL LATIHAN II

1. Perhatikanlah gambar di bawah ini!

Hitunglah luas trapesium di atas dengan benar!

2. Salah satu atap rumah Pak Joni berbentuk trapesium. Panjang sisi atas dan bawah masing-masing 10 m dan 7 m. Jika tingginya 3 m, berapakah luasnya?

3. Perhatikan denah perkarangan Paman Bowo

Berapakah luas perkarangan Paman Bobo? 4. Perhatikan gambar di bawah ini!

LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 2

Nama :

Nomor :

153 Hitunglah luas bangun datar trapesium di atas dengan rumus yang benar!

5. Luas daerah sebuah trapesium 4.810 cm2. Jika jumlah sisi sejajar 185 cm maka berapakah tinggi trapesium itu?

154 SOAL LATIHAN III

1. Gambarlah sebuah bangun layang-layang dengan ukuran diagonal 1 = 12 cm dan

diagonal 2= 25 cm!

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

a. Apakah nama bangun datar di atas?

b. Sebutkan empat ciri-ciri bangun diatas!

c. Berapakah jumlah simetri putar dan simetri lipat bangun diatas? LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 3

Nama :

Nomor :

155 SOAL LATIHAN IV

1. Sebuah bangun layang-layang dengan ukuran diagonal 1 = 12 cm dan diagonal 2= 25 cm. Hitunglah luas bangun layanglayang tersebut!

2. Ada dua buah layang-layang. Layang-layang A mempunyai diagonal masing-masing 40 cm dan 70 cm. Diagonal layang-layang B, 80 cm dan 30 cm. Layang-layang mana yang lebih luas?

3. Luas daerah sebuah layang-layang 4.312 cm2, panjang salah satu diagonalnya 98 cm, hitunglah panjang diagonal lainnya!

4. Panjang diagonal-diagonal sebuah layang-layang adalah 20 m dan 25 cm, hitunglah luas layang-layang tersebut!

5. Tentukan luas layang-layang di bawah ini! Jika panjang:

AC = 20 cm DB = 14 cm

LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 4

Nama :

Nomor :

156 Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian

160 Lampiran 2.2 Kunci Jawaban

1.

Layang-layang Trapesium Sama Kaki Belah Ketupat

Jajar Genjang

Trapesium-Siku-Siku Layang-Layang Trapesium Siku-Siku Layang-Layang

Gambar 1 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA Gambar 2 : sudut DAB, sudut ABC, sudut BCD, dan sudut CDA Cirri-ciri:

161 Ciri-Ciri:

- Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang - Kedua diagonalnya saling tegak lurus

- Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar - Salah satu diagonalnya berpotongan sama panjang - Mempunyai 4 titik sudut

- Mempunyai 1 simetri lipat

Gambar 2: Bangun trapesium sembarang Ciri-ciri:

- Mempunyai sepasang garis sejajar - Mempunyai empat titik sudut - Tidak memiliki simetri putar

- Keempat sisinya tidak sama panjang - Tidak memiliki simetri lipat

2. a) Gambarlah sebuah bangun trapesium siku-siku yang memiliki sisi sejajar berturut-turut 4cm dan 10cm serta tinggi 6cm! Apakah trapesium siku-siku tersebut memiliki simetri putar? Jelaskan!

Trapesium dikatakan mempunyai 1simetri putar karena jika diputar satu lingkaran penuh atau 360 derajat dapat menghasilkan bayangan yang tepat dengan bangun semula.

162

1 2 3

4 5 6

b) Amati setiap gambar di atas! Carilah dari bangun di atas yang merupakan trapesium dan layang-layang!

Bangun 1: Bangun trapesium Bangun 2:Bangun layang-layang Bangun 3:Bangun trapesium Bangun 4:Bangun layang-layang Bangun 5:Bangun layang-layang Bangun 6: Bangun trapesium

3. a) Trapesium

Langkah 1

12m 6 m

163 Langkah 2

Diketahui :garissejajar 12 m dan 22 m tinggi 6 m Ditanyakan :luastanah = ...? Rumus: m

Jadi, luastanahmilik ayah = 102 m2

b) Layang-layang

Langkah 1

164 Dari gambardapatkitaketahuibahwa AC bisakitasebutsebagai d1 = 90 cm, sedangkan BD kitasebutsebagai d2 = 1 m atau 100 cm.

Luas layang-layang Joko adalah :

Luas

Luas

Luas

Luas

Jadiluaskertas yang dibutuhkan Joko untukmembuatlayang-layang adalah 45 m2

4. Diketahui:

DC = 7 cm EF = 7 cm AB = 19 cm AD = 10 cm AE = 6 cm

Ditanya: Tinggi trapesium dengan menggunakan rumus dalil Pytagoras dan rumus luas trapesium?

Jawab :

Rumus I (dalil Pytagoras)

D

10 cm ? DE = √

A E = √

165 = √

= 8cm

Rumus II (Luas trapesium)

5. Bingkai Foto a. Kardus A

b. Karena tidak memenuhi unsur

1. Bentuk kardus persegi panjang berbentuk kecil 2. Mempunyai ukuran tinggi yang kurang

3. Panjang sisi atas memenuhi tapi sisi bawah tidak memenuhi c.AlatdanBahan

 Penggaris  Pisau cutter  Koran bekas  Kardus

166  Lem kertas

 Potongan puzzle  Gunting

b. Langkah-langkah pembuatan bingkai foto

1. Buatlah pola ukuran bingkai bagian depan yang sudah ditentukan di kardus bekas lalu potong menggunakan cutter.

2. Buatlah pola untuk bingkai bagian belakang foto dengan ukuran yang samadengan bingkai foto bagian depan di kardus lalu potong menggunakan cutter.

3. Siapkan kertas Koran, letakkan pola bingkai foto bagian belakang yang telah dibuat di atas kertas Koran lalu di cutter sesuai dengan pola.

4. Setelah selesai di cutter, rekatkan pada bagian yang tidak terpotong kesisi-sisi bingkai (rekatkan dengan menggunakan lem).

5. Rekatkan bingkai foto bagian depan dengan bingkai foto bagian belakang, namun pada sisi sejajar bagian atas trapesium tidak di rekatkan untuk meletakan foto.

6. Tempelkan potongan-potongan puzzle. Potongan puzzle tersebut ditempelkan di pinggir bingkai foto dan disesuaikan dengan pola bingkai pada bagian depan.Dan jadilah sebuah bingkai dari kardusdan koran bekas.

167 Lampiran 2.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement

No. Komponen Penilaian

Skor Komentar Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3 1 Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 4 4 3

Kelas lima belum secara rinci dalil Pytagoras.

2

Kesesuaian komponen pada variabel 1 dengan item soal.

4 5 4

3

Kesesuaian komponen pada variabel 2 dengan item soal.

5 5 3

4

Kesesuaian komponen pada variabel 3 dengan item soal.

3 5 3

5

Kesesuaian komponen pada variabel 4 dengan item soal.

3 5 4

6

Kesesuaian komponen pada variabel 5 dengan item soal.

3 5 3

7

Kesesuaian komponen pada variabel 6 dengan item soal.

3 5 3

Langkah yang kelima membinguungkan.

8

Kejelasan perintah mengerjakan soal.

3 4 4

Petunjuk dituliskan di atas, sebaiknya perintah soal menggunakan skala, pertanyaannya lebih baik dipisah.

9 Kualitas pedoman

penilaian 3 4 4

10

Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis buku.

4 4 3

Jumlah Skor 35 46 34

Rerata Total Skor 3.5 4.6 3.4

Kriteria:

5 = Instrumen sudah sangat baik digunakan 4 = Instrumen sudah baik untuk digunakan

3 = Instrumen cukup layak digunakan namun perlu sedikit diperbaiki 2 = Instrumen kurang layak digunakan

168 Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Tabulasi Skor Uji Validitas

No. Variabel r tabel r hitung Sig.

(2-tailed) Keputusan 1 Mengingat 0.396 0.38 0.00 Valid 2 Memahami 0.396 0.66 0.00 Valid 3 Mengaplikasi 0.396 0.85 0.00 Valid 4 Menganalisis 0.396 0.60 0.00 Valid 5 Mengevaluasi 0.396 0.60 0.00 Valid 6 Mencipta 0.396 0.61 0.00 Valid

169 Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas

a. Uji reliabilitas 6 kemampuan

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 47 100.0

Excludeda 0 .0

Total 47 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .699 6

170 Lampiran 3.3 Hasil Wawancara

a. Wawancara Siswa

Wawancara Siswa I Subjek : Siswa Kelas VB

Setting : Kelas VB

Hari/Tgl : Senin, 30 November 2015

Wawancara Koding

P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model

pembelajaran van Hiele?

S1: Senang, karena aku bisa membentuk bangun trapesium dan layang-layang menggunakan kertas lipat

Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?

S1: Guru menyuruh melipat kertas dan membuat bingkau foto

Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?

S1: Aku lebih suka model van Hiele, karena lebih enak

Model pembelajaran yang disukai

P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?

S1: Nomor empat, belum ngerti banget.

Soal yang dianggap sulit

P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Jelaskan?

S1: Tidak ada, sudah mengerti

Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van Hiele?

S1: Aku lebih ngerti

Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele

P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?

Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele

171 S1: Tidak bosan, karena suka membuat bingkai

dan suka ada kertas warna-warni.

Keterangan : S1 : Siswa I P : Peneliti W : Wawancara

Wawancara Siswa II Subjek : Siswa Kelas VB

Setting : Kelas VB

Hari/Tgl : Senin, 30 November 2015

Wawancara Koding

P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model

pembelajaran van Hiele?

S2 :Lumayan, karena agak males. Males memotongi kertas lebih baik menulis saja.

Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele

(

P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?

S2 : Sudah baik

Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?

S2 :Biasanya, gak suka origami lebih seneng nulis karena ada gunting-guntingnya .

Model pembelajaran yang disukai

P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?

S2: Tidak ada yang sulit.

Soal yang dianggap sulit

P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Jelaskan?

S2 :Tidak ada yang sulit.

Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele

172 belajar dengan model pembelajaran van

Hiele?

S2 : Yaa, sedikit-sedikit mengerti

Hiele

P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?

S2 :Ya..lumayan. lagi males motong-motong.

Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele

Wawancara Siswa III Subjek : Siswa Kelas VB

Setting : Kelas VB

Hari/Tgl : Senin, 30 November 2015

Wawancara Koding

P : Bagaimana perasaan kalian setelah belajar matematika menggunakan model

pembelajaran van Hiele?

S3 :Senang, karena aku bisa

menggunakan kertas lipat membuat bangun datar.

Perasaan menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Bagaimana cara guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?

S3 :Sudah baik mengajarnya.

Cara guru mengajar menggunakan model pembelajaran van Hiele

P : Apakah kamu lebih senang belajar matematika menggunakan model pembelajaran van Hiele dibandingkan dengan cara yang diajarkan oleh guru biasanya? Apa alasannya?

S3 :Yaa, aku lebih senang. Karena ada kertas warna-warni.

Model pembelajaran yang disukai

P : Kemarin ketika mengerjakan soal, soal nomor berapa yang kalian anggap susah? Mengapa?

S3: Soal nomor empat, karena sedikit tidak bisa.

Soal yang dianggap sulit

P : Apakah kalian menemui kesulitan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Jelaskan?

Kesulitan menggunakan model pembelajaran van Hiele

173 S3 :Tidak sulit, karena aku suka origami dan

menggunting-gunting.

P : Apakah kalian memahami materi setelah belajar dengan model pembelajaran van Hiele?

S3 : Aku memahaminya

Pemahaman terhadap materi dengan model van Hiele

P : Apakah kalian merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran van Hiele? Mengapa bosan/tidak bosan?

S3 :Tidak merasa bosan, karena aku tau cara membuat bingkai foto.

Ketertarikan terhadap model pembelajaran van Hiele

b. Wawancara Guru

Subjek : Guru Kelas VB Setting : Depan Kelas VB

Hari/Tgl : Senin, 30 November 2015

Wawancara Koding

P : Apakah model pembelajaran/metode yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran matematika sebelum menggunakan model pembelajaran van Hiele?

G :Tanya jawab, mengerjakan LKS, dan menjelaskan. Saya pernah menggunakan metode Gasing untuk mengajar pelajaran matematika di kelas, saya pernah dapet workshopnya. Tetapi saya tidak sering menerapkannya di kelas.

Model/metode yang digunakan

P : Bagaimana sikap/respon siswa selama pembelajaran?

G :Anak-anak yang pintar dan aktif ya malah semakin aktif. Hanya seperempat siswa yang aktif sedangkan sisanya hanya menggantungkan teman sekelompoknya saja.

Sikap siswa selama pembelajaran

P : Apakah Ibu pernah menerapkan/mengamati pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele?

G :Belum, seperti apa belum pernah ada seminar atau workshop tentang model van Hiele selama ini dari dinas.

Penerapan model van Hiele

174 pembelajaran dengan model pembelajaran

van Hiele? Sesudah treatment

G :Sempat mengalami kesulitan, karena masih pertama kali menerapkan model ini. Saya juga belum terlalu paham dengan tahap-tahap van Hiele. Sehingga kemarin saya benar-benar memahami RPP saat akan mengajar.

Hiele sesudah treatment

P : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele di kelas

eksperimen?

G : Ini bagus, karena siswa diberi kesempatan untuk mengenal bangun datar dengan mengamati terlebih dahulu bukan langsung diberi informasi, namun saya rasa saya kurang puas dengan model ini

Pendapat Pendapat guru mengenai model pembelajaran van Hiele di kelas eksperimen

Keterangan: G : Guru P : Peneliti W : Wawancara

175 Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Kelas Kontrol Pretest

N o. Mengevaluasi Indikator Jumlah Rerata 1 2 3 1 1 1 1 3 1.00 2 2 2 1 5 1.67 3 1 1 1 3 1.00 4 4 4 1 9 3.00 5 3 2 2 7 2.33 6 4 3 1 8 2.67 7 3 2 1 6 2.00 8 3 4 1 8 2.67 9 3 2 1 6 2.00 10 2 2 1 5 1.67 11 3 2 1 6 2.00 12 1 1 2 4 1.33 13 1 1 1 3 1.00 14 3 2 1 6 2.00 15 2 2 1 5 1.67 16 3 2 1 6 2.00 17 1 1 2 4 1.33 18 1 1 1 3 1.00 19 2 2 1 5 1.67 20 1 1 2 4 1.33 21 3 2 1 6 2.00 22 2 2 1 5 1.67 23 3 2 1 6 2.00 24 1 1 1 3 1.00 25 2 2 1 5 1.67 2,2 1,88 1,16 5,24 1,74 No. Mencipta Indikator Jumla h Rerata 1 2 3 1 1 3 2 6 2.00 2 2 4 2 8 2.67 3 4 4 2 10 3.33 4 2 4 5 11 3.67 5 4 3 2 9 3.00 6 2 1 3 6 2.00 7 2 2 3 7 2.33 8 1 3 3 7 2.33 9 4 1 3 8 2.67 10 2 1 2 5 1.67 11 4 1 3 8 2.67 12 3 2 2 7 2.33 13 1 2 3 6 2.00 14 4 1 3 8 2.67 15 1 2 3 6 2.00 16 4 1 3 8 2.67 17 4 3 3 10 3.33 18 5 1 2 8 2.67 19 1 1 3 5 1.67 20 5 1 4 10 3.33 21 2 2 2 6 2.00 22 3 1 2 6 2.00 23 2 1 3 6 2.00 24 1 1 3 5 1.67 25 1 2 2 5 1.67 2,6 1,92 2,72 7,24 2,41

176 Kelas Eksperimen Pretest

No. Mengevaluasi Indikator Juml ah Rerata 1 2 3 1 1 1 1 3 1.00 2 2 1 1 4 1.33 3 1 1 1 3 1.00 4 1 1 1 3 1.00 5 3 2 3 8 2.67 6 1 1 1 3 1.00 7 1 1 2 4 1.33 8 1 1 1 3 1.00 9 2 2 2 6 2.00 10 1 1 1 3 1.00 11 1 1 2 4 1.33 12 4 4 1 9 3.00 13 3 3 1 7 2.33 14 4 4 1 9 3.00 15 1 1 1 3 1.00 16 4 3 1 8 2.67 17 1 1 2 4 1.33 18 1 1 1 3 1.00 19 1 1 2 4 1.33 20 1 1 1 3 1.00 21 3 3 1 7 2.33 22 2 2 1 5 1.67 23 3 2 1 6 2.00 24 4 2 1 7 2.33 25 2 1 3 6 2.00 1,96 1,68 1,36 5 1,66 No. Mencipta Indikator Jum lah Rerata 1 2 3 1 1 1 3 5 1.67 2 1 2 2 5 1.67 3 3 1 3 7 2.33 4 3 1 4 8 2.67 5 2 2 3 7 2.33 6 3 1 3 7 2.33 7 3 1 3 7 2.33 8 2 1 3 6 2.00 9 3 2 4 9 3.00 10 2 1 2 5 1.67 11 1 2 2 5 1.67 12 1 1 2 4 1.33 13 1 1 2 4 1.33 14 2 1 2 5 1.67 15 3 1 2 6 2.00 16 2 4 3 9 3.00 17 3 1 3 7 2.33 18 3 1 4 8 2.67 19 1 2 2 5 1.67 20 2 3 3 8 2.67 21 2 1 2 5 1.67 22 3 1 2 6 2.00 23 2 1 3 6 2.00 24 3 1 2 6 2.00 25 2 1 3 6 2.00 2,16 1,40 2,68 6,24 2,08

177 Kelas Kontrol Posttest I

No. Mengevaluasi Indikator Jumla h Rerata 1 2 3 1 3 2 2 7 2.33 2 5 3 3 11 3.67 3 4 3 3 10 3.33 4 4 4 2 10 3.33 5 4 3 2 9 3.00 6 3 4 3 10 3.33 7 4 3 3 10 3.33 8 5 5 2 12 4.00 9 3 3 3 9 3.00 10 3 4 3 10 3.33 11 4 3 3 10 3.33 12 5 5 2 12 4.00 13 4 5 3 12 4.00 14 3 3 2 8 2.67 15 5 5 2 12 4.00 16 4 5 3 12 4.00 17 4 3 3 10 3.33 18 5 5 2 12 4.00 19 4 3 2 9 3.00 20 3 2 2 7 2.33 21 3 3 3 9 3.00 22 5 5 2 12 4.00 23 5 5 2 12 4.00 24 3 3 2 8 2.67 25 5 4 2 11 3.67 4 3,72 2,44 10,16 3,38 No. Mencipta Indikator Juml ah Rerata 1 2 3 1 2 2 3 7 2.33 2 3 5 4 12 4.00 3 5 4 4 13 4.33 4 2 4 5 11 3.67 5 5 3 3 11 3.67 6 4 3 3 10 3.33 7 4 3 5 12 4.00 8 2 2 4 8 2.67 9 5 4 4 13 4.33 10 4 3 3 10 3.33 11 5 4 4 13 4.33 12 2 5 3 10 3.33 13 3 3 5 11 3.67 14 5 4 4 13 4.33 15 3 3 4 10 3.33 16 3 4 5 12 4.00 17 5 5 3 13 4.33 18 2 2 3 7 2.33 19 2 3 3 8 2.67 20 3 4 4 11 3.67 21 4 2 3 9 3.00 22 4 3 3 10 3.33 23 2 3 4 9 3.00 24 3 3 5 11 3.67 25 3 5 4 12 4.00 3,4 3,44 3,8 10,64 3,54

178 Kelas Eksperimen Posttest I

No. Mengevaluasi Indikator Juml ah Rerata 1 2 3 1 5 5 3 13 4.33 2 4 3 4 11 3.67 3 5 4 3 12 4.00 4 5 5 4 14 4.67 5 5 5 3 13 4.33 6 4 4 3 11 3.67 7 4 4 3 11 3.67 8 5 5 4 14 4.67 9 5 5 4 14 4.67 10 3 4 3 10 3.33 11 5 5 3 13 4.33 12 4 4 3 11 3.67 13 3 3 3 9 3.00 14 4 3 3 10 3.33 15 3 3 3 9 3.00 16 5 5 4 14 4.67 17 4 3 3 10 3.33 18 5 5 3 13 4.33 19 5 5 3 13 4.33 20 5 5 4 14 4.67 21 4 4 3 11 3.67 22 4 3 3 10 3.33 23 4 3 3 10 3.33 24 5 5 3 13 4.33 25 4 3 3 10 3.33 4,36 4,12 3,24 11,72 3,90 No. Mencipta Indikator Juml ah Rerata 1 2 3 1 4 3 4 11 3.67 2 4 3 5 12 4.00 3 5 4 5 14 4.67 4 4 3 5 12 4.00 5 4 3 4 11 3.67 6 5 4 5 14 4.67 7 4 3 5 12 4.00 8 5 3 3 11 3.67 9 3 4 3 10 3.33 10 5 5 4 14 4.67 11 3 4 3 10 3.33 12 3 4 3 10 3.33 13 5 3 4 12 4.00 14 5 4 3 12 4.00 15 5 3 5 13 4.33 16 5 5 4 14 4.67 17 5 3 5 13 4.33 18 5 3 5 13 4.33 19 4 4 3 11 3.67 20 5 5 4 14 4.67 21 5 3 3 11 3.67 22 3 4 4 11 3.67 23 3 3 4 10 3.33 24 5 5 3 13 4.33 25 3 4 4 11 3.67 4,28 3,68 4 11,96 3,98

179 Kelas Kontrol Posttest II

No. Mengevaluasi Indikator Juml ah Rerata 1 2 3 1 3 3 3 9 3.00 2 5 5 3 13 4.33 3 4 3 3 10 3.33 4 4 4 3 11 3.67 5 4 3 2 9 3.00 6 4 3 2 9 3.00 7 4 3 3 10 3.33 8 5 5 2 12 4.00 9 3 3 4 10 3.33 10 4 4 4 12 4.00 11 4 3 3 10 3.33 12 5 5 2 12 4.00 13 5 5 3 13 4.33 14 3 3 2 8 2.67 15 4 5 2 11 3.67 16 5 4 3 12 4.00 17 4 4 3 11 3.67 18 5 5 2 12 4.00 19 4 3 2 9 3.00 20 3 2 2 7 2.33 21 4 4 3 11 3.67 22 5 5 3 13 4.33 23 4 4 3 11 3.67 24 3 3 3 9 3.00 25 4 4 4 12 4.00 4,08 3,8 2,76 10,64 3,54 No. Mencipta Indikator Jumlah Rerata 1 2 3 1 4 3 3 10 3.33 2 4 3 5 12 4.00 3 5 5 4 14 4.67 4 4 3 5 12 4.00 5 4 3 4 11 3.67 6 4 2 3 9 3.00 7 4 3 4 11 3.67 8 3 3 4 10 3.33 9 5 4 4 13 4.33 10 4 3 5 12 4.00 11 5 4 4 13 4.33 12 2 4 3 9 3.00 13 3 3 5 11 3.67 14 5 4 4 13 4.33 15 3 3 4 10 3.33 16 3 4 5 12 4.00 17 4 5 4 13 4.33 18 2 3 3 8 2.67 19 3 3 3 9 3.00 20 3 4 4 11 3.67 21 4 3 4 11 3.67 22 4 3 3 10 3.33 23 4 3 3 10 3.33 24 4 3 5 12 4.00 25 4 5 5 14 4.67 3.76 3.44 4 11.2 3.7332

Dokumen terkait