BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.2 Uji Hipotesis Penelitian I
Hipotesis penelitian I adalah penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi materi bangun datar pada pelajaran
60 Matematika kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan mengevaluasi berupa lima soal uraian pada nomor 4 dan 5a. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest untuk kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis dengan program komputer IBM SPSS
Statistics 20 for Windows 64-bit dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
95%.
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak.Data yang diperoleh dari pretest dan posttest untuk kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis dengan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows 64-bit. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji normalitas data, yaitu jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal (Field, 2009: 147). Berikut ini adalah hasil uji normalitas data (lihat Lampiran 4.2).
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Kemampuan Mengevaluasi dengan Kolmogorov-Smirnov
No. Aspek Kelompok sig. (2-tailed) Keterangan
1 Rerata skor pretest Kontrol 0,508 Normal
2 Rerata skor posttest I Kontrol 0,319 Normal
3 Rerata skor posttest II Kontrol 0,508 Normal
4 Rerata selisih skor pretest-posttest Kontrol 0,695 Normal
5 Rerata skor pretest Eksperimen 0,101 Normal
6 Rerata skor posttest I Eksperimen 0,222 Normal
7 Rerata skor posttest II Eksperimen 0,508 Normal
8 Rerata selisih skor pretest-posttest Eksperimen 0,953 Normal
Tabel di atas menunjukkan pretest,posttest I, posttest II, dan selisih rerata skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bahwa seluruh data terdistribusi secara normal karena harga sig. (2-tailed) > 0,05.
61 4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang dimiliki memiliki kemampuan awal yang sama untuk membuat perbandingan selanjutnya. Skor pretest kemampuan mengevaluasi menggunakan uji statistik parametrik Independent samples t-test. Sebelum itu, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan Levene’s test. Jika harga sig. > 0,05 berarti ada homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan. Jika harga sig. < 0,05 berarti tidak ada homogenitas varian pada kedua data yang dibandingkan. Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris kedua. Berikut Berikut merupakan tabel hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test (lihat Lampiran 4.3).
Tabel 4.2 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test
PreKonEksEv F Sig. Keterangan
3,779 0,058 Varian Homogen
Data di atas menunjukkan hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga F = 3,77 dan harga sig. 0,058 (p > 0,05). Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga data yang dibaca adalah data pada baris pertama pada output statistik SPSS.
Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika harga (2-tailed) <
0,05 (Priyatno, 2012: 23). Analisis uji perbedaan kemampuan awal dengan independent samples t-test menyampaikan data berikut (lihat Lampiran 4.3).
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest kemampuan mengevaluasi.
Hasil Pretest sig. (2-tailed) Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,65 Tidak ada perbedaan
Tabel di atas menunjukkan mean 2,24 kelompok eksperimen lebih tinggi daripada mean 1,63 kelompok kontrol. Berdasarkan analisis uji perbedaan rerata skor
62 pretest, pada kelompok eksperimen dengan nilai n = 25SD = 0,97 SE = 0,19. Pada
kelompok kontrol dengan nilai n = 25 SD = 0,73 SE = 0,14. Hasil uji perbandingan skor pretest kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa t = -0,454, df = 48, harga
sig. (2-tailed) sebesar 0,65 (atau p> 0,05) sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi, dengan kata lain kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama sehingga dapat dibandingkan.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi skor pretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengevaluasi, karena distribusi data normal digunakan independent samples t-test. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Independent samples t-test untuk menarik kesimpulan jika hasil penelitian menolak hipotesis penelitian. Kriteria yang akan digunakan untuk menolak Hnull adalah jika harga Sig (2-tailed) < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi. Hasil penelitian menggunakan dampak intervensi ekperimental bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, akan dianalisis dengan statistik, sehingga menghasilkan rumus: (O2 - O1) – (O4 – O3) yaitu dengan mengurangkan selisih skor
posttest I – pretest pada kelompok eksperimen dengan selisih skor posttest I – pretest
pada kelompok kontrol. Apabila hasilnya negatif, efeknya adalah negatif (tidak ada pengaruh) dan apabila hasil positif, efeknya adalah positif (ada pengaruh) (Cohen, dkk, 2007: 277).
Sebelum itu, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian dengan Levene’s test. Jika harga sig. > 0,05 berarti variannya homogen. Jika harga sig. < 0,05 berarti
variannya tidak homogen. Jika variannya homogen data yang dibaca adalah data pada baris pertama sedangkan bila tidak homogen data yang dibaca adalah data pada baris
63 kedua. Berikut merupakan tabel hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test (lihat Lampiran 4.4).
Tabel 4.4 Uji homogenitas varian menggunakan Levene’s test
SelKonEksEv F Sig. Keterangan
1,772 0,189 Variannya homogen
Data di atas menunjukkan hasil uji homogenitas varian yang menggunakan Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95%. Diperoleh harga F = 1,772 dan harga
sig. 0,18 (p > 0,05). Dengan demikian terdapat homogenitas varian sehingga data
yang dibaca adalah data pada baris pertama.
Tabel 4.5 Uji Selisih skor Pretest dan Posttest I kemampuan mengevaluasi
Hasil Uji Selisih sig. (2-tailed) Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,01 Ada perbedaan
Analisis data menunjukkan mean kelompok eksperimen 2,24 lebih tinggi daripada mean kelompok kontrol 1,63. Berdasarkan hasil data analisis statistik rerata selisih pretest dan posttest I diperoleh pada kelompok eksperimen dengan nilai n = 25
SD = 0,97 SE = 0,19. Pada kelompok kontrol dengan nilai n = 25 SD = 0,73 SE =
0,14. Tetapi jika dilihat dari perolehan data tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai t = -2,46. Hasil uji rerata selisih pretest dan posttest I kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa t = - 2,46, df = 48, harga sig. (2-tailed) sebesar 0,01 (atau p < 0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi, dengan kata lain penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi.
Berikut adalah perbandingan selisih skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
64 Gambar 4.1 Grafik Diagram rerata selisih skor pretest-posttest I kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Hasil perhitungan menggunakan rumus (O2 - O1) – (O4 – O3), yaitu (3,97-1,64)-(3,39-1,75) = (2,24 – 1,64) diperoleh hasil 0,60 berarti hasilnya positif sehingga efeknya adalah positif (ada pengaruh).
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Analisis statistik uji besar pengaruh perlakuan (effect size) bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengevaluasi. Kriteria untuk mengetahui besar pengaruh adalah sebagai berikut (Field, 2009:550).
Tabel 4.6 Kriteria mengetahui besar pengaruh (effect size)
r % Keterangan
0,10 1% Efek kecil
0,30 9% Efek menengah
65 Berikut adalah hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect size) keseluruhan pada kemampuan mengevaluasi yang t diambil dari Independent samples
t-test) (lihat Lampiran 4.7).
Tabel 4.7 Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) keseluruhan pada kemampuan mengevaluasi
No. Kelompok t t2 df r (effect size) R2 (%) Besar Efek 1 Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen -2,46 6,05 48 0,33 0,11 11% Pengaruh praktisnya menengah
Pada tabel di atas menunjukkan perhitungan besar pengaruh perlakuan (effect
size) terhadap kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol dan dan kelompok
eksperimen sebesar 11%. Besar pengaruh perlakuan tersebut memiliki efek menengah dengan nilai r sebesar 0,33.
Berikut adalah hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect size) keseluruhan pada kemampuan mengevaluasi yang t diambil dari Paired samples
t-test:
Tabel 4.8 Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) keseluruhan pada kemampuan mengevaluasi
No. Kelompok t t2 df r (effect size) R2 (%) Besar Efek 1 Kelompok kontrol 11,08 122,7 24 0,91 0,83 83% Efeknya besar 2 kelompok eksperimen 11,55 133,4 24 0,92 0,85 85% Efeknya besar
Pada tabel di atas menunjukkan perhitungan besar pengaruh, peningkatan kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol diperoleh besarnya 83% dari r = 0,91dengan koefisien korelasi yaitu efek besar, perolehan data menunjukkan bahwa metode ceramah memiliki pengaruh praktis yang besar terhadap kemampuan mengevaluasi dengan peningkatan sebesar 83%. Peningkatan kemampuan mengevaluasi pada kelompok eksperimen sebesar 85% dari r = 0,92 dengan koefisien korelasi yaitu efek besar, perolehan data menunjukkan bahwa model pembelajaran van Hiele
66 memiliki pengaruh praktis yang besar terhadap kemampuan mengevaluasi dengan peningkatan sebesar 85%.