• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penempatan dana Bank adalah penanaman dana pada Bank lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk interBank call money, tabungan,

deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis dengan tujuan untuk

memperoleh penghasilan. Penempatan dana Bank termasuk dalam bentuk

wesel, surat pengakuan hutang, saham, obligasi dan sekuritas kredit.

Penyimpangan-penyimpangan yang pada umumnya terjadi pada pengelolaan

dana pihak ketiga sebagai berikut:

1) Penempatan dana pada bank di luar negeri yang mempunyai hubungan istimewa dengan bank, yang pada saat jatuh tempo dana tersebut sengaja tidak dapat dicairkan sehingga harus ditalangi dengan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia.

Upaya-upaya Preventif:

a. Penempatan dana Bank harus memperhatikan bonafiditas dan nama baik counterparty dengan cara melakukan Bank checking kepada otoritas moneter. b. Penempatan dana dalam valuta asing harus dilindungi dengan fasilitas lindung

nilai (hedging).

c. Divisi Treasury melakukan pemantauan kolekstibilitas penempatan dananya secara periodik.

Upaya-upaya Detektif:

a. Melakukan penelitian terhadap counterparty profile, credit limit, kolektibilitas aktiva produktif dan maturity profilenya.

b. Melakukan verifikasi daftar outstanding PUAB dan laporan-laporan lain yang dibuat Bank menyangkut transaksi penempatan dana.

c. Melakukan penelusuran ke dokumen pendukung dan korespondensi Bank untuk mengetahui alur transaksi dan rekonstruksi peristiwanya.

d. Menanyakan kepada counterparty penyebab tidak dapat ditariknya penempatan dana Bank.

2) Penempatan dana pada bank lain dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tingkat bunga yang tertera pada dokumen, dan selisih bunga ditransfer ke rekening pejabat Bank.

Upaya-upaya Preventif:

a. Setiap deal penempatan dana yang bernilai besar harus mendapat persetujuan Direksi dan atau Dewan Komisaris.

b. Rekaman pembicaraan dealer (dealer conversation) harus disimpan sebagai bukti pendukung transasksi.

c. Penempatan dana harus dilakukan pada Bank yang berkategori sehat dan mempunyai reputasi bagus.

d. Memantau rekening pribadi pejabat bank secara periodik. Upaya-upaya Detektif:

b. Melakukan konfirmasi kepada counterparty untuk mengetahui kebenaran bunga penempatan.

c. Melakukan penelitian atas rekaman pembicaraan dealer dengan counterparty.

3) Penempatan dana pada cabang Bank di luar negeri yang dipinjamkan kepada perusahaan milik keluarga pemilik/pengurus Bank di luar negeri, dan dipergunakan untuk membeli saham Bank pada saat Bank melakukan emisi saham, dengan tujuan untuk menaikkan harga saham.

Upaya-upaya Preventif:

a. Pemberian kredit harus sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

b. Pemilik dan pengurus Bank harus mengumumkan pihak terkaitnya dan menyerahkan surat pernyataan kepada Bank Indonesia yang menyatakan pihak terkait tidak akan melakukan intervensi atas pengelolaan Bank.

c. Divisi Treasury harus melakukan pemantauan atas kolektibilitas penempatan dana dan menghitung risikonya.

d. Pemberian kredit cabang Bank di luar negeri harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berdasarkan prosedur yang normal.

Upaya-upaya Detektif:

a. Melakukan penelitian atas laporan transaksi harian/daily Blotter, Laporan Mingguan Penempatan Dana, Laporan PDN dan mutasi rekening nostro dari divisi treasury.

b. Melakukan penelitian atas kredit-kredit yang disalurkan cabang Bank di luar negeri dan penelusuran ke dokumen pendukung serta korespondensi Bank untuk mengetahui alur transaksi.

c. Melakukan penelitian atas lalulintas dana dari swift dan rekening koran berikut korspondensinya untuk mengetahui penggunaan dana dan kolektibilitas kredit.

d. Melakukan konfirmasi kepada debitur untuk memastikan keberadaan debitur dan saldo kreditnya.

4) Penempatan dana pada perusahaan reksadana yang belum mendapatkan ijin dari Bapepam, yang pada saat jatuh tempo tidak dapat ditarik karena perusahaan telah ditutup.

Upaya-upaya Preventif:

a. Kerjasama bisnis Bank harus mempertimbangkan kelayakan usaha counterparty dan mencari informasi mengenai bonafiditas partner dari pihak yang independen/otoritas moneter.

b. Setiap penempatan dana harus disertai perjanjian yang berisi klausul pembayaran kembali secara tunai dan aman.

c. Penempatan dana dalam bentuk reksadana harus selalu dievaluasi.

Upaya-upaya Detektif:

a. Melakukan penelitian atas laporan transaksi harian/daily Blotter, Laporan Mingguan Transaksi Penempatan Dana dan kolektibilitas penempatan.

b. Melakukan penelitian kontrak kerjasama penempatan dana, counterparty profile dan investment reportnya yang dikirim.

c. Melakukan verifikasi penempatan dana dengan cara membandingkan daftar penempatan dana dan laporan-laporan lain yang menyangkut transaksi penempatan dana.

d. Melakukan penelitian dokumen pendukung dan korespondensi Bank untuk mengetahui alur transaksi dan rekonstruksi peristiwanya.

5) Melakukan pinjaman Uang Antar Bank dengan suku bunga melebihi suku bunga penjaminan pemerintah, yang selanjutnya direkayasa menjadi deposito atas nama salah satu direktur Bank Kreditor, dan pada saat jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dengan menggunakan dana dari program penjaminan pemerintah.

Upaya-upaya Preventif:

a. Pinjaman uang antar bank harus memperhatikan kemampuan likuiditasnya dan besarnya modal inti.

b. Divisi treasury harus mencadangkan kewajiban pembayaran kembali Pinjaman Uang Antar Bank.

c. Aplikasi pembukuan deposito harus diisi dengan lengkap dan harus disertai bukti diri dan atau dokumen yang sah.

d. Sistem pembukuan komputer harus didesain secara otomatis menolak pencairan deposito yang datanya tidak lengkap/tidak ada pergerakan dana.

Upaya-upaya Detektif:

a. Melakukan penelitian atas daftar saldo deposito mingguan, bulanan dan tahunan berikut mutasi dan suku bunganya.

b. Melakukan pengujian perhitungan biaya bunga deposito dan pembayaran PPh pasal 23 deposito bernominal besar.

c. Melakukan penelusuran atas pembukuan biaya bunga dan rekening-rekening lainnya yang terkait.

d. Melakukan penelitian atas bukti-bukti pembukuan, aplikasi pembukaan depostio, pencairan deposito, dan dokumen pendukung lainnya.

e. Melakukan konfirmasi kepada pihak counterparty dan deposan untuk memastikan kebenaran transaksi.

6) Melarikan dana ke luar negeri dan menyalurkannya ke perusahan group yang dilakukan dengan cara membuat perjanjian Investment Advisory Agreement dibawah tangan dengan Fund Manager di luar negeri melalui Kustodian yang ditunjuk. Oleh Kustodian, dana yang disetor hanya sebagian dikirim ke Fund Manager sementara sisanya disalurkan ke perusahaan group terkait Bank. Penempatan tersebut kemudian digunakan untuk melakukan transaksi derivatif yang merugikan Bank.

Upaya-upaya Preventif:

a. Perjanjian kerjasama investasi harus melalui pertimbangan kelayakan usaha, bonafiditas pihak-pihak yang akan terlibat disertai dengan perjanjian yang jelas.

b. Melakukan Bank checking kepada otoritas moneter di Indonesia dan di domisili counterparty untuk mengetahui bonafiditas pihak-pihak yang akan terlibat.

c. Satuan Pengawasan Intern dan Divisi Treasury harus melakukan review berkala terhadap investasi Bank dan memberikan peringatan kepada

pengurus Bank atas penyimpangan yang terjadi.

Upaya-upaya Detektif:

a. Melakukan penelitian atas laporan transaksi/daily Blotter, Laporan Mingguan Transaksi Derivatif, dan Laporan manajemen yang terkait dari bagian treasury.

b. Melakukan penelitian atas prosedur penempatan dana, kontrak kerjasama, kelayakan usaha, kolektibilitas penempatan dan profil partner.

c. Melakukan analisa perhitungan hasil investasi yang seharusnya dibandingkan dengan yang diterima Bank.

d. Melakukan penelusuran trasaksi ke rekening investasi, rekening nostro, dokumen pembukuan, dokumen pengiriman dana dan korespondensi Bank dengan pihak terkait.

e. Melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait seperti kustodian dan Fund Manager mengenai investasi Bank .

3. Pemberian Kredit

Pemberian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat