• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Ukuran Pencapaian Sasaran Strategik

DAFTAR LAMPIRAN

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

4.5. Perancangan Balanced Scorecard PT Unitex, Tbk

4.5.1. Penentuan Ukuran Pencapaian Sasaran Strategik

Sasaran strategik yang telah dirumuskan untuk mewujudkan visi misi perusahaan, melalui strategi yang telah dipilih perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Ada dua ukuran pencapaian untuk mengukur keberhasilan sasaran strategik, yaitu ukuran hasil (lag indicators) dan ukuran pemacu kinerja (lead indicators). Ukuran hasil, menunjukkan keberhasilan pencapaian sasaran stategik yang diukur dengan menggunakan ukuran tertentu. Untuk mencapai hasil diperlukan pemacu kinerja, maka ukuran pemacu kinerja dapat disebut sebagai ukuran yang menyebabkan hasil dicapai.

1. Perspektif Keuangan

PT Unitex dalam mencapai sasaran strategik peningkatan profitabilitas, ditunjukkan dengan return on investment (ROI). ROI merupakan perbandingan antara margin laba bersih dengan total aktiva. ROI dapat memantau aktivitas perusahaan, yang menunjukkan efektifitas kegiatan operasional maupun kegiatan pendanaan perusahaan. ROI menunjukkan efisiensi operasi dalam menghasilkan laba yang menggunakan aset perusahaan. ROI merupakan tolak ukur yang dapat menjelaskan hubungan antara peningkatan penjualan, dan penurunan biaya. Penentuan ROI dapat diketahui melalui data laporan keuangan PT Unitex tahun 2004 dan 2005.

Pencapaian efektifitas kegiatan operasional maupun kegiatan pendanaan, dipacu oleh margin laba bersih dan perputaran total aktiva (total asset turn over) yang dihasilkan PT Unitex. Margin laba bersih, merupakan laba bersih yang dibagi dengan penjualan. Laba bersih mencerminkan pengurangan beban operasi dan beban bunga. Sehingga margin laba bersih dipengaruhi oleh kegiatan operasi. Sedangkan perputaran total aktiva, menunjukkan efisiensi pemanfaatan aktiva total oleh

perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Perputaran total aktiva diperoleh dengan membagi antara penjualan dan total aktiva perusahaan. Oleh karena itu, margin laba bersih dan perputaran total aset dijadikan sebagai variabel ukuran pemacu kinerja dalam pencapai profitabitas PT Unitex.

Ukuran pencapaian sasaran strategik penurunan biaya, ditunjukkan dengan rasio harga pokok produksi terhadap penjualan (cost of goods sold per sales). Ukuran ini menunjukkan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dalam produksi dengan besarnya penjualan.

Keberhasilan sasaran strategik pertumbuhan penjualan, ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan penjualan (sales growth percentage). Tingkat pertumbuhan penjualan diperoleh PT Unitex dari kenaikan atau penurunan nilai penjualan setiap tahunnya dibandingkan dengan periode sebelumnya.

2. Perspektif Pelanggan

Pespektif pelanggan membahas mengenai kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Unitex. Kegiatan pemasaran PT Unitex meliputi pencarian order, promosi, negosiasi dengan konsumen dan administrasi pemasaran. Kegiatan pemasaran berhubungan langsung dengan konsumen. Konsumen merupakan aset perusahaan dalam membangun firm equity. PT Unitex membangun firm equity melalui pencapaian sasaran strategik yang telah dirumuskan.

Pencapaian sasaran strategik meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, ditunjukkan dengan ukuran peningkatan

market share. Peningkatan market share perusahaan dapat dipacu melalui ukuran peningkatan konsumen baru (customer acquisition). Jika jumlah konsumen baru meningkat, kondisi ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap produk perusahaan meningkat. Kepuasan pelanggan dapat ditunjukkan dengan tingkat keluhan dari pelanggan. Tingkat

keluhan pelanggan yang semakin kecil mencerminkan performa perusahaan dimata pelanggan meningkat. Penurunan keluhan pelanggan dapat diketahui dengan jumlah tingkat keluhan pelanggan dibandingkan dengan jumlah produksinya. Pada bagian pemasaran terdapat bagian yang menangani keluahan dari konsumen yang langsung dikoordinasikan dengan bagian

internal quality untuk ditindaklanjuti atas keluhan tersebut.

Pengukuran sasaran strategik quality relationship dengan konsumen adalah menggunakan ukuran hasil customer retention. Customer retention mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. Semakin banyak konsumen yang tetap loyal terhadap PT Unitex, merupakan indikator keberhasilan pembangunan hubungan berkualitas antara perusahaan dengan konsumennya. Sebagai pemacu kinerja, digunakan ukuran depth of relationship. Depth of relationship, dapat ditunjukan dengan pelanggan yang memperpanjang kontrak penjualan dengan PT Unitex. Semakin meningkat jumlah pelanggan yang memperpanjang kontrak penjualan dengan perusahaan menunjukkan semakin mendalam hubungan berkualitas yang berhasil dibangun oleh perusahaan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

PT Unitex dalam mengukur sasaran strategik pengembangan inovasi produk diferensiasi menggunakan ukuran jumlah produk diferensiasi yang dikembangkan. Tolak ukur ini berguna untuk menunjukkan tingkat keberhasilan pengembangan inovasi produk diferensiasi yang dikembangkan perusahaan. Perhitungan produk diferensiasi yang dikembangkan yaitu dengan menghitung persentase jumlah produk diferensiasi yang dikembangkan dengan produk total yang dihasilkan PT Unitex. Sebagai pemacu kinerja pertumbuhan produk diferensiasi ditandai dengan jangka waktu pemenuhan pemesanan produk diferensiasi. PT Unitex berusaha memenuhi kebutuhan

pelanggannya dengan memenuhi pesanan pelanggan. Produk baru yang dikembangkan mulai dari proses inovasi, proses produksi hingga pengiriman produk, membutuhkan waktu penyelesaian yang efisien untuk mencapai kebutuhan pelanggan. Waktu penyelesaian pesanan produk baru yang semakin singkat dengan mempertahankan kualitas menunjukkan perusahaan yang inovatif dalam proses bisnis perusahaan.

Proses produksi merupakan aktivitas utama perusahaan dalam menghasilkan produk. PT Unitex dalam proses produksinya melalui beberapa tahapan untuk menghasilkan produk tekstil. Proses produksi dimulai dengan spining

(pemintalan), weaving (penenunan), dyeing finishing

(pencelupan), dan yarn dyeing (pencelupan benang). Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan perlu melakukan proses produksi yang efektif dan efisien. Pengukuran efisiensi dan efektifitas produksi sebagai sasaran strategik perusahaan terfokus pada proses produksi. Kinerja proses produksi dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan mesin dalam memproduksi suatu produk. Perusahaan dalam proses produksi yang optimum menggunakan kapasitas mesin 80 persen dari kapasitas maksimum yang digunakan.

Ukuran yang dapat menunjukkan proses produksi yang efektif dan efisien, yaitu margin laba operasi dan persentase

waste. Efisiensi produksi, dalam pelaksanaannya memerlukan pengawasan terhadap besarnya biaya bahan baku dan biaya lain yang dikeluarkan. Margin laba operasi berhubungan dengan beban biaya yang dikeluarkan perusahaan. Semakin kecil beban biaya dalam proses produksi maka akan semakin efisien proses produksinya. Sedangkan penggunaan mesin dengan kapasitas yang tepat dan optimalisasi penggunaan bahan baku akan membuat proses produksi menjadi efektif. Penggunaan bahan baku yang efisien, diukur dengan persentase waste. Hal ini

mengindikasikan jumlah bahan baku yang terbuang setiap kali berproduksi.

PT Unitex dalam mendorong kinerja proses produksi untuk mencapai sasaran strategik, dipacu dengan ukuran penggunaan efisiensi setiap mesin perhari yang digunakan dalam proses produksi. Rumus efisiensi mesin yang digunakan adalah ;

RPM x Menit x Jam Efisiensi =

Inchi x Dencity x Panjang 1 TAN (meter)

Sasaran strategik meningkatkan proses layanan pada konsumen, diukur dengan menggunakan service error rate. Service error yang berkurang akan menunjukkan kinerja proses layanan pada konsumen perusahaan semakin baik. Sedangkan sebagai pemacu kinerja meningkatnya proses layanan terhadap konsumen, menggunakan ketepatan waktu pengiriman (delivery). Proses layanan pada konsumen dimulai dari order penjualan, sampai pada proses pengiriman produk. Semakin tepat waktu pengiriman produk sesuai kontrak perjanjian, maka waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan pada konsumen semakin baik.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Keberhasilan pencapaian sasaran strategik dalam peningkatan kualitas dan kapabilitas karyawan, diukur dengan ukuran karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, yang diadakan perusahaan. PT Unitex dalam peningkatan kualitas dan kapabilitas karyawan mengadakan pelatihan yang diadakan baik di lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan. Karyawan setelah melakukan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kapabilitasnya dan juga dapat meningkatkan proses bisnis perusahaan. Sedangkan untuk memacu kinerja peningkatan kualitas dan kapabilitas karyawan dapat menggunakan analisis kebutuhan pendidikan dan latihan bagi karyawan. Analisis kebutuhan pendidikan dan latihan bagi

karyawan dapat menunjukkan tingkat kebutuhan dalam peningkatan kemampuan karyawan untuk mendorong proses bisnis perusahaan.

Ukuran hasil yang digunakan dalam sasaran strategik peningkatan komitmen karyawan, yaitu dengan indeks kepuasan kerja dan motivasi karyawan, dan tingkat karyawan yang keluar masuk (turnover rate). Indeks kepuasan kerja dan motivasi karyawan menunjukkan tingkat harapan karyawan yang terpenuhi dibandingkan dengan persepsi karyawan terhadap apa yang telah diperoleh dari perusahaan dan mengukur motivasi kerja pada karyawan. Indeks kepuasan kerja dan motivasi karyawan diperoleh melalui survei kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Melalui survei kepuasan kerja dan motivasi karyawan, perusahaan memperoleh variabel yang dapat menunjukkan kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Diantara variabel tersebut, adalah kompensasi, pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, promosi kerja, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, dan motivasi.

Pengukuran terhadap turnover karyawan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja pada periode yang akan datang. Persentase turnover mengindikasikan komitmen kerja karyawan terhadap perusahaan. Persentase

turnover yang tinggi menunjukkan komitmen karyawan yang rendah terhadap perusahaan. Dalam PT Unitex karyawan yang keluar dari perusahaan terbagi menjadi 3 alasan, yaitu; (1) Adanya rasionalisasi atau pengurangan jumlah karyawan, (2) Pensiun, (3) Resign atau menggundurkan diri sebelum masa habis kerjanya.