• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Kinerja PT Unitex, Tbk dengan Perspektif BSC

DAFTAR LAMPIRAN

3. Pespektif Proses Bisnis Internal

4.6. Pengukuran Kinerja Tahun 2005 dengan Balanced Scorecard (BSC)

4.6.3. Penilaian Kinerja PT Unitex, Tbk dengan Perspektif BSC

Secara keseluruhan hasil pencapaian kinerja perusahaan dalam keempat perspektif BSC masih belum optimal, kondisi ini dilihat dari skor akhir pencapaian sebesar 58,13 persen. Pencapaian hasil ini, dipengaruhi oleh kondisi perusahaan yang sedang mengalami krisis. Sehingga dibutuhkan waktu untuk mencapai sasaran strategik yang telah dirumuskan.

Kinerja perspektif keuangan berada pada kategori rata-rata. Pencapaian target masih berada jauh dari yang diharapkan, yaitu sebesar 51,10 persen dari target yang ditetapkan. Pengurangan biaya yang ditetapkan PT Unitex tidak memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kinerja keuangan, karena tidak diimbangi dengan pertumbuhan penjualan seperti yang direncanakan.

Pencapaian terendah dalam kinerja perspektif BSC, terjadi pada perspektif pelanggan dengan nilai pencapaian 49,6 persen atau skor sebesar 14,88. Pencapaian pada perspektif pelanggan sedikit dibawah rata-rata. Market share PT Unitex yang masih rendah mempengaruhi pencapaian kinerja perusahaan. Persaingan yang kompetitif dan turbulen baik di dalam pasar domestik maupun di pasar internasional mempengaruhi pangsa pasar PT Unitex. PT Unitex dituntut untuk lebih memperhatikan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan didukung hubungan yang berkualitas dengan konsumen.

Kinerja perusahaan dinilai baik pada perspektif proses bisnis internal dengan pencapaian target sebesar 72,95 persen. Peningkatan proses layanan kepada konsumen sudah mulai menunjukkan hasil. Akan tetapi perlu ditingkatkan efisiensi dan efektifitas produksi sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Perusahaan juga perlu memperhatikan kegiatan riset, untuk meningkatkan inovasi dan diferensiasi produk.

Skor akhir pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebesar 13,33 persen. Pencapaian target perspektif pertumbuhan dan pembelajaran 66,65 persen menunjukkan tingkat pencapaian pada

perspektif ini baik. Akan tetapi pendidikan dan pelatihan karyawan menjadi parameter untuk lebih diperhatikan perusahaan. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan lebih dioptimalkan, sehingga tujuan pendidikan dan pelatihan tercapai.

Keberhasilan kinerja PT Unitex diukur melalui keempat perspektif BSC secara keseluruhan masih belum optimal. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi keberhasilan kinerja perusahaan adalah pelaksanaan sasaran-sasaran strategik yang telah dirumuskan sesuai dengan pencapaian target yang telah ditetapkan perusahaan. Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan melalui implementasi sasaran-sasaran strategik dan pemantauan terhadap implementasi tersebut.

Pertumbuhan profitabilitas adalah sebagai sasaran strategik yang utama dengan melalui berkurangnya biaya dan pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan profitabilitas juga didorong dengan pencapaian sasaran strategik pada perspektif lainya. Hal ini menunjukkan hubungan sebab akibat terhadap ketercapaian sasaran strategik utama sebagai pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Dan dalam implementasinya menunjukkan bahwa pencapaian terhadap sasaran strategik merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mengoptimalkan pencapaian kinerja perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PT Unitex pada tahun 2005 berdasarkan hasil pengukuran kinerja menggunakan pendekatan BSC, adalah perusahaan masih difokuskan pada peningkatan kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dan perspektif proses bisnis internal, sedangkan peningkatan terhadap perspektif keuangan dan perspektif pelanggan masih kurang diperhatikan. Pencapaian target pada perspektif pelanggan yang masih kurang optimal, menunjukkan bahwa perusahaan harus lebih meninggatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, serta

peningkatan quality relationship, melalui peningkatan proses layanan pada pelanggan, serta efesiensi dan efektifitas produksi. PT Unitex membutuhkan pengembangan inovasi diferensiasi produk untuk peningkatan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dan dalam menghadapi persaingan dengan produk lainnya. Inovasi diferensiasi produk yang akan dikembangkan membutuhkan sumber daya manusia yang handal dan berkompeten, untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas dan kapabilitas karyawan melalui peningkatan diklat dan ketrampilan karyawan. Pada akhirnya ketercapaian terhadap perspektif pelanggan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Faktor eksternal yang ikut mempengaruhi keberhasilan kinerja PT Unitex pada tahun 2005 salah satunya adalah meningkatnya produk China di pasar domestik baik legal ataupun ilegal dan di pasar internasional. Produk China merupakan pesaing utama produk domestik dikarenakan memiliki kualitas yang lebih bagus dengan didorong teknologi yang lebih canggih dan harganya lebih murah. Kondisi ini berpengaruh terhadap penurunan penjualan PT Unitex dan implementasi terhadap sasaran strategik perusahaan untuk pencapaian keberhasilan kinerja kinerja perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Indikator yang digunakan PT Unitex, Tbk dalam melakukan pengukuran kinerja selama ini adalah; penjualan, analisis neraca, analisis rugi laba, liquiditas, dan profitabilitas, dan cash flow. PT Unitex menggunakan laporan keuangan tahunan sebagai dasar alat pengukuran kinerja.

Rancangan peta strategi BSC pada PT Unitex diawali dengan perumusan sasaran strategik pada perspektif BSC. Sasaran strategik yang akan dicapai dalam perspektif keuangan adalah pertumbuhan profitabilitas, melalui pertumbuhan penjualan dan keunggulan biaya. Sasaran strategik dalam perspektif pelanggan yaitu meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen serta menjalin hubungan berkualitas dengan konsumen. Sasaran strategik perspektif proses bisnis internal adalah pengembangan produk diferensiasi, efisiensi dan efektifitas produksi, serta peningkatan proses layanan pada pelanggan. Sasaran startegik dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yaitu peningkatan kualitas dan kapabilitas karyawan, serta komitmen karyawan.

Penentuan ukuran hasil (lag indicators) pencapaian sasaran strategik ditunjukkan dengan ROI (return on investment), COGS per sales, tingkat pertumbuhan penjualan, market share, customer retention, jumlah pengembangan produk diferensiasi, margin laba operasi, waste, service error rate, jumlah karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, indeks kepuasan dan motivasi karyawan dan turnover rate. Penentuan prioritas inisiatif strategik dalam BSC dengan menggunakan AHP, diperoleh bahwa peningkatan kualitas produk dalam perspektif pelanggan menjadi prioritas utama menurut pengambil keputusan di PT Unitex.

Secara keseluruhan, hasil pencapaian kinerja perusahaan dalam BSC diperoleh skor sebesar 58,13 persen dari pencapaian target. Kondisi ini

menunjukkan kinerja perusahaan masih belum optimal dan mencapai target yang ditentukan.

2. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi PT Unitex, Tbk selama penelitian dan hasil penelitian, maka disarankan ;

1. PT Unitex, Tbk sebaiknya melakukan tindakan korektif untuk membenahi aspek penyebab kinerja yang masih belum optimal tersebut. Kapabilitas dan kompetensi sumberdaya manusia sebagai aset perusahaan untuk menciptakan keberhasilan pada ketiga perspektif lainnya perlu lebih diperhatikan, sesuai inisiatif strategi yang telah dirumuskan. Selain itu, berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap perspektif pelanggan, PT Unitex harus lebih mengutamakan kepentingan pelanggan agar tercapai kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

2. Berdasarkan kuesioner kepuasan dan motivasi karyawan, maka perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan kebijakan mengenai kompensasi karyawan untuk mendukung kinerja karyawan yang lebih baik. Variabel lainnya dalam kuesioner seperti pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, promosi kerja, hubungan dengan atasan, hubungan rekan sekerja, dan motivasi yang menunjukkan kepuasan dan motivasi karyawan juga perlu mendapatkan pertimbangan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

3. PT Unitex sebaiknya melakukan analisis terhadap pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas karyawan sehingga dapat meningkatkan inovasi diferensiasi produk yang akan berdampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

4. Menetapkan target yang realistis terhadap tolak ukur yang digunakan. 5. Setelah dilakukan perancangan Balanced Scorecard melalui penelitian

ini, sebaiknya PT Unitex menerapkan sistem pengukuran kinerja dengan BSC agar pihak manajemen dapat melakukan penilaian kinerja perusahaan secara lebih komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Ekspor Tekstil Jawa Barat Turun. Retrieved August 11, 2006. 04.00 PM. http://www.tempo.com/tekstil.htm

2004. Industri dan Perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia. Retrieved August 11, 2006. 04.00 PM.

http://www.api.com/tpt.pdf

2006. Investasi TPT Stagnan. Retrieved August 11, 2006. 04.00 PM.

http://www.balipos.com/tpt.htm

BPS. 2004. Pertumbuhan Ekspor Industri TPT Indonesia. Jakarta

Ciptani, M. K. 2000. Balanced Scorecard sebagai Pengukuran Kinerja Masa Depan : Suatu Pengantar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 2 No 1:21 35.

Creelman, J. dan N. Makhijsni. 2005. Sukses dengan Balanced Scorecard (Terjamahan). Ray Indonesia. Jakarta.

David, F. R. 2004. Konsep-Konsep Manajemen Strategis. Gramedia. Jakarta

Kaplan, R. S. dan D. P. Norton. 1996. Balanced Scorecard; Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta

Listyani, I. 2006. Analisis dan Perancangan Alat Pengukur Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard pada Sub Direktorat Property and Facilities Management PT Indosat, Tbk

Maskur, 2004. Pengukuran Kinerja Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus: Rumah Sakit Karyadi Semarang). Thesis. Magister Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta. Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta

Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Saaty, T. L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin : Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Sudrajad, A. 2004. Penyikapan Isu Non-Agriculture Market Access (NAMA); Guna Peningkatan Daya Saing Produk TPT Indonesia. Retrieved August 11, 2006. 04.00 PM. http://www.api.com/tpt.pdf

Sulistiyowati, R. 2004. Rancangan Balanced Scorecard sebagai Instrumen Manajemen Strategik pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Thanjung. 2006. Jangan Kaget dengan Dominasi Tekstil China. Retrieved August 11, 2006. 04.00 PM. http://www.pikiranrakyat.com/tpt.htm

PT Unitex, Tbk. 2005. Laporan Tahunan (Annual Report).

Umar, H. 2003. Strategik Management In Action. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

2003. Riset Sumber Daya Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. YKPN. Jakarta

Yuwono, S. dkk. 2006. Petujuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Gramedia Pustaka

Penentuan Prioritas Inisiatif Strategik Perspektif Keuangan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pelanggan Peningkatan penggunaan aset Mengurangi biaya produksi Meningkatkan penjualan Peningkatan kualitas produk Membangun kemitraan dengan pelanggan Pengembangan kegiatan riset Peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan Efisiensi dan efektifitas produksi Peningkatan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan Peningkatan quality work life

F C I G EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 3 5 7 3.201 0.564 2.328 4.129 4.117 0.039 0.043309 C 1/3 1 3 5 1.495 0.263 1.080 4.100 I 1/5 1/3 1 3 0.669 0.118 0.483 4.104 G 1/7 1/5 1/3 1 0.312 0.055 0.228 4.135 Jumlah 5.678 1.000 16.468 Perspektif Keuangan ( F ) F 1 F 2 F 3 EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 1 1/3 1/5 0.405 0.105 0.318 3.039 3.039 0.019 0.0332 F 2 3 1 1/3 1.000 0.258 0.785 3.039 F 3 5 3 1 2.466 0.637 1.935 3.039 Jumlah 3.872 1.000 9.116 Perspektif Pelanggan ( C ) C 1 C 2 EV VP VA VB λ maks CI CR C 1 1 7 2.646 0.875 1.750 2.000 2.000 0.000 0 C 2 1/7 1 0.378 0.125 0.250 2.000 Jumlah 3.024 1.000 4.000

Perspektif Proses Bisnis Internal ( I )

I 1 I 2 I 3 EV VP VA VB λ maks CI CR

I 1 1 1/5 1/7 0.306 0.072 0.220 3.065 3.065 0.032 0.05594

I 2 5 1 1/3 1.186 0.279 0.855 3.065

I 3 7 3 1 2.759 0.649 1.989 3.065

Jumlah 4.250 1.000 9.195

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ( G )

G 1 G 2 EV VP VA VB λ maks CI CR

G 2 1/5 1 0.447 0.167 0.333 2.000

Jumlah 2.683 1.000 4.000

Lampiran 5. (lanjutan)

Pakar 2 (Manager HRD) Perspektif Balanced Scorecard

F C I G EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 3 5 7 3.201 0.564 2.328 4.129 4.117 0.039 0.043309 C 1/3 1 3 5 1.495 0.263 1.080 4.100 I 1/5 1/3 1 3 0.669 0.118 0.483 4.104 G 1/7 1/5 1/3 1 0.312 0.055 0.228 4.135 Jumlah 5.678 1.000 16.468 Perspektif Keuangan ( F ) F 1 F 2 F 3 EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 1 1/7 1/5 0.306 0.072 0.220 3.065 3.065 0.032 0.05594 F 2 7 1 3 2.759 0.649 1.989 3.065 F 3 5 1/3 1 1.186 0.279 0.855 3.065 Jumlah 4.250 1.000 9.195 Perspektif Pelanggan ( C ) C 1 C 2 EV VP VA VB λ maks CI CR C 1 1 7 2.646 0.875 1.750 2.000 2.000 0.000 0 C 2 1/7 1 0.378 0.125 0.250 2.000 Jumlah 3.024 1.000 4.000

Perspektif Proses Bisnis Internal ( I )

I 1 I 2 I 3 EV VP VA VB λ maks CI CR

I 1 1 1/7 1/5 0.306 0.072 0.220 3.065 3.065 0.032 0.05594

I 2 7 1 3 2.759 0.649 1.989 3.065

I 3 5 1/3 1 1.186 0.279 0.855 3.065

Jumlah 4.250 1.000 9.195

Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran ( G )

G 1 1 5 2.236 0.833 1.667 2.000 2.000 0.000 0

G 2 1/5 1 0.447 0.167 0.333 2.000

Jumlah 2.683 1.000 4.000

Lampiran 5. (lanjutan)

Pakar 3 (Supervisor)

Perspektif Balanced Scorecard

F C I G EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 1/3 5 3 1.495 0.263 1.080 4.100 4.117 0.039 0.043309 C 3 1 7 5 3.201 0.564 2.328 4.129 I 1/5 1/7 1 1/3 0.312 0.055 0.228 4.135 G 1/3 1/5 3 1 0.669 0.118 0.483 4.104 Jumlah 5.678 1.000 16.468 Perspektif Keuangan ( F) F 1 F 2 F 3 EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 1 7 3 2.759 0.649 1.989 3.065 3.065 0.032 0.05594 F 2 1/7 1 1/5 0.306 0.072 0.220 3.065 F 3 1/3 5 1 1.186 0.279 0.855 3.065 Jumlah 4.250 1.000 9.195 Perspektif Pelanggan ( C ) C 1 C 2 EV VP VA VB λ maks CI CR C 1 1 5 2.236 0.833 1.667 2.000 2.000 0.000 0 C 2 1/5 1 0.447 0.167 0.333 2.000 Jumlah 2.683 1.000 4.000

Perspektif Proses Bisnis Internal ( I )

I 1 I 2 I 3 EV VP VA VB λ maks CI CR I 1 1 1/7 1/3 0.362 0.081 0.248 3.065 3.065 0.032 0.05594 I 2 7 1 5 3.271 0.731 2.239 3.065 I 3 3 1/5 1 0.843 0.188 0.577 3.065 Jumlah 4.477 1.000 9.195

G 1 G 2 EV VP VA VB λ maks CI CR

G 1 1 1/5 0.447 0.167 0.333 2.000 2.000 0.000 0

G 2 5 1 2.236 0.833 1.667 2.000

Jumlah 2.683 1.000 4.000

Lampiran 5. (lanjutan)

Gabungan Pakar (Horizontal) Perspektif Balanced Scorecard

F C I G EV VP VA VB λ maks CI CR F 1.000 1.442 5.000 5.278 2.484 0.466 1.872 4.019 4.015 0.005 0.00540 C 0.693 1.000 3.979 5.000 1.927 0.361 1.449 4.009 I 0.200 0.251 1.000 1.442 0.519 0.097 0.390 4.010 G 0.189 0.200 0.693 1.000 0.403 0.076 0.304 4.020 Jumlah 5.332 1.000 16.058 Perspektif Keuangan ( F ) F 1 F 2 F 3 EV VP VA VB λ maks CI CR F 1 1.000 0.693 0.493 0.699 0.221 0.665 3.004 3.004 0.002 0.00368 F 2 1.442 1.000 0.585 0.945 0.299 0.899 3.004 F 3 2.027 1.710 1.000 1.513 0.479 1.440 3.004 Jumlah 3.158 1.000 9.013 Perspektif Pelanggan ( C ) C 1 C 2 EV VP VA VB λ maks CI CR C 1 1.000 6.257 2.501 0.862 1.724 2.000 2.000 0.000 0 C 2 0.160 1.000 0.400 0.138 0.276 2.000 Jumlah 2.901 1.000 4.000

Perspektif Proses Bisnis Internal ( I)

I 1 I 2 I 3 EV VP VA VB λ maks

CI CR

I 2 6.257 1.000 1.710 2.204 0.561 1.686 3.007

I 3 4.718 0.585 1.000 1.403 0.357 1.073 3.007

Jumlah 3.930 1.000 9.022

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ( G )

G 1 G 2 EV VP VA VB λ maks CI CR

G 1 1.000 1.710 1.308 0.631 1.262 2.000 2.000 0.000 0

G 2 0.585 1.000 0.765 0.369 0.738 2.000

F C I G W 0.466 0.361 0.097 0.076 1 F1 0.221 0.103 F2 0.299 0.139 F3 0.479 0.223 C1 0.862 0.312 C2 0.138 0.050 I1 0.082 0.008 I2 0.561 0.055 I3 0.357 0.035 G1 0.631 0.048 G2 0.369 0.028 1.000

Lampiran 6. Uji validitas kuesioner kepuasan karyawan

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana alat pengukur mampu menjawab tujuan yang diingikan. Hasil dari uji validitas adalah untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan mengenai kepuasan dan motivasi karyawan yang sudah dilemparkan. Adapun uji validitas menggunkan bantuan microsoft office exel 2003 dengan rumus teknik korelasi

product moment pearson. Rumus teknik korelasi product moment pearson, sebagai berikut :

n(∑XY) – (∑X)( ∑Y) r hitung =

√[n∑X2 - (∑X)2 ][ n∑Y2 - (∑Y)2] Dimana ; r = angka korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor pernyataan tiap nomor

Y = Skor total

Pada uji validitas diperoleh bahwa semua pertanyaan yang ditanyakan kepada 30 responden dinyatakan valid. Artinya tidak ada pertanyaan yang gugur atau dibuang dalam kuesioner kepuasan dan motivasi karyawan.

Lampiran 6. (lanjutan)

Tabel Uji validitas

Pertanyaan r hitung r tabel Validitas

1 0.564 0.361 VALID 2 0.394 0.361 VALID 3 0.466 0.361 VALID 4 0.467 0.361 VALID 5 0.519 0.361 VALID 6 0.727 0.361 VALID 7 0.646 0.361 VALID 8 0.634 0.361 VALID 9 0.625 0.361 VALID 10 0.550 0.361 VALID 11 0.770 0.361 VALID 12 0.478 0.361 VALID 13 0.372 0.361 VALID 14 0.579 0.361 VALID 15 0.770 0.361 VALID 16 0.616 0.361 VALID 17 0.647 0.361 VALID 18 0.780 0.361 VALID 19 0.712 0.361 VALID 20 0.477 0.361 VALID 21 0.428 0.361 VALID 22 0.461 0.361 VALID 23 0.486 0.361 VALID 24 0.656 0.361 VALID 25 0.577 0.361 VALID 26 0.416 0.361 VALID 27 0.672 0.361 VALID 28 0.421 0.361 VALID 29 0.382 0.361 VALID 30 0.365 0.361 VALID N = 30, Alpha = 5%, r tabel = 0,361

Lampiran 7. Uji realibilitas kuesioner kepuasan dan motivasi karyawan

Uji reliabilitas ditentukan dengan menggunakan humus alpha cronbach

dengan bantuan penggunaan program SPSS 11,5 for Windows. Diperoleh hasil seperti di bawah ini ;

Reliability

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 30 Alpha = .9291

Lampiran 8. Kuesioner penentuan prioritas inisiatif strategi KUESIONER PENELITIAN

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI

INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA