• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan

4.2.1. Penerapan Role Play

Pembelajaran menggunakan metode role play yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah-langkah role play menurut Taniredja (2011: 107) dan Djamarah (2010: 89) yang dimodifikasi oleh peneliti. Langkah-langkah role play tersebut apabila dirangkum meliputi tiga langkah pokok yaitu perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi. Ketiga langkah tersebut diterapkan oleh peneliti pada siklus I dan siklus II penelitian. Siklus I terdiri dari dua pertemuan di dalam kelas , begitu juga siklus II terdiri dari dua pertemuan. Untuk naskah dan topik yang digunakan dalam setiap pertemuan berbeda.

Siklus I pertemuan I dilakukan pada hari selasa, 26 Maret 2013, materi yang dipelajari pada pertemuan I ini mengenai kegiatan jual beli yang biasa dilakukan oleh peserta didik. Dalam pertemuan 1 ini akan dimainkan 4 naskah dengan jalan cerita yang berbeda. Tindakan petama pada pertemuan pertama yaitu guru membuka pelajaran dan mempresensi peserta didik. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “Siapa yang sudah pernah disuruh ibu ke warung?” “Kalau ke pasar?” lalu siswa mengangkat tangannya sambil menjawab “ Saya bu, saya bu”. Lalu

guru mulai bertanya kembali, “Siapa yang ingin menceritakannya di depan kelas?” Ada beberapa siswa yang bersedia menceritakan kegiatan jual beli yang pernah mereka lakukan. Ketika ada siswa yang bercerita di depan kelas terdengar beberapa siswa memberikan komentar. Guru mengingatkan mereka untuk diam dan memperhatikan apa yang di ceritakan di depan kelas. Guru memberikan tanggapan dan pertanyaan tentang apa yang telah mereka ceritakan. Kemudian guru memberitahukan kepada siswa bahwa materi pelajaran hari ini mengenai kegiatan jual beli. Guru juga memberitahukan bahwa hari ini mereka akan belajar menggunakan metode role play atau bermain drama. Beberapa siswa tampak bingung ketika guru memberitahukan apa yang akan mereka pelajari hari ini. Akhirnya guru menjelaskan bahwa hari ini mereka akan bermain drama mengenai kegiatan jual beli yang biasa mereka lakukan. Guru bertanya kepada siswa, “Siapa yang pernah bermain drama”. Tampak beberapa anak mengangkat tangan dan berkata, “Saya pernah bu, saya saya saya”. Tetapi ada beberapa

siswa yang tampak bingung karena belum pernah bermain drama.Pada siklus I ini guru membagi mereka dalam 4 kelompok. Dalam pembagian kelompok guru kelas menunjuk beberapa anak sebagai leader kelompok, untuk anggota yang lain di pilih berdasarkan hasil penghitungan secara berurutan. Masing-masing kelompok diberikan LKS dan skenario drama sesuai dengan nama kelompok mereka.

Setelah semua siswa mendapatkan scenario dan berkumpul dalam kelompok, guru menjelaskan bagaimana jalannya kegiatan pembelajaran hari ini. Kegiatan selanjutnya masuk pada kegiatan role play, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membaca skenario yang telah mereka dapatkan. Waktu yang diberikan guru adalah 10 menit, setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan peran apa yang mereka inginkan. Selesai penentuan peran, setiap kelompok dipersilahkan untuk keluar kelas dan berlatih memerankan skenario yang mereka punyai. Setiap kelompok berlatih secara berjauhan, mereka berlatih bagaimana cara membaca dengan baik. Tampak sesekali ada beberapa kelompok yang bertanya kepada guru maupun kepada peneliti tentang baimana cara membaca suatu percakapan dengan benar. Guru, peneliti dan beberapa mahasiswa PPL membantu siswa untuk berlatih bagaimana membaca skenario itu dengan baik dengan intonasi dan lafal yang tepat. Hingga pada akhirnya simulasi role play tentang kegiatan jual beli dimulai. Setiap kelompok melakukan persiapan dengan menata barang barang yang diperlukan untuk kegiatan jual beli. Semua kelompok mensimulasikan role play tentang kegiatan jual beli dengan baik. Saat masing masing kelompok selesai mensimulasikan role play, peneliti memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menilai bagaimana penampilan kelompok yang telah tampil sebagai suatu kritik dan penghargaan atas usaha yang telah mereka lakukan. Hampir sebagian kritik yang diberikan oleh kelompok

lain pada saat mreka tampil adalah mengenai suara mereka yang kurang terdengar dari belakang, kurang percaya diri dan hanya terpaku pada teks saja.

Setelah semua kelompok melakukan simulasi, guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas dan melakukan refleksi bersama di dalam kelas dan mengerjakan soal latihan yang telah disediakan guru. Ketika melakukan refleksi banyak siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran hari ini menyenangkan. Mereka bersemangat sekali ketika menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan pelajaran hari ini. Pada pertemuan pertama ini tidak dilakukan evaluasi dengan pemberian soal evaluasi tetapi hanya memberikan pertanyaan pertanyaan yang dijawab lisan oleh siswa. kegiatan pembelajaran di akhiri dengan mengumpulkan LKS yang dikerjakan siswa dan guru memfsilitasi siswa untuk merika kesimpulan pada hari ini. Guru memberitahukan kepada siswa apa yang harus dipersiapkan untuk pembelajaran besok dan materi apa yang harus dipelajari oleh siswa dirumah.

Jalannya pembelajaran untuk siklus I pertemuan II hampir sama dengan pertemuan I. Hanya saja ada hal yang membedakan yaitu mengenai materi role play, kelompok yang dibentuk dan adanya soal evaluasi. Materi role play pada pertemuan II ini adalah tentang pasar modern dan pasar tradisional. Ada 2 naskah yang harus dimainkan oleh siswa pada pertemuan kedua ini. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 27 Maret 2013. Kegiatan pembelajaran diawali dengan

mempresensi siswa dan apersepsi oleh guru. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pasar-pasar yang ada di daerah sekitar sekolah. Siswa dengan antusias menjawab pertanyaan guru dengan serempak. Mereka menceritakan pengalaman-pengalaman mereka ketika di pasar. Guru juga bertanya apakah mereka pernah pergi ke mall atau ke supermarket. Siswa kembali menjawabnya dengan antusias. Guru meminta siswa membandingkan kedua pengalaman mereka tersebut. Siswa diminta untuk menuliskannya dalam buku catatan mereka. Kemudian siswa dibagi dalam 2 kelompok besar yang nantinya akan dibagi lagi menjadi 4 kelompok kecil. Pembagian kelompok berbeda dengan pembagian kelompok pada pertemuan pertama.

Pembagian kelompok pada pertemuan kali ini dengan cara membagi siswa berdasarkan tempat duduknya. Siswa berhitung dari 1-32 dari tempat duduk yang paling depan, kelompok 1 adalah siswa yang berhitung dari nomor 1-16 dan kelompok 2 adalah siswa dengan nomor 17-32. Guru membagikan naskah drama kepada setiap kelompok. Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi membagi anggota kelompok menjadi dua kelompok kecil. guru dan peneliti membimbing masing masing 1 kelompok besar. Guru dan peneliti mencontohkan cara membaca dengan intonasi, artikulasi dan suara yang benar. Selain itu guru dan peneliti memberikan alur cerita yang harus dilakukan oleh siswa. Kegiatan pembelajaran tetap berlangsung diluar kelas dengan pengawasan dari guru, peneliti dan mahasiswa PPL. Setelah kedua

kelompok telah selesai belajar melakukan drama yang benar, mereka dibagi menjadi kelompok kecil sehingga menjadi 4 kelompok.

Masing masing kelompok kecil berlatih kembali dalam kelompok sesuai dengan skenario mereka. Guru memberikan waktu 20 menit untuk berlatih drama secara keseluruhan. Setelah berlatih, masing masing kelompok mengambil undian urutan perform di depan kelas. Urutan maju pertama kali adalah kelompok 2a, mereka membawakan drama dengan tema pasar modern. Kelompok 2a diberikan waktu untuk mempersiapkan penampilan mereka. Selama kelompok 2a menata tempat sesuai dengan keadaan yang ada dalam pasar modern, kelompok yang lain dikumpulkan oleh guru dan diminta untuk memperhatikan penampilan kelompok yang tampil. Mereka diminta untuk mencatat hal hal yang kurang sesuai dalam penampilan kelompok 2a. Kelompok 2a tampil selama 15 menit, selama kelompok 2a tampil ada beberapa anak yang memperhatikan dengan serius tetapi sebagian besar siswa tampak tidak fokus memperhatikan penampilan kelompok. Akhirnya guru menegur beberapa anak dan memindahkannya kedepan sehingga situasi kembali kondusif. Hal tersebut berlangsung hingga kelompok terakhir selesai tampil. Diakhir, guru memberikan masukan dan kritikan kepada setiap kelompok. Kritikan dan masukan juga diberikan oleh kelompok kelompok lain kepada setiap kelompok yang tampil. Guru melanjutkan pelajaran di dalam kelas, guru kembali bertanya mengenai ciri-ciri pasar modern dan tradisional berdasarkan situasi yang ditampilkan oleh setiap

kelompok yang tampil. Semua siswa menjawab dengan penuh antusias. Di akhir pelajaran guru memberikan kesempatan untuk siswa menarik kesimpulan pelajaran hari ini. Sesudah itu guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang siswa dapat.

Secara keseluruhan proses belajar berjalan lancar, tetapi ada beberapa siswa yang kurang sabar dalam menanti giliran untuk tampil dan mengganggu teman yang sedang melakukan role play. Pada siklus I ini kegiatan role play berlangsung cukup baik dan lancar, akan tetapi masih ada beberapa bagian yang harus diperbaiki seperti beberapa siswa masih malu malu ketika melaukan role play di depan kelas, skenario yang digunakan masih sedikit monoton dan pengaturan anak yang tidak tampil sedikit kurang sehingga ketika ada kelompok yang perform suasana terkesan ribut dan gaduh.

Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 16 dan 17 April 2013. Seperti halnya Siklus I, pada Siklus II ini juga berlangsung selama dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran yaitu 3 X 35 menit. Materi yang di pelajari pada pertemuan I adalah barter. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai barter. Berdasarkan pengalaman di siklus I terdahulu, pembelajaran kali ini dilakukan di dalam kelas agar lebih efektif dan kondusif. Guru memberikan sebuah cerita untuk menggiring pemahaman siswa mengenai barter sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa arti barter itu sendiri. Guru memberikan

perumpamaan yang cukup dimengerti dan membuat siswa tertarik, terbukti siswa antusias terhadap cerita guru. Sebagian besar dari mereka memperhatikan cerita yang diberikan guru dengan penuh perhatian, walaupun ada beberapa anak yang tampak sibuk dengan teman disebelahnya.

Selesai bertanya jawab dengan siswa, guru membagi siswa kedalam 4 kelompok untuk kegiatan role play. Sebelum membagikan skenario guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam role play hari ini. Kegiatan role play hari ini berlangsung didalam kelas dan setiap kelompok harus membuat skenario percakapan sendiri. Guru hanya memberikan tema dan jalan cerita yang harus ditampilkan kepada setiap kelompok. Empat kelompok besar tersebut dibagi lagi menjadi kelompok kelompok kecil, dalam kelompok kelompok kecil tersebut siswa harus membuat percakapan berdasarkan jalan cerita yang dia dapatkan. Guru memberikan waktu 30 menit untuk setiap kelompok membuat percakapan dan berlatih sebelum menampilkannya di depan kelas.

Setelah dirasa cukup untuk berlatih, setiap kelompok maju kedepan kelas untuk menampilkan role play masing masing. Ada peningkatan dalam penampilan role play yang dilakukan para siswa. Mereka lebih percaya diri dan lebih luwes dalam berakting. Suara mereka dalam melakukan dialog juga cukup keras sehingga dapat didengar hingga dibangku paling belakang. Setiap kelompok selesai menampilkan role

play di depan kelas, guru akan memberikan penilaian dan kritik atas apa yang telah mereka tampilkan. Folback ini diberikan dengan tujuan agar keompok lain tidak mengulang kesalahan yang sama. Setiap kelompok juga diberikan satu kali kesempatan untuk dapat mengulang penampilan mereka jika dianggap penampilan mereka kurang maksimal. Setelah semua kelompok menampilkan role play masing masing, di akhir pelajaran guru memberikan LKS kepada siswa. Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran hari ini. Kesimpulan dibuat oleh siswa dengan bantuan dari guru. Kemudian siswa dan guru merefleksikan pelajaran hari ini. Soal evauasi tidak diberikan di akhir pertemuan I ini, sebagai gantinya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan. Sebelum berakhir, guru memberitahukan tentang kegiatan esok hari. Setiap siswa diminta untuk membawa beberapa alat untuk kegiatan role play.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2013. Hari ini siswa akan menjadi pembeli sekaligus penjual. Kegiatan

pembelajaran ini dinamai kegiatan “Sandwich Tralala”. Isi kegiatan

adalah setiap kelompok siswa akan membeli, membuat dan menjual sandwich. Setiap kelompok diberikan modal yang sama yang digunakan untuk membeli bahan bahan yang digunakan untuk membuat sandwich. Selanjutnya secara berkelompok mereka membuat dan menjual sandwich kepada warga sekolah. Harga setiap sandwich adalah Rp 500. Di sinilah terjadi kompetisi antar kelompok, kemampuan tawar

menawar dan marketing mereka dibutuhkan. Siswa tampak sangat antusias dengan kegiatan ini. Di akhir pertemuan guru menghitung keuntungan setiap kelompok, kelompok yang mempunyai uang paling banyak adalah kelompok pemenang.

Dokumen terkait