• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3. Rencana tindakan

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah menentukan SD yang akan digunakan untuk penelitian. Setelah itu peneliti meminta ijin pihak sekolah melalui kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SD tersebut. Setelah melakukan perijinan peneliti membuat janji dengan guru kelas dan guru pengampu mata pelajaran untuk melakukan wawancara. Kegiatan wawancara ini diharapkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebagai gambaran atau latar belakang dilakukannya penelitian. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya berlangsung satu kali saja, tetapi wawancara dilakukan lagi setelah peneliti melakukan pengamatan di dalam

kelas. Pengamatan di dalam kelas dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kelas yang akan diteliti.

Peneliti mendapat data tentang bagaimana perilaku siswa di dalam kelas, bagaimana minat mereka selama pembelajaran. Semua itu diperlukan sebagai modal dari peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara dengan sejumlah siswa kelas III tahun ajaran 2011-2012 yang saat ini sudah duduk di kelas IV dan siswa kelas III tahun ajaran 2012-2013. Dengan wawancara ini, peneliti mendapatkan sejumlah informasi yang penting. Mereka menceritakan bagaimana keadaan kelas saat pelajaran, bagaimana guru mereka mengajar dan bagaimana pemahaman mereka terhadap pelajaran yang diberikan. Semua kondisi riil dapat tergambarkan melalui wawancara tersebut.

Sebelum melakukan wawancara dan pengamatan peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan dan lembar penelitian serta alat-alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan wawancara dan observasi. Alat-alat tersebut yaitu perekam suara digunakan saat peneliti melakukan wawancara kepada guru guna mendapat gambaran situasi dan kondisi kelas. Kamera digunakan untuk memotret aktifitas siswa di kelas. Hasil wawancara dan pengamatan yang di peroleh kemudian dianalisis dan menentukan permasalahan yang terjadi. Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya. Untuk mendukung data yang telah diperoleh, peneliti juga

meminta hasil ulangan harian dan ujian semesteran kelas III tahun ajaran sebelumnya.

Dengan data-data tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas III SD K Ganjuran tahun ajaran 2011–2012 mengalami kesulitan dan kurang menunjukan minat dalam pelajaran IPS materi jual beli. Untuk itu peneliti akan meneliti siswa kelas III SD K Ganjuran dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role play.

3.3.2. Rencana Siklus 3.3.2.1.Siklus 1

Siklus ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahapan akan dijelaskan sebagai berikut:

Tahap yang pertama adalah tahap perencanaan. Penelitian ini akan dilakukan secara kolaborasi bersama guru kelas. Peneliti sebagai pihak yang mengamati proses jalannya tindakan dan guru kelas yang melakukan tindakan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti mempersiapkan instrumen pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan media, lembar wawancara, dan lembar pengamatan. Kegiatan dalam RPP dan LKS dibuat berdasarkan pembelajaran kooperatif. Lembar RPP dan LKS terlampir di bagian lampiran.

Tahap yang kedua adalah tahap tindakan. Tahap ini merupakan

“implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di

kelas melakukan kegiatan berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaann tahap tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Untuk mengetahui minat dari setiap siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas siswa diwawancarai secara berkelompok terdiri dari 4 – 5 anak sebelum memulai pembelajaran.

Dibawah ini merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I dan siklus II :

1. Pada siklus I pertemuan pertama, siswa melakukan role play drama dengan topik kegiatan jual beli. Pada pertemuan kedua siswa melakukan role play drama dengan topik perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Peneliti menjabarkan rencana pembelajaran pada siklus I yang tertera dibawah.

2. Pada siklus II pertemuan pertama siswa melakukan role play kegiatan Barter. Sedangkan untuk pertemuan kedua siswa melakukan role play tentang kegiatan jual beli yang sesungguhnya.

Untuk lebih jelas mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklusnya, maka peneliti akan menjabarkan alur-alur kegiatan per siklus sebagai berikut :

Rencana Tindakan Siklus I Pertemuan I

a. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan.

1. Peserta didik melakukan tanya jawab.

2. Peserta didik melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan di pagi hari.

3. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang pengalaman siswa yang melakukan kegiatan jual beli di pasar.

4. Peserta didik menceritakan pengalaman yang telah mereka alami tentang kegiatan jual beli di depan kelas.

5. Peserta didik dan guru memberikan tanggapan tentang cerita yang telah mereka dengar.

6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang pengertian dan unsur unsur yang ada dalam kegiatan jual beli berdasarkan percakapan.

7. Peserta didik menjelaskan tentang unsur-unsur kegiatan jual beli. 8. Peserta didik merancang suatu kegiatan jual beli.

9. Peserta dibagi dalam 4 kelompok.

10. Setiap kelompok mendapat 1 skenario yang harus mereka peragakan tentang kegiatan jual beli.

11. Setiap kelompok diberikan waktu 10 menit untuk melakukan persiapan.

12. Setiap kelompok memperagakan skenario yang telah mereka dapatkan di depan kelas.

13. Kelompok yang lain menilai penampilan kelompok yang telah tampil.

14.Setelah semua kelompok tampil, guru dan peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi tentang penampilan mereka.

Pertemuan II

1. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang kegiatan pagi ini. 2. Guru bertanya terhadap peserta didik tentang pasar.

3. Peserta didik mendapat penjelasan oleh guru tentang jenis-jenis pasar.

4. Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok.

5. Setiap kelompok diberikan satu paket lembar kerja dan skenario. 6. Peserta didik di ajak keluar kelas oleh guru.

7. Setiap ketua kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mengambil undian.

8. Setiap kelompok mempelajari skenario sesuai dengan undian yang mereka dapatkan.

9. Setiap kelompok diminta untuk memperagakan skenario yang telah mereka pelajari.

10. Peserta didik memberikan penilaian terhadap penampilan kelompok lain.

11. Siswa membuat kesimpulan 12. Refleksi

13. Evaluasi 14. Pulang

Tahap yang ketiga yaitu pengamatan. Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pelaksanaan kegiatan pengamatan, peneliti menggunakan alat bantu camera dan handycam. Fokus penggunaan alat bantu camera dan handycam untuk mengambil foto dan merekam kegiatan belajar. Peneliti juga melakukan pengamatan melalui video agar memperoleh data yang akurat.

Tahap yang keempat yaitu refleksi. Data yang diperoleh melalui pengamatan dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Peneliti bersama guru pembimbing melakukan refleksi secara menyeluruh proses pembelajaran. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai maka akan diperbaiki pada siklus kedua.

Refleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga kekurangan selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran siklus I dengan cara wawancara terhadap siswa dan juga wali kelas terkait.

2. Mengkoreksi ketercapaian indikator pada siklus I.

3. Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II.

4. Hasil refleksi siklus I ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus II.

3.3.2.2. Siklus 2

Jika hasil siklus I belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka tindakan selanjutnya yaitu menyusun perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Demikian seterusnya sampai hasil yang diinginkan benar-benar tercapai.

Rencana Tindakan Siklus II

Siklus II tidak akan dilaksanakan jika pada siklus I indikator-indikator keberhasilan sudah tercapai. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk maka peneliti menyusun rencana-rencana tindakan siklus II. Mengingat penyusunan rencana tindakan siklus II disusun sebelum siklus I dilakukan, maka dalam pelaksanaan siklus II nanti akan peneliti koreksi kembali berdasarkan refleksi dari kegiatan siklus I. Berikut ini adalah rencana tindakan siklus II :

Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan akan peneliti lakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan berdasarkan refleksi dari siklus I.

1. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang kegiatan barter. 2. Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok besar.

3. Setiap kelompok mendapat 1 skenario situasi tentang barter.

4. Setiap kelompok dibagi dalam 2 kelompok yang beranggotakan 4 orang yang dinamakan kelompok kecil.

5. Setiap kelompok kecil diminta untuk membuat percakapan berdasarkan skenario yang diberikan guru.

6. Setelah semua kelompok selesai, mereka diberi waktu 15 menit untuk mempelajari.

7. Setiap kelompok memperagakan percakapan yang telah mereka buat di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.

8. Guru memberikan evaluai tentang penampilan setiap kelompok. 9. Peserta didik mengerjakan LKS yang telah disediakan guru.

10. Peserta didik merefleksikan kegiatan hari ini dalam bentuk gambar. Pertemuan II

1. Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok. 2. Setiap kelompok diberikan 1 catatan tugas.

3. Setiap kelompok membuat daftar belanja barang barang yang diperlukan untuk kegiatan proyek.

4. Semua kelompok diberikan instruksi oleh guru tentang proyek yang akan dilakukan.

5. Setiap kelompok diberikan lembar kerja berupa agenda kegiatan yang akan dan telah mereka lakukan.

6. Setiap kelompok membeli barang barang yang mereka butuhkan di pos pos yang telah disediakan.

7. Setiap kelompok mulai membuat proyek yang harus mereka buat sesuai dengan tugas mereka.

8. Setiap kelompok harus menjajakan hasil proyek mereka dan menuliskan komentar.

10. Peserta didik menyimpulkan pelajaran hari ini. 11. Melakukan evaluasi.

12. Refleksi. 13. Penutup.

Tahap yang ketiga yaitu pengamatan. Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pelaksanaan kegiatan pengamatan, peneliti menggunakan alat bantu camera dan handycam. Fokus penggunaan alat bantu camera dan handycam untuk mengambil foto dan merekam kegiatan belajar. Peneliti juga melakukan pengamatan melalui video agar memperoleh data yang akurat.

Tahap yang keempat yaitu refleksi. Data yang diperoleh melalui pengamatan dianalisis kemudian dilakukan refleksi. Peneliti bersama guru pembimbing melakukan refleksi secara menyeluruh proses pembelajaran. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai maka akan diperbaiki pada siklus kedua.

Refleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah-masalah, hambatan-hambatan dan juga kekurangan selama pembelajaran berlangsung pada pembelajaran siklus II dengan cara wawancara terhadap siswa dan juga wali kelas terkait. 2. Mengkoreksi ketercapaian indikator pada siklus II.

3. Hasil refleksi siklus II ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya tindakan siklus selanjutnya. 3.3.3. Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis instrument penelitian yaitu tes untuk mengukur prestasi dan non tes untuk mengukur minat.

3.3.3.1. Tes

Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi siswa. Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian (Sudijono, 66:1996). Tes yang digunakan adalah tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda. Tes pilihan ganda yaitu salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang telah disediakan. Tes yang digunakan untuk mengukur hasil prestasi siswa tersebut sejumlah 17 butir nomor soal untuk siklus I dan 15 butir soal untuk siklus II.

Tabel 1. Kisi Kisi Soal Siklus I

Indikator Nomor soal

Menyebutkan contoh kegiatan jual beli. 9 , 10, 15 Menjelaskan unsur unsur dalam kegiatan jual beli 1, 3, 11, 16 Menjelaskan terjadinya proses kegiatan jual beli 4, 17

Menyebutkan jenis jenis pasar 5, 7, 12,

Sedangkan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa pada siklus II, peneliti juga menyedikan soal dengan materi yang diajarkan pada siklus II yaitu tentang barter dan pengelolaan uang. Pada siklus II peneliti memberikan 15 soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban a, b, dan c.

Tabel 2. Kisi kisi soal siklus II

Indikator Nomor

Menyebutkan pengertian barter 3

Menjelaskan proses terjadinya barter 4, 5, 15

Menjelaskan faktor yang mempengaruhi barter 1, 8, 13

Menyebutkan kelemahan system barter 6, 11

Menyebutkan cara mengelola uang dengan baik 2, 9, 14 Menjelaskan manfaat pengelolaan uang dengan baik 10

Membuat prioritas kebutuhan yang akan dibeli 7

Menyebutkan hal hal yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas kebutuhan

12

Dengan ketentuan : Skor 1 = jika jawaban benar Skor 2 = jika jawaban salah 3.3.3.2. Non tes

Instrumen penelitian berbentuk non tes digunakan untuk mengukur minat siswa. Instrumen non tes ini meliputi lembar pengamatan dan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui minat siswa. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan per siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang akan digunakan berisi 15 item pernyataan. Ke 15 item pernyataan tersebut dikembangkan dari kisi-kisi minat dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2010:203) mengatakan bahwa observasi atau pengamatan sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono 2010: 194). Data dalam wawancara ini nantinya adalah sebagai pendukung dari data yang telah peneliti peroleh ketika melakukan observasi di dalma kelas. Indikator minat tersebut peneliti simpulkan dari ciri ciri minat yang dikemukakan oleh Hurlock (1989) yaitu :

Tabel 3. Kisi-Kisi Rubrik Pengamatan Minat

No. Indikator Nomor

1. Kesiapan siswa  13, 14, 15 2. Perhatian dalam belajar  3, 4 3. Kemauan untuk pengembangan

diri

5, 6, 7

4. Ekspresi senang saat belajar  1, 2 5. Adanya rasa ingin tahu  8, 9 6. Keterlibatan siswa dalam

pelajaran

10, 11, 12

Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan cara memberi turus sesuai dengan jumlah siswa yang melakukan sesuai dengan indikator yang telah disiapkan.

Tabel 4. Indikator Wawancara Siswa

No Variabel Indikator Nomor

1.

Minat

Kesiapan siswa 1,2

2. Perhatian dalam belajar 3,4

3. Kemauan untuk pengembangan diri 5,6

4. Ekspresi senang saat belajar 7,8

5. Adanya rasa ingin tahu 9,10

6 Keterlibatan siswa dalam pelajaran 11,12

Untuk mendukung data peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas dan siswa mengenai jalannya pembelajaran yang akan berlangsung. Diharapkan wawancara yang dilakukan dapat memberikan gambaran mengenai jalannya pembelajaran dan apa yang siswa rasakan selama mengikuti pembelajaran.

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru

No. Indikator Penilaian Nomor Soal

1. Partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran

dengan menerapkan metode role play. 1

2. Penerapan metode role play berpengaruh pada minat

dan prestasi belajar siswa. 2

3. Keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan

metode role play . 3

4.

Kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode role play.

3.4. Validitas dan Reliabilitas

Dokumen terkait