• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

4.1.2. Siklus I

4.1.2.1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti mempersiapkan materi mengenai kegiatan jual beli, membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, membuat skenario role play dan tes prestasi belajar yang sudah di uji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan.

4.1.2.2. Tindakan

Kegiatan belajar mengajar siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa 26 Maret 2012 dengan berpedoman pada RPP yang telah disiapkan sebelumnya. Materi yang dipelajari pada pertemuan I adalah mengenai kegiatan jual beli yang biasanya dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode role play. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa secara berkelompok. Pada awal pertemuan siswa dibagi menjadi kelompok kelompok yang beranggotakan 7-8 anak. Kemudian guru membagikan skenario dan lembar penilaian siswa. guru menjelaskan tata cara kegiatan pembelajaran hari ini. Kegiatan belajar tersebut memuat kegiatan role play jual beli di lingkungan sekitar siswa. Setelah siswa melakukan kegiatan role play peserta didik diminta mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, absensi, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pasar dan kegiatan jual beli yang pernah dilakukan oleh siswa dirumah maupun disekolah. Selanjutnya siswa membentuk kelompok beranggotakan 8 orang. Pembagian kelompok dilakukan oleh guru kelas dengan cara berhitung dari 1- 4. Guru menunjuk ketua untuk setiap kelompok yang kemudian dibagi scenario oleh guru. Skenario yang dibagikan bertemakan tentang kegiatan jual beli yang biasanya dilakukan oleh siswa di sekolah maupun dirumah. Skenario untuk setiap kelompok berbeda. Setelah semua siswa mendapatkan skenario

dan berkumpul dalam kelompok, guru menjelaskan bagaimana jalannya kegiatan pembelajaran hari ini.

Kegiatan belajar pertama yang dilakukan adalah melakukan tanya jawab tentang kegiatan jual beli yang pernah dilakukan oleh siswa. Siswa diminta untuk menceritakan pengalaman yang pernah mereka lakukan di depan kelas. Ada 4 orang siswa yang bersedia menceritakan pengalamannya di depan kelas. Ketika ada siswa yang bercerita di depan kelas, beberapa anak bercerita dengan teman di sebelahnya dan tidak memperhatikan teman yang sedang bercerita didepan kelas. Guru harus mengingatkan siswa untuk memperhatikan teman yang sedang bercerita di depan. Setelah siswa selesai bercerita, guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti. Tidak ada satupun siswa yang bertanya.

Kegiatan selanjutnya masuk pada kegiatan role play, guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membaca skenario yang telah mereka dapatkan. Waktu yang diberikan guru adalah 10 menit, setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan peran apa yang mereka inginkan. Selesai penentuan peran, setiap kelompok dipersilahkan untuk keluar kelas dan berlatih memerankan skenario yang mereka punyai.

Setiap kelompok berlatih secara berjauhan, mereka berlatih bagaimana cara membaca dengan baik. Tampak sesekali ada beberapa kelompok yang bertanya kepada guru maupun kepada peneliti tentang

baimana cara membaca suatu percakapan dengan benar. Guru, peneliti dan beberapa mahasiswa PPL membantu siswa untuk berlatih bagaimana membaca scenario itu dengan baik dengan intonasi dan lafal yang tepat. Hingga pada akhirnya simulasi role play tentang kegiatan jual beli dimulai. Setiap kelompok melakukan persiapan dengan menata barang barang yang diperlukan untuk kegiatan jual beli. Semua kelompok mensimulasikan role play tentang kegiatan jual beli dengan baik. Saat masing masing kelompok selesai mensimulasikan role play, peneliti memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menilai bagaimana penampilan kelompok yang telah tampil sebagai suatu kritik dan penghargaan atas usaha yang telah mereka lakukan.

Setelah semua kelompok melakukan simulasi, guru mengajak siswa untuk kembali ke dalam kelas dan melakukan refleksi bersama di dalam kelas dan mengerjakan soal latihan yang telah disediakan guru. Ketika melakukan refleksi banyak siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran hari ini menyenangkan. Pada pertemuan pertama ini tidak dilakukan evaluasi dengan pemberian soal evaluasi tetapi hanya memberikan pertanyaan pertanyaan yang dijawab lisan oleh siswa. Pada saat siswa melakukan role play, guru mengamati bagaimana minat siswa dalam memperhatikan apa yang kelompok tampilkan, bagaimana mereka menghargai setiap kelompok yang maju kedepan. Setiap siswa tampak menyaksikan penampilan kelompok dengan tenang dan penuh perhatian. Mereka tampaknya menikmati pembelajaran yang sedang

berlangsung. Walaupun ada beberapa siswa yang duduk dibagian belakang membuat gaduh dan mengobrol dengan teman sebelah karena mereka merasa bosan. Mereka merasa bosan karena pada saat ada teman lain yang sedang melakukan role play suara mereka tidak terdengar dari belakang. Pada akhir pertemuan peneliti memberitahukan pelajaran untuk keesokan harinya dan memfasilitasi siswa untuk menarik kesimpulan tentang pelajaran hari ini.

Jalannya pembelajaran untuk siklus I pertemuan II hampir sama dengan pertemuan I. Hanya saja ada hal yang membedakan yaitu mengenai materi role play, kelompok yang dibentuk dan adanya soal evaluasi. Materi role play pada pertemuan II ini adalah tentang pasar modern dan pasar tradisional. Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar yang nantinya akan dibagi lagi menjadi 2 kelompok kecil. Kegiatan pembelajaran tetap berlangsung diluar kelas dengan pengawasan dari guru, peneliti dan mahasiswa PPL. Secara keseluruhan proses belajar berjalan lancar, tetapi ada beberapa siswa yang kurang sabar dalam menanti giliran untuk tampil dan mengganggu teman yang sedang melakukan role play. Diakhir pertemuan II guru memberikan soal evaluasi secara tertulis untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi.

Dari kegiatan pertemuan I dan pertemuan II yang telah dilakukan banyak pengalaman dan kemajuan yang diperlihatkan oleh siswa. Misalnya ada beberapa siswa yang mulai berani bertanya saat belum

jelas tentang materi yang di ajarkan, atau ada siswa yang lebih bisa diatur ketika pembelajaran sedang berlangsung. Minat siswa terhadap pelajaran pun sepertinya sudah sedikit meningkat dibandingkan kondisi awal sebelum penelitian.

4.1.2.3. Pengamatan atau observasi.

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti merupakan pengamatan untuk mengamati peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Pada tahap ini peneliti memperoleh tiga data. Ketiga data tersebut adalah hasil minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan, wawancara dan hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif. Hasil perhitungan obseravsi siswa terdapat pada lampiran.

Table 17. Skor Akhir Minat Siklus I

No Instrumen yang digunakan Rata rata 1 Observasi minat siklus I 70,40

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa minat siswa terhadap pelajaran meningkat 7,50 % dari 62,90 menjadi 70,40. Peningkatan yang terjadi belum signifikan maka akan dilakukan siklus II. Hasil wawancara dengan guru juga menunjukan bahwa siswa belum menunjukan minat yang tinggi dalam pembelajaran. Berikut ini adalah rangkuman hasil wawancara dengan guru kelas III:

1. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dirasa masih belum maksimal. Siswa masih menggantungkan pada salah satu siswa. 2. Siswa masih sulit berkonsentrasi dan fokus ketika diberikan

3. Perencanaan pembelajaran sudah bagus akan tetapi dirasa terlalu monoton dan lama ketika siswa harus menunggu waktu tampil, sebaiknya di siasati.

4. Penggunaan metode role play tampaknya sangat di senangi oleh siswa, siswa tampak antusias ketika pembelajaran dimulai.

5. Untuk manajemen waktu sebaiknya diatur menjadi lebih baik. 6. Pada akhir siklus I peneliti memberikan soal evaluasi yang

digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi siswa dalam belajar IPS materi kegiatan jual beli. Perhitungan hasi belajar siswa terdapat dalam lampiran. Berdasarkan tabel perhitungan hasil prestasi belajar terdapat 6,30 % (2 siswa) yang mendapatkan nilai dibawah KKM sekolah yaitu 65,00 dan 93,70 % yang dinyatakan lulus dalam materi tersebut. Jumlah siswa yang telah dinyatakan lulus tersebut sudah melampaui target di siklus I yaitu sebanyak 50,00 %. Untuk nilai rata rata kelas tersebut mendapat nilai 82,00 juga sudah memenuhi target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 80,00.

4.1.2.4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I skor akhir minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dan sudah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti, namun nilai minat yang didapat masih cukup rendah. Hal tersebut dikarenakan terdapat

beberapa permasalahan. Berikut ini permasalahan dan strategi untuk memperbaiki kendala yang terjadi pada siklus I:

Tabel 18. Refleksi Siklus I

No Permasalahan Strategi mengatasi permasalahan 1 Ada beberapa siswa yang masih

malu malu untuk melakukan role play di depan teman teman.

Memberikan semangat dan motivasi kepada anak untuk lebih percaya diri.

2 Keadaan kelas sempit dan tidak kondusif untuk pelajaran dengan metode role play

sedangkan untk pembelajaran di luar kelas sangat tidak kondusif karena suasana yang ramai (diganggu kelas 6).

Pembelajaran di lakukan didalam kelas dengan mengatur bangku dan kursi supaya dapat digunakan untuk pembelajaran menggunakan metode role play.

3 Ada beberapa anak laki laki di kelas yang sulit untuk di atur dan suka mencari perhatian.

Meminta bantuan guru untuk memberikan perhatian lebih untuk menangani anak tersebut.

4 Skenario yang digunakan pembelajaran role play dinilai kurang variasi dan sedikit monoton.

Membuat lebih banyak cerita yang menarik yang digunakan untuk pembelajaran.

Penggunaan metode role play untuk pembelajaran di dalam kelas ada beberapa kekurangan dan kelebihannya. Kekurangan dan kelebihan tersebut di dapatkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, guru kelas dan teman sejawat. Hasil tersebut berdasarkan diskusi dengan guru kelas. Dengan hasil diskusi ini diharapkan peneliti mempunyai gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dan peneliti dapat memperbaiki segala kekurangan di siklus II yang akan dilaksanakan. Berikut adalah tabel kekurangan dan kelebihan metode role play yang digunakan dalam siklus I.

Tabel 19. Kelebihan Kekurangan Metode di Siklus I

No Kekurangan Kelebihan

1. Memerlukan waktu pebelajaran yang sangat banyak.

Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

2 Kesulitan dalam mengontrol anak secara individu.

Menambah variasi pembelajaran dalam kelas.

3 Pembelajaran dilakukan diluar kelas banyak anak yang ramai dan sulit untuk diatur

Pembelajaran menjadi sedikit lebih menarik dengan banyaknya media yang digunakan.

4 - Melatih kerjasama anak dalam

kelompok

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada siklus I memang sudah mencapai target yang ditentukan siswa dan sudah memnuhi indikator yang ditetapkan peneliti, akan tetapi siklus harus tetap dilanjutkan karena belum memenuhi target yang peneliti tetapkan untuk siklus II. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II akan mengalami beberapa perbaikan untuk lebih dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Perbaikan yang dilakukan sebagai strategi untuk mengatasi masalah yang timbul pada siklus I.

4.1.3. Siklus II

Dokumen terkait