• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

4.1.3. Siklus II

Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, peneliti mempersiapkan materi mengenai barter, membuat silabus, RPP, Lembar kerja siswa, Skenario pembelajaran, lembar pengamatan dan soal evaluasi.

4.1.3.2. Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 16 dan 17 April 2013. Seperti halnya Siklus I, pada Siklus II ini juga berlangsung

selama dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran yaitu 3 X 35 menit. Materi yang dipelajari pada pertemuan I adalah barter. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai barter. Berdasarkan pengalaman di siklus I terdahulu, pembelajaran kali ini dilakukan di dalam kelas agar lebih efektif dan kondusif. Guru memberikan sebuah cerita untuk menggiring pemahaman siswa mengenai barter sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa arti barter itu sendiri. Guru memberikan perumpamaan yang cukup dimengerti dan membuat siswa tertarik, terbukti siswa antusias terhadap cerita guru. Sebagian besar dari mereka memperhatikan cerita yang diberikan guru dengan penuh perhatian, walaupun ada beberapa anak yang mengobrol dan bermain-main pensil dengan teman disebelahnya

Selesai bertanya jawab dengan siswa, guru membagi siswa kedalam 4 kelompok untuk kegiatan role play. Sebelum membagikan skenario guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam role play hari ini. Kegiatan role play hari ini berlangsung di dalam kelas dan setiap kelompok harus membuat skenario percakapan sendiri. Guru hanya memberikan tema dan jalan cerita yang harus ditampilkan kepada setiap kelompok. 4 kelompok besar tersebut dibagi lagi menjadi kelompok kelompok kecil, dalam kelompok-kelompok kecil tersebut siswa harus membuat percakapan berdasarkan jalan cerita yang dia dapatkan. Guru memberikan waktu 30

menit untuk setiap kelompok membuat percakapan dan berlatih sebelum menampilkannya di depan kelas.

Setelah dirasa cukup untuk berlatih, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menampilkan role play masing masing. Ada peningkatan dalam penampilan role play yang dilakukan para siswa. Mereka lebih percaya diri dan lebih luwes dalam berakting. Suara mereka dalam melakukan dialog juga cukup keras sehingga dapat didengar hingga dibangku paling belakang. Setiap kelompok selesai menampilkan role play di depan kelas, guru akan memberikan penilaian dan kritik atas apa yang telah mereka tampilkan. Masukan ini diberikan dengan tujuan agar keompok lain tidak mengulang kesalahan yang sama. Setiap kelompok juga diberikan satu kali kesempatan untuk dapat mengulang penampilan mereka jika dianggap penampilan mereka kurang maksimal. Setelah semua kelompok menampilkan role play masing masing, di akhir pelajaran guru memberikan LKS kepada siswa. Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran hari ini. Kesimpulan dibuat oleh siswa dengan bantuan dari guru. Siswa dan guru merefleksikan pelajaran hari ini. Soal evauasi tidak diberikan di akhir pertemuan I ini, sebagai gantinya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan. Sebelum berakhir, guru memberitahukan tentang kegiatan esok hari. Setiap siswa diminta untuk membawa beberapa alat untuk kegiatan role play.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2013. Hari ini siswa akan menjadi pembeli sekaligus penjual. Kegiatan pembelajaran ini dinamai kegiatan “Sandwich Tralala”. Isi kegiatan

adalah setiap kelompok siswa akan membeli, membuat dan menjual sandwich. Setiap kelompok diberikan modal yang sama yang digunakan untuk membeli bahan bahan yang digunakan untuk membuat sandwich. Selanjutnya secara berkelompok mereka membuat dan menjual sandwich kepada warga sekolah. Harga setiap sandwich adalah Rp 500. Di sinilah terjadi kompetisi antar kelompok, kemampuan tawar menawar dan marketing mereka dibutuhkan. Siswa tampak sangat antusias dengan kegiatan ini. Di akhir pertemuan guru menghitung keuntungan setiap kelompok, kelompok yang mempunyai uang paling banyak adalah kelompok pemenang.

Dalam siklus II ini segala kesulitan, hambatan dan kekurangan di siklus I dapat teratasi. Kegiatan pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan.

4.1.3.3. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti merupakan pengamatan untuk mengamati peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Sama seperti siklus I pada tahap ini peneliti memperoleh tiga data. Ketiga data tersebut adalah hasil minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan, wawancara dan hasil tes prestasi belajar siswa

yang diukur dengan soal objektif. Hasil perhitungan observasi minat siswa terdapat di lampiran.

Tabel 20. Hasil Skor Akhir Minat Siklus II No Instrumen yang digunakan Rata rata kelas 1 Observasi minat siklus II 85,80

Dari tabel di atas di dapatkan gambaran bahwa skor akhir minat siswa di siklus II adalah 85,80. Hal ini menunjukan bahwa minat siswa mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 70,40. Skor akhir minat siswa sudah memenuhi target di akhir siklus kedua yaitu 80,00. Skor akhir minat siswa di siklus II adalah 85,80 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil wawancara dengan guru juga menunjukan bahwa siswa menunjukan minat yang tinggi dalam pembelajaran. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan guru kelas III:

1. Kepercayaan diri siswa untuk tampil dihadapan teman teman dalam satu kelas sudah meningkat, terbukti dengan suara mereka yang dapat terdengar ketika melakukan role play.

2. Siswa sudah mampu untuk lebih tenang dan fokus ketika diberikan waktu untuk mempelajari naskah, walaupun ada yang masih ramai. 3. Pembelajaran lebih menarik dibandingkan siklus I, siswa tampak

aktif dan tidak bosan.

4. Penggunaan metode role play tampaknya sangat disenangi oleh siswa, siswa tampak antusias ketika pembelajaran dimulai.

Pada saat akhir siklus II peneliti juga memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk menukur peningkatan prestasi siswa dalam

belajar IPS materi “kegiatan barter”. Hasil perhitungan prestasi belajar

siswa terdapat pada lampiran. Berdasarkan tabel hasil perhitungan prestasi belajar siswa terdapat 3,20% (1 siswa) yang mendapatkan nilai dibawah KKM 65,00 dan 96,80% (31 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Jumlah siswa yang lulus tersebut sudah melampaui target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 65,00 %. Untuk rata rata nilai juga sudah memenuhi target yaitu 90,90.

4.1.3.4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II skor akhir minat dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dan sudah mencapai target yang dharapkan oleh peneliti. Walaupun demikian masih ada kekurangan dalam pelaksanaan penelitian siklus II ini. Kekurangan dari penelitian siklus II ini adalah manajemen waktu yang belum baik dari peneliti sehingga kegiatan pembelajaran melebihi waktu yang seharusnya terutama pada pertemuan II.

Kelebihan dari siklus II ini adalah banyak siswa yang menunjukan peningkatan pada kepercayaan diri saat harus tampil di depan teman satu kelas. Selain itu perhatian dan antusias siswa pada pelajaran lebih besar terbukti ketika guru sedang bercerita mereka mendengarkan tanpa berbicara dengan teman sebelah seperti biasanya yang mereka lakukan pada siklus I.

Karena peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan di akhir siklus II maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.

Dokumen terkait